Berbeda dengan Jules, perilakunya di luar bayangan Lisa. Dia kelihatan sangat tenang, tetapi sebenarnya dia sangatlah sadis.Andreas masih akan melindunginya lantaran Lisa adalah “penyelamatnya”. Jules memang menghormati keputusan Andreas. Namun, dia tidak akan membiarkan Lisa hidup tenang di belakang.“Kimin.” Jules melihat ke sisi pengurus rumah. “Aturkan pekerjaan rumah yang paling melelahkan untuknya. Keluarga Tanzil tidak menghidupi pengangguran. Suruh pelayan untuk mengawasinya. Kalau dia berani malas-malasan, jangan beri dia minum setetes air pun.”Kimin mengangguk. “Baik.”Wajah Lisa terasa sangat sakit. Dia masih duduk di atas lantai. Biasanya, Lisa tidak pernah melakukan pekerjaan rumah di rumahnya. Setelah tinggal di Kediaman Tanzil, dia malah harus melakukan semuanya.Kedudukan Lisa di Kediaman Tanzil bahkan lebih rendah daripada pelayan. Sepertinya kehidupannya lebih buruk daripada diusir dari Kediaman Tanzil. Tidak! Lisa mesti mencari cara untuk bangkit kembali.…Keesoka
Jules memalingkan kepala untuk menatap Jessie. “Ada apa?”Jessie menunduk. “Aku merasa nggak enak, soalnya aku datang dengan tangan kosong.”Setidaknya Jessie mesti mempersiapkan sebuket bunga atau keranjang buah.Jules berhadapan dengan Jessie yang sedang cemberut. “Dia sudah cukup gembira bisa dijenguk oleh calon menantunya.”“Calon ….” Tetiba Jessie terbengong di tempat. Dia mengangkat kepalanya menatap Jules dengan kaget. “Calon menantu?”Jules hanya mengangkat-angkat alis dan tidak menjawab.Wajah Jessie seketika merona. Dia mendorong Jules. “Siapa juga yang mau nikah sama kamu? Dasar nggak tahu malu!” Jessie langsung melarikan diri.Jules pun tersenyum ketika melihat Jessie yang berlari itu. Pada hari Selasa.Belakangan ini Jerremy sedang sibuk dengan skripsinya. Dia pun tidak memiliki waktu luang untuk mengurus masalah lain. Saat Jerremy berjalan menuruni tangga, tetiba dia mendengar ada yang sedang membahas kabar pacaran Jules dengan Jessie.“Serius? Putri dari Keluarga Ferna
“Maaf sekali.” Dacia mengangkat-angkat pundaknya. “Aku nggak pernah memahaminya.”Dacia tidak pernah berhubungan dengan Jules. Mereka juga baru sering berinteraksi pada beberapa tahun belakangan ini.Saat Jules masih kecil, dia diantar ke Negara Makronesia atas bisa terhindar dari serangan Lidora. Pada saat itu, Dacia masih belum kenal dengan Jules. Dacia hanya pernah mendengar namanya saja.Jules memang adalah kakak sepupunya, tetapi sebenarnya dia hanya lebih besar satu tahun dari Dacia.Di mata para senior, meski usia Jules masih muda, dia sangat berbakat. Dia menguasai banyak pengetahuan seperti keuangan, teknologi, saham, dunia hiburan, perjudian, bahkan perhiasan. Dengan kemampuan Jules, bisa jadi Keluarga Tanzil akan bangkit kembali dalam beberapa tahun ini. Beberapa tahun lalu, saat Andreas membawa Jules menghadiri berbagai jenis acara. Jules diragukan dan juga dipersulit, tapi dia tetap bersikap tenang.Dunia bisnis penuh dengan jebakan. Seandainya Jules tidak menguasai sedik
Atas dasar apa? Kenapa Lisa tidak bisa dibandingkan dengan Jessie?Lisa mengepal erat tangannya. Tetiba muncul sebuah ide “brilian” di benaknya.Silvia merangkul lengan Hengky berjalan ke hadapan para hadirin. Silvia yang sudah pulih itu kelihatan lebih bersemangat dan tidak sepucat sebelumnya.Meskipun Silvia adalah seorang tuan putri, dia tetap bersikap layaknya seorang wanita biasa yang ramah dan baik hati. Dia mengambil gelas, lalu bersulang terhadap para tamu.Hengky juga sangat pengertian. Dia menyuruh pelayan untuk membawakan segelas jus. “Kamu baru saja sembuh. Jangan minum alkohol dulu.”Silvia pun tersenyum. “Hanya sedikit saja, tidak apa-apa, kok. Aku juga bukan anak kecil.”Hengky menyelipkan rambut ke belakang daun telinga Silvia. Dia juga ikut tersenyum. “Di mataku kamu itu seorang anak kecil.”Orang-orang di sekitar pun tertawa. “Sudah bertahun-tahun Pak Hengky dan Bu Silvia menikah. Tapi kalian bagai pasangan baru saja.”“Kamu mesti menciptakan keromantisan dalam hubung
Orang-orang hanya akan mengasihani Lisa. Kemudian, berasumsi Keluarga Tanzil sedang menganiayanya.Hal yang paling penting adalah Andreas tidak mengetahui masalah ini. Belakangan ini Andreas sangat sibuk hingga jarang pulang ke rumah. Lisa berani bertaruh, dia pasti akan mempertanyakan masalah ini ketika melihat penampilan Lisa.Berhubung semua orang lagi berkumpul bersama, Lisa pun beraksi. Memangnya kenapa kalau Jules cukup berkuasa di Keluarga Tanzil? Apa dia berani mempersulit Lisa di hadapan banyak orang?Asalkan Andreas menyadari Lisa telah dipersulit, Andreas pasti tidak mungkin tidak mengabulkan permintaan Lisa untuk tinggal di luar. Setelah Lisa keluar dari pantauan Jules, dia pun bisa memperoleh apa yang dia inginnya.Lisa melihat ke sisi Andreas, lalu berkata dengan penuh hati-hati, “Ayah, aku … aku hanya ingin menyenangkan semua orang. Apa aku sudah melakukan kesalahan?”Kening Andreas tampak berkerut. Acara hari ini adalah acara syukuran atas pulihnya kondisi tubuh Silvia.
Dulu Jessie juga memanggil Jules dengan sebutan itu. Ketika mendengar ada yang memanggil Jules dengan sebutan itu, hati Jessie pun terasa tidak nyaman.Jules dan Andreas berjalan ke ruang baca. Lisa sudah mengganti pakaiannya, sedang berjalan menuruni tangga. Kebetulan dia bertemu dengan sosok Jessie.Berhubung Lisa berani melawan Jules di hadapan orang banyak, tentu saja dia tidak takut Jules akan membalasnya. Apalagi akan ada adegan seru nanti.Bukankah Jules peduli dengan Jessie? Bukankah Jules sengaja menyiksanya demi Jessie? Seandainya reputasi Jessie hancur, apa mungkin Jules masih akan menyukai Jessie lagi?Lisa berjalan ke samping meja, lalu mengambil segelas anggur. Dia memasukkan bubuk obat ke dalam minuman tersebut.Selagi Jessie sedang membalikkan kepalanya berbincang dengan orang lain, Lisa pun menukar minuman di meja.“Jessie.”Jessie memalingkan kepalanya dan senyuman di wajahnya spontan menghilang. Entah sejak kapan Lisa yang sedang memegang gelas berdiri di sampingnya.
Bahkan Lisa juga terbengong. Betapa inginnya dia membanting gelas di tangannya saat ini.Jessie merasa kesal, langsung mencubit pinggang Jules. Dia berbisik, “Sejak kapan aku setuju buat jadi kekasihmu?”Jules merangkul pinggang Lisa dengan terang-terangan. “Sekarang masih bukan?”Jessie menggembungkan pipinya. “Kakakku nggak akan setuju.”Jules menyentil hidung Jessie. Dia melayangkan tatapan manja ke sisi Jessie. “Aku akan membuat mereka setuju.”Tetiba terdengar suara tawa Silvia. Dia bersama Hengky berjalan ke sisi mereka. “Jules, kenapa kamu malah bercanda sama Jessie?”Hengky juga menimpali, “Iya, kenapa kalian pacarannya diam-diam? Bahkan kami juga tidak mengetahuinya.”Jules tersenyum. “Bukannya aku lagi publikasi?”Silvia berjalan maju, lalu menarik tangan Jessie. “Aku cukup menyukai Jessie. Aku sungguh gembira apabila Jessie bisa menjadi kekasihnya Jules.”Wajah Jessie terasa panas. Dia sungguh merasa malu.Masalah Jules mempublikasikan Jessie sebagai kekasihnya menutup masal
Kimin menghentikan mobil, lalu mematikan mesin mobil. Dia melihat ke sisi kaca spion tengah dengan wajah datar. “Apa kamu kira Tuan Muda akan mengaturnya?”Lisa merasa gemetar. “Apa maksudmu?”Kimin tidak menjawab.Tetiba tampak beberapa lelaki membuka pintu mobil hendak menariknya keluar mobil. Namun, Lisa berusaha untuk meronta. “Aku nggak mau! Aku mau pulang. Aku mau cari Ayah ….”“Meskipun kamu cari Pak Andreas, semuanya juga tidak ada gunanya. Dia tidak akan ikut campur dalam urusan ini.”Lisa diseret keluar mobil. Dia pun meronta dengan menangis. “Jangan! Aku nggak mau tinggal di tempat rongsokan ini. Aku mau ketemu sama Jules!”Pada saat ini, sebuah mobil berhenti di hadapan Lisa. Begitu melihat Jules menuruni mobil, para lelaki itu pun langsung memberi hormat kepadanya.Lisa berlari ke hadapan Jules, lalu menarik ujung celananya sembari memelas, “Kak Jules, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini? Meskipun kamu benci sama aku, kamu juga nggak boleh antar aku ke tempat seperti i
“Hujan terlalu lebat. Kami tidak bisa melihat wajah orang itu. Tapi, dari gerak-gerik mereka, sepertinya mereka itu preman.”Jules melihat ke sisi kamar pasien. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Kalian jaga dia dengan baik.”“Yang Mulia, tenang saja.”Jules meninggalkan rumah sakit, lalu memasuki mobil. Dia sungguh merasa geram. Saking geramnya, dia memukul setir mobil. Urat hijau kelihatan menonjol di punggung tangannya. Hanya saja, saat ini Jules semakin yakin lagi bahwa masalah ini berhubungan dengan pengurus rumah Keluarga Taylor.Namun sekarang Derrick belum siuman. Mereka tidak memiliki bukti untuk melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib. …Beberapa hari kemudian, sebuah rekaman suara dipublikasikan oleh peretas. “Transaksi” Reyhan dan anggota menteri yang tidak diketahui orang-orang viral di internet dan menggemparkan semua orang.Mereka memang sudah menghabiskan banyak uang untuk menekan berita itu. Hanya saja, berita itu sudah dicetak di majalah dan juga sudah terjua
Usai berbicara, Benn mengangkat kepalanya untuk melihat orang-orang itu. “Jadi, anak dan istri Pangeran baik-baik saja. Untuk apa Pangeran balas dendam?”Semua menteri di dalam ruangan terdiam membisu. Jika benar seperti itu, Jules memang tidak memiliki kemungkinan untuk meracuni narapidana. Silvia memecahkan suasana tegang. “Kalian semua juga sudah mendengarnya. Aku sangat memahami putraku. Seandainya aku memilih untuk melindunginya, untuk apa aku membiarkannya diselidiki oleh pihak kepolisian? Kalau putraku dan menantuku dipersulit, apa tidak seharusnya aku maju?”“Urusan negara memang adalah urusanku. Tapi, urusan keluargaku juga urusanku. Kalau aku tidak sanggup untuk mengurus keluargaku, apa aku sanggup untuk mengurus urusan negara? Aku menerima banyak tekanan sejak aku duduk di posisi ini. Apa ini yang dinamakan rasa setia kalian? Atau aku mesti menyerahkan posisiku kepada kalian?”“Yang Mulia, kami tidak bermaksud seperti itu ….”“Tidak bermaksud seperti ini? Sudah berapa banya
Pria tua itu mempersilakan Derrick memasuki rumah. Istri dari pria tua itu menyuguhkan segelas teh hangat untuk Derrick. Si pria menyuruh istrinya untuk istirahat dulu, lalu bertanya, “Kira-kira apa yang ingin Tuan tanyakan?”“Begini, beberapa waktu lalu Brayden dibunuh. Aku menerima perintah atasanku untuk menyelidiki alasan kematian Tuan Brayden.”Ketika pria tua itu mendengar masalah kematian Brayden, dia pun terbengong. “Apa? Brayden sudah mati?”Derrick mengangguk. “Aku dengar-dengar sebelumnya kamu pernah menjadi tetangga Brayden. Apa kamu tahu masalah Tuan Brayden, termasuk masalah keluarganya?”Hujan di luar sana semakin deras saja.Setelah beberapa saat kemudian, Derrick berpamitan dengan pria tua itu. Saat dia berjalan ke depan mobilnya, dia menyadari ada yang aneh dengan sekitar, dia segera menghentikan langkahnya.Di tengah hujan, beberapa pria berpakaian hitam mendekati Derrick.Lampu di dalam ruang baca Keluarga Taylor kelihatan menyala. Reyhan berdiri di belakang jendel
Raut wajah Reyhan berubah muram. Dia berusaha untuk menahan amarahnya. “Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Sissae. Wanita itu yang memanfaatkan Sissae. Sissae tidak mungkin melakukan hal yang akan mencelakai keturunan keluarga kerajaan.”“Oh, ya?” Silvia mengangkat cangkir teh. Tatapannya tertuju pada teh yang bening itu. “Kalau begitu, kenapa putraku dianggap sebagai tersangka ketika memeriksa penyebab kematian pengurus rumah itu?”“Yang Mulia, semua yang Pangeran adalah demi balas dendam terhadap istrinya. Pangeran mengutus anggotanya untuk mencari pelaku pembunuhan. Hanya saja, orang itu malah ditemukan dalam kondisi mati mengenaskan. Dalam masalah ini, Pangeran memang patut dicurigai.”“Kalau Jules patut dicurigai, memangnya Nona Sissae tidak patut untuk dicurigai?”Raut wajah Reyhan berubah tegang.Silvia mengangkat kepalanya untuk menatap Reyhan. Setiap ucapan yang dilontarkan sangat jelas. “Tahanan wanita itu memperalat Nona Sissae? Apa mungkin? Apa keuntungan baginya deng
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun