“Tadi aku ketemu dengan binatang liar. Mungkin kakiku terkilir ketika manjat pohon tadi.” Berhubung tadi Claire terlalu gugup, dia pun tidak menyadari kakinya telah terkilir . “Kenapa kamu berjalan ke area terlarang? Tempat ini sangat berbahaya.”“Ini area terlarang?” tanya Claire dengan kebingungan.Yvonne mengangguk. Orang di sampingnya merebut untuk menjawab, “Hutan ini adalah hutan belantara. Ada banyak binatang liar di dalam sini.”Meskipun mereka cukup lama latihan di kamp, mereka juga tidak berani menerobos ke tempat ini. Tidaklah masalah jika bertemu dengan anjing, bagaimana kalau ketemu dengan beruang atau serigala. Bukankah nyawa mereka akan melayang?Claire tidak berbicara. Dia kepikiran sesuatu dan raut wajahnya berubah muram.Hari sudah malam ketika mereka kembali ke kamp pelatihan. Saat Instruktur dan yang lainnya menyadari kepulangan mereka, hati yang tadinya tegang langsung merasa lega.Hanya saja, Instruktur sangatlah marah lantaran Claire menerobos area terlarang. “A
Claire menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Sebenarnya gerakan seperti ini sangatlah biasa, hanya saja semuanya terasa istimewa di mata Hardy.Selembar daun melayang jatuh ke atas kepala Claire. Hardy pun tertegun sejenak. Tanpa sadar Hardy berjalan ke sisinya hendak menyingkirkan daun itu. Hanya saja, kakinya tersandung oleh sapu yang dibuangnya ke lantai tadi, dia pun jatuh menimpa diri Claire.Untung saja, tangan Hardy spontan menopang atas bangku. Gerakan mendadak Hardy sungguh mengagetkan Claire. Saat dia memalingkan kepalanya, tampak wajah Hardy sangatlah dekat dengannya.Claire terdiam dan begitu pula dengan Hardy.Wanda yang berada di kejauhan memergoki gambaran ini. Dia merasa kesal hingga menumbuk-numbuk tembok. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu segera mengeluarkan ponselnya untuk memotret dan mengirimkannya kepada Rosy.…Di Grup Angkasa.Rosy pergi ke ruangan departemen administrasi. Mendengar suara ketuk pintu, Javier menutup dokumen di tangannya, lalu mengangka
Kening Claire berkerut. Dia memalingkan kepalanya, lalu melihat Wanda. “Rahasia apa?”Wanda tersenyum bangga bagai menemukan aib Claire saja. “Tentu saja masalah kamu yang kerjaannya cuma rebut lelaki orang lain.”Awalnya Wanda mengira Claire adalah seorang wanita polos. Ternyata dia menggoda lelaki orang lain di luar sana, makanya dia diantar ke sini. Wanda pasti akan membongkar aibnya. Dia ingin Hardy tahu seberapa menjijikkan wanita yang satu ini!Claire menepis tangannya, lalu bertanya, “Sepertinya aku nggak pernah singgung kamu?”Wanda sengaja membawanya ke area terlarang, lalu meninggalkannya sendirian di sana. Sekarang dia malah memfitnah Claire dengan gosip yang entah dia dengar dari mana. Claire memang tidak ingin mencari masalah, tetapi bukan berarti dirinya takut.Wanda juga tidak takut dengan Claire. “Kamu telah menggoda Hardy. Itu berarti kamu sudah menyinggungku!”Hardy? Ternyata gara-gara lelaki muda itu?Claire tersenyum sinis, lalu mengangkat-angkat alisnya sambil meli
“Kata siapa kita cari masalah sama dia? Bukankah Molly satu asrama sama dia? Bukankah hubungannya dengan Molly sangat bagus? Kita cari gara-gara saja sama Molly.”Tidak ada pelatihan di sore hari. Claire pun membaca buku di dalam asrama. Dua hari lagi, Claire diperbolehkan mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian. Tak terasa waktu setengah bulan akan berlalu dengan sangat cepat.Dari tadi Claire tidak bertemu dengan Molly. Saat ini, tiba-tiba pintu kamar dibuka. Claire spontan meletakkan buku bacaannya. “Molly, kenapa kamu ….”Saat Claire memalingkan kepalanya, dia melihat Javier sedang menutup pintunya. Claire segera berdiri. “Javier, kenapa kamu ….”“Terkejut?”Javier mengunci pintu dari dalam. Claire takut Molly akan memergoki mereka nantinya. Saat dia hendak pergi membuka pintu, Javier langsung memeluk pinggangnya dan menggendongnya ke atas ranjang.“Javier, apa kamu gila? Ini asrama wanita. Kamu ….” Claire sedang memberontak.Apa maksud lelaki ini? Baru datang malah ingin melakukan
Claire tidak berbicara. Javier kepikiran sesuatu, lalu mengeluarkan sebuah cincin giok putih dari saku celananya dan memasangkannya di jari Claire. “Hari ini aku datang untuk beri hadiah kepadamu. Coba kamu lihat, apa kamu menyukainya?”Setelah Claire melihat cincin giok di tangannya, raut wajahnya spontan berubah.Suka?Hehe ….Claire membangkitkan tubuhnya, melepaskan cincin, lalu membantingnya ke lantai. Cincin giok pun hancur dalam seketika. Raut wajah Javier juga tampak muram.Javier meraih pergelangan tangan Claire, lalu berkata dengan marah, “Claire, jangan karena aku memanjakanmu, kamu jadi bersikap semena-mena!”“Kamu kira aku siapa?” Mata Claire spontan merona. Dia berkata, “Javier, jangan kira aku itu bodoh. Kamu dan Rosy pergi ke balai giok buat lelang cincin tadi kepadanya, ‘kan? Cincin itu kamu lelang buat dia, sekarang kamu malah memberiku cincin yang pernah dia pakai. Kamu kira aku itu pengemis? Kamu malah kasih aku cincin yang nggak dia inginkan lagi?”Javier tertegun
Kedua wanita terbengong.“Di mana Molly?” Claire menatap mereka berdua dengan tatapan sinis.Salah satu wanita menjawab dengan hati-hati, “Tadi … kami nampak Molly dibawa pergi sama Wanda dan lainnya. Kami juga nggak tahu dia dibawa ke mana.”Si Wanda lagi! Tatapan Claire semakin dingin.Wanda dan temannya sedang berada di dalam asrama. Mereka sedang tertawa terbahak-bahak ketika membahas masalah penindasan yang mereka lakukan terhadap Molly.Tiba-tiba pintu asrama didobrak. Orang di dalam kamar pun terkejut hingga terbengong.Wanda melihat Claire yang masuk ke dalam kamar, lalu berdiri. “Hei, kamu nggak tahu sopan ….”“Plak!” Wanita yang duduk di ranjang pun terbengong.Wanda yang ditampar memegang pipinya, lalu menatap Claire dengan terkejut. “Kamu … kamu malah berani memukulku?”“Plak!” Claire menampar wajahnya lagi. “Di mana Molly?”Menyadari Claire datang untuk mencari Molly, Molly yang ditampar pun berdiri. “Setelah pukul aku, kamu malah ingin tahu keberadaannya? Asal kamu tahu
Claire mengambilkan segelas air hangat untuk Molly. “Kamu pasti sudah kelaparan. Masih ada mi instan yang kamu berikan kepadaku waktu itu. Aku seduhkan, ya.”Molly mengangguk, lalu menyesap air hangat. Kemudian, Claire kembali melihat Molly. “Maaf, aku sudah melibatkanmu.”Claire juga tidak menyangka Wanda akan menyusahkan Molly. Sekarang gara-gara dirinya, Molly malah dikurung semalaman di kamar mandi.Molly memaksakan dirinya untuk tersenyum. “Semua ini bukan salah kamu. Sebenarnya semua ini salah aku sendiri. Sudah tiga bulan datang ke sini, tapi aku masih belum berhasil mempelajari apa pun. Sepertinya orang sepertiku nggak bakal bisa jadi pasukan elite.”Kondisi fisik Molly tidaklah bagus. Dia bahkan tidak sanggup untuk mengalahkan beberapa wanita itu. Dia dikurung di dalam kamar mandi, lalu disiram. Setelah dipikir-pikir, Molly merasa sangat malu.Claire menyeduh mi instan di samping. Dia berjalan ke sisi Molly, lalu duduk di sampingnya. “Kamu bukan hanya bisa menjadi pasukan eli
“Iya, Pak, dia mengancam kami tanpa sebab. Dia bahkan memukul Wanda. Padahal kami nggak pernah berhubungan sama dia.”Personel mereka sangatlah banyak. Tentu saja mereka tidak takut dengan Claire seorang diri.Saat Claire hendak mengatakan sesuatu, Instruktur menggebrak meja. “Sudahlah, semuanya tidak perlu dijelaskan lagi. Kamp pelatihan bukanlah tempat yang cocok untuk kamu. Sekarang, kemas barang-barang kamu dan tinggalkan tempat ini.”Wanda dan yang lain merasa sangat gembira. Meski Claire sangat hebat, pada akhirnya dia akan diusir, ‘kan?Claire berdiri di tempat, sepertinya dia tidak berniat untuk pergi. Dia pun tertegun. “Aku suruh kamu pergi!”“Aku nggak boleh pergi.” Nada bicara Claire sangatlah serius. “Lagi pula, semua ini salah mereka. Kenapa aku yang pergi?”Instruktur tidak pernah bertemu dengan anggota yang keras kepala dan tidak menuruti perintahnya. Dia kembali menggebrak meja dan berdiri. “Claire, kamu jangan keterlaluan. Di sini kamp pelatihan. Kamu sudah melanggar a
“Nona Mimosa ….” Dacia merasa familier dengan nama itu. Di atap? Bunuh diri? Bukannya itu cerita di dalam naskahnya?Nordin masih mondar-mandir tepi pagar atap. “Apa kamu sudah ingat?”Dacia langsung tersenyum. “Tentu saja Nona Mimosa di dalam naskahku bukan bunuh diri. Dalam semua kasus detektif, biasanya korban hanya bisa mati karena pembunuhan.”“Jadi, apa kamu sudah memikirkan cara untuk memalsukan tempat kejadian perkara?”Dacia terdiam, lalu menundukkan matanya. Saat ini, alur naskah berhenti pada bagaimana kematian Mimosa tampak seperti bunuh diri dan bagaimana pelaku berhasil melarikan diri.Hanya saja, Dacia tidak menyangka bahwa Nordin tertarik dengan naskah seperti ini.Carly semakin bingung lagi. “Apa yang lagi kalian bahas? Naskah?”Nordin menatapnya.Dacia berbisik di samping Carly, “Aku akan jelaskan nanti.” Usai berbicara, Dacia berjalan ke sisi Nordin. “Apa kamu berdiri di atas atap untuk merasakan apa yang dialami korban?”“Bukan, pelaku.”Dacia tertegun sejenak. “Pe
Tahanan wanita lainnya juga merasa aneh. Mereka merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya saja.Beberapa tahanan menekan pundak Lidya. Lidya semakin tidak puas lagi dan melawan dengan semakin kuat. “Atas dasar apa kalian selalu mendapatkan keuntungan? Aku sudah mengorbankan putraku, tapi aku malah tidak mendapatkan apa pun! Silvia dan semua anggota Keluarga Tanzil! Aku kutuk kalian sial tujuh turunan!”Lidya dibawa pergi secara paksa.Para tahanan wanita di kantin mulai bergosip. Mereka semua merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya karena ditahan kelamaan.Pada saat ini, di akademi perfilman.Dengan dianugerahkan kehormatan kepada Daniel, itu berarti dia memiliki kedudukan di Negara Hyugana.Carly dan teman-teman lainnya sungguh gembira dengan apa yang diperoleh Dacia. “Eh, keluarga bangsawan, lho. Bukannya itu berarti Dacia akan menjadi anak bangsawan?”“Tentu saja. Kelak siapa juga yang berani menggosip Dacia dari belakang?”“Dacia, kamu jangan melupakan kami, ya.”Dacia tersenyu
Di depan meja rias, Chelsea sedang membantu Jessie untuk menyanggul rambutnya. Benn menerima undangan dari kerajaan. Chelsea sebagai pasangan Benn juga wajib menghadirinya. Apalagi acara ini adalah acara penobatan, siapa juga yang tidak ingin hadir. Acara penobatan ini bukan hanya acara penobatan pertama yang pernah dihadiri Chelsea, bahkan ini juga pertama kalinya Jessie menghadiri acara sesakral ini.“Selesai! Bagaimana hasil sanggulan Tante?” Chelsea mengambil cermin untuk becermin bagian belakang tubuh Jessie. Dari cermin yang dipegang Chelsea, Jessie bisa melihat rambutnya sendiri. Dia pun tersenyum. “Cantik sekali.”“Tentu saja.” Chelsea menurunkan cerminnya. “Aku cukup percaya diri dengan bakatku.”Setelah Jessie selesai merias wajah dan mengganti gaunnya, dia pun berjalan ke aula. Ketika di koridor, dia menghentikan salah seorang pelayan. “Di mana Jules?”Pelayan menunjukkan arah kepada Jessie dengan ramah.Jessie berjalan ke ruang istirahat Jules. Ketika melihat pintu tidak di
Setelah dipikir-pikir kembali, biasanya Jane selalu memamerkan betapa baik kekasihnya terhadapnya. Ternyata semua itu hanya demi memenuhi ego Jane saja.Terdengar suara sirene mobil polisi di luar sana. Polisi mencari kemari. Mereka berdua bergegas melepaskan ikatan Dacia, lalu menghancurkan kamera CCTV.Pada saat ini, tiba-tiba pintu kamar didobrak. Orang itu tidak lain adalah Jerremy.Ketika melihat Dacia masih berpakaian rapi dan tidak ada tanda-tanda untuk terluka, dia baru menghela napas lega.Kekasih Jane maju, lalu berkata dengan tersenyum, “Semua ini hanya salah paham. Kita tidak melakukan apa-apa terhadap istrimu ….”Belum sempat kekasih Jane menyelesaikan omongannya, wajahnya langsung ditinju. Dia spontan jatuh terpelanting ke belakang.Jerremy langsung memeluk Dacia, lalu menoleh untuk menunjuk si pria. “Alangkah bagusnya kalau semua itu hanya salah paham. Kalau tidak, kamu akan mati dengan mengenaskan.”Kebetulan pihak kepolisian juga datang. Entah apa yang dikatakan Jerrem
Dacia sedang bertaruh. Dia bertaruh apakah kekasih Jane dan dua pria ini bodoh atau tidak? Sesuai dugaan, kekasih Jane menatapnya. “Jangan-jangan kamu sengaja bawa dia ke vilaku? Kalau terjadi apa-apa, kamu akan jadikan aku sebagai kambing hitam?”Jane meminta dicarikan teman pria untuk menghadapi seorang wanita. Dia pun memperkenalkan kedua teman prianya kepada Jane. Hanya saja, saat mereka menculik Dacia kemari, dia mengira Dacia akan bungkam.Namun, siapa sangka identitas suami wanita ini tidaklah sederhana. Ditambah lagi dengan ucapan Dacia tadi, dia mesti berpikir dua kali. Bagaimanapun, dia tidak ingin masa depannya hancur hanya karena seorang wanita.“Bukan. Sayang, kamu dengar penjelasanku. Dia sengaja lagi takuti kamu. Dia nggak berani ….”“Kalau kamu bodoh, kamu jangan anggap semua orang itu juga sama bodohnya dengan kamu. Apa kamu merasa kekasihmu bersedia mempertaruhkan nasibnya demi kamu? Keuntungan apa yang bisa kamu datangkan untuk kekasihmu?”Usai berbicara, Dacia meli
Kekasih Jane tersenyum menyeringai. Dia memalingkan kepalanya, lalu berkata kepada kedua temannya, “Sudah dengar belum? Wanita ini hadiah dari kesayanganku buat kalian.”Jane menimpali, “Kalian harus main dengan seru, ya.”Sekarang hati kedua pria itu semakin menggebu-gebu. Mereka mendekati Dacia dengan motif jahat.Dacia berusaha untuk meronta, tetapi dia diikat dengan sangat ketat. Dacia menggertakkan giginya, lalu berusaha menenangkan dirinya untuk memikirkan cara.Saat mereka berdua hendak menyentuh Dacia, tiba-tiba Dacia tertawa. Jika dia ketakutan dan menangis, bisa jadi mereka berdua akan semakin bersemangat lagi. Suara tawa Dacia membuat mereka kebingungan.Jane memelototinya. “Kamu sudah jatuh ke tangan kami. Kamu malah tertawa?”“Apa kalian sentuh ponselku?”Kedua pria saling bertukar pandang, lalu melihat ke sisi Jane. Jane membalas dengan arogan, “Memangnya kenapa kalau aku sentuh ponselmu?”“Jangan-jangan kamu matikan ponselku?”“Sebenarnya kamu mau ngomong apa, sih!” Dac
Pada zaman sekarang ini, jarang ada orang yang tidak tergoda dengan kekayaan dan kekuasaan.Pada saat ini, Jane berdiri tidak jauh di sana. Ketika melihat hubungan Carly dan Dacia semakin dekat, dia pun merasa sangat tidak puas.Jelas-jelas sebelumnya Carly selalu menuruti apa kata Jane. Dia merasa tidak peduli apa yang dia perbuat, Carly tidak akan memutuskan hubungannya dengan Jane. Semua ini pasti gara-gara Dacia.Jane tidak akan membuat Dacia hidup tenang. Siang harinya, Dacia meninggalkan akademi. Tiba-tiba Jane memanggilnya, lalu berjalan menghampirinya dengan buru-buru, “Dacia, sudah terjadi sesuatu dengan Carly!”Kening Dacia berkerut. “Terjadi sesuatu?”Jane berkata dengan buru-buru, “Tadi aku pergi cari dia. Aku melihat dia sedang diganggu sama beberapa orang lelaki. Sekarang mereka ada di parkiran.”Dacia memang merasa curiga, tetapi berhubung masalah ini bersangkutan dengan keselamatan Carly, dia pun mengikuti langkah Jane ke area parkiran.Namun setibanya di area parkiran
Apalagi Perusahaan Teknologi Yarnis adalah perusahaan yang baru didirikan Jules. Dengan adanya dukungan dari pihak kerajaan, Perusahaan Teknologi Yarnis juga tidak perlu mencari mitra kerja sama lagi. Calon mitra kerja sama akan berbondong-bondong mencari mereka.Filbert merasa bingung. “Jadi ….”Jules meletakkan gelas teh. “Sekarang aku tidak buru-buru dalam mencari mitra kerja sama. Kita cukup fokus dalam mencari teknisi saja. Sisanya diundur dulu.”Filbert terbengong, tetapi dia terpaksa mengangguk. “Oke.”Pada saat ini, televisi, koran, majalah, dan media sosial sedang menyiarkan kabar Silvia sibuk mempersiapkan acara penobatannya.Para murid di akademi perfilman juga sedang membahas masalah kerajaan. Saat Dacia melewati koridor, beberapa murid pun sedang melihatnya sembari berbisik-bisik. “Sepertinya dia punya sedikit hubungan dengan keluarga kerajaan. Aku juga dengar kabar, Raja Willie mempersiapkan dua set surat wasiat sebelum dia meninggal. Seharusnya salah satunya milik dia.”
Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.