Dacia terbengong sejenak, lalu berkata, “Sebentar, itu ….”Belum sempat Dacia menyelesaikan omongannya, Jessie sudah memasukkan ke mulut. Satu detik kemudian, keningnya kelihatan berkerut. Dia sungguh menyesal sudah menyantapnya. Dia berdiri, lalu segera berlari ke toilet.Dacia terdiam beberapa saat, lalu menoleh untuk melihat Jerremy. “Dia hanya makan foie gras saja, ‘kan? Kenapa reaksinya sebesar itu?”Jerremy memotong steak dengan perlahan. “Dia tidak suka makan jeroan. Dulu orang tuaku selalu berpesan kepada pelayan untuk diganti menjadi ceri asli.”Jadi wajar jika Jessie tidak bisa membedakan foie gras dengan buah ceri.Dacia menunduk. “Aku nggak tahu dia nggak suka makan foie gras ….”Bagaimanapun, dengan status Jessie, dia pasti sudah terbiasa untuk makan makanan barat. Dia seharusnya sering menikmati foie gras. Namun, sepertinya Dacia sudah berpikir kebanyakan.Selera makan orang berbeda-beda. Ada yang tidak menyukai foie gras, tentu saja mereka tidak bisa merasakan kelezatan
Di sisi lain, pelayan telah membuka rekaman CCTV. Setelah Jessie keluar dari toilet, memang ada seorang wanita yang tiba-tiba mendorong Jessie dari area yang tidak bisa direkam kamera CCTV.Lantaran wanita itu membelakangi kamera CCTV, Jerremy pun tidak bisa melihat wajahnya.Ketika Jerremy melihat gambaran ini, dia pun kelihatan sangat tenang. Meskipun orang itu menghindar dari kamera CCTV, Jerremy juga bisa menebak siapa pelakunya.Setelah Jules mengetahui kabar Jessie terluka, dia langsung menyerahkan sisa pekerjaannya kepada sekretaris, lalu bergegas meninggalkan perusahaan.Saat berada di koridor, kebetulan Jules bertemu dengan Hillary yang berjalan keluar lift. Sementara itu, pria yang berdiri di samping Hillary adalah asistennya Raja Willie, Robert.Jules menghentikan langkahnya. Raut wajahnya kelihatan sangat tidak bagus.Robert berjalan maju, lalu mengangkat kepalanya dengan tersenyum. “Tuan Jules, Raja menyuruhku untuk membawa Nona Hillary ke sini. Raja berharap kamu bisa ber
Ucapan terakhir itu dilontarkan dengan nada peringatan. Kemudian, Jules mengabaikan Hillary, langsung berjalan pergi.Hillary menggigit bibirnya, lalu memalingkan kepalanya memandang ke sisi Jules. Dia emosi hingga mengentakkan kakinya. “Kamu pasti akan menyesal!”Jules bergegas melaju ke Kompleks Vila Bagya. Baru saja pelayan membuka pintu, dia langsung bertanya, “Di mana Jessie?”Belum sempat pelayan menjawab, Jerremy yang sedang menuruni tangga pun berkata, “Jules, apa begini cara kamu menyelesaikan masalah?”Kening Jules tampak berkerut. “Apa maksudmu?”Jerremy berhenti di hadapan Jules. “Bukannya kamu bilang kamu sudah mengatasi masalah Lisa? Kenapa dia masih berani menampakkan diri?”Tidak seharusnya Jerremy terlalu memercayai Jules. Alhasil, dia malah melepaskan Lisa, si wanita berhati sadis itu.Kening Jules tampak berkerut. Dia menggertakkan giginya sembari bertanya, “Semua ini kerjaan Lisa?”“Siapa lagi selain dia?” Jerremy meremas kerah pakaian Jules. “Kalau terjadi apa-apa
Jessie merasa kesal. “Siapa suruh kamu minta dipukul.”Senyuman di wajah Jules semakin lebar lagi. “Nanti setelah lukamu sembuh, kamu baru beri pelajaran kepadaku.”Kata “beri pelajaran” yang dimaksud Jules memiliki makna lain. Tentu saja Jessie memahaminya. Daun telinganya seketika memerah. “Dasar nggak tahu malu. Aku selalu saja nggak sanggup untuk mengalahkanmu. Aku mau istirahat.”Jessie langsung menarik selimut dan berbaring di tempat.Jules mengesampingkan selimut Jessie, menunggu Jessie menampakkan kepalanya. “Jangan sampai kamu tidak bisa bernapas nantinya. Aku tidak ingin kehilangan istriku.”“Cih, ada begitu banyak cewek di dunia ini. Bukannya kamu bisa cari istri lain?”Tatapan Jules tertuju pada dirinya. “Tapi aku hanya menginginkanmu saja.”Jessie segera mengalihkan pandangannya. Wajahnya terasa sangat panas. Dia memang tidak akan sanggup untuk mengalahkan Jules.…Di sebuah hotel pinggiran kota.Hillary sedang menekan bel pintu di luar kamar. Beberapa saat kemudian, seora
“Memangnya kenapa kalau dia memiliki sandaran?” Tatapan Jules menjadi dingin. “Persyaratan utama untuk bisa melayani pelanggan kelas tinggi itu adalah dia mesti suci. Dia sudah dipermainkan berkali-kali. Kalau dia ingin sok perawan, caranya cuma satu saja.”Kening Derrick tampak berkerut. “Tapi dia telah mendatangkan keuntungan bagi Tom. Kalau kita turun tangan, sepertinya Tom tidak akan tinggal diam.”Hanya ada keuntungan di mata Tom. Siapa berani menjamin apakah dia akan melindungi Lisa nantinya?Jules tertawa. “Wanita yang bisa mendatangkan keuntungan bagi Tom bukan hanya Lisa seorang diri saja. Apa nasib wanita yang tidak mendatangkan keuntungan di Night Queen akan baik-baik saja?”Beberapa hari kemudian, Jessie baru saja kembali ke akademi. Dia pun mendengar kabar teman-temannya sedang membahas masalah pertunangan Jules.Jessie menghentikan langkahnya di luar ruangan latihan. Tatapannya tertuju pada orang-orang yang sedang berbicara itu. “Bukannya Jules lagi pacaran sama Jessie?”
Hillary meletakkan cangkir kopinya. “Cepat atau lambat kita memang akan bertunangan. Apa kamu marah karena aku mempublikasikannya secara sepihak?”Hanya terlihat raut datar di wajah Jules. “Kata siapa aku akan bertunangan denganmu?”“Semua ini keinginan Raja Willie.” Hillary berdiri, lalu berjalan mendekatinya. “Aku juga percaya diri. Kamu akan mencintaiku setelah bersamaku.”Tetiba Jules tersenyum. “Kamu sudah terlalu sok pintar.”Hillary juga tersenyum. Dia mendekati Jules. “Aku nggak peduli betapa dinginnya sikap kamu sama aku, soalnya aku suka sama kamu. Kamu pasti akan lebih gembira untuk bersamaku daripada bersama wanita miskin itu.”“Oh ya?” Tatapan Jules seketika menjadi dingin. “Apa kamu tahu betapa sadisnya aku?”Hillary pun tertawa. “Meski kamu sadis, aku pun akan merasa itu pesonamu.”Jules langsung menampar Hillary. Mana mungkin Hillary yang tidak pernah dipukul itu sanggup menerima tenaga kuat Jules? Dia terjatuh ke sisi meja, lalu menatap Jules dengan kaget.Jules mencub
“Apa maksudmu dia itu milikku? Aku dan dia hanyalah sepasang kekasih. Kalau dia ingin kabur, apa aku bisa menghalanginya?”Baru saja ucapan selesai dilontarkan, seseorang berbisik di belakang Jessie. “Sepertinya kamu ingin memiliki hubungan yang lebih dekat denganku.”Jessie terkejut hingga tangannya gemetar.Dacia sudah menyadari kedatangan Jules dari tadi. Dia sengaja tidak memberi tahu Jessie saja.“Aku bawa Jessie pergi dulu.” Jules menggandeng tangan Jessie.Jessie juga tidak sanggup melepaskan Jules. Dia memalingkan kepalanya, lalu melihat ke sisi Dacia untuk meminta bantuan. Namun, Dacia berlagak tidak melihatnya, malah mengangkat-angkat pundaknya. “Bawa saja.”“Dacia ….”Dacia melambaikan tangannya dengan tersenyum. “Selamat jalan, aku nggak antar lagi, ya.”Ketika Jules membawa Jessie ke depan mobil, Jessie pun menepis tangannya. “Aku nggak mau pergi sama kamu.”Jules menyadarkan Jessie ke pintu mobil. “Kamu lagi marah?”Jessie memalingkan kepalanya, lalu mendengus dingin.Ju
Selama Willie tidak setuju, Jules tidak mungkin bisa menikahi wanita itu!Selesai makan, mereka berdua berpamitan dengan Willie. Kebetulan mereka bertemu Silvia di depan pintu.Hillary tahu bahwa Silvia adalah ibunya Jules. Dia pun mengambil inisiatif untuk menyapa duluan, “Tante.”“Siapa tantemu?” Ucapan Silvia membuat ekspresi Hillary terkaku.Silvia mengamatinya dengan ekspresi tak bersahabat. “Jelas-jelas kamu tahu anakku sudah punya pacar, kamu malah sengaja merusak hubungan mereka. Aku sungguh tidak percaya anak dari keluarga konglomerat akan tidak tahu malu sepertimu.”Raut wajah Hillary kelihatan agak muram. Dia mengira Tuan Putri Silvia akan sangat ramah seperti penampilannya. Siapa sangka dia akan melontarkan kata-kata yang tidak enak didengar.Kening Kevin tampak berkerut. “Bu Silvia, sepertinya ucapanmu sudah keterlaluan.”“Aku harap Pak Kevin bisa urus putrimu sendiri.” Silvia juga tidak bersikap sopan, langsung berjalan meninggalkan sisi mereka berdua.Hillary menggigit e
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di