Share

Bab 267

Author: Daun Jahe
Di sisi lain, Claire telah menelusuri hutan dalam waktu lama. Namun, dia masih tidak menemukan titik kumpul mereka. Lantaran kebanyakan memutar otak, kepalanya terasa sakit sekali. Apa dia akan terperangkap di dalam hutan?

Hanya saja, seandainya Claire melanjutkan langkahnya, tim pencarian akan kesulitan untuk menemukannya. Pada akhirnya, Claire memilih untuk berhenti di tempat.

Claire menurunkan tasnya, lalu duduk di atas tas itu. Tiba-tiba dia mendengar ada suara keresekan dari belakang. Claire berdiri dengan perlahan, lalu menoleh ke arah datangnya suara. “Wanda?”

Tidak ada respons apa-apa. Suara itu juga tidak terdengar lagi. Claire samar-samar melihat sebuah bayangan hitam. Dia yakin bahwa bayangan itu bukan bayangan manusia.

Claire mengangkat tas ranselnya dengan perlahan. Saat dia melangkah mundur, terdengar lagi suara dari dalam pepohonan. Tak lama kemudian, tampak seekor binatang liar berkulit hitam dengan gigi tajam.

Sekujur tubuh Claire langsung berkeringat dingin. Dia terpa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
untung claire bisa diyemuin sm yvvone
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 268

    “Tadi aku ketemu dengan binatang liar. Mungkin kakiku terkilir ketika manjat pohon tadi.” Berhubung tadi Claire terlalu gugup, dia pun tidak menyadari kakinya telah terkilir . “Kenapa kamu berjalan ke area terlarang? Tempat ini sangat berbahaya.”“Ini area terlarang?” tanya Claire dengan kebingungan.Yvonne mengangguk. Orang di sampingnya merebut untuk menjawab, “Hutan ini adalah hutan belantara. Ada banyak binatang liar di dalam sini.”Meskipun mereka cukup lama latihan di kamp, mereka juga tidak berani menerobos ke tempat ini. Tidaklah masalah jika bertemu dengan anjing, bagaimana kalau ketemu dengan beruang atau serigala. Bukankah nyawa mereka akan melayang?Claire tidak berbicara. Dia kepikiran sesuatu dan raut wajahnya berubah muram.Hari sudah malam ketika mereka kembali ke kamp pelatihan. Saat Instruktur dan yang lainnya menyadari kepulangan mereka, hati yang tadinya tegang langsung merasa lega.Hanya saja, Instruktur sangatlah marah lantaran Claire menerobos area terlarang. “A

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 269

    Claire menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Sebenarnya gerakan seperti ini sangatlah biasa, hanya saja semuanya terasa istimewa di mata Hardy.Selembar daun melayang jatuh ke atas kepala Claire. Hardy pun tertegun sejenak. Tanpa sadar Hardy berjalan ke sisinya hendak menyingkirkan daun itu. Hanya saja, kakinya tersandung oleh sapu yang dibuangnya ke lantai tadi, dia pun jatuh menimpa diri Claire.Untung saja, tangan Hardy spontan menopang atas bangku. Gerakan mendadak Hardy sungguh mengagetkan Claire. Saat dia memalingkan kepalanya, tampak wajah Hardy sangatlah dekat dengannya.Claire terdiam dan begitu pula dengan Hardy.Wanda yang berada di kejauhan memergoki gambaran ini. Dia merasa kesal hingga menumbuk-numbuk tembok. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu segera mengeluarkan ponselnya untuk memotret dan mengirimkannya kepada Rosy.…Di Grup Angkasa.Rosy pergi ke ruangan departemen administrasi. Mendengar suara ketuk pintu, Javier menutup dokumen di tangannya, lalu mengangka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 270

    Kening Claire berkerut. Dia memalingkan kepalanya, lalu melihat Wanda. “Rahasia apa?”Wanda tersenyum bangga bagai menemukan aib Claire saja. “Tentu saja masalah kamu yang kerjaannya cuma rebut lelaki orang lain.”Awalnya Wanda mengira Claire adalah seorang wanita polos. Ternyata dia menggoda lelaki orang lain di luar sana, makanya dia diantar ke sini. Wanda pasti akan membongkar aibnya. Dia ingin Hardy tahu seberapa menjijikkan wanita yang satu ini!Claire menepis tangannya, lalu bertanya, “Sepertinya aku nggak pernah singgung kamu?”Wanda sengaja membawanya ke area terlarang, lalu meninggalkannya sendirian di sana. Sekarang dia malah memfitnah Claire dengan gosip yang entah dia dengar dari mana. Claire memang tidak ingin mencari masalah, tetapi bukan berarti dirinya takut.Wanda juga tidak takut dengan Claire. “Kamu telah menggoda Hardy. Itu berarti kamu sudah menyinggungku!”Hardy? Ternyata gara-gara lelaki muda itu?Claire tersenyum sinis, lalu mengangkat-angkat alisnya sambil meli

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 271

    “Kata siapa kita cari masalah sama dia? Bukankah Molly satu asrama sama dia? Bukankah hubungannya dengan Molly sangat bagus? Kita cari gara-gara saja sama Molly.”Tidak ada pelatihan di sore hari. Claire pun membaca buku di dalam asrama. Dua hari lagi, Claire diperbolehkan mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian. Tak terasa waktu setengah bulan akan berlalu dengan sangat cepat.Dari tadi Claire tidak bertemu dengan Molly. Saat ini, tiba-tiba pintu kamar dibuka. Claire spontan meletakkan buku bacaannya. “Molly, kenapa kamu ….”Saat Claire memalingkan kepalanya, dia melihat Javier sedang menutup pintunya. Claire segera berdiri. “Javier, kenapa kamu ….”“Terkejut?”Javier mengunci pintu dari dalam. Claire takut Molly akan memergoki mereka nantinya. Saat dia hendak pergi membuka pintu, Javier langsung memeluk pinggangnya dan menggendongnya ke atas ranjang.“Javier, apa kamu gila? Ini asrama wanita. Kamu ….” Claire sedang memberontak.Apa maksud lelaki ini? Baru datang malah ingin melakukan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 272

    Claire tidak berbicara. Javier kepikiran sesuatu, lalu mengeluarkan sebuah cincin giok putih dari saku celananya dan memasangkannya di jari Claire. “Hari ini aku datang untuk beri hadiah kepadamu. Coba kamu lihat, apa kamu menyukainya?”Setelah Claire melihat cincin giok di tangannya, raut wajahnya spontan berubah.Suka?Hehe ….Claire membangkitkan tubuhnya, melepaskan cincin, lalu membantingnya ke lantai. Cincin giok pun hancur dalam seketika. Raut wajah Javier juga tampak muram.Javier meraih pergelangan tangan Claire, lalu berkata dengan marah, “Claire, jangan karena aku memanjakanmu, kamu jadi bersikap semena-mena!”“Kamu kira aku siapa?” Mata Claire spontan merona. Dia berkata, “Javier, jangan kira aku itu bodoh. Kamu dan Rosy pergi ke balai giok buat lelang cincin tadi kepadanya, ‘kan? Cincin itu kamu lelang buat dia, sekarang kamu malah memberiku cincin yang pernah dia pakai. Kamu kira aku itu pengemis? Kamu malah kasih aku cincin yang nggak dia inginkan lagi?”Javier tertegun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 273

    Kedua wanita terbengong.“Di mana Molly?” Claire menatap mereka berdua dengan tatapan sinis.Salah satu wanita menjawab dengan hati-hati, “Tadi … kami nampak Molly dibawa pergi sama Wanda dan lainnya. Kami juga nggak tahu dia dibawa ke mana.”Si Wanda lagi! Tatapan Claire semakin dingin.Wanda dan temannya sedang berada di dalam asrama. Mereka sedang tertawa terbahak-bahak ketika membahas masalah penindasan yang mereka lakukan terhadap Molly.Tiba-tiba pintu asrama didobrak. Orang di dalam kamar pun terkejut hingga terbengong.Wanda melihat Claire yang masuk ke dalam kamar, lalu berdiri. “Hei, kamu nggak tahu sopan ….”“Plak!” Wanita yang duduk di ranjang pun terbengong.Wanda yang ditampar memegang pipinya, lalu menatap Claire dengan terkejut. “Kamu … kamu malah berani memukulku?”“Plak!” Claire menampar wajahnya lagi. “Di mana Molly?”Menyadari Claire datang untuk mencari Molly, Molly yang ditampar pun berdiri. “Setelah pukul aku, kamu malah ingin tahu keberadaannya? Asal kamu tahu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 274

    Claire mengambilkan segelas air hangat untuk Molly. “Kamu pasti sudah kelaparan. Masih ada mi instan yang kamu berikan kepadaku waktu itu. Aku seduhkan, ya.”Molly mengangguk, lalu menyesap air hangat. Kemudian, Claire kembali melihat Molly. “Maaf, aku sudah melibatkanmu.”Claire juga tidak menyangka Wanda akan menyusahkan Molly. Sekarang gara-gara dirinya, Molly malah dikurung semalaman di kamar mandi.Molly memaksakan dirinya untuk tersenyum. “Semua ini bukan salah kamu. Sebenarnya semua ini salah aku sendiri. Sudah tiga bulan datang ke sini, tapi aku masih belum berhasil mempelajari apa pun. Sepertinya orang sepertiku nggak bakal bisa jadi pasukan elite.”Kondisi fisik Molly tidaklah bagus. Dia bahkan tidak sanggup untuk mengalahkan beberapa wanita itu. Dia dikurung di dalam kamar mandi, lalu disiram. Setelah dipikir-pikir, Molly merasa sangat malu.Claire menyeduh mi instan di samping. Dia berjalan ke sisi Molly, lalu duduk di sampingnya. “Kamu bukan hanya bisa menjadi pasukan eli

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 275

    “Iya, Pak, dia mengancam kami tanpa sebab. Dia bahkan memukul Wanda. Padahal kami nggak pernah berhubungan sama dia.”Personel mereka sangatlah banyak. Tentu saja mereka tidak takut dengan Claire seorang diri.Saat Claire hendak mengatakan sesuatu, Instruktur menggebrak meja. “Sudahlah, semuanya tidak perlu dijelaskan lagi. Kamp pelatihan bukanlah tempat yang cocok untuk kamu. Sekarang, kemas barang-barang kamu dan tinggalkan tempat ini.”Wanda dan yang lain merasa sangat gembira. Meski Claire sangat hebat, pada akhirnya dia akan diusir, ‘kan?Claire berdiri di tempat, sepertinya dia tidak berniat untuk pergi. Dia pun tertegun. “Aku suruh kamu pergi!”“Aku nggak boleh pergi.” Nada bicara Claire sangatlah serius. “Lagi pula, semua ini salah mereka. Kenapa aku yang pergi?”Instruktur tidak pernah bertemu dengan anggota yang keras kepala dan tidak menuruti perintahnya. Dia kembali menggebrak meja dan berdiri. “Claire, kamu jangan keterlaluan. Di sini kamp pelatihan. Kamu sudah melanggar a

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status