Share

Bab 1613

Jules mengusap ujung mata Jessie. “Sekarang kamu lagi kesal. Jelas sekali kamu lagi cemburu.”

“Aku nggak lagi kesal!”

“Kamu sendiri tidak sadar kalau kamu lagi cemburu.”

Jessie tidak tahu bagaimana menjelaskannya lagi.

Tatapan Jules tertuju pada bibir Jessie.

Tatapan membara itu membuat Jessie merespons. Dia memalingkan kepalanya. “Dasar berengsek.”

Jules pun tersenyum. “Kenapa aku malah jadi berengsek?”

“Apa kamu juga bersikap seperti ini terhadapnya?” Jessie semakin marah saja. Dia merasa ada yang berbeda dengan Jules. Dia berubah menjadi semakin kurang ajar saja.

Jules menyipitkan matanya. “Terhadap siapa?”

“Teman satu asramaku,” gumam Jessie.

Jules tertegun sejenak. Dia menatap sosok perhitungan Jessie, lalu spontan tersenyum. “Dasar bodoh, ini namanya bukan cemburu?”

Jessie merasa kesal dan tidak berbicara lagi.

Jules mengangkat pipi Jessie, lalu mengusap kulit putih mulusnya. “Dacia itu adik sepupuku.”

Jessie merasa bingung. “Tapi dia nggak mirip blasteran?”

Dacia tidak mirip sep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status