Hati Erin terasa tegang. Dia yakin Samuel pasti akan mencurigainya atas perbuatan yang dilakukan Shinta. Hubungan Erin dengan Shinta tergolong bagus. Samuel juga mengetahuinya. Ucapan yang dilontarkan Samuel tadi jelas-jelas adalah sebuah peringatan.Erin juga tidak bisa berkata lain meski Samuel mencurigainya. Semua yang mesti dihadapi memang mesti dihadapi. “Maaf, gara-gara aku, Shinta jadi membenci Jessie.”“Kak Erin, masalah ini nggak ada hubungannya sama kamu. Aku nggak bermaksud melibatkanmu dalam masalah ini.” Hati Shinta sungguh terasa tidak nyaman. Sikap semena-mena Shinta telah melibatkan Erin dalam permasalah ini.Samuel menyalakan rokok sembari menyipitkan matanya. “Biarkan Shinta sendiri mengajukan pengakhiran hubungan kerjanya dengan Agensi Solar.”Erin merasa syok. “Kak Samuel ….”“Erin, kamu tahu bagaimana temperamenku. Kalau masalah ini terjadi pada dirimu, aku juga akan berbuat seperti ini. Aku tidak akan mengizinkan anak di bawah manajemenku mengalami hal seperti in
Bahkan Erin sebagai seorang senior, juga tidak yakin dirinya bisa mendapatkan penghargaan artis terbaik dalam waktu tiga tahun.Jessie mengangkat-angkat pundaknya. “Aku sudah memutuskannya.”Kemudian, Jessie melihat ke sisi Shinta. “Jadi, kita taruhan atau nggak?”Shinta tidak tahu harus berkata apa lagi, apalagi Jessie sudah berbicara sampai tahap bersedia keluar dari dunia hiburan jika dia tidak berhasil melakukannya. Apa mungkin Shinta mentertawakan Jessie berkhayal terlalu tinggi?Meskipun Shinta tidak menyukai Jessie, dia juga tidak sanggup mengejek Jessie pada kondisi seperti ini.Shinta menggigit bibir bawahnya, lalu berkata, “Oke, kamu sendiri yang mau taruhan. Aku akan bertaruh denganmu. Kalau kamu berhasil melakukannya, aku akan minta maaf kepadamu di hadapan awak media.”Jessie tersenyum sembari mengangguk. “Sepakat!”Sejak saat itu, Jessie mengunggah postingan terbaru dalam akun Instagram-nya.[ Mendapat penghargaan artis terbaik dalam waktu tiga tahun! ]Semua penggemar mu
Jerremy langsung tertawa. Namun seketika, dia kembali bersikap seperti biasa. “Apa kamu benar-benar menginginkannya?”“Iya, cepat kembalikan kepadaku.”“Sekarang?”Dacia yang mabuk itu sudah tidak bisa berpikir lagi. “Iya!”Jerremy mengakhiri panggilan. Dacia merasa marah, kembali menghubungi ponselnya. Namun, panggilan tidak diangkat lagi. Dia mencabut kabel telepon, lalu membanting gagang telepon ke atas karpet.Dacia membaringkan tubuhnya di atas sofa. “Dasar berengsek! Kenapa kamu … malah cium aku, sih!”Jerremy memarkirkan mobil di halaman luar. Dia memandang ke dalam jendela, lalu tampak lampu di ruang tamu masih dalam keadaan menyala. Dia menuruni mobil, lalu pergi menekan tombol bel pintu.Saat ini, Dacia samar-samar mendengar suara bel pintu. Dia berdiri dengan kepala berat, lalu berjalan terhuyung-huyung ke sisi pintu. “Siapa?”Sembari bertanya, Dacia sembari membuka pintu. Dia sudah tidak bisa berdiri dengan tegak lagi, langsung bersandar di sisi pintu. Pandangannya kelihata
Artis senior mengangguk. “Bagus! Seorang artis memang harus selalu melatih aktingnya.”Jessie memalingkan kepalanya. Seketika, tatapannya pun tertuju pada diri Levin yang berada di dalam kerumunan. Sepertinya Levin tidak tertarik dengan acara ini. Dia juga tidak bersedia untuk berinteraksi dengan yang lain, masih saja bersikap semena-mena.Jessie berjalan ke sisi Levin, lalu berdiri di belakang pilar. “Kenapa kamu malah bersembunyi di sini?”Gerakan tangan Levin yang hendak meminum anggur berhenti. Dia menatap Jessie, lalu membalas, “Aku suka sendirian.”Jessie melipat kedua tangan di depan dada, lalu menyandarkan tubuhnya di balik pilar. “Hei, apa kamu nggak ingin menjalin hubungan baik dengan artis perusahan?”Levin berdecak, lalu menatap anggur di dalam gelasnya. “Lupakan saja! Aku tidak sejalur dengan mereka. Jadi, tidak ada yang bisa dibicarakan.”Jessie tidak berbicara.Levin memalingkan kepala untuk menatap Jessie. Dia pun tersenyum menyeringai. “Ngomong-ngomong Nona Jessie jago
Erin mengucapkan selamat dengan tulus, “Selamat, Jessie. Akhirnya kamu berhasil melakukannya.”Shinta mencemberutkan bibirnya. “Aku kalah. Aku akan menepati janjiku. Kamu tunggu saja.” Dia berjalan ke hadapan awak media. “Semuanya, ada yang ingin aku umumkan. Tiga tahun lalu aku nggak puas dengan Jessie, jadi aku sengaja memfitnahnya. Aku bersalah atas kejadian waktu itu. Jadi, hari ini, aku ingin minta maaf kepada Jessie di hadapan kalian semua.”Kemudian, Shinta menghadap ke sisi Jessie untuk membungkukkan tubuhnya. “Maaf, aku akan mengakhiri kontrakku dengan Agensi Solar.”Semua reporter tak berhenti menjepret momen ini. Cahaya kilat tampak menyilaukan mata.Jessie berjalan ke hadapan Shinta, lalu memapahnya. Dia berbisik dengan suara yang hanya bisa didengar mereka berdua saja. “Setelah kamu mengakhiri kontrakmu, aku akan merekomendasikanmu ke Agensi Pencari Bakat.”Shinta menatap Jessie dengan terbengong. “Kamu ….”“Kamu juga sudah lama memulai kariermu. Aku yakin kamu akan bangki
Jessie memarkirkan mobilnya di samping, lalu menghubungi Dacia. Saat pintu mobil dibuka, Jessie melihat wanita yang duduk di samping bangku pengemudi. “Kamu ….”“Hanya karena ganti model rambut, kamu jadi nggak kenal aku lagi?” Dacia melepaskan kacamata hitamnya.Jessie langsung tertawa. “Kamu keritingin rambutmu?”Jujur saja, dibandingkan dengan rambut lurus, Dacia memang lebih cocok dengan rambut keriting.Mobil mulai melaju di jalan raya. Jessie mengobrol banyak dengan Dacia. Dia juga sempat sengaja mengungkit masalah Jerremy. Raut wajah Dacia berubah kaku, bahkan langsung mengalihkan pandangannya. “Oh ya? Bukannya bagus untuk meneruskan bisnis keluarga.”Jessie melirik Dacia sekilas. “Dacia, apa telah terjadi sesuatu di antara kamu dengan Kak Jerry?”Wajah Dacia semakin kaku lagi. “Nggak, kok. Memangnya apa yang bisa terjadi antara aku dengan kakakmu?” Kemudian, Dacia sengaja mengalihkan topik pembicaraannya. “Ngomong-ngomong, apa Jules nggak cari kamu? Satu bulan lalu, dia berhasi
Jessie menjinjit ujung kakinya, lalu mengusap bibirnya. “Kalau begitu, aku hukum kamu ….”Dering ponsel Jessie memotong ucapannya. Jessie mengeluarkan ponselnya, lalu tampak ada panggilan masuk dari Dacia. Baru saja Jessie mengangkatnya, terdengar suara Dacia dari ujung telepon. “Jessie, tolong aku ….”Kemudian, panggilan pun terputus.Sepertinya Jessie dapat mendengar suara Jerremy dari ujung telepon.Kening Jules tampak berkerut. Dia berkata, “Sepertinya Dacia dibawa pergi Jerry.”Jessie segera menariknya. “Kak Jules, sebenarnya apa yang telah terjadi di antara Kak Jerry dan Dacia?”Jules tersenyum. “Aku juga tidak tahu.”Di dalam hotel.Dacia didorong masuk ke dalam ruangan. Aura menyeramkan membuat Dacia memojokkan dirinya di sudut dinding. Aroma segar seketika menyelimutinya. Jerremy mencengkeram dagu Dacia, mengangkat dagunya, lalu melihatnya tatapannya tajam. “Kamu sudah bersembunyi selama tiga tahun. Kenapa kamu tidak bersembunyi lagi?”Hati Dacia terasa gugup. Dia mengalihkan
Dacia memandang ke luar jendela sembari melamun. Semuanya masih mirip dengan pagi tiga tahun silam itu. Setelah bangun, Jerremy pun tidak kelihatan batang hidungnya lagi.Setelah meniduri Dacia, Jerremy pun pergi tanpa meninggalkan pesan sama sekali. Siapa juga yang tahu bagaimana sikap Jerremy yang sebenarnya?Sebenarnya kejadian pada malam tiga tahun silam sangat berkesan di hati Dacia. Dia bukan mabuk hingga tidak menyadarkan diri, melainkan sangat sadar dengan apa yang dia lakukan.Terkadang Dacia sungguh berharap dirinya sedang mabuk parah malam itu. Dengan begitu, dia tidak akan mengingat semua yang terjadi saat itu.Setiap kali kepikiran malam itu, Dacia sungguh menyesal telah menghubungi Jerremy di saat dirinya sedang mabuk. Dia menyesal tidak mendorong Jerremy, alhasil malah terjadi masalah itu. Dacia juga tidak tahu bagaimana cara menghadapi Jerremy. Itulah sebabnya dia memilih untuk terus bersembunyi.Semuanya memang adalah sebuah kesalahan. Dacia mengira dengan bersembunyi,