Share

Bab 1686

“Oh ya?” Jules menunduk melihat daun telinga Jessie yang sudah memerah. “Sepertinya kamu lain di hati, lain di mulut?”

Jessie membalikkan tubuhnya, lalu mendorong dada Jules. Dia tidak tahu ke mana matanya hendak menatap. “Bukannya kamu lagi sibuk?”

Jules menempelkan kening di atas kepala Jessie. Napas hangat mengembus ke wajahnya. Rasanya hangat dan juga geli.

Bulu mata Jessie bergetar. Detak jantungnya juga tidak karuan. Jessie kembali mendesak. “Kamu pergi sibuk sana.”

Jules menatap reaksi polos Jessie. “Jessie ….” Suara Jules terdengar sangat menggoda.

Jessie mengiakan. Belum sempat Jessie menunggu kalimat selanjutnya, tetiba bibirnya terasa hangat.

Napas Jessie berhenti beberapa detik. Tangan yang diletakkan di depan dada Jules dikepal erat. Sepertinya Jessie semakin menyukai ciuman yang diberikan Jules. Ciuman itu terasa sangat memabukkan.

Ketika menyadari Jessie kehabisan napas, Jules pun melepaskannya. Dia mengusap bibir Jessie. “Dasar bodoh, kenapa kamu tidak mengambil napas?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status