"Ugh ...."Claire Adhitama yang perlahan pulih kesadarannya merasakan sakit kepala yang menusuk. Tubuhnya terasa seperti digilas oleh mobil, ketidaknyamanan pada tubuhnya membuatnya mengernyit. Dia ingin mendorong tubuh yang menimpanya itu, tetapi tidak bertenaga sama sekali.Dalam kegelapan, dia tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Claire hanya mencium wangi parfum Gucci yang khas dari tubuh pria itu.Pria itu tidak bersuara sama sekali. Dia hanya mencumbu leher Claire dengan perlahan ....Pagi harinya.Claire tiba-tiba terbangun.Dia terkejut saat menyadari dirinya sedang berbaring di tempat tidur tanpa sehelai kain pun yang menutupi tubuhnya. Di sampingnya, terbaring seorang pria asing yang membelakanginya.Wajah Claire pucat seketika. Adegan semalam makin jelas dalam benaknya. Ternyata semua itu bukan mimpi!Apa yang telah terjadi?Dia hanya ingat, malam sebelumnya adalah ulang tahunnya. Dia merayakannya bersama Kayla, kemudian setelah minum minuman yang diberikan oleh K
Di bandara ibu kota.Di antara kerumunan orang yang berlalu-lalang, muncul seorang ibu dan anak yang menarik perhatian banyak orang.Lebih tepatnya, seorang ibu yang membawa tiga orang anak kecil yang imut dan cantik.Wanita itu tampak dingin dan anggun. Dia menggendong seorang anak perempuan yang cantik dengan satu tangan. Anak itu memiliki rambut yang lebat dan bergelombang bagaikan boneka.Di belakang mereka diikuti oleh dua orang anak laki-laki berwajah mirip yang tampan. Sepasang mata mereka berwarna coklat dengan kulit yang putih mulus, mereka benar-benar tidak terlihat seperti manusia sungguhan!Wanita yang berdiri di depan mobil BMW itu melepas kacamata hitamnya. Melihat Claire yang sedang menggendong anaknya dan diikuti oleh dua bocah di belakangnya, dia menarik napas dalam-dalam."Buset, Claire, kamu sekali melahirkan tiga anak sekaligus?!"Hal ini benar-benar mengagetkannya!Yang lebih penting lagi, paras ketiga anaknya ini benar-benar mencengangkan.Dia benar-benar penasara
Claire menoleh dan bertemu dengan tatapan tajam pria itu. Ketika melihat penampilan pria itu, Claire sontak terkejut.Kulit pria itu tampak putih halus dengan wajah yang tampan. Terutama sepasang matanya yang berwarna kecoklatan, seakan-akan menyimpan rahasia yang sangat mendalam. Bibirnya yang terkatup erat tampak tipis dan menawan.Wajah ini mirip sekali dengan Jerry dan Jody, bahkan warna mata mereka juga sama!Saat melahirkan di Negara Sahara, Claire baru tahu bahwa ternyata anaknya adalah kembar tiga. Anak pertama dan kedua, Jody dan Jerry, sama sekali tidak mirip dengan ibunya.Hanya anak terakhir, Jessie yang terlihat agak mirip dengannya. Namun, warna rambutnya yang hitam mengilap tampak mirip dengan pria di hadapannya ini.Melihat pria ini, Claire langsung menundukkan pandangannya.Siapa dia? Apa hubungannya dengan Kayla?Javier menatap wajah Claire dengan alis yang berkerut. Wanita ini ....Melihat Javier menatap Claire lekat-lekat, Kayla langsung menggertakkan gigi. Dia memb
Semua orang tahu bahwa Javier adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan Negara Sahara. Dia juga merupakan teman dari putri Negara Sahara. Tentu saja, dia pernah melihat lencana dari keluarga kerajaan.Kalaupun Claire memalsukannya, tetap saja akan ketahuan!Claire tertawa sambil berkata, "Mana mungkin kutunjukkan benda berharga seperti itu kepadamu?"Dengan kata lain, Kayla tidak pantas melihatnya!Kayla kesal hingga tubuhnya gemetar, tetapi wajahnya tetap menunjukkan senyuman. "Bilang saja kamu nggak berani?""Javier, lihat saja, dia itu pembohong. Jelas sekali, dia tahu kamu adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan dan bisa mengenali lencana yang asli. Makanya, dia nggak berani menunjukkannya."Sikap Kayla sangat berbeda ketika berhadapan dengan Javier.Javier mengerucutkan bibirnya dengan dingin dan berkata, "Dua triliun itu memang uangku. Aku juga yang mengusulkan untuk merekrut desainer bernama Zora. Kalau kamu bisa membuktikan bahwa kamu adalah Zora, aku nggak akan mempermasalahka
Claire berjalan ke arah balkon dengan ponselnya dan menjawab, "Ada apa? Apa Direktur Kayla sudah menyesal sekarang?"Mendengar ucapannya, Kayla menggertakkan gigi sambil berkata, "Claire, kamu jangan keterlaluan. Kami sudah cukup menghargaimu dengan menawarkan harga 2 triliun!""Oh ya? Kenapa kedengarannya seolah-olah aku sangat membutuhkan 2 triliun kalian ini?" Claire bersandar di pegangan balkon dan berkata dengan tersenyum, "Kalau kamu nggak tulus mau kerja sama, nggak usah telepon aku lagi.""Tunggu!" teriak Kayla.Dia duduk di belakang meja kerjanya dan berkata dengan sudut bibir terangkat, "Claire, jangan lupa kamu masih ada video itu di tanganku."Ketika mengungkit masalah "video", ekspresi Claire langsung menjadi muram.Lantaran tidak mendengar respons apa pun dari ujung telepon, Kayla berkata sambil tertawa, "Kalau kamu nggak mau aku membocorkan kejadian 6 tahun lalu, sebaiknya kamu datang ke sini besok pagi."Claire menarik napas dalam-dalam dan mengangguk. "Oke, aku ke sana
Minta maaf? Dia mau Claire meminta maaf kepada Kayla?Claire mencibir, lalu menatapnya lekat-lekat sambil berkata, "Nggak mungkin."Javier tidak menyangka wanita ini tidak hanya sombong, tetapi juga sangat keras kepala. Wajahnya menjadi kaku saat berkata, "Kalau kamu nggak mau minta maaf, nama Zora besok akan hilang dari dunia mode perhiasan."Awalnya, Javier tidak mau mempersulit Claire. Hanya saja, Kayla bisa dianggap "penyelamat" baginya. Enam tahun lalu, jika bukan karena Kayla, dia sudah masuk dalam perangkap.Meskipun dia tidak punya perasaan apa pun terhadap Kayla, selama beberapa tahun ini Javier tetap memenuhi kebutuhan materi Kayla tanpa syarat.Bisnis Vienna sedang menghadapi kesulitan dalam beberapa tahun terakhir, jadi dia mengeluarkan biaya 2 triliun untuk merekrut Zora ke dalam negeri.Javier memang tahu bahwa Kayla yang duluan memukulnya dan bersalah. Dia bisa menyuruh Kayla untuk meminta maaf.Javier tidak akan peduli bagaimana mereka menyelesaikan masalah ini secara p
"Tante Cantik, kami datang untuk wawancara model ...," ujar Jessie seraya mendongak. Kedua matanya tampak jernih dan cerah bagaikan bintang.Darlene menarik napas untuk menenangkan suasana hatinya. Mana mungkin anak seimut dan selucu ini milik Tuan Javier?Javier yang dikenalnya itu tidak mungkin bisa punya anak selucu ini.Dia berjongkok sambil mengelus kepala kedua anak itu dan bertanya, "Siapa nama kalian?""Namaku Jessie.""Namaku Jody."Kedua anak itu menjawab dengan serempak.Darlene hampir saja meleleh melihat keimutan kedua anak ini. Selain imut, keduanya bahkan sangat tampan dan cantik.Kalau diletakkan di depan kamera ....Darlene tiba-tiba tersadar. Dia menoleh kepada staf yang sedang bekerja di samping dan berteriak, "Kalian! Cepat bawa dua model ini untuk ganti pakaian!"Darlene sudah tidak sabar ingin melihat hasilnya!Di bawah gedung Grup Angkasa, mobil Maybach yang terparkir itu membuat para pengawal berbaju hitam di sana buru-buru menyingkirkan orang di sekitarnya. Kem
"Ibu bilang, siapa pun yang menanyakan namanya, kami hanya boleh memberi tahu mereka bahwa nama ibu adalah Ibunda Ratu," ujar Jessie sambil tertawa terkikik-kikik."Pfftt ...." Darlene juga tidak kuasa menahan tawanya, tetapi dia segera menghentikannya.Hahaha! Lucu sekali kedua anak ini! Siapa sebenarnya ibu mereka?Tatapan Javier bergetar melihat Jody yang matanya mirip dengan dirinya.Jika bukan karena dia hanya pernah berhubungan badan dengan Kayla, Javier bahkan mencurigai bahwa kedua anak ini adalah miliknya.Jessie melirik jam tangannya sekilas, lalu berkata, "Paman Tampan, kami sudah mau pulang. Kalau nggak, nanti Ibunda Ratu khawatir."Javier menurunkan Jessie, lalu berpesan pada Roger, "Antar dua anak ini pulang."Roger mengangguk dan menjawab, "Baik.""Paman Tampan, sampai jumpa!" Jessie melambaikan tangannya, lalu menggandeng kakaknya untuk mengikuti Roger.Ketika keluar dari pintu, dia langsung memamerkan sehelai rambut kepada Jody dengan bangga.Begitu keluar dari gerbang
Jusman menggaruk kepalanya, lalu berjalan kembali ke tempatnya. “Kenapa pihak acara kejam sekali?” Jusman menyerahkan kartu misi kepada Shinta. Shinta melihatnya sekilas. Dia merasa sangat tidak kaget.Jessie mendekatkan diri. “Apa itu?”“Tebang tebu.” Tulisan itu membuat Jessie ikut merasa kaget.Sutradara berkata, “Jadi, setelah kalian selesai makan dan minum, kalian istirahat dengan bagus. Jam delapan besok pagi, kalian sudah harus berkumpul. Aku berharap kalian bisa panen lima mobil sebelum jam satu siang.”Shinta dan Jusman sungguh merasa sakit kepala. Tebu sebanyak lima mobil. Bagaimana caranya?Jessie mengangkat tangannya untuk bertanya, “Apa mesti turun tangan sendiri?”Para kru saling bertukar pandang dan tidak berbicara.Kemudian, sutradara menjelaskan, “Tidak boleh minta bantuan orang lain. Kalian berenam mesti cari cara sendiri.”Akhirnya Jessie paham. Kedua matanya seketika berkilauan.Dari tadi Ariel hanya makan saja. Saat ini, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu mengan
Ariel takut dengan tikus, tetapi tidak takut dengan kalajengking dan ular.[ Jusman terkejut hingga hampir menangis. Hahaha. ][ Wanita itu pemberani sekali, malah berani memegang ular. ][ Celaka! Hahaha! Kenapa wanita itu imut sekali? ][ Apa aku salah lihat? Tatapan si Jody ketika melihat wanita itu penuh dengan kasih sayang. ]Mereka bertiga belanja sekitar dua jam. Mereka telah membeli tidak sedikit makanan. Semuanya dipilih langsung oleh Jodhiva. Ariel dan Jusman mengikuti di belakang. Mereka tidak mengerti dalam soal memilih bahan makanan. Para penggemar pun menyindir Jusman bagai ekor Jodhiva saja terus mengikutinya ke mana-mana.Selesai membeli bahan makanan, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.Jessie dan Cahya sedang menunggu mereka di depan pintu, juga sekalian bantu mengangkat bahan makanan ke dalam dapur.Jodhiva menggulung lengan pakaian ke atas dengan perlahan. “Jessie cuci sayur. Paman Cahya bantu aku.”Cahya membalas dengan tersenyum, “Baik.”Jessie juga merasa
[ Ini pertama kalinya aku lihat ada yang ikut acara bawa anggota keluarga. Lucu sekali! Benar apa kata Nora. Entah apa serunya menonton tokoh di luar industri hiburan. Acara ini membosankan sekali. ][ Sini biar aku jelaskan, kakak sulungnya Jessie itu pernah syuting drama bareng Cahya. Waktu itu dia adalah bintang cilik yang lagi terkenal. Kalau dia ingin memulai kariernya bersama Jessie, memangnya apa yang bisa kalian katakan? ]Jessie tidak marah, melainkan tertawa. “Kamu juga boleh bawa anggota keluarga.”Raut wajah Nora tidaklah bagus. Jodhiva dan Cahya menyuguhkan makanan keluar. Kemudian, Jusman juga ikut meletakkan camilan ke atas meja.Shinta merasa terkejut. “Kenapa banyak sekali yang dipersiapkan? Apa semua ini buatan Kak Cahya?”“Aku hanya bantu-bantu saja.” Cahya meletakkan tangannya di atas pundak Jodhiva. “Semua ini hasil karya Jody.”Jessie membalas, “Masakan Kak Jody memang nomor satu!”[ Munafik sekali! Mana mungkin Tuan Muda Jody masuk dapur? ][ Biasanya di rumah or
Sebuah mobil SUV berhenti di depan pintu. Jessie berdiri, lalu berkata, “Seharusnya kedatangan bintang tamu lain lagi. Aku pergi lihat dulu.”Jessie berjalan ke depan pintu, lalu mencondongkan kepalanya untuk melihat. Seorang wanita duluan menuruni mobil. Dia melepaskan kacamata hitamnya, lalu bertanya, “Eh, siapa itu? Jessie, ya?”Jessie menyambut dengan tersenyum. Dia memeluk sang wanita. “Sudah lama nggak bertemu.”Shinta mendengus. “Aku kira kamu sudah melupakanku.”“Kamu lagi bercanda, ya? Mana mungkin aku melupakanmu?”Usai Jessie berbicara, dia melihat dua bintang tamu yang berjalan menuruni mobil. Mereka adalah aktor yang sedang naik daun dalam belakangan saat ini, Jusman, dan salah satu anggota idol grup wanita, Nora.Sebenarnya Jessie terkejut saat mendengar bahwa kru mengundang Shinta yang mana dikabarkan memiliki “hubungan kurang baik” dengannya. Padahal sebenarnya, tidak ada masalah apa pun antara Jessie dengan Shinta.Namun, berbeda dengan Nora. Jessie pernah berselisih d
Terdapat pemandangan indah, makanan lezat, permainan seru, dan suara tawa. Program acara TV ini menjadi lebih berwarna dan tidak monoton lagi. Beragam jenis kehidupan akan mendatangkan keramaian. Suara tawa dari dampingan adalah yang dambaan semua orang. Rating juga otomatis mengalahkan acara lain.Jessie menatap Cahya. “Memang berbeda dari sebelumnya. Kali ini, kedatangan dua tamu istimewa dari luar dunia hiburan.”Cahya menyipitkan matanya. “Tamu istimewa dari luar dunia hiburan?”Sebuah mobil sedan mewah berhenti di depan halaman. Jessie menoleh, lalu berkata, “Nah, sudah datang.”Jodhiva dan Ariel menuruni mobil. Pada saat ini, Cahya pun tertawa. “Bagaimanapun, Jody memang tergolong bintang cilik sebelumnya.”Jessie mengangkat-angkat alisnya. “Itulah alasannya kenapa aku mengundangnya menjadi tamu istimewa. Seru, ‘kan?”Jodhiva berjalan ke sisi Cahya. “Paman Cahya.”Cahya menepuk-nepuk pundak Jodhiva. “Akhirnya setelah bertahun-tahun, kita bisa syuting program acara TV bersama. Aku
Di dalam ruang istirahat, saat para aktris mengetahui kabar Shinta menerima tawaran “Penginapan 24 Jam”, mereka semua mengerumuninya untuk membahas masalah itu.Pihak program acara telah secara resmi mengumumkan syuting episode berikutnya, dengan Jessie sebagai bintang utama. Belakangan ini, Jessie menjadi topik hangat di dunia hiburan, sebagian alasan karena persoalan Mutya.Masalah Mutya dikeluarkan dari acara “Penginapan 24 Jam” telah menjadi lelucon di berbagai media sosial. Ada juga yang menyebar gosip Jessie melakukannya dengan menggunakan koneksi keluarganya yang hebat itu.Mutya memang dibekukan dari dunia hiburan karena sikap munafiknya. Hanya saja, pembahasan tentang Jessie masih belum berakhir juga.Sekarang ada banyak artis yang “takut” untuk berhubungan dengan Jessie. Mereka takut akan terkena masalah karena tidak sengaja menyinggungnya.Konon katanya, tiga tahun silam, Shinta pernah melakukan permintaan maaf di depan publik terhadap Jessie. Semua itu juga karena ulah Shin
Ariel langsung mengangkat wajah Jodhiva, lalu mencium bibirnya.Jodhiva menyipitkan matanya, lalu menahan belakang kepala Ariel untuk memperdalam ciuman. Wanita yang ditindih Jodhiva telah dibuat acak-acakan olehnya. Keindahan itu langsung membuat hati Jodhiva terasa luluh.Tatapan Jodhiva semakin tajam lagi. Betapa inginnya dia memasukkan Ariel ke dalam perutnya. Dia menggenggam pergelangan tangan Ariel sembari menciumnya. “Ariel, aku takut aku tidak bisa menunggu terlalu lama lagi.”Kesadaran Ariel mulai buyar. “Apa katamu?”“Aku bilang, aku ingin ….”Tiba-tiba terdengar bunyi bel. Belum sempat Jodhiva menyelesaikan ucapannya, suasana kasmaran sudah dihancurkan.Ariel segera sadar, lalu mendorong Jodhiva. “Ada yang mencarimu?”Jodhiva mengangkat pipi Ariel dengan kedua telapak tangannya sembari menarik napas dalam-dalam. “Kamu keluar dulu.”Ariel meninggalkan kamar Jodhiva. Dia berdiri di koridor sembari menepuk-nepuk dadanya berusaha untuk menenangkan dirinya. Jika tidak ada bel it
Setidaknya Dacia tidak sendirian lagi.Jessie tidak tinggal lama di Vila Kandara. Pada saat ini, dia menerima panggilan dari Samuel. Jessie mengangkatnya di halaman depan. “Kak Samuel?”Samuel berkata, “Ada urusan. Kamu segera ke perusahaan.”Jessie mengakhiri panggilan, lalu bergegas ke Agensi Solar.Samuel menunggu Jessie di ruangannya. Ketika melihat Jessie membuka pintu ruangan, dia langsung meletakkan dokumen di tangannya. “Apa kamu mau mempertimbangkan acara ‘Penginapan 24 Jam’?”Jessie merasa kaget. Bukannya acara itu adalah acara yang dibintangi Mutya sebelumnya? Program acara TV itu adalah acara di mana para selebritas merasakan berbagai pengalaman hidup. Acara itu cukup populer dalam beberapa tahun belakangan ini. Ratingnya juga sangat tinggi.Jessie tersadar dari lamunannya. “Kamu mau aku ikut acara itu?”Samuel bersandar di bangkunya. “Sponsor dari program acara TV ini Pak Hans. Dia berharap bisa ada efek yang berbeda dari program acara kali ini. Sejauh ini, selebritas yang
Ariel berjalan ke sisi dapur, lalu meletakkan mie dan telur. Mungkin karena keberadaan Jodhiva, dia menjadi gugup. Dia hanya berdiri tidak tahu harus melakukan apa lagi.Jodhiva berhenti di belakang Ariel, lalu menunduk bersandar di samping telinganya. “Masak air.”Telinga Ariel terasa gemetar. Seketika terbayang gambaran memalukan di dalam benaknya. Dia membalikkan tubuhnya mendorong Jodhiva keluar dapur. “Kamu pergi tidur sana. Jangan ganggu aku.”Jodhiva mengulurkan tangan memasukkan Ariel ke dalam pelukannya. “Aku takut kamu meledakkan dapurku. Nanti aku malah harus membereskannya.”Kening Ariel berkerut. “Apa kamu lagi meremehkanku?”Apa susah untuk memasak mie?Jodhiva mengusap ujung bibir Ariel. “Ariel, apa kamu menghindariku karena masalah tadi?”Wajah Ariel langsung memanas. Dia memaksa dirinya untuk tetap bersikap tenang. “Siapa juga yang menghindarimu? Aku takut kamu akan merasa canggung ketika bertemu aku.”Jodhiva tersenyum. “Untuk apa aku merasa canggung?”Tatapan Ariel