Claire menatap mata Javier yang tersenyum, lalu berkata dengan kooperatif, "Kalau suamiku ingin makan di sini, kita makan di sini saja."Ketiga anaknya langsung membatin, ih, dibuat-buat sekali!Di ruang makan, pelayan menyajikan hidangan untuk mereka semua.Sejak Javier pindah dari sini, pada dasarnya dia tidak pernah kembali untuk makan malam. Malam ini adalah pertama kalinya dia pulang. Jerry dan saudara-saudaranya duduk di samping Javier dan Claire. Ketiga anak kecil ini merasa senang bisa makan bersama kedua orang tuanya.Berwin menyadari bahwa ketiga anak kecil ini belum pernah makan selahap ini sebelumnya. Benar saja, ketiga anak ini memang bahagia dan nyaman berada di dekat orang tua mereka."Ahem! Karena semua orang sudah berkumpul, kalian pindah balik ke sini saja," kata Berwin.Javier mengangkat pandangannya, lalu berkata dengan tenang, "Kami lagi program hamil, nggak leluasa kalau tinggal di sini."Tangan Claire yang menyendok makanan tiba-tiba terhenti. Dia lalu menatap Ja
"Iya, anjing kecil ini main lumpur di luar taman bunga setiap hari, membuat sekujur tubuhnya kotor. Ayah terpaksa harus memandikannya setiap tiga sampai lima hari," jawab Rendy."Guk!" Coco menjulurkan lidah dan mengibaskan ekornya. Anjing kecil itu menatap Claire dengan sepasang mata cokelatnya, terlihat sangat menyukai wanita ini.Rendy meletakkan cangkir tehnya dan berkata, "Coco ditelantarkan pemilik aslinya. Ayah kasihan melihatnya di jalanan, jadi Ayah membawanya pulang.""Setelah itu, Ayah membawa Coco ke rumah sakit hewan untuk memeriksa kesehatannya. Selain masalah pencernaan, dia nggak punya penyakit kulit apa pun. Pemilik aslinya mungkin menelantarkan Coco karena nggak sanggup memeliharanya lagi," tambah Rendy.Claire mengelus bulu di kepala Coco. Pantas saja anak-anaknya menyukai anjing ini. Anjing berbulu lebat ini memang sangat menggemaskan."Claire, kenapa kamu tiba-tiba datang ke sini?" tanya Rendy.Claire melepaskan Coco, lalu berjalan ke sofa dan duduk di sana. "Renov
"Mendapat gaji tanpa perlu melakukan apa-apa, itu adalah impian kaum mageran sepertiku!" ujar Yvonne.Claire tertawa geli melihat kenaifan Yvonne yang menggemaskan.Pada saat ini, seorang karyawan wanita mengetuk pintu dengan panik dan masuk sambil berkata, "Nona Zora, ada pasangan suami istri di luar yang berteriak-teriak mencarimu!""Mencariku?" kata Claire.Claire tertegun sejenak, lalu segera mengikuti karyawan itu keluar. Yvonne juga mengikuti mereka dari belakang."Panggil bos kalian ke sini. Hei, kalian dengar, nggak?"Pasangan suami istri di luar berusia sekitar 40-an hingga 50-an. Meski mereka tidak mengenakan pakaian mewah, mereka terlihat cukup berada.Claire berjalan menghampiri mereka dan bertanya, "Apa kalian berdua ingin bertemu denganku?"Wanita itu melirik Claire sekilas, lalu menjawab, "Kami Winny dan Wilbert, orang tua Wanda."Begitu kata-kata itu terucap, Claire dan Yvonne terlihat terkejut. Kemudian, Claire tersenyum dan berkata, "Rupanya begitu. Gimana kalau kita
Claire melanjutkan, "Kedua, Wanda-lah yang selalu mencoba mencelakaiku dengan segala cara di kamp pelatihan. Dia bahkan membuat aku yang disalahkan. Tapi, aku sudah nggak peduli dengan hal-hal ini. Ketiga, penyebab kematian Wanda sangat aneh. Apakah itu bunuh diri atau pembunuhan, polisi masih menyelidikinya.""Tapi, kalau kalian bersikeras menyalahkan aku, aku cuma bisa meminta kalian mencari pengacara untuk bicara denganku. Tentu saja, kalau kalian mengajukan gugatan, kalian belum tentu akan menang. Karena masalah ini memang nggak ada hubungannya denganku. Aku dan almarhum Wanda sama-sama jadi korban. Meski kalian tetap ngotot, aku bisa pastikan kalau aku nggak akan pernah disalahkan," tambah Claire.Claire mengatakan semua itu dengan tegas supaya semua orang mendengarnya dengan jelas. Jika Claire benar-benar terlibat dalam masalah ini, dia tidak mungkin begitu percaya diri.Winny juga tercengang dan tidak tahu harus berkata apa untuk sesaat.Wilbert menghibur istrinya dengan canggun
"Apa kalian nggak sebaiknya memberikanku biaya kerugian psikologis dulu, baru setelah itu kuberikan kompensasi kepada kalian?" tanya Claire. "Kamu ...." Winny tidak bisa berkata-kata. Bagaimana orang ini bisa begitu sulit untuk diajak berkompromi?"Memangnya ada yang memperoleh uang dengan mudah, bukankah semuanya adalah hasil kerja keras? Apa kamu kira bisa mengandalkan kematian putrimu untuk merampokku?" tanya Claire lagi.Raut wajah Claire perlahan menjadi suram. Dia juga berbicara dengan nada yang tidak lagi ramah, "Kalau kalian datang untuk mencari masalah, silakan. Aku nggak melakukan kesalahan, jadi nggak takut pada apa pun. Tapi, apa yang akan kalian tanggung nanti bukanlah urusanku.""Karena kalian sudah menyalahkanku, aku tentu harus membela diri agar orang lain nggak menganggapku mudah ditindas. Aku juga bukan orang bodoh." Usai mengatakan itu, Claire berbalik dan berkata kepada Yvonne, "Tolong usir mereka."Yvonne mengangguk sembari menjawab, "Baiklah." Wanita itu mendekati
Untuk itu, banyak netizen pergi ke akun Twitter Claire untuk bertanya padanya, tetapi ada juga netizen yang menganggap orang tua Wanda hanya sedang mencari sensasi. Bagaimanapun, kehebohan dari pernikahan Claire dan Javier belum lama berlalu. Namun, Winny dan Wilbert tiba-tiba muncul dan menuduh bahwa Claire telah menyebabkan kematian dari putri mereka."Apakah mungkin Nona Claire benar-benar menyebabkan kematian seseorang?""Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Apa kamu nggak menyadari bahwa berita yang berkaitan dengan Nona Claire sering kali dibantah hanya dalam beberapa hari?""Tapi, bagaimana kalau kali ini benar?"Percakapan beberapa staf itu tiba-tiba berhenti karena kemunculan Claire. Mereka sudah mendengar tentang bagaimana Rosy yang "mengedarkan desas-desus" itu ditampar oleh Claire belakangan ini. Sementara itu, Javier juga membiarkan Claire berbuat demikian. Dengan adanya contoh ini di depan mata, siapa yang berani asal berbicara?Yvonne yang mengikuti Claire sebenarn
"Kamu jangan seperti ini, nanti ada yang datang. Tolong lepaskan aku sekali, ya ...." mohon Claire kepada Javier dengan sikap lembut. Wajah cantik dengan sepasang mata berkaca-kaca yang memikat, membuat Claire tampak sangat menawan.Javier sudah hampir tidak bisa menahan diri. Claire menyulut gairah di hatinya, lalu baru memohon ampun dengan lembut seperti ini. Pria mana yang sanggup menolak Claire? Dia menarik napas dalam-dalam, lalu memeluk Claire dengan erat dan berkata, "Jangan bergerak dulu, biarkan aku memelukmu sebentar."Claire tidak berani bergerak. Dia tahu bahwa Javier sedang berjuang untuk mengendalikan dirinya sendiri. Dia tidak ingin memicu gairah yang bisa membuatnya kehilangan kendali sepenuhnya."Apa kamu sudah puas?" tanya Claire. Akan tetapi, Javier tidak menjawabnya sehingga dia berkata, "Javier, bagaimana kalau aku menceritakan sebuah lelucon? Aku jamin kamu akan merasa lebih tenang setelahnya."Dari belakang, Javier mengiakan dengan nada kebingungan. "Ada sebongka
Kini, Wanda sudah tiada. Saat putrinya masih hidup, Winny sempat berharap bahwa putrinya itu bisa bekerja untuk para keluarga terkemuka dan mendapatkan penghasilan tinggi. Namun, kini dia hanya bisa merasa putus asa.Claire tersenyum meremehkan dan berkata, "Berapa banyak kompensasi yang kalian inginkan?" Winny menjawab dengan tegas, "Bagaimanapun juga, setidaknya harus 10 miliar, 'kan?"Yvonne hampir tak kuasa meluapkan emosi. Sepuluh miliar! Satu juta saja, dia sudah merasa kebanyakan! Claire berkata dengan tenang, "Begitu mendapatkan 10 miliar, apa kalian akan datang lagi untuk meminta padaku setelah menghabiskannya?"Winny terdiam sejenak, seakan-akan pemikiran liciknya itu sudah tertangkap basah. Dia berkata dengan emosi, "Apa maksudmu? Kamu sebenarnya ingin memberikan kompensasi atau nggak?"Claire tidak menjawab pertanyaan Winny, sebaliknya malah bertanya pada orang di sampingnya, "Yvonne, apa yang disebutkan dalam hukum dalam situasi seperti ini?"Yvonne pun menjawab tanpa rag