“Maaf sekali.” Dacia mengangkat-angkat pundaknya. “Aku nggak pernah memahaminya.”Dacia tidak pernah berhubungan dengan Jules. Mereka juga baru sering berinteraksi pada beberapa tahun belakangan ini.Saat Jules masih kecil, dia diantar ke Negara Makronesia atas bisa terhindar dari serangan Lidora. Pada saat itu, Dacia masih belum kenal dengan Jules. Dacia hanya pernah mendengar namanya saja.Jules memang adalah kakak sepupunya, tetapi sebenarnya dia hanya lebih besar satu tahun dari Dacia.Di mata para senior, meski usia Jules masih muda, dia sangat berbakat. Dia menguasai banyak pengetahuan seperti keuangan, teknologi, saham, dunia hiburan, perjudian, bahkan perhiasan. Dengan kemampuan Jules, bisa jadi Keluarga Tanzil akan bangkit kembali dalam beberapa tahun ini. Beberapa tahun lalu, saat Andreas membawa Jules menghadiri berbagai jenis acara. Jules diragukan dan juga dipersulit, tapi dia tetap bersikap tenang.Dunia bisnis penuh dengan jebakan. Seandainya Jules tidak menguasai sedik
Atas dasar apa? Kenapa Lisa tidak bisa dibandingkan dengan Jessie?Lisa mengepal erat tangannya. Tetiba muncul sebuah ide “brilian” di benaknya.Silvia merangkul lengan Hengky berjalan ke hadapan para hadirin. Silvia yang sudah pulih itu kelihatan lebih bersemangat dan tidak sepucat sebelumnya.Meskipun Silvia adalah seorang tuan putri, dia tetap bersikap layaknya seorang wanita biasa yang ramah dan baik hati. Dia mengambil gelas, lalu bersulang terhadap para tamu.Hengky juga sangat pengertian. Dia menyuruh pelayan untuk membawakan segelas jus. “Kamu baru saja sembuh. Jangan minum alkohol dulu.”Silvia pun tersenyum. “Hanya sedikit saja, tidak apa-apa, kok. Aku juga bukan anak kecil.”Hengky menyelipkan rambut ke belakang daun telinga Silvia. Dia juga ikut tersenyum. “Di mataku kamu itu seorang anak kecil.”Orang-orang di sekitar pun tertawa. “Sudah bertahun-tahun Pak Hengky dan Bu Silvia menikah. Tapi kalian bagai pasangan baru saja.”“Kamu mesti menciptakan keromantisan dalam hubung
Orang-orang hanya akan mengasihani Lisa. Kemudian, berasumsi Keluarga Tanzil sedang menganiayanya.Hal yang paling penting adalah Andreas tidak mengetahui masalah ini. Belakangan ini Andreas sangat sibuk hingga jarang pulang ke rumah. Lisa berani bertaruh, dia pasti akan mempertanyakan masalah ini ketika melihat penampilan Lisa.Berhubung semua orang lagi berkumpul bersama, Lisa pun beraksi. Memangnya kenapa kalau Jules cukup berkuasa di Keluarga Tanzil? Apa dia berani mempersulit Lisa di hadapan banyak orang?Asalkan Andreas menyadari Lisa telah dipersulit, Andreas pasti tidak mungkin tidak mengabulkan permintaan Lisa untuk tinggal di luar. Setelah Lisa keluar dari pantauan Jules, dia pun bisa memperoleh apa yang dia inginnya.Lisa melihat ke sisi Andreas, lalu berkata dengan penuh hati-hati, “Ayah, aku … aku hanya ingin menyenangkan semua orang. Apa aku sudah melakukan kesalahan?”Kening Andreas tampak berkerut. Acara hari ini adalah acara syukuran atas pulihnya kondisi tubuh Silvia.
Dulu Jessie juga memanggil Jules dengan sebutan itu. Ketika mendengar ada yang memanggil Jules dengan sebutan itu, hati Jessie pun terasa tidak nyaman.Jules dan Andreas berjalan ke ruang baca. Lisa sudah mengganti pakaiannya, sedang berjalan menuruni tangga. Kebetulan dia bertemu dengan sosok Jessie.Berhubung Lisa berani melawan Jules di hadapan orang banyak, tentu saja dia tidak takut Jules akan membalasnya. Apalagi akan ada adegan seru nanti.Bukankah Jules peduli dengan Jessie? Bukankah Jules sengaja menyiksanya demi Jessie? Seandainya reputasi Jessie hancur, apa mungkin Jules masih akan menyukai Jessie lagi?Lisa berjalan ke samping meja, lalu mengambil segelas anggur. Dia memasukkan bubuk obat ke dalam minuman tersebut.Selagi Jessie sedang membalikkan kepalanya berbincang dengan orang lain, Lisa pun menukar minuman di meja.“Jessie.”Jessie memalingkan kepalanya dan senyuman di wajahnya spontan menghilang. Entah sejak kapan Lisa yang sedang memegang gelas berdiri di sampingnya.
Bahkan Lisa juga terbengong. Betapa inginnya dia membanting gelas di tangannya saat ini.Jessie merasa kesal, langsung mencubit pinggang Jules. Dia berbisik, “Sejak kapan aku setuju buat jadi kekasihmu?”Jules merangkul pinggang Lisa dengan terang-terangan. “Sekarang masih bukan?”Jessie menggembungkan pipinya. “Kakakku nggak akan setuju.”Jules menyentil hidung Jessie. Dia melayangkan tatapan manja ke sisi Jessie. “Aku akan membuat mereka setuju.”Tetiba terdengar suara tawa Silvia. Dia bersama Hengky berjalan ke sisi mereka. “Jules, kenapa kamu malah bercanda sama Jessie?”Hengky juga menimpali, “Iya, kenapa kalian pacarannya diam-diam? Bahkan kami juga tidak mengetahuinya.”Jules tersenyum. “Bukannya aku lagi publikasi?”Silvia berjalan maju, lalu menarik tangan Jessie. “Aku cukup menyukai Jessie. Aku sungguh gembira apabila Jessie bisa menjadi kekasihnya Jules.”Wajah Jessie terasa panas. Dia sungguh merasa malu.Masalah Jules mempublikasikan Jessie sebagai kekasihnya menutup masal
Kimin menghentikan mobil, lalu mematikan mesin mobil. Dia melihat ke sisi kaca spion tengah dengan wajah datar. “Apa kamu kira Tuan Muda akan mengaturnya?”Lisa merasa gemetar. “Apa maksudmu?”Kimin tidak menjawab.Tetiba tampak beberapa lelaki membuka pintu mobil hendak menariknya keluar mobil. Namun, Lisa berusaha untuk meronta. “Aku nggak mau! Aku mau pulang. Aku mau cari Ayah ….”“Meskipun kamu cari Pak Andreas, semuanya juga tidak ada gunanya. Dia tidak akan ikut campur dalam urusan ini.”Lisa diseret keluar mobil. Dia pun meronta dengan menangis. “Jangan! Aku nggak mau tinggal di tempat rongsokan ini. Aku mau ketemu sama Jules!”Pada saat ini, sebuah mobil berhenti di hadapan Lisa. Begitu melihat Jules menuruni mobil, para lelaki itu pun langsung memberi hormat kepadanya.Lisa berlari ke hadapan Jules, lalu menarik ujung celananya sembari memelas, “Kak Jules, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini? Meskipun kamu benci sama aku, kamu juga nggak boleh antar aku ke tempat seperti i
Sekujur tubuh Lisa gemetar.Akhirnya Lisa mengerti kenapa Jules tidak memperlakukannya dengan baik selama beberapa tahun ini. Ternyata ingatan Jules sudah pulih.“Bukannya kamu ingin Jessie mencoba rasanya dihancurkan? Kalau begitu, kamu bisa tinggal di pasar gelap ini untuk menikmati perlakuan itu.” Jules pun membalikkan tubuhnya dengan dingin.Lisa melebarkan matanya. Rasa takut seketika membaluti dirinya. Dalam hitungan detik, Lisa diseret oleh beberapa orang lelaki. Tak peduli bagaimana Lisa menjerit maupun menangis, tidak ada satu pun yang memedulikannya.Malam harinya, Andreas masih belum tidur. Dia duduk di ruang tamu sembari memikirkan sesuatu. Saat Jules pulang, Andreas pun bertanya, “Apa kamu sudah mengatur tempat tinggal untuk Lisa?”Jules memutar bola matanya, lalu tersenyum tipis. “Dia sangat puas dengan tempat tinggalnya sekarang.”Andreas mengerutkan sedikit keningnya. Dia terdiam beberapa saat, baru berkata, “Jules, apa benar kecelakaanku waktu itu sudah direncanakan?”
Jessie pun tersenyum. “Aku yang dulu sama seperti kamu yang sekarang. Aku sangat memercayainya. Tapi dia sendiri yang sudah menghancurkan rasa percayaku terhadapnya. Dia beri tahu kamu, dia barulah orang yang melewati masa sukar bersama Jules? Jelas-jelas aku orangnya, kenapa malah jadi dia? Dia hanya berani mengatakannya di hadapanmu saja. Coba suruh dia mengatakannya di hadapanku!”Akhirnya Jessie tahu kenapa Lisa terus memanggil Jules dengan sebutan “Kak Jules”. Ternyata dia ingin membohongi Jules yang sedang amnesia. Pantas saja, empat tahun lalu, dia bisa pergi mencari Jules.Seandainya bukan karena Jessie sudah menyadari intrik Lisa, sepertinya hatinya akan terasa lara saat ini.Juliana terbengong di tempat. Dia tidak percaya dengan apa kata Jessie. “Mana mungkin? Dia nggak bakal bohongi aku.”“Kalau kamu percaya sama dia, itu juga urusanmu. Tapi jangan cari masalah sama aku lagi. Aku, Jessie, bukanlah orang yang bisa ditindas.”Jessie mendorong Juliana, lalu berjalan meninggalka