Share

Bab 2350

Penulis: Daun Jahe
Sebuah mobil SUV berhenti di depan pintu. Jessie berdiri, lalu berkata, “Seharusnya kedatangan bintang tamu lain lagi. Aku pergi lihat dulu.”

Jessie berjalan ke depan pintu, lalu mencondongkan kepalanya untuk melihat. Seorang wanita duluan menuruni mobil. Dia melepaskan kacamata hitamnya, lalu bertanya, “Eh, siapa itu? Jessie, ya?”

Jessie menyambut dengan tersenyum. Dia memeluk sang wanita. “Sudah lama nggak bertemu.”

Shinta mendengus. “Aku kira kamu sudah melupakanku.”

“Kamu lagi bercanda, ya? Mana mungkin aku melupakanmu?”

Usai Jessie berbicara, dia melihat dua bintang tamu yang berjalan menuruni mobil. Mereka adalah aktor yang sedang naik daun dalam belakangan saat ini, Jusman, dan salah satu anggota idol grup wanita, Nora.

Sebenarnya Jessie terkejut saat mendengar bahwa kru mengundang Shinta yang mana dikabarkan memiliki “hubungan kurang baik” dengannya. Padahal sebenarnya, tidak ada masalah apa pun antara Jessie dengan Shinta.

Namun, berbeda dengan Nora. Jessie pernah berselisih d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2351

    [ Ini pertama kalinya aku lihat ada yang ikut acara bawa anggota keluarga. Lucu sekali! Benar apa kata Nora. Entah apa serunya menonton tokoh di luar industri hiburan. Acara ini membosankan sekali. ][ Sini biar aku jelaskan, kakak sulungnya Jessie itu pernah syuting drama bareng Cahya. Waktu itu dia adalah bintang cilik yang lagi terkenal. Kalau dia ingin memulai kariernya bersama Jessie, memangnya apa yang bisa kalian katakan? ]Jessie tidak marah, melainkan tertawa. “Kamu juga boleh bawa anggota keluarga.”Raut wajah Nora tidaklah bagus. Jodhiva dan Cahya menyuguhkan makanan keluar. Kemudian, Jusman juga ikut meletakkan camilan ke atas meja.Shinta merasa terkejut. “Kenapa banyak sekali yang dipersiapkan? Apa semua ini buatan Kak Cahya?”“Aku hanya bantu-bantu saja.” Cahya meletakkan tangannya di atas pundak Jodhiva. “Semua ini hasil karya Jody.”Jessie membalas, “Masakan Kak Jody memang nomor satu!”[ Munafik sekali! Mana mungkin Tuan Muda Jody masuk dapur? ][ Biasanya di rumah or

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2352

    Ariel takut dengan tikus, tetapi tidak takut dengan kalajengking dan ular.[ Jusman terkejut hingga hampir menangis. Hahaha. ][ Wanita itu pemberani sekali, malah berani memegang ular. ][ Celaka! Hahaha! Kenapa wanita itu imut sekali? ][ Apa aku salah lihat? Tatapan si Jody ketika melihat wanita itu penuh dengan kasih sayang. ]Mereka bertiga belanja sekitar dua jam. Mereka telah membeli tidak sedikit makanan. Semuanya dipilih langsung oleh Jodhiva. Ariel dan Jusman mengikuti di belakang. Mereka tidak mengerti dalam soal memilih bahan makanan. Para penggemar pun menyindir Jusman bagai ekor Jodhiva saja terus mengikutinya ke mana-mana.Selesai membeli bahan makanan, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.Jessie dan Cahya sedang menunggu mereka di depan pintu, juga sekalian bantu mengangkat bahan makanan ke dalam dapur.Jodhiva menggulung lengan pakaian ke atas dengan perlahan. “Jessie cuci sayur. Paman Cahya bantu aku.”Cahya membalas dengan tersenyum, “Baik.”Jessie juga merasa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2353

    Jusman menggaruk kepalanya, lalu berjalan kembali ke tempatnya. “Kenapa pihak acara kejam sekali?” Jusman menyerahkan kartu misi kepada Shinta. Shinta melihatnya sekilas. Dia merasa sangat tidak kaget.Jessie mendekatkan diri. “Apa itu?”“Tebang tebu.” Tulisan itu membuat Jessie ikut merasa kaget.Sutradara berkata, “Jadi, setelah kalian selesai makan dan minum, kalian istirahat dengan bagus. Jam delapan besok pagi, kalian sudah harus berkumpul. Aku berharap kalian bisa panen lima mobil sebelum jam satu siang.”Shinta dan Jusman sungguh merasa sakit kepala. Tebu sebanyak lima mobil. Bagaimana caranya?Jessie mengangkat tangannya untuk bertanya, “Apa mesti turun tangan sendiri?”Para kru saling bertukar pandang dan tidak berbicara.Kemudian, sutradara menjelaskan, “Tidak boleh minta bantuan orang lain. Kalian berenam mesti cari cara sendiri.”Akhirnya Jessie paham. Kedua matanya seketika berkilauan.Dari tadi Ariel hanya makan saja. Saat ini, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu mengan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2354

    Ariel ditarik oleh Jodhiva. Dia mengambil jaketnya. Kemudian, mereka berdua diam-diam meninggalkan kamar.Setelah berjalan ke halaman belakang, Ariel yang mengantuk dan dingin itu bertanya, “Sebenarnya kamu mau bawa aku ke mana?”Jodhiva menggandeng tangan Ariel. “Sudah hampir sampai.”Ariel menguap beberapa kali, lalu mengikuti langkah Jodhiva. “Besok kita mesti bangun pagi.”Saat terlihat kunang-kunang di dalam hutan, akhirnya rasa kantuk di diri Ariel sudah menghilang. Kunang-kunang yang berkumpul itu kelihatan bagai bintang di malam hari. Mereka kelihatan indah menghiasi malam hari ini.Ariel berjalan mendekat. “Banyak sekali kunang-kunangnya?”Jodhiva memalingkan kepala untuk menatap Ariel. “Sepertinya jarang bisa melihat kunang-kunang sebanyak ini?”Ariel mengulurkan tangan hendak menyentuh kunang-kunang. Kunang-kunang langsung terbang mengitari tubuhnya. Dia pun tersenyum. “Cantik sekali.”Jodhiva berhenti di samping Ariel. “Aku tidak membohongimu, ‘kan?”Ariel memalingkan kepal

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2355

    Apalagi, abangnya Jessie dan Cahya sedang berada di tempat. Perbuatan Nora memicu rasa kesal di hati penonton. Ada yang berkomentar.[ Nora memang malu-maluin saja. ]Kening sutradara berkerut. Tadinya dia berencana untuk menghentikan syuting. Siapa sangka, angka penonton malah semakin bertambah. Jangan-jangan penonton suka melihat Nora yang “cari masalah” itu?Shinta mengenakan sarung tangan dengan tenang, lalu memalingkan kepalanya berkata pada orang di samping dengan tersenyum, “Kenapa banyak banget orang yang sirik sama Jessie?”Jusman hanya tersenyum canggung saja. Jessie itu seniornya. Dia juga tidak berani mengatakan apa-apa.Temperamen Cahya dan Jodhiva sangat bagus. Mereka semua tidak mengekspresikannya. Kelihatan sekali mereka tidak menghiraukan masalah sepele itu, hanya fokus dalam masalah mereka masing-masing.Saat ini, Nora pun ditertawakan oleh para penonton. Setelah beberapa saat kemudian, Jessie baru tiba di ladang tebu dengan santai. Dia membawakan teh susu untuk semu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2356

    Bahkan sutradara dan kru juga terkejut.Seorang kru menyerahkan tablet untuk diperlihatkan kepadanya. “Pak, coba lihat!”Sekarang jumlah penonton sudah menembus angka satu juta dan masih terus bertambah. Semua warganet terus menge-like, lalu tidak berhenti memuji betapa canggihnya perkembangan teknologi pertanian.Setengah jam kemudian, akhirnya tebu sudah berhasil dipanen. Dibandingkan dengan metode penebangan manual yang lebih lambat dan intensitas kerja yang tinggi, jelas bahwa teknologi mesin khusus telah mendatangkan efisiensi dalam memenuhi semua kebutuhan.Setelah panen selesai, para warga desa di lokasi bertepuk tangan memuji Jessie. “Kamu belajarnya cepat juga.”Jessie membungkukkan tubuhnya memberi hormat dengan sikap merendah. “Semua ini juga jerih payah kalian. Terima kasih sudah membuka wawasan kami mengenai perkembangan teknologi pertanian. Masih banyak hal yang perlu kami pelajari.”Ariel berjalan ke sisi Jodhiva, lalu berbisik, “Adikmu hebat sekali.”Dengan memanfaatkan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2357

    Siaran langsung terpaksa dihentikan.Setelah kembali ke kediaman, Shinta dan Ariel mengobrol dengan serunya. Mereka sudah semakin akrab saja. Ariel bertanya, “Apa sebelumnya ada konflik di antara Nora dan Jessie?”Shinta berdecak, lalu membalas, “Bisa ada konflik apa lagi. Sebelumnya dia pernah rebutan peran sama Jessie. Mungkin dia nggak terima dengan Jessie yang mendapat pengakuan Pak Yusa kali.”Masalah merebut peran adalah hal yang wajar di dunia hiburan. Ada banyak artis yang memiliki “konflik” karena masalah perebutan peran. Hanya saja, mereka tidak bersikap terang-terangan seperti yang dilakukan Nora. Paling-paling mereka hanya menjaga jarak untuk tidak berhubungan saja.Ariel mengusap dagunya. “Sempit banget hatinya. Bukannya hanya sebuah peran saja?”“Mungkin kamu nggak tahu. Merebut peran itu sama halnya dengan merebut pekerjaan. Misalnya, kamu dengan nggak gampangnya berhasil menerima tawaran pemeran utama wanita. Tapi setelah syuting dimulai, ternyata kamu malah bukan menja

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2358

    Javier, Claire, dan Steven sedang menjamu tamu. Berwin menggendong Jennie, sedangkan Zefri dan Ester sedang berdiri di samping untuk bermain bersama Jennie.“Astaga, Jerry hebat sekali. Masih muda malah sudah punya anak.”Pada saat ini, Herbert datang dengan dipapah Dimas dan juga istrinya Dimas.Berwin tersenyum lebar. “Namanya keturunanku.”Herbert juga ikut tersenyum. “Waktu berlalu dengan begitu cepat. Jujur saja aku sungguh kaget ketika melihat kamu masih bugar.”Berwin merasa kesal hingga melebarkan matanya. “Hei, apa kamu lagi mengutukku?”Herbert sudah terbiasa untuk beradu mulut dengannya. “Aku saja masih hidup. Kamu? Tidak akan mati secepat itu.”Claire dan Javier berjalan mendekat. “Dimas, Julie.”Julie berjalan ke sisi Claire dengan tersenyum. “Lama nggak berjumpa.”Claire dan Julie berjalan ke samping. Sementara, Javier dan Dimas berdiri di tempat. “Kamu tidak bawa putramu kemari?”Dimas tertawa. “Kalau aku bawa ke sini, bukannya aku akan merusak acaramu?”Putra Dimas sang

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status