Share

Bab 1975

Sepertinya Lidya samar-samar mendengar nama “Keluarga Fernando”.

Hmph! Sekarang Dacia hebat juga.

Lidya kembali ke kamar hotel. Ketika melihat Clara sedang berjongkok di ujung ruangan dengan tubuh gemetar, emosinya langsung meluap. “Padahal aku capek-capek membawamu ke sini, kamu malah tidak bisa dijadikan ancaman untuknya. Kamu seharusnya mati di dalam perut ibumu.”

Clara menunduk dengan terisak-isak.

Lidya berjalan ke hadapannya, lalu menariknya untuk berdiri.

Kali ini, suara tangis Clara terdengar sangat keras. “Nenek … aku akan dengar apa katamu.”

Lidya menendang Clara ke pojok ruangan. “Nangis! Kerjaanmu cuma nangis saja!”

Clara jatuh ke atas lantai dengan bagian punggungnya menabrak meja. Gelas di atas meja berguncang, jatuh menghantam kening Clara. Air di dalam gelas pun membasahi rambutnya.

Kening Clara membengkak. Tak lama kemudian, tampak memar di atas keningnya. Wajah Clara semakin pucat lagi. Dia hanya bisa menahan tangisnya dan tak berhenti gemetar.

Saat Lidya masih ingin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status