Sekujur tubuh Lisa gemetar.Akhirnya Lisa mengerti kenapa Jules tidak memperlakukannya dengan baik selama beberapa tahun ini. Ternyata ingatan Jules sudah pulih.“Bukannya kamu ingin Jessie mencoba rasanya dihancurkan? Kalau begitu, kamu bisa tinggal di pasar gelap ini untuk menikmati perlakuan itu.” Jules pun membalikkan tubuhnya dengan dingin.Lisa melebarkan matanya. Rasa takut seketika membaluti dirinya. Dalam hitungan detik, Lisa diseret oleh beberapa orang lelaki. Tak peduli bagaimana Lisa menjerit maupun menangis, tidak ada satu pun yang memedulikannya.Malam harinya, Andreas masih belum tidur. Dia duduk di ruang tamu sembari memikirkan sesuatu. Saat Jules pulang, Andreas pun bertanya, “Apa kamu sudah mengatur tempat tinggal untuk Lisa?”Jules memutar bola matanya, lalu tersenyum tipis. “Dia sangat puas dengan tempat tinggalnya sekarang.”Andreas mengerutkan sedikit keningnya. Dia terdiam beberapa saat, baru berkata, “Jules, apa benar kecelakaanku waktu itu sudah direncanakan?”
Jessie pun tersenyum. “Aku yang dulu sama seperti kamu yang sekarang. Aku sangat memercayainya. Tapi dia sendiri yang sudah menghancurkan rasa percayaku terhadapnya. Dia beri tahu kamu, dia barulah orang yang melewati masa sukar bersama Jules? Jelas-jelas aku orangnya, kenapa malah jadi dia? Dia hanya berani mengatakannya di hadapanmu saja. Coba suruh dia mengatakannya di hadapanku!”Akhirnya Jessie tahu kenapa Lisa terus memanggil Jules dengan sebutan “Kak Jules”. Ternyata dia ingin membohongi Jules yang sedang amnesia. Pantas saja, empat tahun lalu, dia bisa pergi mencari Jules.Seandainya bukan karena Jessie sudah menyadari intrik Lisa, sepertinya hatinya akan terasa lara saat ini.Juliana terbengong di tempat. Dia tidak percaya dengan apa kata Jessie. “Mana mungkin? Dia nggak bakal bohongi aku.”“Kalau kamu percaya sama dia, itu juga urusanmu. Tapi jangan cari masalah sama aku lagi. Aku, Jessie, bukanlah orang yang bisa ditindas.”Jessie mendorong Juliana, lalu berjalan meninggalka
Inilah model yang diidamkan perusahaan periklanan!“Dik, tunggu sebentar!”Langkah kaki Jessie seketika berhenti. Dia menoleh dengan bingung, lalu tampak seorang lelaki berkacamata menyerahkan kartu namanya. “Dik, izinkan aku mengganggu sedikit waktumu.”Jessie melihat kartu namanya. Lelaki ini adalah direktur dari Perusahaan AF.Jessie mengangkat kepalanya. “Pak Randy, ada urusan apa?”“Perusahaan kami lagi mencari bintang iklan parfum. Aku merasa kamu sangat sesuai dengan kriteria model yang aku cari. Jadi, bisa tidak kamu membantu kami?”Tanpa menunggu balasan dari Jessie, Randy pun berkata dengan serius, “Kamu tenang saja, kami tidak akan memberi imbalan kecil, apalagi memaksamu untuk tanda tangan kontrak dalam jangka panjang. Kami hanya butuh kamu ikut syuting iklan parfum saja.”Jessie mulai merasa ragu. “Tapi aku masih belum tamat ….”“Tidak masalah. Kami hanya butuh beberapa foto dan video saja. Kalau cepat, paling-paling akan selesai dalam waktu satu jam.”Randy sudah mencari
Di dalam asrama, Jessie sedang melewati depan kamar Dacia. Ketika melihat pintu kamar yang tidak ditutup rapat, Jessie jadi kepikiran dengan ucapan Jerremy sewaktu di kantin tadi. Dia merasa sudah seharusnya dia mewakili abangnya untuk minta maaf.“Dacia, ada yang ingin ….”Saat Jessie membuka pintu kamar, Dacia segera menutup laptopnya, lalu mengangkat kepala untuk menatapnya. “Kamu kagetin aku saja.”Jessie menunduk. “Maaf, aku bukan sengaja.”“Nggak apa-apa, bukan masalah besar juga.” Dacia membereskan meja belajar yang berantakan, lalu melanjutkan, “Oh, ya, apa yang ingin kamu katakan tadi?”“Aku ingin minta maaf sama kamu.”Gerakan tangan Dacia berhenti. Dia bertanya dengan bingung, “Minta maaf?”Jessie menunduk. “Kamu jangan masukin ucapan Kak Jerry ke hati, ya. Dia cuma takut aku ….”Belum sempat Jessie menyelesaikan omongannya, tatapannya tertuju pada selembar sketsa yang jatuh di atas lantai.Dacia tidak memperhatikan Jessie yang sedang memungut sketsa itu. Dia sedang memberes
Hanya saja mitra kerja sama tiba-tiba mengubah persyaratannya lantaran mengingat Negara Makronesia adalah pasar terbesar mereka.Saat Randy merasa serbasalah, Jessie pun bersuara, “Aku nggak merasa aku akan menghancurkan reputasi merek ini. Berhubung mereka mencari aku untuk menjadi bintang iklan mereka, aku pun semakin yakin aku bisa menyelesaikan pemotretan dengan baik.”Namun, Sarah malah meremehkan rasa percaya diri Jessie. “Hanya dengan mengandalkan seorang anak yang masih kuliah? Kamu kira kamu siapa, bisa ikut syuting iklan? AF itu merek yang sangat besar. Kamu kira merek abal-abal?”Selebritas memiliki penggemar. Menggunakan selebritas untuk menjadi bintang iklan pasti akan membuat penjualan lebih laris lagi. Sekarang seorang mahasiswi malah akan menjadi bintang iklan merek terkenal ini, mana mungkin dia tidak diragukan oleh orang-orang?Jessie mengangkat kepalanya, lalu berkata dengan serius, “Kalau begitu, kita mulai sekarang. Kalau kalian nggak puas dengan hasilnya, aku bisa
Entah kenapa, Jessie yang melakoni peran putri duyung malah menjadi hujatan para warganet. Kebanyakan dari mereka pun adalah penggemar setia Sarah.Saat Jessie melihat komentar buruknya, dia kepikiran dengan ucapan Sarah waktu itu. Dia yakin masalah ini pasti berhubungan dengan Sarah.Dacia dan Jessie sedang berjalan kembali ke sekolah. “Kamu sudah menyinggung Sarah?”Jessie mengangkat-angkat pundaknya. “Bisa jadi.”“Sarah itu calon istrinya Charles. Dia adalah seorang artis bertaraf internasional. Dengar-dengar demi kesuksesan Sarah di dunia hiburan, ayahnya juga sudah menyuntikkan dana yang cukup besar.”Jessie merasa syok. Ternyata Sarah adalah calon istri dari abangnya Dacia.Pada saat ini, sebuah mobil sedan berhenti di samping mereka. Jendela mobil diturunkan secara perlahan. Orang yang duduk di dalam mobil tak lain adalah Charles.Tatapan Charles tertuju pada diri Jessie. “Apa Nona Jessie ada waktu? Bisa kita bicara sebentar?”Raut wajah Dacia langsung berubah muram. Dia spontan
Charles merasa syok. Keningnya spontan berkerut. “Nona Jessie, untuk apa kamu terus mempermasalahkan hal ini? Kamu sudah berhasil merebut posisi bintang iklannya dan sudah mempermalukannya di hadapan orang banyak. Kalau kamu mengalah, dia pasti akan mengingat kebaikanmu.”“Aku juga nggak perlu dia mengingat kebaikanku.” Jessie berdiri. “Aku juga nggak rebut apa-apa darinya. Perusahaan periklanan yang mencariku. Masalahnya juga nggak ada hubungannya sama aku. Untuk apa kalian mempersulitku yang hanya seorang mahasiswi?”Charles berusaha untuk memendam emosinya.Sarah menyuruh Charles untuk memberi pelajaran terhadap wanita ini. Hanya saja, dia tidak mungkin menyinggung Keluarga Fernando demi kepuasan calon istrinya. Jadi, dia berharap Jessie bisa “mengalah”, tidak mengganggu Sarah lagi.“Nona Jessie, aku melakukan semua ini juga demi kebaikanmu. Dengan karakter Sarah, dia pasti tidak akan melepaskanmu. Tapi asalkan kamu bersedia untuk mengalah, menyuruh pihak merek mencabut posisi duta
Jessie tidak tahu harus berbuat apa. Dia terpaksa menggunakan tatapan “memelas” menatap ke sisi Derrick. Derrick juga hanya bisa melirik Jessie dari kaca spion tengah dengan tatapan tidak berdaya.“Nona Jessie, kamu temani Tuan Muda di mobil dulu. Aku pergi beli barang bentar.”Derrick juga sudah berpengalaman. Dia terpaksa mencari alasan untuk memberi ruang kepada mereka berdua.Derrick juga sudah lama mengabdi di sisi Jules. Biasanya dia memang kesulitan untuk membaca isi hati majikannya. Namun, dia bisa membaca pemikiran Jules ketika dia sedang bersama Jessie.Belum sempat Jessie berbicara, Derrick sudah mematikan mesin mobil, lalu menuruni mobil.Jessie menggembungkan pipinya. “Ini mau tidur sampai jam berapa?”Lelaki di samping Jessie pun tersenyum. Dia menyandarkan kepalanya di atas pundak Jessie.Kali ini Jessie merasa syok. Dia memiringkan kepala untuk menatap si lelaki. Hidung mancung, bulu mata lebat, bahkan bibirnya juga sangat indah. Sepertinya tidak ada satu pun dari kelim