Share

Bab 2629

Penulis: Daun Jahe
Javier meletakkan barang di tangannya di depan nisan. “Ayah, kita cabut rumput liarnya dulu.”

Steven mengangguk. Dia juga mengenakan sarung tangan mulai membersihkan makam. Claire juga ikut turun tangan.

Setengah jam sudah berlalu, rumput liar di samping makam sudah dibersihkan semuanya. Steven meletakkan sebuket bunga mawar putih di depan nisan, lalu meletakkan keranjang bunga di depan sana. Semua buah-buahan itu adalah buah-buahan yang disukai Prisca sewaktu hidup dulu.

Steven masih tidak ingin pulang. Javier dan Claire juga tidak mengganggunya, duluan berjalan meninggalkan makam, hanya melihat dari kejauhan saja.

“Ibu sudah meninggal dari dulu, Ayah masih saja merindukannya. Sepertinya mereka sangat mencintai satu sama lain.”

Javier merangkul Claire ke dalam pelukannya. “Saat aku masih kecil, hubungan mereka memang sangat bagus. Semuanya sama seperti yang dikatakan kakekku, kelemahan ayahku itu adalah ibuku. Dia sama seperti Kakek Buyut, sama-sama jatuh di tangan wanita.”

Claire ter
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2630

    Ariel tersenyum, lalu bertanya, “Nona Yura itu teman sekolahmu, ya?”“Emm, dia temanku, Jessie, dan juga Jerry. Dulu kita selalu bersama.” Jodhiva meletakkan makanan ke atas meja, lalu menoleh untuk menatap Yura. “Kenapa? Apa kamu cemburu?”“Kata siapa aku cemburu? Aku cuma penasaran saja.”Ariel berjalan keluar dapur, lalu meletakkan gelas susu di atas meja. Dia duduk, lalu berkata, “Aku nggak berhubungan lagi dengan teman sekolahku dulu. Ternyata teman sekolah kalian cukup banyak.”Jodhiva juga ikut duduk. “Kenapa?”Ariel membalas, “Karena aku sekolah militer sewaktu di Yasia Tenggara. Semuanya itu cowok. Jadi, ayahku mengaturku untuk tinggal di asrama tersendiri. Saat aku baru sekolah di sana, cowok-cowok di sana mengira aku itu sok kaya, semuanya nggak suka sama aku. Mereka bahkan menindasku secara diam-diam.”“Aku juga nggak mau kalah. Jadi, setiap kali latihan militer, aku akan balas dendam sama mereka. Aku pukul mereka dengan kuat. Jadi, setelah itu, nggak ada lagi yang berani g

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2631

    “Hubungan keluarga kalian dengan keluarga Hiro cukup bagus, ‘kan? Kamu malah nggak tahu?”Yura tidak menjawab. Pandangannya tertuju pada sosok Hiro dan Jeska yang berjalan mendekat.Jeska juga telah menyadari keberadaan Yura. Dia bagai sedang menunjukkan kepemilikannya, langsung merangkul lengan Hiro. “Nona Yura, kebetulan sekali.”Hiro menatap Yura dan juga tidak berbicara.Yura mengangguk dengan sopan, lalu berkata, “Kebetulan sekali.” Dia mengangkat gelas anggurnya, seolah-olah tidak ingin menghiraukan Jeska.Beberapa teman lainnya dapat merasakan aura aneh dari diri mereka. Salah satu dari mereka melihat ke sisi Hiro, kemudian bertanya, “Hiro, dia kekasihmu?”Hiro tidak menjawab. Jeska pun segera berkata, “Iya. Aku dan Kak Hiro sudah bersama selama beberapa saat.”Kak Hiro ….Semua orang di tempat kenal dengan Jessie. Mereka juga tahu bagaimana bagusnya hubungan Jessie dengan Hiro.Hiro sangat melindungi Jessie. Semua orang tahu Hiro menyukainya. Sebelumnya Jessie pun memanggil Hir

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2632

    Bukannya Yura sangat menyukai Hiro? Jelas-jelas Yura adalah seorang budak cinta, kenapa dia bisa berpaling dengan secepat ini? Kebanyakan dari mereka beranggapan Yura merasa malu. Itulah sebabnya dia sembarangan mengarang alasan.“Apa kamu merasa aku lagi bercanda?” Yura mengangkat ponsel untuk mencari nomor. “Sayang sekali, aku bukan orang yang suka bercanda.” Dia menempelkan ponsel ke samping telinga. Dia berdoa dalam hati semoga orang di ujung telepon mengangkat panggilan! Setidaknya dia tidak dipermalukan!Beberapa saat kemudian, orang di ujung telepon mengangkat panggilan dengan suara malas, “Halo?”Yura berjalan ke samping, lalu mengangkat panggilan dengan tersenyum. Ekspresi Yura yang sedang membelakangi mereka kelihatan tegang. “Sayang, kamu baru bangun?”Saat orang di ujung telepon dipanggil “Sayang”, dia langsung duduk di atas ranjang dan melihat kembali nama di atas layar ponsel. Nomor itu adalah nomor asing. “Siapa?”Yura merendahkan nada bicaranya. “Tuan Bastian, apa kamu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2633

    Jeska kenal dengan pria di hadapannya. “Bukannya kamu itu cowok di kafe waktu itu ….”“Iya.” Yura memalingkan kepala untuk melihat Jeska. “Waktu itu kami sudah bersama. Hanya saja, demi nggak membongkar sandiwaramu, dia berlagak nggak kenal sama aku.”Raut wajah Jeska langsung berubah.Bastian merangkul pundak Yura. Dia langsung memasuki perannya. “Lho, mereka itu temanmu?”“Teman sekolah.”“Oh, teman sekolah. Halo semuanya,” sapa Bastian.Teman-teman Yura pun merespons. Semuanya bersikap sangat ramah terhadap Bastian, bahkan lebih ramah daripada terhadap Jeska.Bastian melihat ke sisi Hiro dan Jeska. “Eh, aku merasa familier dengan kalian berdua. Kami pernah bertemu.”Raut wajah Hiro berubah muram. “Pernah ketemu.”Jeska tidak berani berbicara. Dia takut Bastian keceplosan mengatakan masalah waktu itu. Hanya saja, dia tetap saja merasa tidak puas. Dia pun berkata, “Tuan, apa benar kamu itu kekasihnya Nona Yura?”Bastian masih menunjukkan ekspresi risinya. “Kenapa? Memangnya kamu mau m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2634

    Ujung bibir Ariel berkedut. Dia duduk bersandar di bangku tanpa berbicara. Untung saja dia tidak bangun tadi. Jika tidak, pasti akan sangat canggung.Mobil telah tiba di depan vila. Pengawal membukakan pintu mobil. Jodhiva dan Ariel pun menuruni mobil.Ariel mengamati vila yang mirip dengan resor ini. Bahkan, ada kolam renang pribadi di sini!“Tuan Jody.”Seorang pria berperawakan tinggi dan berkulit cokelat berjalan ke depan. Dia berpelukan dengan Jodhiva dengan tersenyum. “Akhirnya kamu pulang juga. Kenapa Bastian tidak pulang bersamamu?”Jodhiva menepuk-nepuk pundaknya. “Dia masih belum puas mainnya, masih tidak ingin kembali.”Pada saat ini, si pria melihat Ariel. “Jangan-jangan ….”Jodhiva memperkenalkan, “Istriku.”Si pria merasa kaget. “Aku dengar dari Bastian, kamu punya kekasih. Aku tidak menyangka ternyata kabar itu benar. Kamu bahkan sudah menikah?”Jodhiva membawa Ariel berjalan ke dalam rumah. Pelayan pergi menyuguhkan teh kepada mereka.Si pria sedang mengobrol bersama Jo

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2635

    Ariel menyesap teh dengan perlahan, seolah-olah dia tidak terlibat dalam masalah ini. Hanya saja, dia tetap bisa mendengar suara remuk hati seorang wanita.Jodhiva berkata dengan yakin, “Aku tidak akan bercanda soal pernikahan. Aku lagi serius.”“Tapi … tapi kamu bilang kamu nggak akan menikah dengan secepat ini!” Inilah yang dikatakan Jodhiva sebelum dia pergi.Pada saat itu, Oriana mengejar Jodhiva, hanya saja dirinya malah ditolak oleh Jodhiva. Dia bertanya pada Jodhiva mengenai wanita yang dia suka. Jodhiva menjawab, wanita yang dia sukai belum muncul atau mungkin tidak akan muncul untuk selamanya.Oriana sudah lama menyukai Jodhiva. Selama ini dia mengira Jodhiva sangat kaku terhadap semua wanita. Hanya saja, setidaknya Oriana merasa dirinya memiliki kesempatan. Sebab, wanita di sisinya sangat sedikit, apalagi dia sudah kenal dengan Jodhiva sejak kuliah.Asalkan tidak ada wanita lain di sisi Jodhiva, Oriana pasti akan mengubah pemikirannya. Dengan tidak gampangnya Jodhiva kembali,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1

    "Ugh ...."Claire Adhitama yang perlahan pulih kesadarannya merasakan sakit kepala yang menusuk. Tubuhnya terasa seperti digilas oleh mobil, ketidaknyamanan pada tubuhnya membuatnya mengernyit. Dia ingin mendorong tubuh yang menimpanya itu, tetapi tidak bertenaga sama sekali.Dalam kegelapan, dia tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Claire hanya mencium wangi parfum Gucci yang khas dari tubuh pria itu.Pria itu tidak bersuara sama sekali. Dia hanya mencumbu leher Claire dengan perlahan ....Pagi harinya.Claire tiba-tiba terbangun.Dia terkejut saat menyadari dirinya sedang berbaring di tempat tidur tanpa sehelai kain pun yang menutupi tubuhnya. Di sampingnya, terbaring seorang pria asing yang membelakanginya.Wajah Claire pucat seketika. Adegan semalam makin jelas dalam benaknya. Ternyata semua itu bukan mimpi!Apa yang telah terjadi?Dia hanya ingat, malam sebelumnya adalah ulang tahunnya. Dia merayakannya bersama Kayla, kemudian setelah minum minuman yang diberikan oleh K

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2

    Di bandara ibu kota.Di antara kerumunan orang yang berlalu-lalang, muncul seorang ibu dan anak yang menarik perhatian banyak orang.Lebih tepatnya, seorang ibu yang membawa tiga orang anak kecil yang imut dan cantik.Wanita itu tampak dingin dan anggun. Dia menggendong seorang anak perempuan yang cantik dengan satu tangan. Anak itu memiliki rambut yang lebat dan bergelombang bagaikan boneka.Di belakang mereka diikuti oleh dua orang anak laki-laki berwajah mirip yang tampan. Sepasang mata mereka berwarna coklat dengan kulit yang putih mulus, mereka benar-benar tidak terlihat seperti manusia sungguhan!Wanita yang berdiri di depan mobil BMW itu melepas kacamata hitamnya. Melihat Claire yang sedang menggendong anaknya dan diikuti oleh dua bocah di belakangnya, dia menarik napas dalam-dalam."Buset, Claire, kamu sekali melahirkan tiga anak sekaligus?!"Hal ini benar-benar mengagetkannya!Yang lebih penting lagi, paras ketiga anaknya ini benar-benar mencengangkan.Dia benar-benar penasara

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2635

    Ariel menyesap teh dengan perlahan, seolah-olah dia tidak terlibat dalam masalah ini. Hanya saja, dia tetap bisa mendengar suara remuk hati seorang wanita.Jodhiva berkata dengan yakin, “Aku tidak akan bercanda soal pernikahan. Aku lagi serius.”“Tapi … tapi kamu bilang kamu nggak akan menikah dengan secepat ini!” Inilah yang dikatakan Jodhiva sebelum dia pergi.Pada saat itu, Oriana mengejar Jodhiva, hanya saja dirinya malah ditolak oleh Jodhiva. Dia bertanya pada Jodhiva mengenai wanita yang dia suka. Jodhiva menjawab, wanita yang dia sukai belum muncul atau mungkin tidak akan muncul untuk selamanya.Oriana sudah lama menyukai Jodhiva. Selama ini dia mengira Jodhiva sangat kaku terhadap semua wanita. Hanya saja, setidaknya Oriana merasa dirinya memiliki kesempatan. Sebab, wanita di sisinya sangat sedikit, apalagi dia sudah kenal dengan Jodhiva sejak kuliah.Asalkan tidak ada wanita lain di sisi Jodhiva, Oriana pasti akan mengubah pemikirannya. Dengan tidak gampangnya Jodhiva kembali,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2634

    Ujung bibir Ariel berkedut. Dia duduk bersandar di bangku tanpa berbicara. Untung saja dia tidak bangun tadi. Jika tidak, pasti akan sangat canggung.Mobil telah tiba di depan vila. Pengawal membukakan pintu mobil. Jodhiva dan Ariel pun menuruni mobil.Ariel mengamati vila yang mirip dengan resor ini. Bahkan, ada kolam renang pribadi di sini!“Tuan Jody.”Seorang pria berperawakan tinggi dan berkulit cokelat berjalan ke depan. Dia berpelukan dengan Jodhiva dengan tersenyum. “Akhirnya kamu pulang juga. Kenapa Bastian tidak pulang bersamamu?”Jodhiva menepuk-nepuk pundaknya. “Dia masih belum puas mainnya, masih tidak ingin kembali.”Pada saat ini, si pria melihat Ariel. “Jangan-jangan ….”Jodhiva memperkenalkan, “Istriku.”Si pria merasa kaget. “Aku dengar dari Bastian, kamu punya kekasih. Aku tidak menyangka ternyata kabar itu benar. Kamu bahkan sudah menikah?”Jodhiva membawa Ariel berjalan ke dalam rumah. Pelayan pergi menyuguhkan teh kepada mereka.Si pria sedang mengobrol bersama Jo

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2633

    Jeska kenal dengan pria di hadapannya. “Bukannya kamu itu cowok di kafe waktu itu ….”“Iya.” Yura memalingkan kepala untuk melihat Jeska. “Waktu itu kami sudah bersama. Hanya saja, demi nggak membongkar sandiwaramu, dia berlagak nggak kenal sama aku.”Raut wajah Jeska langsung berubah.Bastian merangkul pundak Yura. Dia langsung memasuki perannya. “Lho, mereka itu temanmu?”“Teman sekolah.”“Oh, teman sekolah. Halo semuanya,” sapa Bastian.Teman-teman Yura pun merespons. Semuanya bersikap sangat ramah terhadap Bastian, bahkan lebih ramah daripada terhadap Jeska.Bastian melihat ke sisi Hiro dan Jeska. “Eh, aku merasa familier dengan kalian berdua. Kami pernah bertemu.”Raut wajah Hiro berubah muram. “Pernah ketemu.”Jeska tidak berani berbicara. Dia takut Bastian keceplosan mengatakan masalah waktu itu. Hanya saja, dia tetap saja merasa tidak puas. Dia pun berkata, “Tuan, apa benar kamu itu kekasihnya Nona Yura?”Bastian masih menunjukkan ekspresi risinya. “Kenapa? Memangnya kamu mau m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2632

    Bukannya Yura sangat menyukai Hiro? Jelas-jelas Yura adalah seorang budak cinta, kenapa dia bisa berpaling dengan secepat ini? Kebanyakan dari mereka beranggapan Yura merasa malu. Itulah sebabnya dia sembarangan mengarang alasan.“Apa kamu merasa aku lagi bercanda?” Yura mengangkat ponsel untuk mencari nomor. “Sayang sekali, aku bukan orang yang suka bercanda.” Dia menempelkan ponsel ke samping telinga. Dia berdoa dalam hati semoga orang di ujung telepon mengangkat panggilan! Setidaknya dia tidak dipermalukan!Beberapa saat kemudian, orang di ujung telepon mengangkat panggilan dengan suara malas, “Halo?”Yura berjalan ke samping, lalu mengangkat panggilan dengan tersenyum. Ekspresi Yura yang sedang membelakangi mereka kelihatan tegang. “Sayang, kamu baru bangun?”Saat orang di ujung telepon dipanggil “Sayang”, dia langsung duduk di atas ranjang dan melihat kembali nama di atas layar ponsel. Nomor itu adalah nomor asing. “Siapa?”Yura merendahkan nada bicaranya. “Tuan Bastian, apa kamu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2631

    “Hubungan keluarga kalian dengan keluarga Hiro cukup bagus, ‘kan? Kamu malah nggak tahu?”Yura tidak menjawab. Pandangannya tertuju pada sosok Hiro dan Jeska yang berjalan mendekat.Jeska juga telah menyadari keberadaan Yura. Dia bagai sedang menunjukkan kepemilikannya, langsung merangkul lengan Hiro. “Nona Yura, kebetulan sekali.”Hiro menatap Yura dan juga tidak berbicara.Yura mengangguk dengan sopan, lalu berkata, “Kebetulan sekali.” Dia mengangkat gelas anggurnya, seolah-olah tidak ingin menghiraukan Jeska.Beberapa teman lainnya dapat merasakan aura aneh dari diri mereka. Salah satu dari mereka melihat ke sisi Hiro, kemudian bertanya, “Hiro, dia kekasihmu?”Hiro tidak menjawab. Jeska pun segera berkata, “Iya. Aku dan Kak Hiro sudah bersama selama beberapa saat.”Kak Hiro ….Semua orang di tempat kenal dengan Jessie. Mereka juga tahu bagaimana bagusnya hubungan Jessie dengan Hiro.Hiro sangat melindungi Jessie. Semua orang tahu Hiro menyukainya. Sebelumnya Jessie pun memanggil Hir

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2630

    Ariel tersenyum, lalu bertanya, “Nona Yura itu teman sekolahmu, ya?”“Emm, dia temanku, Jessie, dan juga Jerry. Dulu kita selalu bersama.” Jodhiva meletakkan makanan ke atas meja, lalu menoleh untuk menatap Yura. “Kenapa? Apa kamu cemburu?”“Kata siapa aku cemburu? Aku cuma penasaran saja.”Ariel berjalan keluar dapur, lalu meletakkan gelas susu di atas meja. Dia duduk, lalu berkata, “Aku nggak berhubungan lagi dengan teman sekolahku dulu. Ternyata teman sekolah kalian cukup banyak.”Jodhiva juga ikut duduk. “Kenapa?”Ariel membalas, “Karena aku sekolah militer sewaktu di Yasia Tenggara. Semuanya itu cowok. Jadi, ayahku mengaturku untuk tinggal di asrama tersendiri. Saat aku baru sekolah di sana, cowok-cowok di sana mengira aku itu sok kaya, semuanya nggak suka sama aku. Mereka bahkan menindasku secara diam-diam.”“Aku juga nggak mau kalah. Jadi, setiap kali latihan militer, aku akan balas dendam sama mereka. Aku pukul mereka dengan kuat. Jadi, setelah itu, nggak ada lagi yang berani g

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2629

    Javier meletakkan barang di tangannya di depan nisan. “Ayah, kita cabut rumput liarnya dulu.”Steven mengangguk. Dia juga mengenakan sarung tangan mulai membersihkan makam. Claire juga ikut turun tangan.Setengah jam sudah berlalu, rumput liar di samping makam sudah dibersihkan semuanya. Steven meletakkan sebuket bunga mawar putih di depan nisan, lalu meletakkan keranjang bunga di depan sana. Semua buah-buahan itu adalah buah-buahan yang disukai Prisca sewaktu hidup dulu.Steven masih tidak ingin pulang. Javier dan Claire juga tidak mengganggunya, duluan berjalan meninggalkan makam, hanya melihat dari kejauhan saja.“Ibu sudah meninggal dari dulu, Ayah masih saja merindukannya. Sepertinya mereka sangat mencintai satu sama lain.”Javier merangkul Claire ke dalam pelukannya. “Saat aku masih kecil, hubungan mereka memang sangat bagus. Semuanya sama seperti yang dikatakan kakekku, kelemahan ayahku itu adalah ibuku. Dia sama seperti Kakek Buyut, sama-sama jatuh di tangan wanita.”Claire ter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2628

    Yura tertegun sejenak, lalu menggeleng. “Jadi, bagaimana bisa seperti ini? Apa cuma ada satu restoran di ibu kota?”Yura mengangkat-angkat pundaknya. “Mungkin restoran yang tergolong enak di ibu kota cuma beberapa saja.”Bastian tersenyum. “Apa kamu tidak bisa makan di tempat yang tidak terlalu enak?”“Sekarang aku sudah tahu namamu.” Yura tersenyum, lalu meninggalkan tempat.Bastian berdecak. Dia memang sial!Jodhiva mengendarai mobilnya ke depan restoran. Baru saja Ariel memasuki mobil, Jodhiva langsung mengunci pintu mobilnya. Saat Bastian hendak membuka pintu, dia pun mengetuk jendela bagian samping pengemudi. “Apa maksudmu?”Jodhiva menatapnya dengan tersenyum, “Kami berdua masih ada urusan. Kamu urus sendiri.”“Bukan, kamu ….”Ketika melihat mobil benar-benar melaju pergi, Bastian langsung tersenyum dengan kesal. Di saat makan tadi, Jodhiva tidak merasa dirinya telah mengganggu dunia mereka berdua. Sekarang dia malah merasa risi?Heh! Inilah namanya kesetiakawanan seorang pria!

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2627

    Seorang pria berjalan ke samping Yura, lalu bertanya, “Apa benar dengan Nona Yura?”Yura mengangkat kepalanya. Tadinya dia mengira lawan kencan buta yang diatur ayahnya tidak akan datang lagi. Jadi, Yura berencana untuk pulang setelah makan. Siapa sangka dia akan datang.Yura pun tersenyum. “Iya, silakan duduk.”Si pria duduk, kemudian melihat makanan di atas meja.Yura berkata dengan tersenyum, “Maaf, aku kira kamu sudah terlambat setengah jam, nggak akan datang lagi.”Pria itu merasa canggung. Dia mengira Yura sedang marah karena dirinya telah datang terlambat. “Tadi aku ada sedikit urusan. Oh, ya, Nona Yura, dengar-dengar kamu itu penerjemah?”Yura tidak mengesampingkan sendok garpunya. “Iya, aku lagi berpikir mau bekerja lagi atau nggak.”Masih terlihat senyuman di wajah si pria. “Kamu masih mau ke luar negeri?”“Tergantung sikon.” Usai berbicara, Yura mengangkat kepalanya untuk menatap si pria. “Kalau mau menikah, mungkin ada perubahan dengan pekerjaanku. Bisa jadi aku akan beker

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status