Javier membelai wajah Claire. Pengakuan Kayla cukup membuktikan bahwa tebakan Javier sebelumnya benar.Saat Claire keluar dari kamp pelatihan, Berwin tiba-tiba tahu bahwa Claire berhubungan dengan Keluarga Gufree. Javier dan ayahnya merahasiakan hal ini, bahkan Rendy dan orang lain tidak tahu. Selain itu, hanya Kayla yang pernah berniat merebut status Nona Keluarga Gufree tahu hal ini.Javier yang teringat sesuatu menatap Claire seraya berkata dengan lembut, "Untuk berjaga-jaga, mulai besok aku akan mengutus Yvonne untuk menjagamu. Terserah kamu mau memberinya tugas apa. Mengenai anak-anak, mereka pasti akan aman karena ada Ayah dan Kakek yang mengawasi. Sekarang, aku paling mengkhawatirkan kamu."Claire merasa tersentuh. Dia tahu bahwa Javier benar-benar mencemaskannya. Claire menggenggam tangan Javier dan menempelkannya ke wajahnya. Javier tertegun sejenak, lalu Claire berucap sambil tersenyum, "Aku merasa aman kalau ada kamu."Sore harinya, di Akademi Musik Royal. Jerry yang memikul
Wilson mendengus, lalu menjawab, "Kenapa aku nggak boleh mencari dia? Seharusnya dia memanggilku kakek buyut, 'kan?"Louis tidak berbicara. Meskipun sebelumnya ibu Louis sudah memberi tahu Wilson bahwa anak bibi Louis sudah ditemukan, saat itu mereka mengira orang tersebut adalah Kayla. Kemudian, mereka baru tahu bahwa Claire adalah anak bibinya Louis.Namun, Claire malah menikah dengan Javier. Louis bahkan tidak tahu bagaimana Wilson bisa mengetahui bahwa Jerry adalah anak Claire.Jerry mengedipkan mata dan bertanya, "Kamu itu kakek buyutku?"Wilson memandang Jerry sambil menjawab, "Ibumu harus memanggilku kakek, jadi kamu harus memanggilku kakek buyut."Jerry menimpali seraya mengernyit, "Tapi, Ibu nggak pernah kasih tahu kami."Seorang pelayan berujar, "Nona, maaf. Satu restoran ini sudah ada yang reservasi. Anda tidak boleh masuk ....""Minggir," kata Claire yang mendorong pelayan. Dia sangat panik karena mencemaskan Jerry, jadi tidak memedulikan pelayan itu.Pengawal di samping Wi
"Aku percaya sama Javier," ujar Claire tanpa mengubah ekspresinya. Ketika Claire membawa Jerry pergi, dia kepikiran sesuatu, jadi dia berbalik dan berkata lagi, "Aku sudah tahu tentang ibu Javier. Kalau Keluarga Gufree benar-benar melakukan hal seperti itu, aku nggak akan bisa memaafkan Keluarga Gufree."Setelah mengucapkan kata-kata itu, Claire langsung membawa Jerry pergi. Sementara itu, Louis duduk dengan ekspresi acuh tak acuh. Saat melihat wajah Wilson yang terlihat sedikit masam, Louis pun berkata, "Kakek, kalau nggak ada urusan lagi, aku pergi dulu ya.""Apa kamu mengirim pesan teks untuk memberitahunya?" tanya Wilson dengan dingin.Louis mengangguk dan menjawab, "Ya, aku cuma nggak mengerti tujuan Kakek mencari anak itu. Selain itu, ibu juga pernah bilang kalau masalah di masa lalu sudah berlalu. Kenapa Kakek masih nggak bisa melupakannya?"Wilson menggebrak meja, lalu berkata dengan marah, "Masalah dengan Keluarga Fernando nggak akan pernah kulupakan. Mereka semua pantas mati
Claire menatap mata Javier yang tersenyum, lalu berkata dengan kooperatif, "Kalau suamiku ingin makan di sini, kita makan di sini saja."Ketiga anaknya langsung membatin, ih, dibuat-buat sekali!Di ruang makan, pelayan menyajikan hidangan untuk mereka semua.Sejak Javier pindah dari sini, pada dasarnya dia tidak pernah kembali untuk makan malam. Malam ini adalah pertama kalinya dia pulang. Jerry dan saudara-saudaranya duduk di samping Javier dan Claire. Ketiga anak kecil ini merasa senang bisa makan bersama kedua orang tuanya.Berwin menyadari bahwa ketiga anak kecil ini belum pernah makan selahap ini sebelumnya. Benar saja, ketiga anak ini memang bahagia dan nyaman berada di dekat orang tua mereka."Ahem! Karena semua orang sudah berkumpul, kalian pindah balik ke sini saja," kata Berwin.Javier mengangkat pandangannya, lalu berkata dengan tenang, "Kami lagi program hamil, nggak leluasa kalau tinggal di sini."Tangan Claire yang menyendok makanan tiba-tiba terhenti. Dia lalu menatap Ja
"Iya, anjing kecil ini main lumpur di luar taman bunga setiap hari, membuat sekujur tubuhnya kotor. Ayah terpaksa harus memandikannya setiap tiga sampai lima hari," jawab Rendy."Guk!" Coco menjulurkan lidah dan mengibaskan ekornya. Anjing kecil itu menatap Claire dengan sepasang mata cokelatnya, terlihat sangat menyukai wanita ini.Rendy meletakkan cangkir tehnya dan berkata, "Coco ditelantarkan pemilik aslinya. Ayah kasihan melihatnya di jalanan, jadi Ayah membawanya pulang.""Setelah itu, Ayah membawa Coco ke rumah sakit hewan untuk memeriksa kesehatannya. Selain masalah pencernaan, dia nggak punya penyakit kulit apa pun. Pemilik aslinya mungkin menelantarkan Coco karena nggak sanggup memeliharanya lagi," tambah Rendy.Claire mengelus bulu di kepala Coco. Pantas saja anak-anaknya menyukai anjing ini. Anjing berbulu lebat ini memang sangat menggemaskan."Claire, kenapa kamu tiba-tiba datang ke sini?" tanya Rendy.Claire melepaskan Coco, lalu berjalan ke sofa dan duduk di sana. "Renov
"Mendapat gaji tanpa perlu melakukan apa-apa, itu adalah impian kaum mageran sepertiku!" ujar Yvonne.Claire tertawa geli melihat kenaifan Yvonne yang menggemaskan.Pada saat ini, seorang karyawan wanita mengetuk pintu dengan panik dan masuk sambil berkata, "Nona Zora, ada pasangan suami istri di luar yang berteriak-teriak mencarimu!""Mencariku?" kata Claire.Claire tertegun sejenak, lalu segera mengikuti karyawan itu keluar. Yvonne juga mengikuti mereka dari belakang."Panggil bos kalian ke sini. Hei, kalian dengar, nggak?"Pasangan suami istri di luar berusia sekitar 40-an hingga 50-an. Meski mereka tidak mengenakan pakaian mewah, mereka terlihat cukup berada.Claire berjalan menghampiri mereka dan bertanya, "Apa kalian berdua ingin bertemu denganku?"Wanita itu melirik Claire sekilas, lalu menjawab, "Kami Winny dan Wilbert, orang tua Wanda."Begitu kata-kata itu terucap, Claire dan Yvonne terlihat terkejut. Kemudian, Claire tersenyum dan berkata, "Rupanya begitu. Gimana kalau kita
Claire melanjutkan, "Kedua, Wanda-lah yang selalu mencoba mencelakaiku dengan segala cara di kamp pelatihan. Dia bahkan membuat aku yang disalahkan. Tapi, aku sudah nggak peduli dengan hal-hal ini. Ketiga, penyebab kematian Wanda sangat aneh. Apakah itu bunuh diri atau pembunuhan, polisi masih menyelidikinya.""Tapi, kalau kalian bersikeras menyalahkan aku, aku cuma bisa meminta kalian mencari pengacara untuk bicara denganku. Tentu saja, kalau kalian mengajukan gugatan, kalian belum tentu akan menang. Karena masalah ini memang nggak ada hubungannya denganku. Aku dan almarhum Wanda sama-sama jadi korban. Meski kalian tetap ngotot, aku bisa pastikan kalau aku nggak akan pernah disalahkan," tambah Claire.Claire mengatakan semua itu dengan tegas supaya semua orang mendengarnya dengan jelas. Jika Claire benar-benar terlibat dalam masalah ini, dia tidak mungkin begitu percaya diri.Winny juga tercengang dan tidak tahu harus berkata apa untuk sesaat.Wilbert menghibur istrinya dengan canggun
"Apa kalian nggak sebaiknya memberikanku biaya kerugian psikologis dulu, baru setelah itu kuberikan kompensasi kepada kalian?" tanya Claire. "Kamu ...." Winny tidak bisa berkata-kata. Bagaimana orang ini bisa begitu sulit untuk diajak berkompromi?"Memangnya ada yang memperoleh uang dengan mudah, bukankah semuanya adalah hasil kerja keras? Apa kamu kira bisa mengandalkan kematian putrimu untuk merampokku?" tanya Claire lagi.Raut wajah Claire perlahan menjadi suram. Dia juga berbicara dengan nada yang tidak lagi ramah, "Kalau kalian datang untuk mencari masalah, silakan. Aku nggak melakukan kesalahan, jadi nggak takut pada apa pun. Tapi, apa yang akan kalian tanggung nanti bukanlah urusanku.""Karena kalian sudah menyalahkanku, aku tentu harus membela diri agar orang lain nggak menganggapku mudah ditindas. Aku juga bukan orang bodoh." Usai mengatakan itu, Claire berbalik dan berkata kepada Yvonne, "Tolong usir mereka."Yvonne mengangguk sembari menjawab, "Baiklah." Wanita itu mendekati