Begitu mendengar janji dari Javier, Claire tak kuasa tersenyum dan berkata, "Kamu yang berjanji sendiri, ya." Javier menjawab seraya tersenyum penuh kasih, "Iya, aku yang berjanji."....Keesokan harinya, Rosy datang ke kantor. Ketika melewati meja resepsionis, dia mendengar beberapa staf wanita sedang menggosip tentang sesuatu."Sejak Tuan Javier dan Nona Claire resmi menikah, mereka benar-benar sangat romantis. Dulunya, mereka masih diam-diam, tapi sekarang sudah terbuka.""Mereka sudah menjadi suami istri, jadi kenapa harus diam-diam?""Tuan Javier benar-benar sangat memanjakan Nona Claire. Aku nggak sia-sia mendukung pasangan ini!"Langkah Rosy terhenti sejenak dengan ekspresi sangat suram. Kemarin, dia kehilangan kontak dengan Kayla dan sudah menduga bahwa wanita itu gagal dalam misinya. Untungnya, saat menghubungi Kayla, dia selalu menggunakan nomor ponsel yang bukan miliknya. Jadi, meskipun Javier menyelidikinya, dia tidak akan menemukan jejak Rosy.Saat pintu lift terbuka, dia
Bulu mata Claire tampak bergetar. Dia yang kebingungan pun bertanya, "Javier, apa yang kamu lakukan?""Bukannya kamu sangat senang memanggilku dengan sebutan 'sayang' barusan? Kenapa sekarang berubah lagi?" tanya Javier yang agak tidak puas. Claire menjelaskan dengan angkuh, "Aku hanya ingin membuatnya kesal. Siapa suruh dia menargetkan priaku ...."Menargetkan prianya? Javier sangat puas dengan jawaban ini. Dia meletakkan tangannya di pinggang Claire, lalu bertanya, "Barusan, kamu mengatakan ingin melakukan sesuatu yang seru, apa itu?"Seluruh sosok Claire gemetar dengan wajah yang memerah. Dia menekan tangan nakal Javier dan berkata dengan geram, "Javier, jangan macam-macam di sini. Hal seru yang kumaksud bukan ini!" Pria berengsek ini selalu hanya memikirkan hal itu. Apakah dia tidak takut gagal ginjal? Javier tersenyum dan tidak berkata apa-apa."Kamu sudah berjanji akan menghabiskan waktu denganku sepanjang hari. Jadi, apa pun yang ingin aku lakukan, kamu nggak akan menolak, 'kan
Rosy berkata seraya mendongak, "Nona Claire jelas tahu bahwa Javier harus menghadiri rapat sore ini, tapi dia tetap bersikeras membuat Javier menemaninya keluar. Nggak peduli bagaimanapun aku membujuk, Javier tetap nggak mau mendengarkanku.""Nggak peduli apa pun yang aku lakukan, Javier selalu merasa aku yang salah. Kalau ini terus berlanjut, Javier mungkin nggak ingin menetap di perusahaan ini lagi," timpal Rosy.Melihat Berwin yang berhenti mengelap porselen, sorot mata Rosy sontak memancarkan kilau dingin. Berwin memang sudah tidak menyukai Claire sejak awal.Sementara itu, pernyataan Rosy jelas mengindikasikan bahwa wanita itu tengah membujuk Javier untuk mengabaikan perusahaan. Bagaimana mungkin wanita penggoda seperti Claire cocok untuk menikah dengan Keluarga Fernando?Akan tetapi, setelah menunggu sekian lama, Berwin tak kunjung meluapkan emosinya. Sebaliknya, pria tua itu malah memberikan porselen kepada Herman dan bertanya dengan serius, "Rosy, kamu harus paham bahwa sebagai
Setelah pegawai wanita itu selesai bicara, dia gemetaran saat melihat Claire muncul. Pegawai itu berujar, "Nona ... Nona Claire ....""Apa yang kalian bicarakan?" tanya Claire seraya tersenyum. Kedua pegawai wanita itu ragu-ragu, mereka merasa agak canggung."Nggak masalah. Aku nggak akan menyalahkan kalian. Aku cuma mau tahu siapa yang menyebarkan rumor ini," ucap Claire dengan tenang.Salah satu pegawai wanita pun berkata terbata-bata sesudah menyadari Claire tidak marah, "Itu ... kami dengar dari departemen administrasi ... mereka bilang ... kemarin Nona Claire terus mengganggu Tuan Javier dan ... melarang Tuan Javier ... rapat."Claire menyahut sembari menyipitkan mata, "Departemen administrasi?"Pegawai wanita itu mengangguk, lalu melanjutkan dengan gugup begitu teringat sesuatu, "Sepertinya, Nona Rosy yang bilang sama anggota departemen administrasi lainnya. Setelah itu ..."Claire langsung paham. Dia mengangguk dan berucap sembari tersenyum, "Terima kasih."Di departemen adminis
"Kamu ...," ucap Rosy sembari mengepalkan tangan. Dia memelototi Claire dengan penuh kebencian.Semua orang di departemen administrasi terdiam. Sebenarnya, sebagian besar urusan di perusahaan memang diselesaikan oleh Roger. Selain itu, Javier menyerahkan banyak pekerjaan untuk Roger.Namun, setelah Roger dipindahkan dan Rosy datang, entah kenapa Javier menjadi begitu sibuk. Javier adalah bos, sedangkan mereka hanya pegawai Javier. Kalaupun Javier tidak hadir, asisten yang akan memimpin rapat.Sekarang, para pegawai ini baru tahu bahwa mereka dihasut. Mereka juga melihat kehebatan istri Javier. Untung saja yang ditampar bukan mereka.Claire tetap tersenyum saat berbicara, "Nona Rosy, kalau kamu memang nggak mau kerja, Roger bisa kembali untuk menggantikanmu. Bagaimanapun, Roger jauh lebih berguna daripada kamu. Dia nggak akan terus bergantung kepada bosnya. Benar, 'kan?"Claire memang tampak tersenyum, tetapi sindirannya begitu pedas. Semua orang langsung paham, istri Javier memang heba
Javier mengatupkan bibirnya. Saat itu, memang Rosy yang membawa foto itu kepada Javier. Jadi, Wanda yang mengambil foto itu?Claire memanggil, "Javier?""Um?" sahut Javier yang tersadar dari lamunannya."Apa yang kamu pikirkan?" tanya Claire sambil menatap Javier dengan tenang. Kenapa Javier melamun?Claire yang teringat sesuatu berucap seraya mengernyit, "Kamu nggak menyuruh orang untuk mengawasiku secara diam-diam, 'kan?"Javier membelai wajah Claire dan menjelaskan, "Yvonne dan Hudson yang melaporkan kondisimu di kamp pelatihan kepadaku. Tapi, Rosy yang memberitahuku masalahmu dengan Hardy."Rosy? Claire berpikir sesaat. Jadi, Wanda adalah mata-mata Rosy di kamp pelatihan? Pantas saja, Rosy bisa memakai cincin giok itu saat mencari Claire dan membuatnya salah paham. Sementara itu, Javier juga tiba-tiba tahu masalahnya dengan Hardy dan salam paham kepada Claire."Jangan-jangan, kematian Wanda berhubungan dengan Rosy," ujar Claire. Dia memang tidak mempunyai bukti. Masalahnya, hubunga
Javier membelai wajah Claire. Pengakuan Kayla cukup membuktikan bahwa tebakan Javier sebelumnya benar.Saat Claire keluar dari kamp pelatihan, Berwin tiba-tiba tahu bahwa Claire berhubungan dengan Keluarga Gufree. Javier dan ayahnya merahasiakan hal ini, bahkan Rendy dan orang lain tidak tahu. Selain itu, hanya Kayla yang pernah berniat merebut status Nona Keluarga Gufree tahu hal ini.Javier yang teringat sesuatu menatap Claire seraya berkata dengan lembut, "Untuk berjaga-jaga, mulai besok aku akan mengutus Yvonne untuk menjagamu. Terserah kamu mau memberinya tugas apa. Mengenai anak-anak, mereka pasti akan aman karena ada Ayah dan Kakek yang mengawasi. Sekarang, aku paling mengkhawatirkan kamu."Claire merasa tersentuh. Dia tahu bahwa Javier benar-benar mencemaskannya. Claire menggenggam tangan Javier dan menempelkannya ke wajahnya. Javier tertegun sejenak, lalu Claire berucap sambil tersenyum, "Aku merasa aman kalau ada kamu."Sore harinya, di Akademi Musik Royal. Jerry yang memikul
Wilson mendengus, lalu menjawab, "Kenapa aku nggak boleh mencari dia? Seharusnya dia memanggilku kakek buyut, 'kan?"Louis tidak berbicara. Meskipun sebelumnya ibu Louis sudah memberi tahu Wilson bahwa anak bibi Louis sudah ditemukan, saat itu mereka mengira orang tersebut adalah Kayla. Kemudian, mereka baru tahu bahwa Claire adalah anak bibinya Louis.Namun, Claire malah menikah dengan Javier. Louis bahkan tidak tahu bagaimana Wilson bisa mengetahui bahwa Jerry adalah anak Claire.Jerry mengedipkan mata dan bertanya, "Kamu itu kakek buyutku?"Wilson memandang Jerry sambil menjawab, "Ibumu harus memanggilku kakek, jadi kamu harus memanggilku kakek buyut."Jerry menimpali seraya mengernyit, "Tapi, Ibu nggak pernah kasih tahu kami."Seorang pelayan berujar, "Nona, maaf. Satu restoran ini sudah ada yang reservasi. Anda tidak boleh masuk ....""Minggir," kata Claire yang mendorong pelayan. Dia sangat panik karena mencemaskan Jerry, jadi tidak memedulikan pelayan itu.Pengawal di samping Wi
“Meskipun dia adalah anggota keluarga kerajaan, dia juga mesti dihukum kalau dia melakukan hal yang melanggar hukum. Kalau dia mengidap penyakit mental, seharusnya kalian mengutus lebih banyak orang lagi untuk mengawasinya. Jangan sampai dia bunuh diri di dalam sel. Nantinya reputasimu malah akan menjadi buruk.”Kepala penjara menunduk. “Benar apa kata Yang Mulia.”Silvia memasuki mobil. Mobil kerajaan melaju kencang.Satu minggu kemudian, Jules menyuruh pelayan untuk membersihkan Vila Laguna. Berhubung vila ini didirikan pada era 60-an, interior di dalam vila ini tergolong kuno.Kimin mengikuti Jules berjalan menuruni tangga. “Tuan Muda, aku sudah unggah lowongan pekerjaan itu. Sekarang sudah ada sepuluh orang yang melamar. Apa kamu ingin menyortirnya?”Jules duduk di sofa. “Coba aku lihat.”Kimin mengeluarkan tablet yang diambilnya. Di atasnya terdapat CV dari semua pelamar pekerja.Jules membaca CV dan keningnya seketika berkerut. “Semuanya anak muda?”Kimin sungguh tidak berdaya. “
Orang yang duduk di dalam ruangan memalingkan kepala melihat ke sisi Silvia. Silvia yang berpakaian rapi dan mewah itu sungguh tidak cocok dengan lingkungan di dalam penjara. Berbeda dengan Lidya, dia sedang mengenakan seragam tahanan. Dibandingkan dengan dulu, Lidya yang sekarang tidak kelihatan sombong lagi. Dia kelihatan bagai sudah kehilangan semangat hidupnya saja.“Adik kesayanganku. Aku sungguh gembira kamu masih mengingatku.” Silvia tersenyum, seolah-olah sedang mengenang masa lalu saja.Tatapan Lidya kelihatan muram. “Selamat! Setelah Ayah meninggal, kamu pun berhasil menjadi Ratu.” Lidya tidak memberi selamat dengan tulus.Silvia juga menganggap Lidya sedang memberi selamat untuknya saja. “Terima kasih.” Kepala penjara membawa kursi mempersilakan Silvia untuk duduk.Setelah Silvia duduk, dia berkata kepada kepala penjara dengan tersenyum, “Aku ingin ngobrol berdua sama dia.”Kepala penjara mengangguk. Dia memerintah anak buahnya untuk mundur. Setelah mereka menjauh, Silvia b
Akhirnya Lidya merespons. Dia memalingkan kepala untuk menatap Daniel dengan tatapan menyindir. “Apa kamu lupa? Sekarang wanita itu bisa memberimu kedudukan juga berkat aku?”Daniel tertegun.Lidya tersenyum sinis. “Ada darah keluarga kerajaan yang mengalir di dalam tubuhku. Siapa kamu? Kalau waktu itu aku tidak menikah sama kamu, apa mungkin kamu dan anak sialan itu akan dianugerahkan kedudukan? Hahaha.”Lidya tertawa histeris. Polisi langsung melihat ke dalam kamar.Daniel menurunkan kelopak matanya. “Apa kamu begitu membenci putri kandungmu?”Lidya langsung berdiri. Polisi khawatir dia akan menyerang anggota keluarganya. Mereka pun sudah siap siaga.“Apa aku bersedia untuk melahirkannya?” Lidya menjerit dengan mata merah. “Kamu yang mohon sama aku untuk melahirkannya. Anak perempuan itu tidak berguna. Dia bisa hidup sampai sekarang juga karena beruntung saja.”Raut wajah Daniel berubah tegang. “Putraku sudah mati. Dia dicelakai oleh anggota Keluarga Tanzil. Sekarang, suami dan putr
Nordin merasa bingung. “Terima kasih sama aku?”Dacia tersenyum. “Kalau bukan karena ucapanmu di atap waktu itu, aku nggak bakal kepikiran metode pembunuhan yang begitu sempurna.”Carly tersenyum, lalu menarik tangan Dacia. “Metode apa?”Baru saja Dacia ingin menjawab, suara dering ponsel memotong ucapannya. Dia mengeluarkan ponselnya. Ternyata ada panggilan masuk dari Jerremy.…Di sisi lain, di pusat penilaian forensik.Jules duduk di mobil baris belakang. Tatapannya tertuju pada pintu gedung pusat penilaian forensik. Tidak lama kemudian, Derrick berjalan ke sisi mobil, lalu mengetuk kaca jendelanya.Jendela mobil diturunkan secara perlahan. Derrick membungkukkan sedikit tubuhnya, lalu berkata, “Hasil penilaian sudah keluar. Dia bukan menderita gangguan mental, tapi dia didiagnosis mengidap depresi berat.”Jules menyipitkan matanya. “Apa ada yang aneh?”“Tidak ada. Anggota di pusat penilaian forensik tidak pernah ikut campur dalam masalah di penjara. Hanya saja … selain diawasi oleh
”Mengenai bagaimana pelaku bisa menghindar dari kamera CCTV, dia hanya bisa melewati tangga darurat saja. Karena nggak ada kamera CCTV di sana. Dia bisa bersembunyi hingga keesokan paginya, hingga ada yang menyadari jenazah, kemudian berpura-pura menjadi pemilik apartemen. Dia turun dari salah satu lantai melalui jalur darurat dan meninggalkan tempat.”Asisten terlihat bingung, “Kenapa harus menunggu sampai pagi?”Lance berdiri dengan perlahan. “Karena siang hari adalah waktu semua penghuni beraktivitas keluar masuk rumah. Kalau dia pergi malam itu juga, justru akan menambah kecurigaan. Jadi, demi nggak menimbulkan kecurigaan, dia menunggu hingga pagi, lalu bersama penghuni lainnya keluar gedung di pagi hari.”Asisten pun merespons.Dacia tersenyum melihat ekspresi mereka yang terkejut dan tersenyum. “Tentu saja, setiap metode pembunuhan yang sempurna di dunia nyata pasti memiliki celah. Bagaimana menurut Tuan Lance, apa Tuan Lance menganggap metode pembunuhan ini masuk akal?”Lance me
Asisten merasa kaget. “Korban digantung di luar?”“Sebenarnya semua ini adalah inspirasi dari Tuan Muda Nordin. Di bagian luar atap terdapat satu anak tangga yang menonjol. Kalaupun ada kamera CCTV di atap, saat pelaku melompat, dia pun akan jatuh di anak tangga itu. Kalau seperti itu, pelaku tindak kriminal ini mesti dijalankan dua orang.”“Pembantu pelaku berada di balkon rumah korban untuk menarik pelaku yang meluncur turun dengan tali. Pembantu pelaku pasti adalah orang yang sangat dekat dengan korban. Dia bisa menggunakan alasan terlalu emosi ketika melihat orang yang dicintainya bunuh diri, lalu menghancurkan rekaman CCTV itu. Jadi, pelaku utama bisa melarikan diri dengan kesempatan itu.”Lance tersenyum dengan puas dan tertawa. “Bagus, memang lebih cocok kalau metode kejahatan yang dilakukan oleh dua orang.”Dacia menjentikkan jarinya. ”Jadi, berbeda kalau tindak kriminal hanya dilakukan oleh satu orang saja. Pelaku utama mengikat satu ujung tali di anak tangga bagian luar atap,
“Kebetulan nggak ada kamera CCTV di lantai atas. Di dalam rekaman kamera CCTV lift hanya terlihat pelaku yang menyamar sebagai korban. Setelah itu, nggak ada siapa pun yang tertangkap kamera lagi. Mengenai bagaimana pelaku menghindari kamera CCTV dan melarikan diri, atau korban sebenarnya didorong dari lantai atas atau bukan, aku rasa semua itu adalah teka-teki yang ingin diketahui oleh semua penonton,” kata Dacia.Asisten itu tersenyum lagi. “Biasanya untuk skenario seperti ini, pelaku pasti bekerja sama dengan seseorang. Pelaku utama menyamar sebagai korban dan pergi ke atap, sedangkan korban yang sebenarnya dilempar dari balkon rumahnya oleh kaki tangan pelaku. Tentu saja kaki tangan pelaku bisa jadi adalah suami atau pacar korban.”Dacia menggeleng. “Di dalam naskahku, Nona Mimosa tinggal sendiri.”Asisten tertegun sejenak, lalu melirik ke ujung. Terlihat Lance sedang memberi isyarat mata. Kemudian, dia baru bertanya, “Pelakunya satu orang saja? Jadi, pelaku sudah lebih dulu melem
Dacia tersadar dari lamunannya, lalu berdiri dengan perlahan. “Kalau begitu, aku akan datang lagi besok.”Resepsionis menatap bayangan punggung Dacia sembari menggeleng. Padahal wanita ini sudah ditolak dua kali, dia masih saja datang ke perusahaan. Sebenarnya, tidak peduli dia datang berapa kali, Sutradara Lance juga tidak akan menemuinya.Dacia berdiri di depan pintu. Ketika melihat mobil dan pejalan kaki yang hilir mudik di jalan raya, dia berusaha untuk menenangkan dirinya. Kemudian, dia segera menghalangi taksi untuk meninggalkan tempat.Carly sedang duduk di lapangan basket akademi. Ketika melihat Dacia sudah kembali, dia bergegas ke hadapan Dacia. “Bagaimana?”Dacia menggeleng.Sebenarnya Carly juga sudah menduganya. Dacia masih belum berhasil untuk menemuinya.Bukan hanya mahasiswa seperti mereka saja yang ditolak, bahkan selebritas papan atas yang pernah memenangkan penghargaan di ajang Goldwood juga belum pasti bisa mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan Lance.Dacia mena
Benn mengerti apa maksud ucapan Jerremy. Dia mengangkat gelas anggur, lalu menyesapnya dengan perlahan dan bertanya, “Apa kamu mencurigainya?”Jerremy tersenyum. “Dia menerima pukulan di saat mengetahui kabar penobatan. Apa mungkin aku tidak curiga?”Lidya telah mengetahui kabar kekuasaan jatuh ke tangan anggota Keluarga Tanzil. Apa mungkin dia akan merasa rela?Seorang wanita yang sudah kehilangan akal sehatnya bisa melakukan apa pun. Meskipun dia memiliki kesempatan untuk keluar dari penjara dan menerima pengobatan, apa dia benar-benar sedang fokus dalam pengobatannya atau dia sedang menyusun rencana selanjutnya? Siapa juga yang mengetahuinya?Benn menghela napas ringan. “Jerry, aturan di Negara Hyugana memang seperti itu. Seandainya narapidana mengidap penyakit mental, dia akan dibebaskan dari masa hukumannya untuk menerima pengobatan.”“Aku mengerti.” Tatapan Jerremy semakin serius. “Jadi, apa pun ceritanya, aku tidak boleh membiarkannya memiliki kesempatan itu.”Di sisi lain, di r