Awalnya, Claire berpikir bahwa masalah ibunya akan membuat Kayla menjadi lebih baik. Namun, kini setelah setengah bulan berlalu, dia masih tidak berubah. Dia mengernyit seraya berkata, "Kayla seharusnya nggak akan berhenti dalam waktu dekat. Paman Fendra, tolong minta bantuan Angela untuk menjaga anak-anak."Yang Claire khawatirkan hanyalah anak-anak. Fendra tampak mengangguk, lalu Claire pun duduk di kantornya sejenak. Kayla mengatakan bahwa Javier menjualnya di pasar ilegal, lantas bagaimana dia bisa melarikan diri dari tempat seperti itu?Mungkin Claire harus menanyai Javier. Kemudian, dia pergi ke departemen administrasi. Claire tiba di depan kantor dan mengetuk pintu, tetapi tidak ada yang menjawab. Ketika dia hampir membuka pintu, suara Rosy terdengar dari belakangnya. "Javier sedang bertemu dengan klien di bawah. Ada apa kamu mencarinya?"Claire berbalik untuk melihatnya, lalu berkata sambil tersenyum tipis, "Tentu saja aku datang untuk mengajak tunanganku makan bersama. Karena
"Claire, kakek Javier nggak merestui kalian, ya?" tanya Rendy. Claire tertegun sejenak dan menunduk. Melihat ini, Rendy sontak memahami apa yang terjadi sehingga berkata, "Hanya karena ibumu adalah anggota Keluarga Gufree dan keluarga ibumu adalah musuh Keluarga Fernando, 'kan?""Ayah, siapa yang memberitahumu?" tanya Claire. Rendy berbicara perlahan, "Kakek Javier. Dia memintaku untuk memisahkan kalian berdua. Dia mengatakan bahwa Javier akan celaka kalau terus bersamamu."Rendy melanjutkan, "Kemudian, setelah mengantarnya keluar dari rumah, Ayah malah diserang oleh seseorang di depan pintu. Orang itu mengancam, kalau kamu nggak meninggalkan Javier, dia akan ...."Rendy tidak ingin melanjutkan kata-katanya. Sebenarnya, dia tidak ingin memaksa putrinya untuk meninggalkan Javier karena masalah ini.Claire mengatupkan bibirnya erat-erat. Wanita itu terdiam sejenak, lalu berdiri perlahan seraya berkata, "Ayah, kamu istirahatlah dulu. Aku akan datang untuk menjengukmu nanti malam." Claire
Claire sontak tersenyum. Selama berada di kamp pelatihan, Javier membawa anak-anak pergi menemui Rendy. Tidak disangka, hubungan mereka menjadi cukup akrab, bahkan memelihara anjing bersama.Ketiga bocah itu pun bermain di samping. Melihat Claire yang terdiam, Rendy berkata, "Claire, jangan terlalu khawatir dengan Ayah. Kalau kamu dan Javier benar-benar saling mencintai, Ayah nggak akan memaksamu untuk berpisah."Claire menjilat bibirnya, lalu berkata sambil menunduk, "Aku akan melihat situasinya dulu. Oh iya, aku berencana melakukan merger terhadap Perusahaan Vienna dan Studio Soul, lalu mengubah namanya menjadi Perusahaan Soulna. Bagaimana menurut Ayah?"Lantaran dimintai pendapat oleh Claire, Rendy pun tertegun sejenak dan menjawab, "Lakukan saja sesuka hatimu. Perusahaan Vienna ditinggalkan oleh ibumu. Ayah juga sudah memberikannya padamu, jadi kamu bisa melakukan apa pun sesukamu."Setelah menemani ayahnya sebentar, Claire membawa anak-anaknya kembali ke Vila Blue Canyon. Saat mak
Javier membeku di tempat dengan ekspresi yang perlahan menjadi suram.Keesokan harinya, di vila Javier, Javier berjalan ke ruang tamu, lalu mendapati kakeknya sedang duduk di sofa dan membaca koran. Dia mendekatinya dengan pandangan serius dan bertanya, "Apa kamu pergi mencari ayahnya Claire?"Melihat bahwa cucunya datang untuk ini, Berwin pun menjawab dengan nada marah, "Aku hanya pergi untuk berdiskusi dengannya. Kenapa? Dia bahkan mengadukannya padamu?""Jadi, Kakek yang menyuruh seseorang untuk menyerang Rendy?" tanya Javier. Menyerang? Berwin meletakkan koran itu seraya bertanya, "Apa maksudmu?"Berwin pergi mencari Rendy hanya ingin membuatnya sadar bahwa jika cucunya berhubungan dengan putrinya, akan ada konsekuensi apa yang mungkin terjadi. Selain itu, Berwin akan melakukan segala cara untuk menghilangkan setiap potensi bahaya. Kenapa sekarang malah berubah menjadi dia melakukan penyerangan?"Kemarin, Kakek pergi menemui ayah Claire, lalu dia malah dilarikan ke rumah sakit kare
Setelah mendengar bahwa Claire bersedia percaya padanya, ekspresi dalam mata Javier sontak menjadi makin dalam. Dia perlahan mendekatkan bibirnya ke arah Claire. Namun, wanita itu seolah-olah teringat dengan sesuatu sehingga mengangkat tangan untuk menahan bibir Javier yang akan menciumnya.Javier memicingkan matanya. Apakah tunangannya itu menolak untuk dicium? Claire segera mengalihkan topik dengan bertanya, "Apa kamu terlibat dalam urusan Kayla yang pergi ke pasar ilegal?"Lantaran Claire mengajukan pertanyaan ini, Javier pun mengernyit seraya menggenggam tangannya dan menjawab, "Dia sendiri yang membuatku membuangnya ke pasar ilegal. Kenapa kamu bertanya tentang ini?"Claire menggigit bibirnya seraya berkata, "Jody dan Jessie menjadi korban serangan di internet. Aku mencurigai bahwa Kayla yang melakukannya, jadi aku pergi mencarinya.""Kamu pergi ke pasar ilegal?" tanya Javier dengan ekspresi yang tampak suram. Bisa-bisanya wanita ini pergi ke tempat kacau seperti itu? Bagaimana ka
Dessy yang menerima panggilan telepon dari Perusahaan Skarga sangat kesal. Dia menegur, "Sebaiknya kalian selidiki dengan jelas siapa yang bertanggung jawab atas peralatan itu. Kalau nggak, jangan salahkan kami."Dessy mengakhiri panggilan telepon dan dia sudah memahami situasinya dengan jelas. Sekarang, Angela terluka dan dirawat di rumah sakit. Untungnya kedua anak itu baik-baik saja.Cahya yang berdiri di luar ruangan kantor mendengar pembicaraan tadi. Dia bertanya sembari mengernyit, "Kedua anak itu ada di mana?""Mereka menemani Angela di rumah sakit," jawab Dessy. Setelah itu, Cahya pun segera pergi.Jody dan Jessie sedang menemani Angela di rumah sakit. Sampai sekarang, Jessie masih ketakutan. Dia memandang Jody seraya bertanya, "Kak, Kak Angela pasti baik-baik saja, 'kan?"Jody menghibur Jessie, "Iya. Kak Angela pasti bisa sembuh." Selesai berkata, dia juga mengernyit. Berdasarkan bekas yang terdapat di lokasi, tampak jelas ada yang sengaja mencelakai mereka.Cahya yang membawa
Semua masalah ini berhubungan dengan seseorang, yaitu Claire. Sepertinya masalah-masalah ini ditujukan kepada Claire. Kemudian, Javier menelepon Roger dan berujar, "Cepat kembali."Roger tertegun sejenak, lalu menyahut, "Tapi, Pak Berwin ...."Javier berkata dengan ekspresi muram, "Dia tidak akan tahu. Aku mau kamu menyelidiki sesuatu."Claire baru tahu Jody dan Jessie mengalami kecelakaan saat syuting iklan setelah melihat berita. Dia yang masih berada di Perusahaan Vienna untuk mengawasi desain dekorasi segera bergegas ke rumah sakit. Saat melihat Jody dan Jessie yang berada di kamar pasien bersama Cahya, Claire baru merasa lega."Ibu ...." ujar Jessie yang memeluk Claire. Melihat mata Jessie yang memerah seperti baru menangis, Claire yang merasa sedih berkata, "Jessie, kamu dan Jody takut, ya?""Kak Angela yang menolong aku," ucap Jessie. Kemudian, dia melanjutkan sembari merengut, "Apa Kak Angela bakal kenapa-kenapa gara-gara aku?"Claire terdiam dan memandang Angela yang masih ter
Rosy mengepalkan tangannya yang diletakkan di belakang punggung saat melihat Jody memelototinya. Dia memandang Berwin, seolah-olah ingin meminta Berwin menegur Jody.Ekspresi Berwin terlihat masam, tetapi akhirnya dia tetap tidak marah besar karena Jody melawannya. Hanya dalam waktu singkat, Cahya pun menyadari bahwa Berwin tidak menyukai Claire.Kemudian, Cahya menjelaskan sembari tersenyum, "Aku mengerti Kakek Berwin nggak suka dengan dunia hiburan. Tapi, Jody dan Jessie sudah membuat keputusan seperti ini. Jadi, kamu nggak boleh menganggap mereka membuat keputusan ini karena orang lain. Bukannya anak-anak juga punya pemikiran sendiri?"Rosy agak terkejut melihat Cahya membela Claire. Wanita ini memang benar-benar hebat. Bukan hanya Javier, Claire juga menggoda Cahya. Rosy pun bertanya seraya tersenyum, "Tuan Cahya sangat dekat dengan Nona Claire, ya?"Awalnya, Berwin memang sudah keberatan dengan kemunculan skandal antara Claire dan Cahya. Claire ini tidak tahu batasan padahal sudah