Share

Bab 1929

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-09 18:00:00
Syuting program acara TV dimulai. Jessie duduk di atas pentas menjawab pertanyaan yang diberikan pembawa acara. Dia menjawab dengan sangat lancar.

Sesuai dugaan, pembawa acara akan menanyakan masalah pasangan Jessie. Jessie pun membalas dengan tersenyum, “Aku dan dia sudah kenal sejak kecil.”

Pembawa acara terkejut. “Kalian teman dari kecil?”

Jessie menjawab, “Iya, tapi kamu sempat berpisah dalam waktu yang sangat panjang.”

Pembawa acara kembali bertanya, “Apa kalian bisa menikah karena diatur oleh keluarga atau memang karena perasaan?”

Jessie pun tersenyum. “Kami bukan pernikahan bisnis. Semua murni karena kami punya perasaan.”

“Kalau kalian sudah mendaftarkan pernikahan kalian, kenapa kamu masih tidak memilih untuk memublikasikannya? Apa kalian khawatir akan berdampak terhadap privasi kalian?” tanya pembawa acara.

Jessie bercanda. “Karena suamiku terlalu unggul. Aku nggak berharap identitasnya terekspos. Gimana kalau sainganku bertambah? Aku tetap berharap semuanya jangan memperhatik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1930

    Edwin mengatakan semuanya dengan jujur. Hanya saja, setelah menjawab, dia merasa ada yang aneh dengan raut wajah Jerremy. Dia pun bertanya, “Tuan, jangan-jangan cowok yang kamu maksud kamu sendiri ….”“Orang lain,” sela Jerremy.Edwin mengiakan. “Kalau begitu, aku keluar dulu.” Tanpa menunggu balasan dari Jerremy, Edwin yang sadar diri itu langsung meninggalkan ruangan.Jerremy bersandar di bangku sembari merenung.Apa Dacia juga berpikir seperti ini? Apa dia takut Jerremy tidak akan mengakui anak mereka? Itulah sebabnya Dacia minum pil KB?Sepertinya memang tidak seharusnya Jerremy menyalahkan Dacia. Semua itu memang adalah masalah Jerremy.Jerremy tidak menggunakan alat kontrasepsi, tidak mempertimbangkan masa depan Dacia. Seharusnya Dacia merasa Jerremy adalah pria tidak bertanggung jawab?Saat Edwin kembali ke ruangannya, dia menyadari ada yang sedang menunggunya.Edwin tertegun sejenak. “Nona Yunita?”Yunita berdiri dengan perlahan. “Edwin.”Edwin berjalan ke depan meja, lalu dudu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1931

    Jules juga sudah pulang. Begitu menginjakkan kaki ke dalam rumah, dia dapat mencium bau gosong.Kening Jules berkerut. Dia segera berlari ke dalam dapur.Asap putih mengepul di dalam dapur. Baunya sungguh menyengat hidung. Mesin pengisap asap dapur juga tidak dinyalakan. Jessie tak berhenti terbatuk di dalam kepulan asap.Raut wajah Jules berubah serius. Dia segera menarik Jessie berjalan keluar dapur, lalu membuka mesin pengisap asap, kemudian bergegas menutup kompor.Jessie berdiri di tempat dengan tidak berdaya. Wajahnya kelihatan sangat berminyak saat ini.Jules berdiri di dalam dapur untuk membersihkan kompor. Dia tidak berbicara sama sekali. Semakin Jules tidak berbicara, Jessie pun semakin ketakutan.Pada akhirnya, Jessie menunduk dan berkata, “Maaf, aku hanya ingin masak makan malam buat kamu.”Jules menarik napas dalam-dalam, lalu membalikkan tubuhnya untuk berhadapan dengan Jessie. “Aku sudah pernah bilang sebelumnya. Kamu tidak usah bikin makan malam.”Jessie mengangkat kepa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1932

    Jules duduk di depan laptop dengan menyilangkan kedua kakinya. Dia mengetuk jari tangannya di atas meja.Pada saat ini, Derrick mengirim pesan. [ Tuan, dari informasi tepercaya, katanya Tom masih hidup. ]Kening Jules seketika berkerut ketika membaca pesan itu. Jules memang sudah menduga masalah Tom masih hidup. Hanya saja, setelah masalah itu dipastikan, dia pun merasa agak tegang.Tom adalah lawan yang sangat tangguh bagi Jules. Dia bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Charles. Dengan tidak gampangnya, Jules menjebloskan Tom ke penjara. Baru saja ditahan selama setengah tahun, dia malah berhasil melarikan diri.Pihak kepolisian juga telah melakukan pencarian bersama anjing pelacak. Dia menyadari ada seragam tahanan Tom di bawah jurang. Pakaian itu dinodai dengan darah dan juga rusak parah. Hanya saja, masih tidak ditemukan jasad sama sekali. Hingga saat ini, hidup matinya Tom masih tidak bisa dipastikan. Berhubung Tom sudah memutuskan untuk melarikan diri, dia pasti tidak mungkin

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1933

    Terlintas ekspresi kecewa di wajah Jessie. Hanya saja, ketika kepikiran ucapan Dacia, dia pun menggigit bibir bawahnya, lalu memberanikan dirinya. “Kak Jules, apa aku boleh tanya satu pertanyaan?”Jules mengiakan. Dia sungguh tidak tahu bagaimana menghadapi Jessie.Jessie menatapnya dengan sangat serius. “Apa kamu nggak sanggup?”Tiba-tiba suasana di dalam kamar menjadi hening dan tertekan.Jules memalingkan kepala untuk menatapnya. Tatapannya kelihatan kalut. “Apa?”Jessie mengalihkan pandangannya. Wajahnya kelihatan merona. “Aku sudah mengetesmu, tapi kamu tetap nggak tergoda. Apa kamu ….”Belum sempat Jessie menyelesaikan omongannya, Jules langsung menindihnya, lalu mengusap bibir Jessie. “Jadi, kamu merasa ada masalah dengan diriku?”Jessie merasa gugup tidak berani bertatapan dengan Jules.Jules mengangkat dagu Jessie. Tatapannya sedikit muram. “Jessie, jangan sembarangan meragukan kemampuan seorang cowok. Kalau tidak, kamu akan menyesal nantinya.”“Kenapa bisa menyesal?” Tatapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1934

    Setelah Jerremy tiba-tiba pergi dengan marahnya pagi hari itu, dia tidak menampakkan diri lagi. Entah apa alasan Jerremy mencari Dacia hari ini.Mereka berdua berjalan ke sisi koridor. Dacia menghentikan langkahnya. “Tuan Jerry ada urusan apa?”Jerremy menarik napas dalam-dalam, lalu membalikkan tubuhnya untuk melihat Dacia. “Kelak … jangan minum obat lagi.”Dacia terbengong di tempat. Jangan-jangan Jerremy telah mengetahuinya? Kenapa Jerremy tidak memperbolehkan Dacia untuk minum obat? Apa Jerremy ingin dirinya hamil?Jerremy terdiam beberapa saat, lalu menambahkan, “Aku akan menggunakan alat kontrasepsi.”Kali ini, Dacia kembali terkejut. Dia melirik sekeliling, lalu berkata, “Jerry, apa kamu gila? Kenapa kamu datang ke sini hanya untuk membahas masalah seperti ini?”Jerremy malah merasa tidak ada salahnya. “Apa kamu takut didengar orang lain?”Saking marahnya, Dacia pun tersenyum. “Kamu kira aku nggak tahu malu seperti kamu?”Tiba-tiba Jerremy mendekatinya. Telapak tangannya menindi

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1935

    “Oh, padahal aku masih belum mencarimu, kamu malah datang duluan.” Jerremy menggerakkan bola matanya. Dia menyilangkan kakinya. “Perusahaan Teknologi Yarnis itu perusahaan teknologi yang kamu dirikan dengan saham Tom, kan? Kamu memang pintar untuk menyembunyikannya.”Jari tangan Jules mengusap mulut cangkir. “Hanya sebuah perusahaan kecil saja. Aku juga tidak usah menampakkan diri.”Jerremy melipat kedua tangannya. “Para pemegang sahamnya terdiri dari banyak bos besar. Apa perusahaanmu tergolong perusahaan kecil?”Usai berbicara, Jerremy menatap Jules. “Apa maksudmu menggunakan nama Perusahaan Teknologi Yarnis untuk bekerja sama dengan Grup Angkasa?”“Tidak ada maksud apa-apa.”Jerremy terdiam, berusaha untuk menebak-nebak kebenaran ucapan Jules.Jules meletakkan cangkir tehnya. “Tapi hari ini aku ke sini bukan demi masalah ini.”Jerremy menatapnya. “Terus terang saja.”“Tom masih hidup. Besar kemungkinan dia sedang mencari tahu keberadaanku. Aku tidak bisa menampakkan diri di ibu kota

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1936

    Yunita duduk menunggu di meja makan. Tidak lama kemudian, Jerremy dan Edwin pun tiba.Setelah duduk, Jerremy bertanya, “Nona Yunita, ada apa?”Yunita menyerahkan sebuah tablet kepada Jerremy. Di layar tablet, terpampang cuplikan layar dari berita yang baru diekspos. Jerremy menerima tablet itu, lalu melirik layarnya sekilas. Kemudian, tatapannya menjadi agak dingin.Sebelum Jerremy sempat berbicara, Yunita menatapnya dan terlebih dahulu berkata, “Aku menyadari berita ini cukup cepat dan langsung hubungi orang untuk menurunkan beritanya. Aku tahu berita seperti ini akan berdampak buruk bagi Tuan Jerry.”Jerremy memicingkan matanya dan bertanya, “Apa Nona Yunita begitu memperhatikan berita semacam ini?”Yunita tertegun sejenak, lalu menunduk dan bertanya balik, “Apa Tuan Jerry merasa aku yang melakukannya?”“Tidak.” Jerremy menaruh tablet itu di atas meja, lalu lanjut bertanya, “Tapi, aku tetap harus berterima kasih pada Nona Yunita karena sudah membantuku menurunkan beritanya.”Jika hub

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1937

    Baru saja Dacia hendak naik ke mobil, ada sebuah tangan yang tiba-tiba menarik lengannya. begitu menoleh, dia bertemu pandang dengan tatapan mendalam Jerremy. Jerremy sedang menatap Dacia, tetapi kata-katanya ditujukan kepada Levin. “Tuan Levin, aku ada urusan dengan Bu Dacia. Bagaimana kalau kamu gantikan aku antarkan Nona Yunita pulang?”Levin pun bertanya dengan terkejut, “Apa?”Apa Jerremy menganggapnya sebagai sopir?Sebelum Dacia sempat mengatakan apa-apa, Jerremy sudah menariknya pergi.Yunita melihat mereka berjalan ke arah mobil lain dan menggigit bibirnya. Ekspresinya juga menjadi muram untuk sejenak, tetapi segera kembali menjadi semula. Dia menatap Levin dan berkata sambil tersenyum, “Maaf jadi harus repotin Tuan Levin.”Levin memicingkan matanya dan menatap Yunita untuk sejenak. Kemudian, dia mengangkat bahunya dan menjawab, “Ya sudah. Naiklah ke mobil.”Di sisi lain, Dacia duduk di kursi penumpang depan dan menatap ke luar jendela.Jerremy meliriknya dan bertanya, “Apa k

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2520

    Dacia juga ikut mencari.Carly juga mau ke dalam, tetapi Nordin menariknya. “Kenapa kamu malah ikut meramaikan?”Carly menoleh untuk menatapnya. “Mereka berdua mau cari sampai kapan? Tentu saja aku mesti bantu mereka.” Usai berbicara, Carly menepis tangan Nordin, lalu mulai membongkar sampah.Nordin yang memeluk jas itu hendak membantu, tetapi dia merasa sampah sangatlah bau. Setelah dipikir-pikir, pada akhirnya dia melepaskan jasnya, lalu meletakkannya di atas lantai. Dia menahan napasnya sembari berlari ke dalam. “Sial! Aku tidak percaya aku tidak bisa menemukannya!”Dacia menahan bau sampah sembari mencari. Setelah mual-mual, dia kembali melanjutkan pencarian. Saat ini, Dacia tidak sengaja menoleh, lalu melihat ke sisi Carly dan Nordin. Dia sungguh berterima kasih kepada mereka.Jerremy sudah membongkar sampah dalam waktu yang sangat lama. Pakaiannya juga sudah sangat kotor. Sejak kecil, ini pertama kalinya Jerremy melakukan hal yang begitu menjijikkan. Hanya saja, Jerremy mesti men

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2519

    Si wanita berambut merah terdiam, lalu memalingkan wajahnya. “Aku sudah menghilangkannya.”Raut wajah Jerremy semakin muram lagi. “Apa katamu?”“Aku bilang aku sudah menghilangkannya. Kenapa? Apa kamu mau turun tangan terhadap seorang wanita? Ayo, sini, pukul aku.” Si wanita memajukan wajahnya.Jerremy benar-benar mengangkat tangannya.Dacia segera menghalanginya. “Tenangkan dirimu. Kamu lihat sekeliling dulu.”Jerremy melirik sekeliling. Penduduk sekitar sedang melihat kemari.Si wanita berambut merah menyingkirkan tangan Nordin sembari melipat tangan di depan dadanya. “Kalau kalian berani sentuh aku di sini, aku akan bilang kalau kalian lagi cari masalah. Nanti entah kalian yang dimasukkan ke penjara atau aku?”“Kamu arogan sekali?” Carly tidak sanggup melihatnya lagi, lalu berjalan keluar. “Jelas-jelas kamu mencuri dompet orang lain. Wajar kalau kami datang mencarimu. Atas dasar apa kamu bilang kami mencari masalah sama kamu?”“Apa kamu punya bukti kalau aku mencuri dompetmu?” Si wa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2518

    Carly dan Dacia saling bertukar pandang.Mereka sedang berada di Negara Hyugana. Hukum di Negara Hyugana tidaklah ketat. Terlebih, meski pencuri itu ditangkap polisi, dia paling-paling hanya akan dijatuhi hukuman kurungan selama beberapa hari saja.Tidak heran polisi menunjukkan ekspresi penuh rasa frustrasi. Bagaimanapun, mereka sudah terbiasa menghadapi tindakan seperti ini, apalagi pelaku terus mengulangi perbuatannya. Bahkan polisi pun dibuat tak berdaya.Jerremy menyilangkan tangan di dadanya. “Aku tidak akan permasalahkan soal uang, tapi aku mesti mengambil kembali paspor dan kartu identitasku.”Polisi berdiri dengan perlahan. “Baiklah, aku akan beri tahu kalian alamat tempat tinggalnya.”Mereka bertiga berjalan keluar kantor polisi. Saat ini, Nordin sedang berjalan mondar-mandir di depan mobil. Ketika melihat mereka keluar, dia pun bertanya, “Gimana? Apa sudah ketemu?”Raut wajah Carly tidak tergolong sangat bagus. “Entah bagaimana cara kerja polisi di sini. Mereka bukannya meng

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2517

    Nordin merasa bingung. “Kenapa?”“Konon katanya ada sebuah cerita, seorang pria menikahi seorang istri muda yang cantik. Ego pria itu sangat tinggi. Dia sering membawa istrinya untuk menghadiri banyak acara agar bisa mendapat pujian orang-orang. Seiring berjalannya waktu, istrinya bertemu dengan pria yang lebih tampan, muda, dan lembut daripada suaminya. Pada akhirnya, istrinya selingkuh di belakang suaminya.”“Pftz.” Nordin langsung memuncratkan alkohol di dalam mulutnya. Jerremy segera mengambil tisu untuk menutup wajahnya. Ketika melihat kedua mata terbelalak Nordin, Carly dan Dacia spontan tertawa.Setelah itu, Nordin tidak berani berulah lagi dan mulai kehilangan fokusnya. Sepertinya dia takut kisah tadi akan terjadi pada diri orang tuanya. Jadi, setelah pulang nanti, dia mesti berbincang-bincang dengan ayahnya.Dacia mendekati Jerremy, lalu berbisik, “Kamu pintar mengarang indah, ya.”Nordin melihat kemari dengan mengangkat-angkat alisnya. “Istriku saja punya bakat dalam menulis

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2516

    Dacia berdeham. “Naskahku lolos.”“Oh, ya?” Senyuman di wajah Jerremy semakin lebar lagi. “Kalau begitu, aku ucapkan selamat kepada istriku. Kelak kamu akan menjadi penulis hebat. Bisa jadi kamu akan menjadi sutradara juga.”Dacia tertawa. “Gimana kalau kita makan di luar? Aku traktir.”Ketika mendengar ucapan itu, Jerremy langsung duduk di atas ranjang. “Serius?”“Terserah kamu mau ikut atau nggak. Aku tutup dulu.”Dacia benar-benar memutuskan panggilan.Jerremy terdiam membisu.Temperamen Dacia semakin besar saja. Hanya saja, senyuman di wajah Jerremy semakin lebar saja. Dia segera mengesampingkan selimut, lalu berjalan ke dalam kamar mandi.Saat Jerremy pergi ke restoran dengan antusias tinggi, dia menyadari ada dua “pengganggu” di sana. Ekspresinya seketika berubah.Carly menyadari kedatangan Jerremy. “Suamimu datang.”Dacia berkata dengan tersenyum, “Aku yang panggil dia kemari.”Ini pertama kalinya Nordin bertemu dengan Jerremy. Dia membatin, ‘Cukup berwibawa juga.’Jerremy merap

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2515

    Setelah membaca sekitar setengah jam, Lance bertanya kepada asisten di sampingnya, “Bagaimana menurutmu?”Asisten tersadar dari bengongnya. “Hah?”“Aku tanya pendapatmu. Bagaimana menurutmu?”Tentu saja asisten tidak menyangka Lance akan menanyakan pendapatnya. Dia terbengong sejenak, lalu terpaksa menjawab, “Aku merasa cukup bagus.”Dacia menggigit bibirnya. Hatinya terasa semakin gugup lagi.Pada saat ini, tiba-tiba Lance berkata, “Lumayan bagus. Pembentukan karakter, termasuk alur ceritanya, sangat mendalam. Setiap tokoh kelihatannya saling terkait, tapi pada saat yang sama juga kelihatan tidak memiliki hubungan apa pun. Isinya cukup seru.”Dacia sungguh merasa kaget. “Jadi nggak ada masalah?”“Ada!” Lance langsung menutup naskahnya. Ekspresinya kelihatan sangat serius. Jawabannya membuat Dacia kembali merasa gugup.Hanya saja, Lance hanya mengatakan, “Tersembunyi sisi gelap sifat manusia di balik sebuah kejahatan. Meskipun sisi gelap itu tampak sepele, hal itu sangat nyata dalam ke

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2514

    Beberapa saat kemudian, Dacia membuka pintu dengan mengeluarkan kepalanya. “Tolong bawa kemari.”Jerremy menyipitkan matanya. “Ngomongnya yang lembut.”Dacia menarik napas dalam-dalam sembari tersenyum. “Suamiku, tolong bawain pakaianku ke sini, ya?”“Begini, dong.” Jerremy membalikkan tubuhnya pergi mengambil pakaian ganti Dacia, termasuk pakaian dalamnya. Dacia segera merampasnya dari tangan Jerremy. Kemudian, pintu dibanting kuat. Seandainya Jerremy berjalan maju selangkah lagi, sepertinya hidungnya akan patah karena terhantam pintu.Jerremy berdecak. Padahal Jerremy sudah melayaninya, temperamennya masih saja sebesar ini. Jangan sampai putri mereka meniru sikapnya.Setelah selesai mandi, Dacia berjalan keluar kamar mandi. Dia menyadari Jerremy sedang duduk di atas ranjang sembari membaca naskah di dalam tasnya. Dia segera mengulurkan tangan hendak merampasnya, tetapi Jerremy langsung menghindar. Dacia yang kehilangan keseimbangannya langsung jatuh ke dalam pelukan Jerremy.Kening J

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2513

    Anwar membalas dengan tersenyum, “Tuan Lance, kamu sudah salah paham. Aku hanya bercanda sama dia.”“Dia itu murid unggulan yang paling disukai Pak Diago. Kalau kamu berani sentuh dia, nanti kamu akan kesulitan untuk menjelaskan.”Raut wajah Anwar langsung berubah. Dia pun segera berjalan pergi.Saat Dacia meletakkan asbak kembali ke atas meja, dia sekalian bertanya, “Dia takut sama Pak Diago?”Lance duduk di sofa, lalu menyesap anggur dengan perlahan. “Kamu kira Pak Diago itu hanya seorang profesor saja? Akademi perfilman nasional didirikan oleh adiknya. Ayahnya juga adalah mantan menteri urusan luar negeri. Selain orang tua itu, keluarganya selama beberapa generasi juga menjadi anggota kabinet.”Dacia sungguh terkejut. Dia tidak menyangka latar belakang keluarga Profesor Diago begitu luar biasa. Dia sungguh rendah hati.“Terima kasih. Kalau nggak, sepertinya asbak rokok ini sudah hancur.” Dacia bercanda.“Emm, akan merepotkan kalau ada kasus pembunuhan di acara.” Lance menurunkan gel

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2512

    Di sisi lain, Nordin membawa sedikit camilan dan minuman kepada mereka. Carly mengambilnya, lalu mendekati Dacia. “Kenapa aku merasa ada yang aneh dengan tatapan ibunya Nordin ketika melihatmu tadi?”Tatapan itu adalah tatapan tidak suka. Hanya saja, Carly tidak memberi tahu Dacia secara langsung. Dia tidak ingin Dacia berpikir kebanyakan.Dacia tersenyum. Sebenarnya dia mengerti. “Mungkin karena dia kenal dengan ibuku. Dulu ibuku bergaul dengan lingkungan pertemanannya.”Seandainya Ginnie mengenali Dacia, Ginnie pasti tidak menyukainya.Carly menghibur Dacia, “Apa pun yang ibumu lakukan, semuanya nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan.”“Terima kasih.”“Kenapa kamu sungkan banget, sih? Kita itu teman.”Saat mereka sedang mengobrol, Nordin mendekati mereka. Dia bertanya apakah mereka ingin pergi berdansa. Dacia menarik Carly. “Kamu pergi sana. Aku nggak mau dansa.”Carly menatapnya. “Tapi, aku juga nggak mungkin tinggalin kamu seorang diri.”Dacia tersenyu

DMCA.com Protection Status