Claire menundukkan kepalanya. Ternyata dirinya disuruh mengikuti ujian seberat ini. Dia bahkan harus menyelesaikannya dalam waktu setengah bulan. Itu berarti Claire mesti mengajukan diri untuk mengikuti ujian pada satu minggu kemudian.Mesti mendapatkan prestasi bagus dalam waktu setengah bulan. Setiap ujian tidak boleh lebih rendah dari nilai 60. Dengan mendapatkan total nilai 120, dia baru dinyatakan lulus.Sore harinya, Molly membawa Claire untuk makan di kantin. Dalam sekilas mata, Claire dapat melihat lebih banyak lelaki daripada wanita.“Jam makan itu sudah ditetapkan. Kalau kamu datangnya terlambat, kamu nggak akan kebagian makanan lagi.”“Sepertinya kamu pernah merasakannya.” Claire menyindirnya. Molly pun tersenyum dengan malu.Claire dan Molly mengantre untuk mengambil makanan. Saat melewati sebuah tempat duduk, Claire tidak sengaja tersandung kaki seseorang. Jika bukan karena ada Molly yang memapahnya, sepertinya dia sudah jatuh.Lelaki yang sedang berbaring di atas bangku s
Ehh? Setelah dilihat-lihat, sepertinya tidak terlihat ekspresi marah di wajah Hardy. Dia malah terus tersenyum sambil menatap Claire.Hardy menyipitkan matanya. “Jangan-jangan kamu ingin menggunakan cara ini untuk menarik perhatianku?”Biasanya seandainya ada wanita ingin menarik perhatiannya, Hardy akan merasa risi. Hanya saja, Hardy malah tidak keberatan dengan sikap wanita cantik ini!Pftz!Hampir saja Claire menyemburkan sup di mulutnya. Dia tertawa, lalu memalingkan kepalanya untuk melihat Hardy. “Dik, kamu narsis juga, ya.”Hardy mengangguk. “Aku sadar.”Claire pun terdiam.Tiba-tiba Hardy kepikiran sesuatu. Dia mengeluarkan sebuah cokelat dari saku celananya. “Ini cokelat dari luar negeri, coba kamu cicipi?” Sepertinya Hardy takut untuk ditolak lagi. Dia pun melanjutkan, “Kita lagi dilihatin banyak orang. Aku akan merasa malu kalau kamu menolakku lagi. Ambillah!”Hardy menarik tangan Claire, lalu meletakkan cokelat di atas tangannya. Kemudian, dia berdiri, lalu berjalan kembali
Javier sungguh merindukan istrinya. Dia sungguh merindukan Claire ….Roger membalas dengan tidak berdaya, “Tuan, Nona Claire hanya tinggal di sana selama setengah bulan saja, bukan bertahun-tahun ….”Bagaimana jika Claire mengikuti pelatihan selama bertahun-tahun? Bukankah Javier akan menggila?Pintu ruangan tiba-tiba diketuk. Rosy berjalan masuk ke dalam, lalu tersenyum padanya. “Javier, Kakek ingin pulang ke Kediaman Fernando. Dia suruh aku menjemput anak-anak untuk pulang bersamanya.”Javier mengerutkan keningnya. Ketiga anak-anak tidak menyukai Rosy. Jika mereka dijemput oleh Rosy, sepertinya mereka akan mengambek?Nada bicara Javier terdengar datar. “Tidak usah, malam ini, aku akan mengantar mereka ke Kediaman Adhitama.”Sebelumnya Javier telah berjanji pada Claire. Jikalau ada waktu luang, dia akan membawa anak-anak untuk pergi mengunjungi Rendy.Rosy hanya bisa membalas dengan datar, “Oke, kalau begitu, aku pamit dulu.”Baru saja Rosy membalikkan tubuhnya, senyuman di wajahnya l
Rosy melipatkan kedua tangannya di depan dada sambil melihat bayangan tubuh yang berjalan menaiki tangga dengan galak. Seandainya bukan karena Claire memiliki tiga anak, atas dasar apa dia berada di sisi Javier?“Kak Rosy, apa kamu sudah menunggu lama?” Wanda berlari dengan terburu-buru, menyadarkan Rosy dari lamunannya. “Aku nggak nyangka Kak Rosy bakal ke sini.”“Iya, bagaimana dengan pelatihanmu?” tanya Rosy dengan berlagak ramah.“Semuanya baik-baik saja. Hanya saja … belakangan ini kedatangan anak baru. Aku nggak begitu suka sama dia.” Saat Wanda mengungkit masalah anak baru, raut wajahnya terlihat agak muram.Rosy mengangkat-angkat alisnya. “Anak baru?”“Iya, namanya Clarissa … atau apa gitu.”“Claire?”Rosy sungguh kaget. Padahal Claire baru datang dua hari saja, Wanda malah telah mengenalnya?“Iya, dia orangnya. Aku nggak suka banget sama dia. Baru saja dia datang ke sini, Tuan Hardy malah terus dekat-dekat sama dia. Dia memang siluman penggoda. Menjengkelkan sekali!”Ucapan Wa
Instruktur mengangguk.Wanda dan Claire bersama-sama berjalan ke dalam gunung. Dia melihat Claire, lalu berbicara dengan ramah, “Namamu Claire, ya? Namaku Wanda. Aku sudah tiga tahun mengikuti pelatihan di sini. Senang bisa mengenalmu.”Claire membalas dengan senyum sopan.Wanda bertanya lagi, “Apa kamu datang ke sini atas keinginan sendiri?”Claire tidak menjawab dengan jujur, dia pun tersenyum. “Aku ingin ikut ujian.”“Oh, begitu ….” Wanda mengangguk. Dia melihat Claire sekilas dan tidak berkata apa-apa lagi.Setelah berjalan ke dalam gunung, hanya tampak pepohonan dan pegunungan di sekitar. Bahkan, sangatlah sulit untuk melihat jalan di depan sana. Biasanya anak baru akan dituntun oleh anak lama. Jadi, ketika Wanda mengusulkan untuk satu kelompok dengannya, Claire tidak merasa ragu sama sekali.“Apa titik kumpulnya masih jauh?” Claire melirik sekeliling. Dia merasa mereka telah berjalan terlalu jauh.Wanda berjalan di belakangnya. Ketika mendengar pertanyaan Claire, dia segera menga
Di sisi lain, Claire telah menelusuri hutan dalam waktu lama. Namun, dia masih tidak menemukan titik kumpul mereka. Lantaran kebanyakan memutar otak, kepalanya terasa sakit sekali. Apa dia akan terperangkap di dalam hutan?Hanya saja, seandainya Claire melanjutkan langkahnya, tim pencarian akan kesulitan untuk menemukannya. Pada akhirnya, Claire memilih untuk berhenti di tempat.Claire menurunkan tasnya, lalu duduk di atas tas itu. Tiba-tiba dia mendengar ada suara keresekan dari belakang. Claire berdiri dengan perlahan, lalu menoleh ke arah datangnya suara. “Wanda?”Tidak ada respons apa-apa. Suara itu juga tidak terdengar lagi. Claire samar-samar melihat sebuah bayangan hitam. Dia yakin bahwa bayangan itu bukan bayangan manusia.Claire mengangkat tas ranselnya dengan perlahan. Saat dia melangkah mundur, terdengar lagi suara dari dalam pepohonan. Tak lama kemudian, tampak seekor binatang liar berkulit hitam dengan gigi tajam.Sekujur tubuh Claire langsung berkeringat dingin. Dia terpa
“Tadi aku ketemu dengan binatang liar. Mungkin kakiku terkilir ketika manjat pohon tadi.” Berhubung tadi Claire terlalu gugup, dia pun tidak menyadari kakinya telah terkilir . “Kenapa kamu berjalan ke area terlarang? Tempat ini sangat berbahaya.”“Ini area terlarang?” tanya Claire dengan kebingungan.Yvonne mengangguk. Orang di sampingnya merebut untuk menjawab, “Hutan ini adalah hutan belantara. Ada banyak binatang liar di dalam sini.”Meskipun mereka cukup lama latihan di kamp, mereka juga tidak berani menerobos ke tempat ini. Tidaklah masalah jika bertemu dengan anjing, bagaimana kalau ketemu dengan beruang atau serigala. Bukankah nyawa mereka akan melayang?Claire tidak berbicara. Dia kepikiran sesuatu dan raut wajahnya berubah muram.Hari sudah malam ketika mereka kembali ke kamp pelatihan. Saat Instruktur dan yang lainnya menyadari kepulangan mereka, hati yang tadinya tegang langsung merasa lega.Hanya saja, Instruktur sangatlah marah lantaran Claire menerobos area terlarang. “A
Claire menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Sebenarnya gerakan seperti ini sangatlah biasa, hanya saja semuanya terasa istimewa di mata Hardy.Selembar daun melayang jatuh ke atas kepala Claire. Hardy pun tertegun sejenak. Tanpa sadar Hardy berjalan ke sisinya hendak menyingkirkan daun itu. Hanya saja, kakinya tersandung oleh sapu yang dibuangnya ke lantai tadi, dia pun jatuh menimpa diri Claire.Untung saja, tangan Hardy spontan menopang atas bangku. Gerakan mendadak Hardy sungguh mengagetkan Claire. Saat dia memalingkan kepalanya, tampak wajah Hardy sangatlah dekat dengannya.Claire terdiam dan begitu pula dengan Hardy.Wanda yang berada di kejauhan memergoki gambaran ini. Dia merasa kesal hingga menumbuk-numbuk tembok. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu segera mengeluarkan ponselnya untuk memotret dan mengirimkannya kepada Rosy.…Di Grup Angkasa.Rosy pergi ke ruangan departemen administrasi. Mendengar suara ketuk pintu, Javier menutup dokumen di tangannya, lalu mengangka