Share

Bab 196

Author: Daun Jahe
Namun, Louis malah tidak meliriknya sama sekali. Tatapannya tertuju pada dua sosok bayangan yang sedang berada di dalam kerumunan. Bukan hanya Louis saja, bahkan Liliana dan Ester juga melirik ke sana.

“Tuan Javier? Kenapa dia bisa ke sini?”

“Ternyata hubungan Keluarga Fernando dan Keluarga Kenata cukup bagus? Tuan Javier bahkan menghadiri acara Keluarga Kenata.”

“Jangan-jangan wanita di samping Tuan Javier itu calon istrinya?”

Claire merangkul lengan Javier berdiri di sampingnya. Dia mengenakan gaun panjang berwarna hijau tua yang menonjolkan pinggang langsingnya. Rambutnya dikucir panjang, lalu riasan di wajahnya sangatlah sederhana. Claire kelihatan sangat indah dan menawan. Ketika berdiri bersama Javier yang beraura dingin itu, mereka berdua memang sangatlah serasi.

“Claire!”

Setelah Candice menyadari kedatangan Claire, suasana hatinya langsung berubah bagus. Dia berlari untuk merangkul lengan Claire dan menempel padanya. “Claire, akhirnya kamu datang juga. Hahaha ….”

Menyadari dir
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
mantap javier selalu bikin kayla ketar ketir hahahaha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 197

    Liliana menarik napas dalam-dalam. Dia berusaha untuk menenangkan dirinya. Bagaimanapun, tidaklah bagus untuk membuat onar di hadapan banyak orang.“Tuan Javier, kalau ada masalah, nanti kita bisa selesaikan ….”Javier langsung menyela, “Apa Bu Liliana tidak berani mengakuinya?”Liliana menggenggam erat gelas anggur di tangannya. Dia juga tidak tahu apa yang sedang dia ragukan. Jelas-jelas wanita di samping Javier memang mirip dengan Vina, mirip sekali ….Liliana telah menyadarinya dari dulu. Mana mungkin dia malah tidak merasa curiga? Bagaimanapun, tidak ada kemiripan apa pun di antara Kayla dengan Vina. Namun, ketika melihat hasil tes DNA yang diberikan Kayla, Liliana memaksa dirinya untuk menyingkirkan keraguan itu.Kali ini, Kayla sungguh panik. Melihat Liliana sedang ragu, dia pun kepikiran sesuatu. Kayla berjalan ke hadapan Claire untuk menarik tangannya, lalu berkata dengan meneteskan air mata, “Claire, aku mundur, aku merestui hubungan kamu dengan Javier. Kamu bantu aku bujuk J

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 198

    “Oh, ternyata kamu ngaku kalau kamu itu anak haram?”“Aku ….” Kayla terkejut, lalu melirik sekeliling dengan gugup.Alhasil, semua orang mulai membahasnya.“Apa benar dia itu anak haram?”“Berarti ucapan Nona Candice tadi benar, dong?”Claire pun tersenyum. “Rendy dan Vina itu pasangan suami istri. Apa mungkin anak yang dilahirkan seorang istri sah di mata hukum bakal disebut anak haram?”“Iya, apalagi Vina itu nona muda Keluarga Gufree. Mana mungkin dia jadi pelakor?”“Sebenarnya anak haram nggak memalukan, kok. Tapi pastinya bukan anak sah!”Setelah mendengar desas-desus orang di sekeliling, Kayla menggigit bibir bawahnya dengan erat. ‘Sialan! Berani-beraninya wanita jalang ini menjebakku!’Kayla menyadari ekspresi Liliana sekarang juga sudah menjadi muram. Dia segera menjelaskan, “Bukan, Tante, kamu harus percaya sama aku. Dia yang asal bicara, aku ….”“Aku nggak asal bicara. Coba kamu cocokin golongan darah. Sepengetahuanku, golongan darah Ayah B, golongan darah Vina O, sedangkan g

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 199

    “Tutup mulutmu!” Kedua mata Kayla langsung memerah. “Waktu itu, kalau bukan karena kamu beruntung, kamu pun sudah hancur di tangan Gary ….”Tiba-tiba Kayla menyadari dirinya telah keceplosan. Sekujur tubuhnya langsung merinding. Sementara orang-orang di sekitar pun mendengus dingin.Claire mengangkat gelas anggur di atas meja, lalu menggoyangnya dengan perlahan sambil berjalan ke hadapan Kayla. “Iya, kalau bukan karena aku beruntung, sepertinya nasibku sudah dihancurkan olehmu. Bukankah kamu bilang kamu itu anaknya Vina? Bukankah kamu menginginkan identitas keturunan Keluarga Gufree?”“Bahkan ibuku sendiri juga nggak menginginkan identitas itu. Jadi, aku juga nggak menginginkannya. Aku mewakili ibuku yang sudah berada di langit untuk bersulang kepadamu.” Claire tersenyum, lalu menyiram anggur ke atas kepala Kayla. Anggur mengalir dari rambut ke pakaiannya.Kayla terpaku di tempat. Dapat ditebak betapa memalukan penampilannya saat ini.Setelah Candice merespons, dia pun baru menyindir,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 200

    Siapa pun diperbolehkan untuk menguasai identitasnya itu, kecuali Kayla! Kayla sungguh telah menghina ibunya.Sepasang tangan memeluk pinggang Claire dari belakang. “Kamu lagi pakai hak tinggi. Kenapa jalanmu malah lebih cepat daripada aku?”Apa wanita ini tidak takut jatuh?Melihat Claire tidak merespons, Javier langsung menggendongnya.Claire pun terbengong sejenak dan segera meronta. “Kamu lagi ngapain? Lepasin aku!”Javier menggendong Claire ke dalam mobil. Namun, dia masih tidak melepaskan Claire. Dia mencubit dagu Claire, lalu menatapnya. “Coba kamu panggil aku dengan sebutan tadi?”“Sebutan apa?”Melihat bola mata hitam si lelaki, Claire tiba-tiba kepikiran sesuatu. Dia menepis tangan Javier, lalu berkata, “Aku hanya lagi sembarangan bicara saja.”“Kamu lagi permainkan aku?”“Sejak kapan aku mempermainkanmu? Javier, kamu lepasin aku dulu … uhm, uhm!”Javier menahan belakang kepala si wanita, lalu menyumbat mulutnya. Claire hampir saja kehilangan napasnya dan tubuhnya terasa tega

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 201

    Javier menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, “Biar aku saja.”Mana mungkin Javier mengizinkan lelaki lain untuk membeli barang seperti itu untuk wanitanya? Dia mengambil kunci mobil, lalu bergegas keluar rumah. Jujur, Claire sungguh kaget.Javier mencari minimarket terdekat. Ini adalah pertama kalinya Javier membeli barang keperluan wanita. Dia juga tidak tahu model apa yang biasanya dipakai Claire. Jadi, dia membeli setiap jenis pembalut.Saat hendak melakukan pembayaran di kasir, tante yang sedang tertidur itu dikagetkan dengan tumpukan pembalut di hadapannya. Dia pun menatap Javier dengan aneh. Padahal lelaki ini cukup tampan, malah punya hobi aneh?Menyadari dirinya terus ditatap, Javier pun berdeham. “Buat istriku.”“Oh, kamu sudah menikah. Bagus sekali.” Akhirnya ibu itu menyingkirkan pemikiran anehnya. Dia segera memasukkan pembalut ke dalam kantong plastik.Untung saja, tidak ada pengunjung di malam hari. Selesai membayar, Javier pun segera meninggalkan minimarket.Saat Javi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 202

    Javier mengeluarkan sebuah amplop yang diselipkan di dalam dokumen. “Coba kamu lihat.”Isi dari amplop itu adalah foto.Claire melihat satu per satu foto dengan saksama. Raut wajahnya pun semakin muram lagi. Foto itu memang diambil pada 20 tahun silam, tetapi isi dari foto itu sangatlah jelas. Wanita berpakaian seksi dengan riasan tebal di wajah yang sedang menemani para lelaki itu adalah … Imelda.Imelda mengecup para lelaki itu, bahkan menari di atas meja dalam keadaan tanpa busana. Bahkan ada juga foto mesra Imelda dengan banyak lelaki. Imelda yang berpakaian seksi dan bersikap genit ini tidak pernah dijumpai oleh Claire.Bagaimanapun, di dalam benaknya, Imelda memang adalah wanita bermuka dua, tapi tak disangka dia adalah seorang wanita murahan.Eits! Seandainya kehidupan pribadi Imelda dulu sangat kacau. Jangan-jangan ….Setelah melihat ekspresi Claire, Javier yakin dia telah berhasil menebaknya. Dia pun berkata, “Orang di dunia mafia sangatlah familier dengan Imelda. Bagaimanapun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 203

    “Kayla, ada apa … denganmu? Apa?”Identitas palsu Kayla telah terbongkar?Imelda sungguh kaget. “Kenapa bisa seperti ini? Bukankah semuanya sudah direncanakan dengan baik?”“Semuanya salah Claire si wanita jalang itu! Dia telah membongkar identitasku. Ibu, aku benci banget sama dia. Aku ingin menghabisinya!”Menyadari emosi putrinya sedang tidak stabil, Imelda pun berusaha untuk menenangkannya. “Kayla, kamu jangan marah dulu. Nanti setelah Ibu selesaikan masalahku, aku akan mencarimu.”Setelah panggilan diakhiri, Imelda melihat paket di tangannya dengan emosi. Sialan! Siapa yang mengirim paket ini? Foto-foto ini …. Semua itu berisi masa-masa suramnya!Orang-orang yang mengetahui masa lalu Imelda tak lain hanyalah orang-orang mafia saja. Jangan-jangan Lucas gagal dalam menjalankan aksinya, jadi dia ingin menggunakan foto-foto ini untuk mengancamnya?Tidak! Imelda tidak mungkin mengizinkan Lucas kesampaian! Dia juga tidak akan membiarkan Rendy mengetahui masalah ini.Di Studio Soul.Clai

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 204

    “Cerai.”“A … apa?” Imelda terbengong di tempat, menatap Rendy dengan tatapan tidak percaya.Rendy menepis tangan dokter, lalu menatap Imelda dengan penuh kobaran api. “Wanita penipu sepertimu tidak pantas untuk menjadi istriku. Kamu juga tidak pantas untuk menjadi bagian dari Keluarga Adhitama.”Kali ini, Rendy langsung pergi meninggalkan kamar pasien.“Suamiku! Suamiku!” Imelda menuruni ranjang, tetapi berhubung kedua kakinya sedang tidak bertenaga, dia pun terjatuh.Tak peduli bagaimana Imelda menangis ataupun menjerit, Rendy juga tidak kembali. Dia duduk di lantai dan menangis dengan tersedu-sedu.Kondisi pasien membuat dokter merasa kasihan dengan semua yang menimpanya. “Bu, kamu berdiri dulu.”Dokter memapah Imelda untuk duduk di ranjang. Tiba-tiba Imelda meraih lengan dokter. “Dokter, bagaimana ceritanya aku bisa diantar ke rumah sakit?”“Kamu pun diantar ke rumah sakit. Katanya kamu pingsan karena dilecehkan. Tapi orang itu tidak tinggal lama. Dia suruh pihak rumah sakit untuk

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status