Javier terlihat muram.Roger menekan kepalanya, lalu berkata, “Makan.”Tiba-tiba Yvonne kepikiran sesuatu, lalu berkata pada Claire dengan penuh semangat, “Kak, aku perkenalkan diriku dulu. Namaku Yvonne Johansen. Aku adalah adik dari lelaki bodoh ini. Tuan Javier adalah bos kami. Hubungan kami bagai sahabat, kamu jangan salah paham, ya!”Claire memaksakan dirinya untuk tersenyum. Si Yvonne memang tomboi sekali, suaranya juga sangat keras. Kemudian, dia melihat Roger. “Ternyata dia itu adikmu?”Roger sungguh tidak berdaya. “Selama ini adikku tinggal di dalam regu militer. Karena tahu Tuan Javier akan pulang bersamamu, dia baru bolos demi melihatmu.”“Kamu bisa bicara nggak, sih? Aku sudah minta izin dengan Ketua!” Yvonne terlihat tidak senang.Roger meliriknya sekilas. “Kalau bukan karena Kak Hudson, sepertinya Ketua sudah memukulmu.”Jessie pun tersenyum. “Tante Yvonne, kenapa kamu selalu bertengkar dengan Paman Roger?”Yvonne meletakkan satu tangannya di atas pundak Roger, lalu menje
Pada saat ini, tiba-tiba ponsel berdering merusak suasana di dalam mobil. Itu adalah panggilan dari Fendra. Setelah panggilan diangkat, ekspresi Claire langsung berubah muram.“Paman Fendra.”Claire naik ke lantai 16, tampak Fendra sedang berbicara dengan karyawan lainnya.Mendengar adanya suara langkah kaki dari belakang, Fendra menoleh, lalu berkata, “Akhirnya kamu pulang juga.”“Sebenarnya apa yang terjadi?” Claire terlihat serius. Baru saja dia meninggalkan perusahaan selama tiga hari, malah terjadi masalah serius?Raut wajah Fendra berubah serius. “Aku juga tidak tahu apa yang telah terjadi. Semua ini ulah Keluarga Kenata. Sekarang, selain Perusahaan Jeewan, seluruh distributor batu permata telah menghentikan suplai ke studio kita.”“Keluarga Kenata?” Claire mengerutkan keningnya.Jangan-jangan semua ini ada hubungannya dengan Kayla? Heh, awalnya Claire mengira masalah sebelumnya bisa membuat Kayla mengubah sikapnya. Sekarang, dia malah berulah dengan mengandalkan Keluarga Kenata?
“Biar semua orang tahu bagaimana wajah asli dari Perusahaan Milenial? Berani menandatangani kontrak, tapi tidak bersedia untuk ganti rugi.”Raut wajah Budiman terlihat kaget ketika menyadari Claire ingin memperbesar masalah ini. Dia pun terpaksa menenangkan Claire, “Eh, jangan begitu! Kita semua rekan kerja satu bidang. Untuk apa berbuat seperti ini? Aku bersedia untuk bayar ganti rugi, tapi masalah dua kali lipat ….”“Aku menginginkan ganti rugi sebesar dua kali lipat, tidak kurang sepeser pun,” balas Claire dengan tersenyum sinis.Sebelumnya berhubung adanya Keluarga Kenata yang menjadi jaminan, Perusahaan Milenial pun berencana untuk lari dari tanggung jawab. Lagi pula, mereka tidak takut dengan perusahaan kecil yang baru didirikan itu. Namun, siapa sangka malah ketemu dengan orang yang sulit untuk diajak kompromi. Jadi, jangan salahkan Budiman bersikap kasar.Budiman pun mendengus dingin. “Kalau kalian ingin menggugatku, kalian juga mesti bisa memenangkannya. Asal kalian tahu, nasi
“Nona Claire, Nona ….”Claire tidak memberinya kesempatan dan langsung mengakhiri panggilan.Fendra pun berkata dengan tersenyum, “Sekarang kamu semakin mirip dengan ibumu saja.”Mereka semua tidak terima untuk diinjak-injak.…Di Kediaman Kenata.“Apa? Apa kamu sudah gila?”Liliana menatap Javier yang sedang duduk di hadapannya. Dia malah mengancam Liliana hanya karena wanitanya. Apa dia ingin mengumumkan peperangannya dengan Keluarga Kenata dan juga Keluarga Gufree?Javier menyilangkan kedua kakinya. Dia bersandar di tempat duduknya, lalu berkata dengan suara datar, “Kalau Bu Liliana bersikeras ingin menentang calon istriku, tentu saja Keluarga Fernando akan membantu calon istriku.”Raut wajah Liliana berubah muram. “Hanya gara-gara seorang wanita saja? Sepertinya Keluarga Fernando sudah kehilangan akal sehat kalian?”“Dia adalah wanitaku, itu berarti dia adalah anggota Keluarga Fernando. Bagaimana menurutmu?” Javier mengangkat gelas teh dari atas meja, lalu menyesapnya dengan perlah
Roger mendengus dingin. Sejak kapan Kayla menjadi putri dari Keluarga Gufree? Bukankah yang seharusnya merupakan putri dari Keluarga Gufree itu Claire!Jangan-jangan Keluarga Kenata bisa membantu Kayla karena dia mengelabui mereka dengan menggunakan identitas Claire? Tak disangka wanita ini semakin tidak tahu malu saja!“Javier, aku ….”“Ibumu Vina Gufree?” Javier menatap Kayla dengan tatapan tajam dan dingin. Dia seolah-olah dapat membaca isi pikiran Kayla saja.Alhasil, kedua kaki Kayla seketika terasa lemas dan jatuh ke lantai.Javier menyipitkan matanya. “Seingatku ibunya Claire baru bernama Vina, sedangkan ibumu bernama Imelda, ‘kan? Heh! Ternyata kamu suka sekali merampas sesuatu yang bukan milikmu.”Enam tahun silam, Kayla juga menyamar menjadi Claire, ‘kan? Enam tahun kemudian, dia malah mengulangi kesalahan yang sama. Wanita ini sungguh menjijikkan. Untung saja Javier tidak pernah menyentuhnya dalam enam tahun itu. Jika tidak, Javier pasti akan merasa mual dan jijik.“Javier,
Claire tidak takut untuk menyinggung Keluarga Kenata. Bagaimanapun, Keluarga Kenata telah menekan mereka. Hanya saja, tak disangka Paman River akan merekomendasikan pengacara kepercayaannya untuk turun tangan.Seharusnya Budiman juga akan memberi tahu anggota Keluarga Kenata. Apa mungkin Keluarga Kenata akan mencari masalah dengan Paman River?Fendra tertegun sejenak, lalu membalas, “Sebenarnya aku juga tidak begitu jelas. Setahuku latar belakang Tuan River tidaklah sederhana.”“Jadi, apa kamu tahu identitas ibuku?” Tiba-tiba Claire bertanya.Fendra dan River sama-sama mengenal ibunya. River tahu ibunya Claire adalah anggota Keluarga Gufree. Bagaimana dengan Fendra?Fendra mengerutkan keningnya sambil menggeleng. “Aku tidak tahu identitas ibumu. Ibumu tidak pernah mengungkit masalah keluarganya kepadaku.”Saat Claire hendak mengatakan sesuatu, dia menerima sebuah pesan masuk. Pesan itu tak lain dari Javier!Claire pergi ke ruang departemen administrasi. Saat dia hendak membuka pintu, t
Claire mendorong wajah Javier yang hendak mendekat. Saat ini, kenapa Javier bagai perangko yang tidak bisa dilepaskan saja.Roger hendak masuk ke ruangan. Baru saja pintu didorong, tampak gambaran mesra di dalam ruangan. Claire dan Javier serempak melirik ke sisi Roger.Waktu bagai berhenti dalam sesaat.Roger segera menutup pintu ruangan.Claire pun meronta keluar dari pelukan Javier, lalu berkata dengan tenang, “Pertunjukan sudah berhasil, ‘kan? Aku pergi dulu.”“Sebentar.” Javier menarik tangan Claire. Claire memalingkan kepalanya dengan bingung. Namun tampak senyuman di wajahnya. “Apa kamu tidak ingin tahu masalah Keluarga Kenata?”Keluarga Kenata?Claire tertegun sejenak. Apa alasan Javier mencarinya karena masalah Keluarga Kenata?“Kamu sudah mengetahuinya?” Claire menunduk. Semua masalah memang tidak bisa luput dari pandangannya.“Bu Liliana adalah kakak dari ibumu. Dia adalah anggota Keluarga Gufree.” Nada bicara Javier sangatlah datar, tetapi Claire yang mendengarnya pun kemba
Gina mengangguk tanda dirinya mengerti.Masalah putri dari Keluarga Zahra sangatlah heboh pada beberapa waktu lalu. Tentu saja Gina telah mendengarnya. Hanya saja, dia sungguh tidak menyangka kenyataan di balik permasalahan itu adalah seperti yang diceritakan Claire tadi.Gina pun mendengus. “Sepertinya Keluarga Kenata sudah buta, dia malah membantu seorang penipu dan bahkan menginjakmu. Aku rasa si Liliana semakin bodoh saja!”Claire hanya tersenyum saja. Alasan anggota Keluarga Kenata bisa membantu Kayla juga karena Kayla telah menggunakan identitasnya.Jujur saja, Claire juga tidak menyangka Kayla akan berbohong mengatakan Vina adalah ibu kandungnya. Sepertinya Rendy tidak mengetahui identitas ibunya, itulah sebabnya Kayla berani melakukannya.“Tapi kamu tidak perlu khawatir. Perusahaan Jeewan hanya bersedia bekerja sama dengan orang-orang yang berkompeten saja. Meskipun anggota Keluarga Kenata datang mengajak aku untuk bekerja sama dengan mereka, aku juga tidak akan menghiraukan me
Dacia sedang bertaruh. Dia bertaruh apakah kekasih Jane dan dua pria ini bodoh atau tidak? Sesuai dugaan, kekasih Jane menatapnya. “Jangan-jangan kamu sengaja bawa dia ke vilaku? Kalau terjadi apa-apa, kamu akan jadikan aku sebagai kambing hitam?”Jane meminta dicarikan teman pria untuk menghadapi seorang wanita. Dia pun memperkenalkan kedua teman prianya kepada Jane. Hanya saja, saat mereka menculik Dacia kemari, dia mengira Dacia akan bungkam.Namun, siapa sangka identitas suami wanita ini tidaklah sederhana. Ditambah lagi dengan ucapan Dacia tadi, dia mesti berpikir dua kali. Bagaimanapun, dia tidak ingin masa depannya hancur hanya karena seorang wanita.“Bukan. Sayang, kamu dengar penjelasanku. Dia sengaja lagi takuti kamu. Dia nggak berani ….”“Kalau kamu bodoh, kamu jangan anggap semua orang itu juga sama bodohnya dengan kamu. Apa kamu merasa kekasihmu bersedia mempertaruhkan nasibnya demi kamu? Keuntungan apa yang bisa kamu datangkan untuk kekasihmu?”Usai berbicara, Dacia meli
Kekasih Jane tersenyum menyeringai. Dia memalingkan kepalanya, lalu berkata kepada kedua temannya, “Sudah dengar belum? Wanita ini hadiah dari kesayanganku buat kalian.”Jane menimpali, “Kalian harus main dengan seru, ya.”Sekarang hati kedua pria itu semakin menggebu-gebu. Mereka mendekati Dacia dengan motif jahat.Dacia berusaha untuk meronta, tetapi dia diikat dengan sangat ketat. Dacia menggertakkan giginya, lalu berusaha menenangkan dirinya untuk memikirkan cara.Saat mereka berdua hendak menyentuh Dacia, tiba-tiba Dacia tertawa. Jika dia ketakutan dan menangis, bisa jadi mereka berdua akan semakin bersemangat lagi. Suara tawa Dacia membuat mereka kebingungan.Jane memelototinya. “Kamu sudah jatuh ke tangan kami. Kamu malah tertawa?”“Apa kalian sentuh ponselku?”Kedua pria saling bertukar pandang, lalu melihat ke sisi Jane. Jane membalas dengan arogan, “Memangnya kenapa kalau aku sentuh ponselmu?”“Jangan-jangan kamu matikan ponselku?”“Sebenarnya kamu mau ngomong apa, sih!” Dac
Pada zaman sekarang ini, jarang ada orang yang tidak tergoda dengan kekayaan dan kekuasaan.Pada saat ini, Jane berdiri tidak jauh di sana. Ketika melihat hubungan Carly dan Dacia semakin dekat, dia pun merasa sangat tidak puas.Jelas-jelas sebelumnya Carly selalu menuruti apa kata Jane. Dia merasa tidak peduli apa yang dia perbuat, Carly tidak akan memutuskan hubungannya dengan Jane. Semua ini pasti gara-gara Dacia.Jane tidak akan membuat Dacia hidup tenang. Siang harinya, Dacia meninggalkan akademi. Tiba-tiba Jane memanggilnya, lalu berjalan menghampirinya dengan buru-buru, “Dacia, sudah terjadi sesuatu dengan Carly!”Kening Dacia berkerut. “Terjadi sesuatu?”Jane berkata dengan buru-buru, “Tadi aku pergi cari dia. Aku melihat dia sedang diganggu sama beberapa orang lelaki. Sekarang mereka ada di parkiran.”Dacia memang merasa curiga, tetapi berhubung masalah ini bersangkutan dengan keselamatan Carly, dia pun mengikuti langkah Jane ke area parkiran.Namun setibanya di area parkiran
Apalagi Perusahaan Teknologi Yarnis adalah perusahaan yang baru didirikan Jules. Dengan adanya dukungan dari pihak kerajaan, Perusahaan Teknologi Yarnis juga tidak perlu mencari mitra kerja sama lagi. Calon mitra kerja sama akan berbondong-bondong mencari mereka.Filbert merasa bingung. “Jadi ….”Jules meletakkan gelas teh. “Sekarang aku tidak buru-buru dalam mencari mitra kerja sama. Kita cukup fokus dalam mencari teknisi saja. Sisanya diundur dulu.”Filbert terbengong, tetapi dia terpaksa mengangguk. “Oke.”Pada saat ini, televisi, koran, majalah, dan media sosial sedang menyiarkan kabar Silvia sibuk mempersiapkan acara penobatannya.Para murid di akademi perfilman juga sedang membahas masalah kerajaan. Saat Dacia melewati koridor, beberapa murid pun sedang melihatnya sembari berbisik-bisik. “Sepertinya dia punya sedikit hubungan dengan keluarga kerajaan. Aku juga dengar kabar, Raja Willie mempersiapkan dua set surat wasiat sebelum dia meninggal. Seharusnya salah satunya milik dia.”
Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.
Yura tidak berbicara, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.Di sisi lain, Jules menghentikan mobilnya di depan Vila Laguna. Jessie menuruni mobil, lalu memandang vila dengan nuansa klasik dengan kaget. “Jangan-jangan vila ini ditinggalkan Kakek untuk kamu?”Jules mengangguk. “Vila ini tempat tinggal nenekku. Setelah dia meninggal, hak milik vila ini jatuh ke tangan kakekku. Kakekku tidak tega untuk melelangnya, makanya vila ini dibiarkan kosong.”Usai berbicara, Jules mengulurkan tangannya ke sisi Jessie. “Aku bawa kamu pergi jalan-jalan.”Jessie menggandeng tangan Jules dengan tersenyum, lalu bersamanya berjalan di taman bunga yang luas ini.Vila ini berjarak sangat dekat dengan istana. Dari sini, mereka bisa melihat jam di atas menara istana. Lokasi ini juga berada di pusat bisnis.Di dalam taman terdapat kolam buatan dan jembatan kecil, serta beberapa gazebo. Air mancur, patung, jalan setapak yang dikelilingi pohon phoenix, serta kebun mawar saling melengkapi di bawah sinar matah
Pintu diketuk. Hiro melihat dari celah jari tangannya. “Masuk.”Saat melihat Yura memasuki ruangan, Hiro pun merasa kaget. “Kenapa kamu ke sini?”Yura mengangkat kantongan plastik. Di dalamnya berisi camilan dan juga bir. “Aku khawatir kamu akan bosan. Jadi, aku datang untuk melihatmu.”Yura meletakkan botol bir di atas meja, lalu mengeluarkan camilan. “Pada saat seperti ini, kamu pasti ingin minum alkohol, ‘kan?”Hiro tersenyum datar. “Kamu sudah baca berita?”“Sepertinya selain orang buta, semuanya sudah membaca berita itu.” Yura membuka sekaleng bir, lalu menyerahkannya kepada Hiro.Hiro mengambil kaleng bir, lalu meminumnya.Yura duduk di seberang Hiro. “Apa lukamu sudah sembuh?”Hiro mengiakan dengan acuh tak acuh.Yura mengangkat kepala untuk menatap Hiro. Beberapa saat kemudian, dia pun berkata, “Jujur saja, aku merasa sudah seharusnya kamu melepaskan Jessie. Dia sudah menikah. Kamu juga nggak bisa mengubah kenyataan itu.”“Jadi?” Hiro memutar bola matanya. “Tujuan kamu kemari m
“Sebenarnya bukan, mungkin karena dia tidak ingin menambah rasa sedih setelah dia meninggal nanti. Meskipun kamu bertemu dia untuk yang terakhir kalinya, kamu juga tidak bisa mengubah apa pun. Kamu juga akan bersedih dan tidak bisa menerima kenyataan ini. Kalau dia melihatmu yang seperti itu, bisa jadi dia akan semakin merasa bersalah dan semakin tidak tenang lagi.”Dacia menurunkan kelopak matanya dan tidak berbicara. Beberapa saat kemudian, Dacia pun menunjukkan senyuman di wajahnya. “Terima kasih sudah menghiburku.”Di dalam vila, Daniel menyadari kepulangan mereka. Dia berdiri dengan perlahan. Saat dia menyadari kedua mata merah Dacia, dia yakin Dacia sudah mengetahui masalah kematian Raja Willie.“Dacia.”“Ayah, kamu nggak usah khawatir. Aku baik-baik saja.”Usai berbicara, Dacia membalikkan tubuhnya untuk naik ke lantai atas.Daniel menatap bayangan punggung Dacia yang menaiki tangga dengan raut cemas. Jerremy memalingkan kepalanya untuk menatap Daniel. “Tadi dia pergi ke istana.
Carly berjalan ke sisi Dacia. “Dacia, kamu … apa kamu baik-baik saja?”Dacia menggeleng. Saat ini, dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi.Carly berusaha menenangkan Dacia di samping hingga kedatangan Jerremy. Jerremy menebak Dacia sudah mengetahui kabar itu. Itulah sebabnya dia bergegas ke akademi untuk mencari Dacia.Jerremy merangkul Dacia. “Terima kasih. Serahkan saja dia kepadaku.”Carly mengangguk.Jerremy membawa Dacia ke dalam mobil, lalu bergegas meninggalkan akademi. Dia membawa Dacia ke istana. Saat Dacia merasa bingung, kebetulan Jessie dan Jules berjalan keluar istana. “Dacia, beri penghormatan terakhir kepada kakekmu.”Dacia mengepal erat kedua tangannya, lalu bergegas berlari ke dalam istana.Saat ini, istana kedatangan banyak pejabat dan politikus dari seluruh penjuru. Jasad Raja Willie diletakkan di dalam kotak kaca. Raut wajahnya terlihat sangat santai, seolah-olah sedang tidur saja.Dacia muncul di depan aula, kemudian disusul dengan Jules. Dia melangkahkan kakinya p