Javier yang diusir dari kamar itu merasa sangat penat. Padahal dia hanya ingin membantu Claire mengganti pakaiannya, apa perlu dia diusir dari kamar?“Tuan Javier.” Rendy berjalan mendekat.Javier merapikan jasnya, lalu kembali menunjukkan sikap dinginnya. “Pak Rendy?”“Bagaimana keadaan Claire sekarang? Apa dia baik-baik saja?”“Dia baik-baik saja, sudah kembali semangat.” Javier berkata dengan datar. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu menambahkan, “Pak Rendy masuknya nanti saja.”Setelah Claire selesai mengganti pakaiannya, Rendy baru masuk ke kamar. Dia meletakkan kotak makanan di atas meja. “Ini Ayah suruh pembantu untuk masak sup buat kamu. Bagus buat kesehatan.”“Iya, aku akan minum nanti.” Claire menerimanya.Rendy duduk di kursi samping ranjang, lalu berkata dengan perlahan, “Claire, maaf, semua ini salah Ayah. Ayah tidak menyangka Imelda akan memperlakukanmu seperti ini.”Claire pun tertegun.Imelda? Jangan-jangan masalah dirinya disuntik ekstasi adalah ulah Imelda?Tatapan
Saat ini, Kayla menerima panggilan dari ibunya. Entah apa yang dikatakan Imelda dan raut wajahnya berubah pucat. “Apa? Ayah minta cerai sama Ibu?”Rencana ibunya untuk menjebak Claire telah gagal. Sekarang bahkan, ayahnya juga ingin bercerai dengan ibunya!Sialan! Kenapa Claire selalu begitu beruntung? Tidak! Kayla tidak boleh menyerah.Apa pun ceritanya Kayla harus mengukuhkan posisinya di Keluarga Gufree. Tidak masalah jika Kayla tidak memiliki gelang itu lagi. Dia bisa membuktikannya dengan hasil tes DNA. Asalkan ayah dan neneknya tidak menghadiri acara itu, semuanya juga tidak akan terbongkar.Sekarang Javier memang telah mengetahuinya, tapi memangnya kenapa? Bukankah Javier tidak membongkarnya?Seandainya Javier telah memberi tahu Claire, sepertinya Claire sudah membongkar rahasia ini ke hadapan Keluarga Kenata. Sepertinya Javier tidak tega bersikap sadis terhadap Kayla yang sudah menemaninya selama enam tahun ini.Javier menjemput Claire keluar rumah sakit. Saat perjalanan pulang
Sebelumnya Liliana tidak pernah menceritakan masalah dirinya telah menemukan anak dari adiknya. Namun, ayahnya malah mengetahuinya, bahkan ingin mempublikasikan masalah ini ….Liliana memalingkan kepalanya menatap Kayla yang sedang dikerumuni orang-orang. Keningnya spontan berkerut. Hasil tes DNA memang telah membuktikan Kayla memiliki hubungan darah dengan Louis dengan dirinya, apalagi ada juga gelang Vina di tangan Kayla. Hanya saja, entah kenapa Liliana merasa ada yang aneh.Saat Louis berjalan menuruni tangga, tatapan banyak wanita tertuju padanya. Setelah Javier mempublikasikan masalah kekasihnya di Gala Sosialita waktu itu, banyak hati para wanita telah hancur. Selain Cahya yang dilindungi oleh para penggemarnya, perhatian para wanita muda kalangan atas itu juga tertuju pada Louis yang masih lajang.Louis adalah seorang musisi genius di ibu kota, sepertinya dia telah mewarisi bakat ayahnya. Pada umur lima tahun, Louis tampil untuk pertama kalinya. Saat usia sepuluh tahun, dia pun
Kayla tidak menyangka wanita ini akan muncul di sini. Sialan! Jangan-jangan dia datang bersama dengan Claire ….Tatapan Kayla juga ikut menjadi muram.Louis hanya merasa Candice sangatlah familier. Setelah diamati dengan saksama, bukankah dia adalah wanita yang membawa dua anak ke restoran Michelin itu?“Candice.” Ester takut Candice akan membuat onar. Dia pun mengingatkan, “Dia itu keponakan Tante Liliana.”“Apa?” Candice sungguh syok. Mana mungkin Kayla itu keponakannya Bu Liliana? Jangan-jangan keturunan Keluarga Gufree yang akan dipublikasikan malam ini adalah Kayla?“Tante Ester, Tante Liliana, apa ada yang salah? Mana mungkin dia ….”Vincent langsung menarik Candice, lalu menyela omongannya, “Cukup! Jangan buat keonaran!”Candice menyingkirkan tangan ayahnya. “Ayah, aku bukan lagi buat onar. Wanita ini adalah anak haram dari Keluarga Adhitama. Ibunya itu ibu tirinya Claire, si Imelda!”Suara Candice tidaklah besar, tetapi orang-orang di sekitar bisa mendengar dengan sangat jelas.
Namun, Louis malah tidak meliriknya sama sekali. Tatapannya tertuju pada dua sosok bayangan yang sedang berada di dalam kerumunan. Bukan hanya Louis saja, bahkan Liliana dan Ester juga melirik ke sana.“Tuan Javier? Kenapa dia bisa ke sini?”“Ternyata hubungan Keluarga Fernando dan Keluarga Kenata cukup bagus? Tuan Javier bahkan menghadiri acara Keluarga Kenata.”“Jangan-jangan wanita di samping Tuan Javier itu calon istrinya?”Claire merangkul lengan Javier berdiri di sampingnya. Dia mengenakan gaun panjang berwarna hijau tua yang menonjolkan pinggang langsingnya. Rambutnya dikucir panjang, lalu riasan di wajahnya sangatlah sederhana. Claire kelihatan sangat indah dan menawan. Ketika berdiri bersama Javier yang beraura dingin itu, mereka berdua memang sangatlah serasi.“Claire!”Setelah Candice menyadari kedatangan Claire, suasana hatinya langsung berubah bagus. Dia berlari untuk merangkul lengan Claire dan menempel padanya. “Claire, akhirnya kamu datang juga. Hahaha ….”Menyadari dir
Liliana menarik napas dalam-dalam. Dia berusaha untuk menenangkan dirinya. Bagaimanapun, tidaklah bagus untuk membuat onar di hadapan banyak orang.“Tuan Javier, kalau ada masalah, nanti kita bisa selesaikan ….”Javier langsung menyela, “Apa Bu Liliana tidak berani mengakuinya?”Liliana menggenggam erat gelas anggur di tangannya. Dia juga tidak tahu apa yang sedang dia ragukan. Jelas-jelas wanita di samping Javier memang mirip dengan Vina, mirip sekali ….Liliana telah menyadarinya dari dulu. Mana mungkin dia malah tidak merasa curiga? Bagaimanapun, tidak ada kemiripan apa pun di antara Kayla dengan Vina. Namun, ketika melihat hasil tes DNA yang diberikan Kayla, Liliana memaksa dirinya untuk menyingkirkan keraguan itu.Kali ini, Kayla sungguh panik. Melihat Liliana sedang ragu, dia pun kepikiran sesuatu. Kayla berjalan ke hadapan Claire untuk menarik tangannya, lalu berkata dengan meneteskan air mata, “Claire, aku mundur, aku merestui hubungan kamu dengan Javier. Kamu bantu aku bujuk J
“Oh, ternyata kamu ngaku kalau kamu itu anak haram?”“Aku ….” Kayla terkejut, lalu melirik sekeliling dengan gugup.Alhasil, semua orang mulai membahasnya.“Apa benar dia itu anak haram?”“Berarti ucapan Nona Candice tadi benar, dong?”Claire pun tersenyum. “Rendy dan Vina itu pasangan suami istri. Apa mungkin anak yang dilahirkan seorang istri sah di mata hukum bakal disebut anak haram?”“Iya, apalagi Vina itu nona muda Keluarga Gufree. Mana mungkin dia jadi pelakor?”“Sebenarnya anak haram nggak memalukan, kok. Tapi pastinya bukan anak sah!”Setelah mendengar desas-desus orang di sekeliling, Kayla menggigit bibir bawahnya dengan erat. ‘Sialan! Berani-beraninya wanita jalang ini menjebakku!’Kayla menyadari ekspresi Liliana sekarang juga sudah menjadi muram. Dia segera menjelaskan, “Bukan, Tante, kamu harus percaya sama aku. Dia yang asal bicara, aku ….”“Aku nggak asal bicara. Coba kamu cocokin golongan darah. Sepengetahuanku, golongan darah Ayah B, golongan darah Vina O, sedangkan g
“Tutup mulutmu!” Kedua mata Kayla langsung memerah. “Waktu itu, kalau bukan karena kamu beruntung, kamu pun sudah hancur di tangan Gary ….”Tiba-tiba Kayla menyadari dirinya telah keceplosan. Sekujur tubuhnya langsung merinding. Sementara orang-orang di sekitar pun mendengus dingin.Claire mengangkat gelas anggur di atas meja, lalu menggoyangnya dengan perlahan sambil berjalan ke hadapan Kayla. “Iya, kalau bukan karena aku beruntung, sepertinya nasibku sudah dihancurkan olehmu. Bukankah kamu bilang kamu itu anaknya Vina? Bukankah kamu menginginkan identitas keturunan Keluarga Gufree?”“Bahkan ibuku sendiri juga nggak menginginkan identitas itu. Jadi, aku juga nggak menginginkannya. Aku mewakili ibuku yang sudah berada di langit untuk bersulang kepadamu.” Claire tersenyum, lalu menyiram anggur ke atas kepala Kayla. Anggur mengalir dari rambut ke pakaiannya.Kayla terpaku di tempat. Dapat ditebak betapa memalukan penampilannya saat ini.Setelah Candice merespons, dia pun baru menyindir,
“Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d
Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m
Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik
Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.
Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak
Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi
Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba
Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan
Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me