Share

Bab 1867

Author: Daun Jahe
Langkah kaki Dacia berhenti sejenak, lalu melanjutkan langkahnya. Dia tidak berbicara dan juga tidak menyapa, mengabaikan keberadaan Jerremy.

Tiba-tiba Jerremy menarik tangannya. “Ngapain Pak Wakil Kepala Sekolah cari kamu?”

Dacia melepaskan tangan Jerremy, lalu memalingkan kepala untuk melihatnya. “Bukannya semua ini seperti yang kamu inginkan?”

Kening Jerremy berkerut. “Apa maksudmu?”

“Jerry, aku memang bersalah karena sudah membuatmu terluka. Aku minta maaf sama kamu. Sebelumnya, kamu telah menyelamatkan nyawaku. Sepertinya utang budiku juga sudah hampir lunas. Aku harap kamu jangan menggangguku lagi.”

Dacia melangkah mundur, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.

Jerremy terdiam di tempat. Seketika, dia merasa hatinya bagai ditusuk sesuatu saja. Hatinya terasa penat.

Di ibu kota.

Belum dua hari Jessie bergabung ke lokasi syuting, dia pun menjadi sorotan banyak orang. Bahkan, sutradara dan kru di lokasi syuting bersikap sangat hormat terhadapnya. Sikap mereka malah membua
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1868

    Jessie memiliki keberanian, keuletan, dan kemampuan akting yang tidak buruk, bahkan latar belakang keluarganya tidak bisa dibandingkan dengan Erin. Erin bisa mencapai posisinya saat ini melalui kerja kerasnya sendiri, sedangkan Jessie bisa mendapatkan apa pun yang dia inginkan tanpa usaha pun. Sekarang, Jessie malah begitu bekerja keras, bagaimana mungkin Erin tidak khawatir dirinya akan dilampaui oleh Jessie?Tak disangka, Samuel akan menyadari pemikirannya.Setelah Erin meninggalkan ruangan, dia kembali ke ruang istirahatnya. Seorang artis berlari ke dalam ruangan dengan tersenyum. “Kak Erin!”Erin membalikkan tubuh untuk melihatnya. “Ada urusan apa?”“Kamu malah khawatir dengan sainganmu? Sepertinya kamu bisa tenang sekarang. Jessie memang sudah mendapatkan peran tokoh utama, tapi dia malah diserang habis-habisan. Aku berani jamin, sekarang dia pasti lagi nangis di pojokan.”Erin merasa kaget. Dia pun membalas, “Dia nggak selemah yang kamu bayangkan.”“Memangnya kenapa? Kru lokasi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1869

    Bukankah itu berarti Jules juga bisa melihatnya?Jules sangat sibuk dengan pekerjaannya. Jika nantinya Jules malah khawatir dengan dirinya, Jessie akan merasa bersalah.Dacia tahu apa yang sedang dicemaskan Jessie. Dia pun tersenyum. “Tenang saja, Jules itu sibuk sekali. Seharusnya dia nggak ada waktu untuk buka Instagram.”Jessie menghela napas lega. “Baguslah kalau dia nggak tahu. Aku nggak berharap masalahku akan mengganggunya.”“Jessie ….” Sepertinya ada yang ingin dikatakan Dacia. “Ada apa?”“Apa kamu masih ingat dengan janjimu sebelumnya? Masalah aku jadi asistenmu?”Jessie terbengong sejenak. “Apa kamu sudah memikirkannya?”Dacia tersenyum. “Tentu saja sudah. Lagi pula, kalau aku juga masuk ke dunia hiburan, aku pasti nggak ada waktu untuk menulis lagi. Lebih baik aku jadi asisten artis saja. Bisa jadi, kamu bisa menjadi pemeran utama dalam hasil karyaku.”“Bagus! Kalau begitu, sepakat, ya. Aku akan simpan posisi asisten untukmu!”Setelah panggilan diakhiri, Dacia mengetik sura

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1870

    Dacia mencengkeram pakaian Jerremy. “Nggak ada hubungannya sama kamu. Cepat kembalikan ponselku.”“Tidak!”“Jerry, kamu nggak tahu malu, ya?”Jerremy menatap Dacia lekat-lekat. “Ambil saja sendiri.”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu mengangguk. “Oke.”Tanpa sungkan, Dacia mengulurkan tangan untuk mengambil ponsel dari saku celana Jerremy. Tiba-tiba Jerremy menahan pergelangan tangannya. Lantaran ditarik terlalu kuat, Dacia jatuh ke dalam pelukannya.Dacia terpaku di dalam pelukan Jerremy.Jerremy mengangkat tangannya, lalu memasang kalung ke leher Dacia. Dacia tersadar dari bengongnya, lalu mendorong Jerremy. Dia refleks mengusap lehernya, lalu menunduk untuk melihat kalung dengan liontin bentuk kompas. Kalung itu adalah kalung yang dilihat Dacia ketika di toko CD waktu itu.Jerremy mengalihkan pandangannya. “Cocok juga sama kamu.”Dacia menatap Jerremy dengan tatapan kaget. “Kamu … kenapa kamu kasih kalung ke aku?”Ekspresi Jerremy kelihatan canggung. “Apa kamu masih tidak mengert

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1871

    Tak lama kemudian, akun “Penggosip” menerima surat pengacara yang dikirim oleh Agensi Solar.Samuel memang hanyalah seorang manajer, tetapi aksi Samuel telah membuat opini publik memojokkan “Penggosip”.[ Samuel saja bakal marah ketika anak di bawah manajemennya melakukan kesalahan. Buktinya, pada kasus perkelahian Levin waktu itu, Samuel juga nggak membelanya, malah membiarkannya dimaki habis-habisan oleh warganet! Jadi, aku percaya sama omongannya. ][ Siapa juga yang nggak kenal dengan Samuel? Apa dia pernah memberi muka kepada siapa pun? Bukti nyata sudah ada di depan mata, contohnya si Levin. Kalau Jessie memang bersikap arogan, apa mungkin Samuel akan mengirim surat gugatan? ]Sepertinya si “Penggosip” tidak sanggup menerima tekanan lagi. Tak sampai dua jam, akun “Penggosip” pun sudah mengosongkan isi Instagram-nya.Di dalam ruang kantor manajer.Jessie mengetuk pintu ruangan. Setelah mendapat izin, Jessie berjalan ke dalam. “Pak Samuel.”Kebetulan Samuel baru menutup teleponnya.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1872

    Hati Erin terasa tegang. Dia yakin Samuel pasti akan mencurigainya atas perbuatan yang dilakukan Shinta. Hubungan Erin dengan Shinta tergolong bagus. Samuel juga mengetahuinya. Ucapan yang dilontarkan Samuel tadi jelas-jelas adalah sebuah peringatan.Erin juga tidak bisa berkata lain meski Samuel mencurigainya. Semua yang mesti dihadapi memang mesti dihadapi. “Maaf, gara-gara aku, Shinta jadi membenci Jessie.”“Kak Erin, masalah ini nggak ada hubungannya sama kamu. Aku nggak bermaksud melibatkanmu dalam masalah ini.” Hati Shinta sungguh terasa tidak nyaman. Sikap semena-mena Shinta telah melibatkan Erin dalam permasalah ini.Samuel menyalakan rokok sembari menyipitkan matanya. “Biarkan Shinta sendiri mengajukan pengakhiran hubungan kerjanya dengan Agensi Solar.”Erin merasa syok. “Kak Samuel ….”“Erin, kamu tahu bagaimana temperamenku. Kalau masalah ini terjadi pada dirimu, aku juga akan berbuat seperti ini. Aku tidak akan mengizinkan anak di bawah manajemenku mengalami hal seperti in

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1873

    Bahkan Erin sebagai seorang senior, juga tidak yakin dirinya bisa mendapatkan penghargaan artis terbaik dalam waktu tiga tahun.Jessie mengangkat-angkat pundaknya. “Aku sudah memutuskannya.”Kemudian, Jessie melihat ke sisi Shinta. “Jadi, kita taruhan atau nggak?”Shinta tidak tahu harus berkata apa lagi, apalagi Jessie sudah berbicara sampai tahap bersedia keluar dari dunia hiburan jika dia tidak berhasil melakukannya. Apa mungkin Shinta mentertawakan Jessie berkhayal terlalu tinggi?Meskipun Shinta tidak menyukai Jessie, dia juga tidak sanggup mengejek Jessie pada kondisi seperti ini.Shinta menggigit bibir bawahnya, lalu berkata, “Oke, kamu sendiri yang mau taruhan. Aku akan bertaruh denganmu. Kalau kamu berhasil melakukannya, aku akan minta maaf kepadamu di hadapan awak media.”Jessie tersenyum sembari mengangguk. “Sepakat!”Sejak saat itu, Jessie mengunggah postingan terbaru dalam akun Instagram-nya.[ Mendapat penghargaan artis terbaik dalam waktu tiga tahun! ]Semua penggemar mu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1874

    Jerremy langsung tertawa. Namun seketika, dia kembali bersikap seperti biasa. “Apa kamu benar-benar menginginkannya?”“Iya, cepat kembalikan kepadaku.”“Sekarang?”Dacia yang mabuk itu sudah tidak bisa berpikir lagi. “Iya!”Jerremy mengakhiri panggilan. Dacia merasa marah, kembali menghubungi ponselnya. Namun, panggilan tidak diangkat lagi. Dia mencabut kabel telepon, lalu membanting gagang telepon ke atas karpet.Dacia membaringkan tubuhnya di atas sofa. “Dasar berengsek! Kenapa kamu … malah cium aku, sih!”Jerremy memarkirkan mobil di halaman luar. Dia memandang ke dalam jendela, lalu tampak lampu di ruang tamu masih dalam keadaan menyala. Dia menuruni mobil, lalu pergi menekan tombol bel pintu.Saat ini, Dacia samar-samar mendengar suara bel pintu. Dia berdiri dengan kepala berat, lalu berjalan terhuyung-huyung ke sisi pintu. “Siapa?”Sembari bertanya, Dacia sembari membuka pintu. Dia sudah tidak bisa berdiri dengan tegak lagi, langsung bersandar di sisi pintu. Pandangannya kelihata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1875

    Artis senior mengangguk. “Bagus! Seorang artis memang harus selalu melatih aktingnya.”Jessie memalingkan kepalanya. Seketika, tatapannya pun tertuju pada diri Levin yang berada di dalam kerumunan. Sepertinya Levin tidak tertarik dengan acara ini. Dia juga tidak bersedia untuk berinteraksi dengan yang lain, masih saja bersikap semena-mena.Jessie berjalan ke sisi Levin, lalu berdiri di belakang pilar. “Kenapa kamu malah bersembunyi di sini?”Gerakan tangan Levin yang hendak meminum anggur berhenti. Dia menatap Jessie, lalu membalas, “Aku suka sendirian.”Jessie melipat kedua tangan di depan dada, lalu menyandarkan tubuhnya di balik pilar. “Hei, apa kamu nggak ingin menjalin hubungan baik dengan artis perusahan?”Levin berdecak, lalu menatap anggur di dalam gelasnya. “Lupakan saja! Aku tidak sejalur dengan mereka. Jadi, tidak ada yang bisa dibicarakan.”Jessie tidak berbicara.Levin memalingkan kepala untuk menatap Jessie. Dia pun tersenyum menyeringai. “Ngomong-ngomong Nona Jessie jago

Pinakabagong kabanata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status