Share

Bab 172

Author: Daun Jahe
Javier membangkitkan tubuhnya dengan perlahan, lalu berkata, “Kamu suap aku.”

Claire yang dulu pasti akan langsung membuang rantang itu dan tidak meladeninya. Namun, dia tidak berbuat seperti itu. Claire malah duduk di samping ranjang, lalu menyuapinya. Dia pun merasa malu lantaran ditatap oleh si lelaki. Jadi, Claire menjelaskan, “Aku menyetujui permintaanmu juga demi Jody.”

Javier menyantap makanan yang disuapi Claire sambil menatap kedua matanya dengan tersenyum. Tiba-tiba dia sungguh bersyukur dengan cedera yang dialaminya.

Selesai makan, Claire pun berdiri untuk menutup rantangnya. Javier bersandar di bantal sambil melihatnya. Melihat Claire masih belum pergi, dia pun bertanya, “Kamu tidak berencana untuk pulang, ya?”

“Kamu kira aku ingin?” Kalau bukan karena Javier terluka karena menyelamatkan Jody, dia juga tidak akan tinggal di sini.

Javier menyipitkan matanya. Tiba-tiba dia membuka selimutnya, lalu menepuk-nepuk bagian yang kosong. “Kamu bisa tidur di sampingku.”

Claire pun te
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 173

    Javier terlihat muram.Roger menekan kepalanya, lalu berkata, “Makan.”Tiba-tiba Yvonne kepikiran sesuatu, lalu berkata pada Claire dengan penuh semangat, “Kak, aku perkenalkan diriku dulu. Namaku Yvonne Johansen. Aku adalah adik dari lelaki bodoh ini. Tuan Javier adalah bos kami. Hubungan kami bagai sahabat, kamu jangan salah paham, ya!”Claire memaksakan dirinya untuk tersenyum. Si Yvonne memang tomboi sekali, suaranya juga sangat keras. Kemudian, dia melihat Roger. “Ternyata dia itu adikmu?”Roger sungguh tidak berdaya. “Selama ini adikku tinggal di dalam regu militer. Karena tahu Tuan Javier akan pulang bersamamu, dia baru bolos demi melihatmu.”“Kamu bisa bicara nggak, sih? Aku sudah minta izin dengan Ketua!” Yvonne terlihat tidak senang.Roger meliriknya sekilas. “Kalau bukan karena Kak Hudson, sepertinya Ketua sudah memukulmu.”Jessie pun tersenyum. “Tante Yvonne, kenapa kamu selalu bertengkar dengan Paman Roger?”Yvonne meletakkan satu tangannya di atas pundak Roger, lalu menje

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 174

    Pada saat ini, tiba-tiba ponsel berdering merusak suasana di dalam mobil. Itu adalah panggilan dari Fendra. Setelah panggilan diangkat, ekspresi Claire langsung berubah muram.“Paman Fendra.”Claire naik ke lantai 16, tampak Fendra sedang berbicara dengan karyawan lainnya.Mendengar adanya suara langkah kaki dari belakang, Fendra menoleh, lalu berkata, “Akhirnya kamu pulang juga.”“Sebenarnya apa yang terjadi?” Claire terlihat serius. Baru saja dia meninggalkan perusahaan selama tiga hari, malah terjadi masalah serius?Raut wajah Fendra berubah serius. “Aku juga tidak tahu apa yang telah terjadi. Semua ini ulah Keluarga Kenata. Sekarang, selain Perusahaan Jeewan, seluruh distributor batu permata telah menghentikan suplai ke studio kita.”“Keluarga Kenata?” Claire mengerutkan keningnya.Jangan-jangan semua ini ada hubungannya dengan Kayla? Heh, awalnya Claire mengira masalah sebelumnya bisa membuat Kayla mengubah sikapnya. Sekarang, dia malah berulah dengan mengandalkan Keluarga Kenata?

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 175

    “Biar semua orang tahu bagaimana wajah asli dari Perusahaan Milenial? Berani menandatangani kontrak, tapi tidak bersedia untuk ganti rugi.”Raut wajah Budiman terlihat kaget ketika menyadari Claire ingin memperbesar masalah ini. Dia pun terpaksa menenangkan Claire, “Eh, jangan begitu! Kita semua rekan kerja satu bidang. Untuk apa berbuat seperti ini? Aku bersedia untuk bayar ganti rugi, tapi masalah dua kali lipat ….”“Aku menginginkan ganti rugi sebesar dua kali lipat, tidak kurang sepeser pun,” balas Claire dengan tersenyum sinis.Sebelumnya berhubung adanya Keluarga Kenata yang menjadi jaminan, Perusahaan Milenial pun berencana untuk lari dari tanggung jawab. Lagi pula, mereka tidak takut dengan perusahaan kecil yang baru didirikan itu. Namun, siapa sangka malah ketemu dengan orang yang sulit untuk diajak kompromi. Jadi, jangan salahkan Budiman bersikap kasar.Budiman pun mendengus dingin. “Kalau kalian ingin menggugatku, kalian juga mesti bisa memenangkannya. Asal kalian tahu, nasi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 176

    “Nona Claire, Nona ….”Claire tidak memberinya kesempatan dan langsung mengakhiri panggilan.Fendra pun berkata dengan tersenyum, “Sekarang kamu semakin mirip dengan ibumu saja.”Mereka semua tidak terima untuk diinjak-injak.…Di Kediaman Kenata.“Apa? Apa kamu sudah gila?”Liliana menatap Javier yang sedang duduk di hadapannya. Dia malah mengancam Liliana hanya karena wanitanya. Apa dia ingin mengumumkan peperangannya dengan Keluarga Kenata dan juga Keluarga Gufree?Javier menyilangkan kedua kakinya. Dia bersandar di tempat duduknya, lalu berkata dengan suara datar, “Kalau Bu Liliana bersikeras ingin menentang calon istriku, tentu saja Keluarga Fernando akan membantu calon istriku.”Raut wajah Liliana berubah muram. “Hanya gara-gara seorang wanita saja? Sepertinya Keluarga Fernando sudah kehilangan akal sehat kalian?”“Dia adalah wanitaku, itu berarti dia adalah anggota Keluarga Fernando. Bagaimana menurutmu?” Javier mengangkat gelas teh dari atas meja, lalu menyesapnya dengan perlah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 177

    Roger mendengus dingin. Sejak kapan Kayla menjadi putri dari Keluarga Gufree? Bukankah yang seharusnya merupakan putri dari Keluarga Gufree itu Claire!Jangan-jangan Keluarga Kenata bisa membantu Kayla karena dia mengelabui mereka dengan menggunakan identitas Claire? Tak disangka wanita ini semakin tidak tahu malu saja!“Javier, aku ….”“Ibumu Vina Gufree?” Javier menatap Kayla dengan tatapan tajam dan dingin. Dia seolah-olah dapat membaca isi pikiran Kayla saja.Alhasil, kedua kaki Kayla seketika terasa lemas dan jatuh ke lantai.Javier menyipitkan matanya. “Seingatku ibunya Claire baru bernama Vina, sedangkan ibumu bernama Imelda, ‘kan? Heh! Ternyata kamu suka sekali merampas sesuatu yang bukan milikmu.”Enam tahun silam, Kayla juga menyamar menjadi Claire, ‘kan? Enam tahun kemudian, dia malah mengulangi kesalahan yang sama. Wanita ini sungguh menjijikkan. Untung saja Javier tidak pernah menyentuhnya dalam enam tahun itu. Jika tidak, Javier pasti akan merasa mual dan jijik.“Javier,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 178

    Claire tidak takut untuk menyinggung Keluarga Kenata. Bagaimanapun, Keluarga Kenata telah menekan mereka. Hanya saja, tak disangka Paman River akan merekomendasikan pengacara kepercayaannya untuk turun tangan.Seharusnya Budiman juga akan memberi tahu anggota Keluarga Kenata. Apa mungkin Keluarga Kenata akan mencari masalah dengan Paman River?Fendra tertegun sejenak, lalu membalas, “Sebenarnya aku juga tidak begitu jelas. Setahuku latar belakang Tuan River tidaklah sederhana.”“Jadi, apa kamu tahu identitas ibuku?” Tiba-tiba Claire bertanya.Fendra dan River sama-sama mengenal ibunya. River tahu ibunya Claire adalah anggota Keluarga Gufree. Bagaimana dengan Fendra?Fendra mengerutkan keningnya sambil menggeleng. “Aku tidak tahu identitas ibumu. Ibumu tidak pernah mengungkit masalah keluarganya kepadaku.”Saat Claire hendak mengatakan sesuatu, dia menerima sebuah pesan masuk. Pesan itu tak lain dari Javier!Claire pergi ke ruang departemen administrasi. Saat dia hendak membuka pintu, t

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 179

    Claire mendorong wajah Javier yang hendak mendekat. Saat ini, kenapa Javier bagai perangko yang tidak bisa dilepaskan saja.Roger hendak masuk ke ruangan. Baru saja pintu didorong, tampak gambaran mesra di dalam ruangan. Claire dan Javier serempak melirik ke sisi Roger.Waktu bagai berhenti dalam sesaat.Roger segera menutup pintu ruangan.Claire pun meronta keluar dari pelukan Javier, lalu berkata dengan tenang, “Pertunjukan sudah berhasil, ‘kan? Aku pergi dulu.”“Sebentar.” Javier menarik tangan Claire. Claire memalingkan kepalanya dengan bingung. Namun tampak senyuman di wajahnya. “Apa kamu tidak ingin tahu masalah Keluarga Kenata?”Keluarga Kenata?Claire tertegun sejenak. Apa alasan Javier mencarinya karena masalah Keluarga Kenata?“Kamu sudah mengetahuinya?” Claire menunduk. Semua masalah memang tidak bisa luput dari pandangannya.“Bu Liliana adalah kakak dari ibumu. Dia adalah anggota Keluarga Gufree.” Nada bicara Javier sangatlah datar, tetapi Claire yang mendengarnya pun kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 180

    Gina mengangguk tanda dirinya mengerti.Masalah putri dari Keluarga Zahra sangatlah heboh pada beberapa waktu lalu. Tentu saja Gina telah mendengarnya. Hanya saja, dia sungguh tidak menyangka kenyataan di balik permasalahan itu adalah seperti yang diceritakan Claire tadi.Gina pun mendengus. “Sepertinya Keluarga Kenata sudah buta, dia malah membantu seorang penipu dan bahkan menginjakmu. Aku rasa si Liliana semakin bodoh saja!”Claire hanya tersenyum saja. Alasan anggota Keluarga Kenata bisa membantu Kayla juga karena Kayla telah menggunakan identitasnya.Jujur saja, Claire juga tidak menyangka Kayla akan berbohong mengatakan Vina adalah ibu kandungnya. Sepertinya Rendy tidak mengetahui identitas ibunya, itulah sebabnya Kayla berani melakukannya.“Tapi kamu tidak perlu khawatir. Perusahaan Jeewan hanya bersedia bekerja sama dengan orang-orang yang berkompeten saja. Meskipun anggota Keluarga Kenata datang mengajak aku untuk bekerja sama dengan mereka, aku juga tidak akan menghiraukan me

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status