Setelah pegawai wanita itu selesai bicara, dia gemetaran saat melihat Claire muncul. Pegawai itu berujar, "Nona ... Nona Claire ....""Apa yang kalian bicarakan?" tanya Claire seraya tersenyum. Kedua pegawai wanita itu ragu-ragu, mereka merasa agak canggung."Nggak masalah. Aku nggak akan menyalahkan kalian. Aku cuma mau tahu siapa yang menyebarkan rumor ini," ucap Claire dengan tenang.Salah satu pegawai wanita pun berkata terbata-bata sesudah menyadari Claire tidak marah, "Itu ... kami dengar dari departemen administrasi ... mereka bilang ... kemarin Nona Claire terus mengganggu Tuan Javier dan ... melarang Tuan Javier ... rapat."Claire menyahut sembari menyipitkan mata, "Departemen administrasi?"Pegawai wanita itu mengangguk, lalu melanjutkan dengan gugup begitu teringat sesuatu, "Sepertinya, Nona Rosy yang bilang sama anggota departemen administrasi lainnya. Setelah itu ..."Claire langsung paham. Dia mengangguk dan berucap sembari tersenyum, "Terima kasih."Di departemen adminis
"Kamu ...," ucap Rosy sembari mengepalkan tangan. Dia memelototi Claire dengan penuh kebencian.Semua orang di departemen administrasi terdiam. Sebenarnya, sebagian besar urusan di perusahaan memang diselesaikan oleh Roger. Selain itu, Javier menyerahkan banyak pekerjaan untuk Roger.Namun, setelah Roger dipindahkan dan Rosy datang, entah kenapa Javier menjadi begitu sibuk. Javier adalah bos, sedangkan mereka hanya pegawai Javier. Kalaupun Javier tidak hadir, asisten yang akan memimpin rapat.Sekarang, para pegawai ini baru tahu bahwa mereka dihasut. Mereka juga melihat kehebatan istri Javier. Untung saja yang ditampar bukan mereka.Claire tetap tersenyum saat berbicara, "Nona Rosy, kalau kamu memang nggak mau kerja, Roger bisa kembali untuk menggantikanmu. Bagaimanapun, Roger jauh lebih berguna daripada kamu. Dia nggak akan terus bergantung kepada bosnya. Benar, 'kan?"Claire memang tampak tersenyum, tetapi sindirannya begitu pedas. Semua orang langsung paham, istri Javier memang heba
Javier mengatupkan bibirnya. Saat itu, memang Rosy yang membawa foto itu kepada Javier. Jadi, Wanda yang mengambil foto itu?Claire memanggil, "Javier?""Um?" sahut Javier yang tersadar dari lamunannya."Apa yang kamu pikirkan?" tanya Claire sambil menatap Javier dengan tenang. Kenapa Javier melamun?Claire yang teringat sesuatu berucap seraya mengernyit, "Kamu nggak menyuruh orang untuk mengawasiku secara diam-diam, 'kan?"Javier membelai wajah Claire dan menjelaskan, "Yvonne dan Hudson yang melaporkan kondisimu di kamp pelatihan kepadaku. Tapi, Rosy yang memberitahuku masalahmu dengan Hardy."Rosy? Claire berpikir sesaat. Jadi, Wanda adalah mata-mata Rosy di kamp pelatihan? Pantas saja, Rosy bisa memakai cincin giok itu saat mencari Claire dan membuatnya salah paham. Sementara itu, Javier juga tiba-tiba tahu masalahnya dengan Hardy dan salam paham kepada Claire."Jangan-jangan, kematian Wanda berhubungan dengan Rosy," ujar Claire. Dia memang tidak mempunyai bukti. Masalahnya, hubunga
Javier membelai wajah Claire. Pengakuan Kayla cukup membuktikan bahwa tebakan Javier sebelumnya benar.Saat Claire keluar dari kamp pelatihan, Berwin tiba-tiba tahu bahwa Claire berhubungan dengan Keluarga Gufree. Javier dan ayahnya merahasiakan hal ini, bahkan Rendy dan orang lain tidak tahu. Selain itu, hanya Kayla yang pernah berniat merebut status Nona Keluarga Gufree tahu hal ini.Javier yang teringat sesuatu menatap Claire seraya berkata dengan lembut, "Untuk berjaga-jaga, mulai besok aku akan mengutus Yvonne untuk menjagamu. Terserah kamu mau memberinya tugas apa. Mengenai anak-anak, mereka pasti akan aman karena ada Ayah dan Kakek yang mengawasi. Sekarang, aku paling mengkhawatirkan kamu."Claire merasa tersentuh. Dia tahu bahwa Javier benar-benar mencemaskannya. Claire menggenggam tangan Javier dan menempelkannya ke wajahnya. Javier tertegun sejenak, lalu Claire berucap sambil tersenyum, "Aku merasa aman kalau ada kamu."Sore harinya, di Akademi Musik Royal. Jerry yang memikul
Wilson mendengus, lalu menjawab, "Kenapa aku nggak boleh mencari dia? Seharusnya dia memanggilku kakek buyut, 'kan?"Louis tidak berbicara. Meskipun sebelumnya ibu Louis sudah memberi tahu Wilson bahwa anak bibi Louis sudah ditemukan, saat itu mereka mengira orang tersebut adalah Kayla. Kemudian, mereka baru tahu bahwa Claire adalah anak bibinya Louis.Namun, Claire malah menikah dengan Javier. Louis bahkan tidak tahu bagaimana Wilson bisa mengetahui bahwa Jerry adalah anak Claire.Jerry mengedipkan mata dan bertanya, "Kamu itu kakek buyutku?"Wilson memandang Jerry sambil menjawab, "Ibumu harus memanggilku kakek, jadi kamu harus memanggilku kakek buyut."Jerry menimpali seraya mengernyit, "Tapi, Ibu nggak pernah kasih tahu kami."Seorang pelayan berujar, "Nona, maaf. Satu restoran ini sudah ada yang reservasi. Anda tidak boleh masuk ....""Minggir," kata Claire yang mendorong pelayan. Dia sangat panik karena mencemaskan Jerry, jadi tidak memedulikan pelayan itu.Pengawal di samping Wi
"Aku percaya sama Javier," ujar Claire tanpa mengubah ekspresinya. Ketika Claire membawa Jerry pergi, dia kepikiran sesuatu, jadi dia berbalik dan berkata lagi, "Aku sudah tahu tentang ibu Javier. Kalau Keluarga Gufree benar-benar melakukan hal seperti itu, aku nggak akan bisa memaafkan Keluarga Gufree."Setelah mengucapkan kata-kata itu, Claire langsung membawa Jerry pergi. Sementara itu, Louis duduk dengan ekspresi acuh tak acuh. Saat melihat wajah Wilson yang terlihat sedikit masam, Louis pun berkata, "Kakek, kalau nggak ada urusan lagi, aku pergi dulu ya.""Apa kamu mengirim pesan teks untuk memberitahunya?" tanya Wilson dengan dingin.Louis mengangguk dan menjawab, "Ya, aku cuma nggak mengerti tujuan Kakek mencari anak itu. Selain itu, ibu juga pernah bilang kalau masalah di masa lalu sudah berlalu. Kenapa Kakek masih nggak bisa melupakannya?"Wilson menggebrak meja, lalu berkata dengan marah, "Masalah dengan Keluarga Fernando nggak akan pernah kulupakan. Mereka semua pantas mati
Claire menatap mata Javier yang tersenyum, lalu berkata dengan kooperatif, "Kalau suamiku ingin makan di sini, kita makan di sini saja."Ketiga anaknya langsung membatin, ih, dibuat-buat sekali!Di ruang makan, pelayan menyajikan hidangan untuk mereka semua.Sejak Javier pindah dari sini, pada dasarnya dia tidak pernah kembali untuk makan malam. Malam ini adalah pertama kalinya dia pulang. Jerry dan saudara-saudaranya duduk di samping Javier dan Claire. Ketiga anak kecil ini merasa senang bisa makan bersama kedua orang tuanya.Berwin menyadari bahwa ketiga anak kecil ini belum pernah makan selahap ini sebelumnya. Benar saja, ketiga anak ini memang bahagia dan nyaman berada di dekat orang tua mereka."Ahem! Karena semua orang sudah berkumpul, kalian pindah balik ke sini saja," kata Berwin.Javier mengangkat pandangannya, lalu berkata dengan tenang, "Kami lagi program hamil, nggak leluasa kalau tinggal di sini."Tangan Claire yang menyendok makanan tiba-tiba terhenti. Dia lalu menatap Ja
"Iya, anjing kecil ini main lumpur di luar taman bunga setiap hari, membuat sekujur tubuhnya kotor. Ayah terpaksa harus memandikannya setiap tiga sampai lima hari," jawab Rendy."Guk!" Coco menjulurkan lidah dan mengibaskan ekornya. Anjing kecil itu menatap Claire dengan sepasang mata cokelatnya, terlihat sangat menyukai wanita ini.Rendy meletakkan cangkir tehnya dan berkata, "Coco ditelantarkan pemilik aslinya. Ayah kasihan melihatnya di jalanan, jadi Ayah membawanya pulang.""Setelah itu, Ayah membawa Coco ke rumah sakit hewan untuk memeriksa kesehatannya. Selain masalah pencernaan, dia nggak punya penyakit kulit apa pun. Pemilik aslinya mungkin menelantarkan Coco karena nggak sanggup memeliharanya lagi," tambah Rendy.Claire mengelus bulu di kepala Coco. Pantas saja anak-anaknya menyukai anjing ini. Anjing berbulu lebat ini memang sangat menggemaskan."Claire, kenapa kamu tiba-tiba datang ke sini?" tanya Rendy.Claire melepaskan Coco, lalu berjalan ke sofa dan duduk di sana. "Renov