Share

Bab 2420

Author: Daun Jahe
Pundak Nora gemetar. Dia sungguh teledor. Jangan-jangan Hiro memang adalah seorang pria yang sangat menakutkan?

Hiro meletakkan tangan di atas pundak Nora. “Apa kamu ingin jadi tokoh utama dalam filmku?”

“Aku … aku ….” Kali ini, Nora mulai terbata-bata.

Sementara itu, Hiro malah tersenyum sembari mengusap wajahnya. “Hanya demi sebuah peran kecil saja? Apa perlu kamu berbuat seperti itu? Aku bisa memberikannya kepadamu.”

Nora sungguh syok. “Serius?”

Hiro menyipitkan matanya sembari tersenyum. Jari tangannya berhenti pada bagian bekas merah di leher akibat dicubit Nora. “Tentu saja, asal kamu dengar apa kataku.”

Nora mengira Hiro bersedia untuk membuatnya tenar. Dia diam-diam merasa gembira. Siapa sangka dirinya akan dihancurkan oleh Hiro.

Beberapa hari kemudian, studio Hiro mengumumkan kabar persiapan syuting film baru. Nora pun ditetapkan sebagai tokoh utama wanita. Semua orang mulai menggosip hubungan Nora dengan Hiro. Seingat mereka semua, pria yang menemani Nora pada acara malam wak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2421

    “Ada apa? Apa aku tidak boleh membahasnya? Masalah itu sudah masalah berapa tahun lalu? Kenapa kamu masih saja mengungkitnya?”Seperti biasanya ayah dan anak mulai bercekcok lagi.Jodhiva merangkul pundak Ariel membawanya meninggalkan ruang tamu. Setelah tiba di halaman, Ariel tidak bisa menahan tawanya lagi. “Mereka berdua lucu sekali, ya. Mereka benar-benar nggak mirip sama kalian.”Jodhiva menyipitkan matanya, lalu memiringkan kepala untuk melihat Ariel. “Tidak mirip dengan kami?”Ariel membalikkan tubuhnya menghadap Jodhiva, lalu berjalan dengan langkah mundur. “Apa kamu juga adu mulut sama Jerry? Nggak, ‘kan? Sepertinya cuma Jessie saja yang mewarisi gen kedua senior.”“Kalau nggak ada mereka, aku merasa Keluarga Fernando pasti sangat sepi. Aku malah merasa lebih ramai Keluarga Oswaldo-ku.”Jerremy dan Jodhiva memang tidak pernah beradu mulut, apalagi Javier dengan Claire. Langkah kaki Jodhiva berhenti. Dia menurunkan kelopak matanya dan tersenyum. “Iya, rumah ini baru terasa ram

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2422

    Tiba-tiba Ariel tersenyum. “Bagus, aku kira kamu akan melepaskan impianmu setelah hamil.”Jessie juga tersenyum. “Kita juga bukan hidup demi anak. Kelak anakku juga bukan hidup demiku. Kita semua itu individu masing-masing. Apalagi hidup juga sangat pendek. Kalau demi anak, aku terpaksa melepaskan karier yang aku sukai, sepertinya nggak ada artinya untuk hidup di dunia ini.”Ariel pun tertawa. “Tapi Keluarga Fernando sangat kaya. Cukup untuk menghidupi beberapa generasi.”Meskipun Jessie melepaskan kariernya dan tidak melakukan apa pun di rumah, dia juga tidak perlu mengkhawatirkan kesehariannya.Boleh dikatakan bahwa kehidupan Jessie sangat diidamkan banyak orang. Jika tidak, kenapa ada banyak wanita yang berusaha untuk menikah dengan keluarga kaya? Bukannya demi menikmati hidup dengan bergelimang harta?Jessie mengedipkan matanya. “Nggak boleh! Aku nggak boleh hidup sebagai seekor hewan pelihara. Aku malah kasihan sama Kak Jules-ku.”Ujung bibir Ariel berkedut. Si Jessie malah tiba-t

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2423

    “Beraninya kamu menyiramku?” Si pria merasa murka hendak turun tangan.Namun, baru saja tangan diangkat, tangannya pun ditahan oleh seseorang. Si pria memalingkan kepala dengan kesal. “Siapa suruh kamu ikut campur ….”Hiro meraih pergelangan tangan si pria hingga dia tidak bisa bergerak. “Apa kamu yakin kamu mau turun tangan terhadap seorang wanita di depan umum?”Si pria menyadari orang-orang di sekeliling yang sedang menatapnya. Dia pun menggertakkan giginya, menepis tangan Hiro, lalu meninggalkan tempat.Yura melihat ke sisi Hiro. “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Hiro menjawab dengan tenang, “Aku lagi makan bersama mitra kerja samaku. Kebetulan aku melihat kamu ada di sini.”Yura mengambil tasnya. “Terima kasih.”“Tidak usah bersikap sungkan.”Hiro dan Yura sama-sama meninggalkan restoran. Sementara, di dalam ruangan VIP, Nora yang ditinggal itu sedang menemani dua orang pria untuk minum alkohol. Kali ini, Nora tidak sanggup untuk melanjutkan minumnya lagi. Ketika menyadari Hiro masi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2424

    Pada acara amal tahunan malam ini, kehadiran banyak selebritas. Nora mengenakan gaun merek mewah yang dibuat khusus untuknya. Ketika berdiri dengan para selebritas papan atas, dia pun berhasil menjadi sorotan semua orang.Sementara itu, pakaian Jessie kelihatan sangat biasa jika dibandingkan dengan Nora. Saat memasuki aula, Nora berjalan ke sisi Jessie. “Eh, putri kesayangan Tuan Javier malah nggak pakai gaun dari merek mewah? Emm, sepertinya setelah hamil, gaun-gaun itu nggak muat lagi di badanmu.”Jessie mengenakan terusan longgar dengan jaket kulit yang kebetulan menutupi bagian perutnya. Meskipun Jessie bukan mengenakan gaun dari merek mewah, harga jaket kulit yang dikenakannya juga senilai sembilan digit.Jessie memalingkan kepalanya menatap ke sisi Nora, lalu membalas dengan datar, “Ini acara amal, bukan kontes kecantikan.”“Sudahlah, kalau nggak muat, kamu bisa jujur, kok. Untuk apa cari alasan?” Nora berhenti di hadapan Jessie sembari melipat kedua tangan di depan dada. “Lagi p

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2425

    Jessie mengurungkan niatnya untuk mengingatkan Nora. Namun saat ini, selebritas di samping juga tidak sanggup melihat tingkah Nora lagi. “Nora, hari ini adalah acara amal, bukan lagi acara fesyen. Apa cocok kamu berdiri di tengah?”Berdiri di posisi tengah juga mesti melihat kondisi. Apalagi sekarang adalah acara amal. Bahkan, ada banyak senior dan selebritas yang lebih terkenal saja tidak berebut untuk berdiri di posisi tengah. Sekarang Nora malah berdiri di tengah-tengah. Dia sungguh tidak tahu aturan.Nora langsung membantah, “Orang lain saja nggak bicara apa-apa, kenapa kamu malah ribut? Kalau kamu nggak senang, kamu juga bisa berdiri di tengah.”Ucapan itu membuat wajah si selebritas berubah muram.Pihak penyelenggara acara mengerutkan keningnya. Entah apa yang dia katakan terhadap asisten di sampingnya. Kemudian, asisten segera mengutus anggota untuk memvalidasinya.Tidak lama kemudian, pihak penyelenggara acara malam tiba-tiba mengusulkan untuk mengatur posisi berdiri sesuai den

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2426

    Hiro memapah Jessie untuk duduk. Ketika melihat wajah pucatnya, Hiro segera bertanya, “Jessie, apa kamu baik-baik saja?”Jessie tidak berbicara.Hiro memalingkan kepalanya melihat ke sisi Nora dengan tatapan muram. Sementara itu, Nora melangkah mundur dua langkah dan mulai menyangkal, “Aku … aku nggak dorong dia. Dia jatuh sendiri, nggak ada hubungannya sama aku.”Tiba-tiba Jessie berdiri, lalu berjalan mendekati Nora. Tanpa berbasa-basi, dia langsung menampar wajah Nora.Nora yang dipukul spontan memiringkan wajahnya. Dia terbengong sembari mengusap pipi bengkaknya dengan tidak habis pikir. “Kamu pukul aku ….”Saat Nora hendak membalas pukulan itu, siapa sangka Jessie malah meraih pergelangan tangannya dan menendangnya dengan kuat. Nora kesakitan spontan jatuh berlutut di lantai. “Jessie, apa kamu sudah gila!”Dari tadi Hiro tidak bermaksud untuk melerai.Jessie membungkukkan tubuhnya untuk menatap Nora. “Apa kamu gila? Kalau terjadi sesuatu dengan anak di dalam perutku, apa kamu sang

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2427

    Berita di internet semakin viral saja. Semua orang memaksa Jessie untuk merespons.Di studio Hiro.Asisten Hiro meminta Nora untuk berterus terang. Namun, Nora duduk di tempat dan tidak bergerak sama sekali. “Atas dasar apa aku mesti jujur? Aku yang dipukul. Jessie duluan yang turun tangan. Bukannya dia yang seharusnya minta maaf sama aku?”Asisten mengusap keningnya. “Nora, ini peringatan dari Pak Hiro buat kamu. Kamu jangan nggak tahu malu.”Nora berdiri. “Aku nggak akan mengalah. Pokoknya Jessie mesti minta maaf sama aku!”Baru saja ucapan selesai dilontarkan, Jules bersama pengacaranya berdiri di depan pintu ruangan. “Seharusnya kamu yang mesti minta maaf terhadap istriku?”Raut wajah Nora berubah dalam seketika. “Kalian … apa maksud kalian?” Nora mundur beberapa langkah, kemudian menunjuk mereka dengan gemetar. “Jangan-jangan kalian masih ingin membela Jessie lagi? Yang dipukul itu aku. Atas dasar apa kalian malah membelanya? Apa nggak ada keadilan di dunia ini!”Jules melonggarka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2428

    Hasrat yang tersembunyi di lubuk hati Nora adalah sifat asli manusia yang tidak berani Nora hadapi secara langsung. Hukuman secara terang-terangan ini telah menginjak-injak rasa malu, rasa sombong, dan harga dirinya.Jules menoleh ke arah pengacara. “Menurutmu, bagaimana cara terbaik untuk menangani transaksi di atas ranjang ini?”Pengacara mendorong kacamatanya ke atas, lalu menjawab, “Melakukan kegiatan di atas ranjang demi mendapatkan keuntungan memang melanggar hukum, tapi tidak termasuk tindakan kriminal. Paling-paling dia akan ditahan selama 10-15 hari dan denda sebesar 10 juta.”Jules tersenyum. “Apa ada yang ingin Nona Nora jelaskan?”Nora menggeleng dan menjerit dengan histeris, “Aku melakukannya juga bukan atas kemauan sendiri. Bukan aku … bukan salahku ….”“Sekarang bukti sudah di depan mata. Kamu juga sudah mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan, ‘kan? Padahal semua orang sudah cukup toleransi terhadapmu, kamu malah semakin menjadi-jadi saja. Aku akan membuatmu tahu akiba

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2760

    Menjelang malam, di Kompleks Amara.Jessie sedang berkemas di kamarnya, menyiapkan barang-barang untuk perjalanan, termasuk panduan perjalanan darat serta berbagai perlengkapan yang mungkin dibutuhkan.Jules baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Melihat Jessie yang begitu serius mencari informasi tentang perjalanan, dia tidak bisa menahan tawanya. “Kita hanya pergi jalan-jalan, kenapa seperti mau pindah rumah saja?”“Barang cewek memang banyak! Mulai dari kosmetik, perawatan wajah, perlengkapan sehari-hari, camilan, oh ya, juga kamera, drone, dan payung. Semua sudah aku bawa!”Jules menyipitkan mata. “Bawa payung juga?”Jessie mengangkat kepala untuk melihat Jules, lalu berkata dengan serius, “Bagaimana kalau turun hujan? Bukannya akan terasa canggung?”Jules merasa tidak berdaya.Dua koper besar dan satu koper kecil sudah selesai dikemas. Jessie berdiri dan menatap barang bawaannya. Sepertinya memang agak berlebihan. Dia pun menggaruk pipinya sambil berkata, “Sepertinya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2759

    Jodhiva menggenggam tangannya. “Kita bicarakan nanti.”Claire melihat ke sisi Jessie dan Jules. “Jody dan Jerry sudah mengadakan resepsi pernikahan. Bagaimana dengan kalian?”Jessie membalas, “Kata Kak Jules, cocoknya di tanggal 9 September. Karena cuaca di awal bulan September nggak tergolong dingin, cuaca di siang hari tergolong hangat. Kalau malam, cuaca akan terasa dingin.”Ariel merasa syok. “Cuaca bulan September di sini masih panas? Nggak, biasanya di Pulau Persia, bulan September itu musim panas.”Jessie tersenyum. “Musim dingin di Pulau Persia sama seperti musim gugur di sini. Kalau kamu tidak suka musim salju, kamu bisa kembali ke Pulau Persia.”Steven meletakkan cangkir tehnya sembari berpikir sejenak. “Tanggal 9 September. Bukannya hanya tersisa 13 hari saja? Cepat juga.”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Cukup cepat juga.”Jodhiva melihat ke sisi Jules. “Pernikahan keluarga kerajaan pasti meriah?”Jules merangkul pundak Jessie. “Tentu saja. Pada saat itu, pernikahan aka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2758

    Yogi mengangguk. “Aku akan melakukannya.”Setelah berpamitan dengan Shawn, mereka bertiga memasuki bandara.Pada saat bersamaan, di bandara Kota Jimbar.Mike dan Emilia mengantar Hiro di depan pintu. Mike menyerahkan koper kepadanya. “Kalau ada waktu, sering main ke sini.”Hiro mengambil kopernya sembari mengangguk. Kemudian, dia membalikkan tubuhnya, berjalan ke dalam bandara.Emilia yang sedang menggendong kucing menggigit bibirnya. Dia menundukkan kepalanya menatap Kiumi. “Kelak mungkin kamu tidak akan bertemu Paman lagi.”Mike melirik Emilia sekilas. “Astaga, masih tidak merelakannya?”“Kiumi yang nggak merelakannya.”“Aku rasa kamu yang tidak merelakannya.” Mike membalikkan tubuhnya dengan tersenyum, kemudian berjalan ke depan mobil. Emilia mengikuti di belakang. Mike membuka pintu. “Kamu ini masih kecil. Kamu selesaikan sekolahmu, lalu usahakan untuk kuliah di ibu kota.”Emilia duduk di bangku samping pengemudi. Ketika mendengar kuliah di ibu kota, dia langsung memalingkan kepala

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2757

    Seperti kata pepatah, setiap kerugian pasti akan disertai dengan keuntungan. Lagi pula, dari dermaga itu, Keluarga Amkasa hanya akan mendapat pemasukan dari biaya singgah kapal dagang Organisasi Naga.Sekarang, setelah kaki putra Sorox patah akibat dipukul oleh Anton, Keluarga Amkasa sama sekali tidak menunjukkan respons apa pun, itu berarti mereka telah sepenuhnya menyinggung Sorox.Jangan harap mereka bisa berbisnis seperti biasa di masa depan. Bahkan, Organisasi Naga mungkin akan menjadi musuh Keluarga Amkasa. Meskipun mereka tidak lagi menggunakan dermaga Keluarga Amkasa, mereka tetap bisa membuka jalur baru dengan cara mereka sendiri.Pada akhirnya, Keluarga Amkasa justru mempersempit jalan mereka sendiri hanya demi mempertahankan keuntungan kecil ini.Yogi membalikkan kepalanya untuk melihat Dessy. “Ayo, kita pergi.”“Yogi, sebenarnya apa maksudmu? Sebenarnya kamu mau bantu atau tidak!” jerit Febri.Tanpa menoleh, Yogi berkata, “Tunggu kabar saja.”Kemudian, Yogi meninggalkan tem

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status