Ketika mendengar orang di ujung telepon meminta uang tambahan, Nora terpaksa mengangguk. “Oke, aku bisa transfer uangnya, tapi jangan sangat rahasia ini bocor.”Nora mengakhiri panggilan. Raut wajahnya kelihatan sangat serius.Kecelakaan kali ini memang tidak berhasil menghabisi Jessie, tapi anak di dalam kandungannya seharusnya tidak bisa dipertahankan lagi, ‘kan? Ketika kepikiran hal ini, ekspresinya berubah galak.Semua itu masih belum cukup. Jessie seharusnya lebih menderita lagi.Keesokan harinya, di Grup Angkasa.Edwin menyerahkan dokumen kepada Jodhiva. “Tuan Muda Jody, aku sudah berhasil menyelidiki informasi lengkap pemilik mobil itu. Semuanya ada di sini.”Jodhiva membaca dokumen itu. Edwin melanjutkan omongannya, “Herry adalah seorang mandor di Kota Sakura. Beberapa tahun lalu, dia dipecat karena melakukan kesalahan.”Jodhiva membalikkan halaman. Jari tangannya mengetuk-ngetuk meja. “Kesalahan apa?”“Dengar-dengar, dia membuat keributan dan berkelahi di lokasi proyek, meluka
Herry menerima botol air tanpa ragu sama sekali. Dia membuka tutup botol, lalu meminumnya. Setelah minum hampir setengah botol, dia spontan melihat ke luar jendela. Tiba-tiba dia menyadari sesuatu. “Ini bukan arah ke Jalan Aksara?”Sopir taksi tersenyum. “Iya.”Herry menyadari sesuatu, lalu menunduk melihat botol air di tangannya. Pandangannya mulai buram. Tubuhnya juga mulai lemas. “Kamu … kamu ….”Belum selesai Herry melontarkan ucapannya, dia sudah jatuh di atas tempat duduk.Saat Herry bangun, dia pun menyipitkan matanya lantaran cahaya yang menusuk mata. Dia refleks memiringkan kepala untuk menghindar. Samar-samar dia menyadari ada dua orang sedang berdiri di hadapannya sembari menatapnya.Ariel mengesampingkan senter. “Lho, kamu sudah bangun?”Herry melihat orang di hadapannya. Salah satunya adalah “sopir taksi” yang mengenakan topi tadi. Dia segera berdiri. “Siapa … siapa kalian? Apa yang mau kalian lakukan?”Ariel menekan pundak Herry untuk duduk kembali. “Jangan panik, kami cu
Herry berpikir sejenak. Sembari menggertakkan giginya, dia sembari mengatakan bahwa semua itu perintah Nora.Ariel mengusap dagunya. “Oh, ternyata artis yang dibekukan itu?”Herry mengatakan dirinya berutang banyak uang, terpaksa melewati hidupnya dengan bersembunyi. Demi melunasi utang, dia terpaksa bekerja di kasino yang dibuka temannya di sebuah kota kecil. Dulu adik sepupu dari temannya adalah seorang aktris. Dia juga dibekukan setelah menyinggung Keluarga Fernando, pada akhirnya wanita itu hanya bisa menjadi wanita pendamping di kasino.Berhubung wanita itu muda, cantik, memiliki tubuh indah, pintar mendapatkan hati pria, kebanyakan pria kaya di kota itu datang berjudi deminya. Tidak peduli mereka menang atau kalah dalam permainan, mereka juga tidak peduli, sebab mereka hanya ingin tidur dengan wanita itu.Ariel merasa bingung. “Apa aktris yang kamu katakan itu Nora?”Herry menggeleng. “Bukan, Nora juga ikut wanita itu. Wanita itu namanya Mutya.”Jodhiva merasa familier dengan nam
Saat menangkap Nora dan Mutya, mereka berdua bahkan belum mengenakan pakaian mereka.Satu minggu kemudian, akhirnya Jessie diizinkan keluar dari rumah sakit.Ada banyak reporter berkumpul di depan pintu rumah sakit. Mereka semua sedang bertanya masalah Nora mencelakai Jessie hingga dirawat di rumah sakit, juga bertanya soal kandungannya.Jules melindungi Jessie di belakangnya, lalu mewakili Jessie untuk menjawab, “Terima kasih atas perhatian kalian semua. Kondisi istriku dan anakku baik-baik saja.”Jessie menggenggam erat tangan Jules sembari menatapnya dengan tersenyum.Jules merangkul Jessie. Di bawah perlindungan pengawal, mereka berhasil masuk ke mobil yang diparkirkan di luar pintu. Setelah kembali ke vila Javier, Claire sudah menyuruh pelayan untuk mempersiapkan makan siang. Jessie melihat sup ayam dan masakan bergizi lainnya dengan tidak berdaya. “Ibu, kamu berlebihan sekali?”“Apa ini namanya berlebihan? Semua ini untuk menyehatkan tubuhmu.” Claire mencedok semangkuk sup ayam,
Jerremy memalingkan kepala untuk menatapnya. “Ada apa?Apa kamu tidak ingin ada yang melihatku? Jangan-jangan aku sejelek itu?”Sudah lama Jerremy datang ke Negara Hyugana. Dacia tidak pernah memperkenalkan Jerremy kepada teman-temannya. Bahkan saat Jerremy menjemput Dacia di akademi, Dacia pun selalu diam-diam.Apa Dacia merasa Jerremy terlalu jelek? Dia pun merasa malu?Dacia tertegun sejenak. “Apa kamu pernah bilang kamu itu jelek?”“Kamu memang tidak pernah bilang, tapi bisa jadi kamu berpikir seperti itu. Siapa juga yang tahu.” Jerremy bersandar di bangku dengan tidak senang. “Kamu selalu kumpul bareng teman-temanmu, lalu meninggalkan aku sendirian di rumah. Kamu juga tidak perkenalkan aku kepada teman-temanmu. Kalian para wanita, padahal kalian sudah menikah, kenapa kalian seperti masih lajang saja?”Dacia langsung tertawa dan menggenggam tangan Jerremy. “Bukannya aku nggak mau kenalin. Kamu juga nggak jelek.”Jerremy menurunkan tangannya, kemudian melihat ke luar jendela. “Jadi,
Carly dan Jane merasa kaget. “Kamu sudah menikah?”Dacia hanya tersenyum.Carly dan Jane duduk. Sepertinya mereka sangat kaget dengan kabar pernikahan Dacia. “Astaga! Kami saja nggak tahu kalau kamu sudah menikah. Masalah kapan?”Dacia melihat ke sisi Jerremy.Jerremy mengangkat gelas air, lalu menyesap dengan perlahan. “Masalah tahun ini.”“Pantas saja kami nggak tahu,” tanya Carly dengan tersenyum. “Jangan-jangan kalian diam-diam menikahnya?”Dacia merasa canggung. “Bukan ….”Tiba-tiba Jane bertanya pada Jerremy. “Tuan, apa kamu berasal dari Negara Makronesia? Kamu bekerja di bidang apa?”Jerremy menjawab dengan datar, “Bisnis kecil-kecilan saja.”Dacia pun terdiam.Emm, saking kecilnya bisnis Keluarga Fernando, sampai menyebar di seluruh dunia?“Kamu merintis karier sendiri, ya?”“Emm ….” Jerremy menjawab dengan agak canggung.Jane menopang dagunya. “Wah, dengar-dengar pria yang merintis kariernya sendiri sangat keren. Pantas saja Dacia menyukaimu.”Carly mendorong-dorong Jane, meng
Pelayan menjawab dengan terus terang, “Tuan itu hanya melunasi makanannya saja. Tadi dia bilang dia tidak kenal sama kalian.”Ucapan itu sungguh membuatnya merasa malu.Di dalam mobil.Dacia sungguh tidak bisa menahan tawanya lagi. Dia pun tertawa. “Aku kira kamu akan bayar semuanya.”Bagaimanapun, tadi mereka langsung duduk dan memesan makanan. Bukannya tujuan mereka adalah untuk makan gratis? Alhasil, Jerremy tidak membayar tagihan pesanan mereka.Tidak terlihat perubahan ekspresi wajah Jerremy. “Kenapa aku mesti bayar makanan mereka? Apa uangku kebanyakan?”Dacia menatapnya. “Terima kasih.”Sebenarnya Dacia tahu Jerremy sedang melampiaskan amarahnya. Tiba-tiba Jerremy bertanya, “Jadi, ini alasannya kenapa kamu tidak kenalkan aku kepada teman sekolahmu?”Dacia menurunkan kelopak matanya. “Aku hanya merasa nggak perlu saja.”Jerremy menghentikan mobil di samping jalan, lalu membalikkan tubuh untuk menatapnya. “Apa maksudmu tidak perlu?”“Karena mereka bukan lingkungan pertemananku.” D
Jerremy merendahkan suaranya, lalu membalikkan tubuh Dacia. “Mana mungkin aku tidak tergoda … dengan penampilanmu yang seperti ini?”Dacia memeluk Jerremy, lalu tersenyum. “Di mana prinsipmu?”Jerremy menggigit dasi Dacia sembari tersenyum. “Pada saat seperti ini, tentu saja aku akan memilih untuk melepaskan prinsipku.”Di balai seni bela diri, ibu kota.“Bos, sudah berapa hari ini? Kenapa wanita itu malah tidak pernah datang lagi? Apa dia lagi bohong? Kerja sama apaan. Kurasa dia cuma lagi permainkan kita saja?” Devin yang sedang membereskan peralatan berkata dengan tidak puas. Orang-orang lainnya juga melihat ke sisi Yogi yang sedang membaca buku laporan di kasir.Yogi menutup bukunya, lalu mengangkat kelopak matanya untuk melihat kalender. Apa benar Ariel sedang berbohong?Padahal Ariel yang meminta kerja sama, sekarang malah tidak terlihat batang hidungnya lagi. Bisa jadi dia sedang menyesal?Tatapan Yogi tertuju pada kontrak itu. Baru saja Yogi mengambil kontrak itu, terdengar sua
“Hujan terlalu lebat. Kami tidak bisa melihat wajah orang itu. Tapi, dari gerak-gerik mereka, sepertinya mereka itu preman.”Jules melihat ke sisi kamar pasien. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Kalian jaga dia dengan baik.”“Yang Mulia, tenang saja.”Jules meninggalkan rumah sakit, lalu memasuki mobil. Dia sungguh merasa geram. Saking geramnya, dia memukul setir mobil. Urat hijau kelihatan menonjol di punggung tangannya. Hanya saja, saat ini Jules semakin yakin lagi bahwa masalah ini berhubungan dengan pengurus rumah Keluarga Taylor.Namun sekarang Derrick belum siuman. Mereka tidak memiliki bukti untuk melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib. …Beberapa hari kemudian, sebuah rekaman suara dipublikasikan oleh peretas. “Transaksi” Reyhan dan anggota menteri yang tidak diketahui orang-orang viral di internet dan menggemparkan semua orang.Mereka memang sudah menghabiskan banyak uang untuk menekan berita itu. Hanya saja, berita itu sudah dicetak di majalah dan juga sudah terjua
Usai berbicara, Benn mengangkat kepalanya untuk melihat orang-orang itu. “Jadi, anak dan istri Pangeran baik-baik saja. Untuk apa Pangeran balas dendam?”Semua menteri di dalam ruangan terdiam membisu. Jika benar seperti itu, Jules memang tidak memiliki kemungkinan untuk meracuni narapidana. Silvia memecahkan suasana tegang. “Kalian semua juga sudah mendengarnya. Aku sangat memahami putraku. Seandainya aku memilih untuk melindunginya, untuk apa aku membiarkannya diselidiki oleh pihak kepolisian? Kalau putraku dan menantuku dipersulit, apa tidak seharusnya aku maju?”“Urusan negara memang adalah urusanku. Tapi, urusan keluargaku juga urusanku. Kalau aku tidak sanggup untuk mengurus keluargaku, apa aku sanggup untuk mengurus urusan negara? Aku menerima banyak tekanan sejak aku duduk di posisi ini. Apa ini yang dinamakan rasa setia kalian? Atau aku mesti menyerahkan posisiku kepada kalian?”“Yang Mulia, kami tidak bermaksud seperti itu ….”“Tidak bermaksud seperti ini? Sudah berapa banya
Pria tua itu mempersilakan Derrick memasuki rumah. Istri dari pria tua itu menyuguhkan segelas teh hangat untuk Derrick. Si pria menyuruh istrinya untuk istirahat dulu, lalu bertanya, “Kira-kira apa yang ingin Tuan tanyakan?”“Begini, beberapa waktu lalu Brayden dibunuh. Aku menerima perintah atasanku untuk menyelidiki alasan kematian Tuan Brayden.”Ketika pria tua itu mendengar masalah kematian Brayden, dia pun terbengong. “Apa? Brayden sudah mati?”Derrick mengangguk. “Aku dengar-dengar sebelumnya kamu pernah menjadi tetangga Brayden. Apa kamu tahu masalah Tuan Brayden, termasuk masalah keluarganya?”Hujan di luar sana semakin deras saja.Setelah beberapa saat kemudian, Derrick berpamitan dengan pria tua itu. Saat dia berjalan ke depan mobilnya, dia menyadari ada yang aneh dengan sekitar, dia segera menghentikan langkahnya.Di tengah hujan, beberapa pria berpakaian hitam mendekati Derrick.Lampu di dalam ruang baca Keluarga Taylor kelihatan menyala. Reyhan berdiri di belakang jendel
Raut wajah Reyhan berubah muram. Dia berusaha untuk menahan amarahnya. “Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Sissae. Wanita itu yang memanfaatkan Sissae. Sissae tidak mungkin melakukan hal yang akan mencelakai keturunan keluarga kerajaan.”“Oh, ya?” Silvia mengangkat cangkir teh. Tatapannya tertuju pada teh yang bening itu. “Kalau begitu, kenapa putraku dianggap sebagai tersangka ketika memeriksa penyebab kematian pengurus rumah itu?”“Yang Mulia, semua yang Pangeran adalah demi balas dendam terhadap istrinya. Pangeran mengutus anggotanya untuk mencari pelaku pembunuhan. Hanya saja, orang itu malah ditemukan dalam kondisi mati mengenaskan. Dalam masalah ini, Pangeran memang patut dicurigai.”“Kalau Jules patut dicurigai, memangnya Nona Sissae tidak patut untuk dicurigai?”Raut wajah Reyhan berubah tegang.Silvia mengangkat kepalanya untuk menatap Reyhan. Setiap ucapan yang dilontarkan sangat jelas. “Tahanan wanita itu memperalat Nona Sissae? Apa mungkin? Apa keuntungan baginya deng
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun