Semua masalah ini berhubungan dengan seseorang, yaitu Claire. Sepertinya masalah-masalah ini ditujukan kepada Claire. Kemudian, Javier menelepon Roger dan berujar, "Cepat kembali."Roger tertegun sejenak, lalu menyahut, "Tapi, Pak Berwin ...."Javier berkata dengan ekspresi muram, "Dia tidak akan tahu. Aku mau kamu menyelidiki sesuatu."Claire baru tahu Jody dan Jessie mengalami kecelakaan saat syuting iklan setelah melihat berita. Dia yang masih berada di Perusahaan Vienna untuk mengawasi desain dekorasi segera bergegas ke rumah sakit. Saat melihat Jody dan Jessie yang berada di kamar pasien bersama Cahya, Claire baru merasa lega."Ibu ...." ujar Jessie yang memeluk Claire. Melihat mata Jessie yang memerah seperti baru menangis, Claire yang merasa sedih berkata, "Jessie, kamu dan Jody takut, ya?""Kak Angela yang menolong aku," ucap Jessie. Kemudian, dia melanjutkan sembari merengut, "Apa Kak Angela bakal kenapa-kenapa gara-gara aku?"Claire terdiam dan memandang Angela yang masih ter
Rosy mengepalkan tangannya yang diletakkan di belakang punggung saat melihat Jody memelototinya. Dia memandang Berwin, seolah-olah ingin meminta Berwin menegur Jody.Ekspresi Berwin terlihat masam, tetapi akhirnya dia tetap tidak marah besar karena Jody melawannya. Hanya dalam waktu singkat, Cahya pun menyadari bahwa Berwin tidak menyukai Claire.Kemudian, Cahya menjelaskan sembari tersenyum, "Aku mengerti Kakek Berwin nggak suka dengan dunia hiburan. Tapi, Jody dan Jessie sudah membuat keputusan seperti ini. Jadi, kamu nggak boleh menganggap mereka membuat keputusan ini karena orang lain. Bukannya anak-anak juga punya pemikiran sendiri?"Rosy agak terkejut melihat Cahya membela Claire. Wanita ini memang benar-benar hebat. Bukan hanya Javier, Claire juga menggoda Cahya. Rosy pun bertanya seraya tersenyum, "Tuan Cahya sangat dekat dengan Nona Claire, ya?"Awalnya, Berwin memang sudah keberatan dengan kemunculan skandal antara Claire dan Cahya. Claire ini tidak tahu batasan padahal sudah
Claire mendongak dan melihat Javier yang sedang cemburu karena diabaikan. Kemudian, dia mengambilkan sepotong daging untuk Javier dan menghiburnya, "Jangan marah, kami tetap sayang sama kamu."Javier terdiam, kata-kata ini terdengar familier. Jessie mengambil nasi, lalu memandang Javier sambil bertanya, "Ayah, hari ini Paman Cahya bilang Nenek juga bekerja di dunia hiburan. Kenapa kami nggak pernah ketemu Nenek?"Suasana di meja makan tiba-tiba menjadi agak aneh setelah Jessie bertanya seperti itu. Claire menunduk, sepertinya Javier tidak ingin mengungkit masalah ibunya. Namun, Claire tidak menyangka Javier tetap menjawab pertanyaan Jessie, "Iya, tapi Nenek sudah tiada."Ketiga anak itu tertegun. Maksudnya Nenek tidak ada di sini atau sudah meninggal? Setelah selesai makan malam, Claire mencuci piring di dapur.Entah apa yang dipikirkan Claire sehingga dia menjatuhkan piring di tangannya. Claire berjongkok untuk membereskan pecahan piring dan jarinya pun berdarah karena tergores ujung
Claire bertanya, "Tapi, kalau kita tiba-tiba menikah, kakekmu ...." Pasti kesal setengah mati.Sebelum Claire menyelesaikan perkataannya, Javier mendorong Claire dan merangkul pinggangnya yang ramping. Javier berkata seraya tersenyum, "Jadi, kita harus segera punya anak lagi. Lebih bagus kalau kita bisa punya kembar 3 supaya Kakek makin sibuk dan tidak sempat mencari kesalahanmu."Tiba-tiba, Javier memeluk Claire dengan erat dan menciumnya dengan penuh gairah.Keesokan harinya, Javier yang sudah bangun memandang wanita di dalam pelukannya yang sedang tertidur lelap. Dia tersenyum, lalu mencubit hidung Claire dan berkata, "Sayang, bangun."Suara Javier sangat seksi saat memanggil Claire "sayang" sehingga Claire tidak merasa kesal saat dibangunkan.Claire menyahut, "Nggak mau, aku masih mau tidur lagi ...."Melihat Claire yang bermanja-manja di pelukannya, Javier pun tidak memaksanya lagi. Javier tersenyum nakal dan berucap, "Kalau begitu, aku temani kamu."Kemudian, Javier menyingkap se
Javier menoleh untuk melirik Claire. Dia tidak bisa menahan senyum saat melihat wanita itu berdiri begitu tegak, seolah-olah sedang mengikuti pelatihan militer.Momen ini kebetulan ditangkap oleh kamera. Siapa pun yang jeli dapat melihat kasih sayang yang melimpah dalam senyuman Javier ini. Usai dipotret beberapa kali, mereka pun memilih foto yang diinginkan. Javier sengaja memilih foto pertama.Setelah meninggalkan kantor pencatatan sipil, Claire yang melihat foto di buku nikah seketika tertawa kesal dan berkata, "Kamu malah pilih foto yang ini. Foto ini membuatku kelihatan jelek sekali tahu!""Nggak jelek, manis banget kok," kata Javier sambil mengusap kepala wanitanya.Claire memang tidak jelek. Kalau tidak, Javier tidak mungkin terpesona pada pandangan pertama. Namun, setelah lama berhubungan dengan Claire, Javier baru sadar bahwa wanita tercantik sekalipun bisa memiliki sisi yang menggemaskan. Misalnya, tingkah konyolnya barusan yang menggemaskan.Claire memanyunkan bibirnya. Menu
Ketika karyawan wanita ini mendengar kata promosi dan kenaikan gaji, dia langsung menelan ludahnya dan berkata dengan antusias, "Be ... benarkah?""Aku nggak akan bohong padamu, selama kamu mau merahasiakan pembicaraanku tadi," ujar Rosy sambil tersenyum.Karyawan itu mengangguk dengan gugup dan menjawab, "Jangan khawatir, aku nggak akan memberi tahu orang lain." Gaji dan tunjangan di perusahaan besar seperti Grup Angkasa pada dasarnya sudah sangat baik. Jika mendapat promosi dan kenaikan gaji, itu adalah rezeki nomplok!Setelah karyawan wanita itu pergi, senyuman di wajah Rosy berangsur-angsur sirna, digantikan dengan ekspresi kejam. Dia mengambil ponselnya tanpa ekspresi dan mengirim pesan pada seseorang.[ Simon, aku butuh bantuanmu untuk melenyapkan seseorang. Aku akan mengirimkan informasinya padamu nanti. Makin cepat kamu bertindak, makin baik. ]**Di Studio Soul."Claire, pekerjaan renovasi di Perusahaan Vienna mungkin tertunda seminggu lagi," lapor Fendra pada Claire.Claire j
Belum lagi, masih ada permasalahan antara Keluarga Gufree dan Keluarga Fernando. Claire tidak mungkin gegabah mengakui Keluarga Gufree sebagai kerabat, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Melihat Claire memilih untuk memihak Keluarga Fernando dengan tegas, Berwin tampak sedikit terkejut. Namun, ekspresi terkejutnya segera menghilang. Setelah beberapa lama, Berwin berkata lagi dengan nada serius, "Sebaiknya kamu memegang kata-katamu hari ini. Kalau nggak, meskipun Javier membenciku, aku nggak akan melepaskanmu."Claire tercengang. Apakah maksud Berwin adalah dia telah merestuinya bersama Javier?Jadi, Claire pun tersenyum dan menjawab, "Saya janji akan menepatinya."Herman mengantar Claire ke gerbang. Dia ikut merasa bahagia ketika mendengar bahwa Berwin akhirnya merestui pernikahan Javier dan Claire."Bagaimana kabar anak-anak Nona akhir-akhir ini?" tanya Herman."Kabar mereka baik," jawab Claire sambil tersenyum.Herman berkata dengan sungguh-sungguh, "Sebenarnya, Pak Berwin menyukai k
"Mana kakek?" tanya Javier."Pak Berwin baru beristirahat," jawab Herman."Mana Claire? Bukankah kakekku memanggilnya ke sini?" tanya Javier lagi.Tahu bahwa Javier mengkhawatirkan hal ini, Herman pun tersenyum dan berkata, "Pak Berwin memang memanggil Nona Claire ke sini. Tapi, Tuan Javier nggak perlu cemas, Pak Berwin nggak mempersulit Nona Claire. Sebaliknya, Pak Javier sudah merestui pernikahan kalian."Binar terkejut muncul di mata Javier. Setelah memikirkan sesuatu, dia bertanya dengan datar, "Apa kakek mengajukan syarat tertentu?"Dinilai dari temperamen Berwin, kakeknya itu pasti mengajukan suatu syarat pada Claire.Herman mengangguk dan menjawab, "Pak Berwin merestui kalian karena Nona Claire membela Keluarga Fernando dengan tegas. Tapi, Pak Berwin juga takut Keluarga Gufree akan menggunakan Nona Claire untuk mengancam Anda. Nona Claire berjanji kalau dia nggak akan membiarkan Keluarga Gufree berhasil. Setelah itu, Pak Berwin memintanya untuk berjanji sebelum akhirnya merestui