Share

Bab 1612

Sepertinya karena menemukan ada bayangan di kaca jendela. Si wanita pun terkejut spontan melepaskan headset melihat ke sisi Jessie.

Jessie juga terbengong sejenak.

Wanita di hadapannya kelihatan biasa-biasa saja, tidak tergolong sangat cantik. Hanya saja, dia tipikal wanita semakin dilihat semakin enak dipandang.

Jessie tersenyum dengan canggung. “Maaf, tadi aku sudah ketuk pintu, tapi kamu nggak kedengaran.”

Wanita itu melihat ke sisi Jessie sejenak, lalu mengalihkan pandangannya. Sikapnya kelihatan acuh tak acuh. “Aku lanjut latihan gitar dulu.”

“Oke, kalau begitu, aku nggak ganggu kamu lagi.” Jessie pun meninggalkan ruangan.

Keesokan harinya, ada kelas akting.

Jessie memikul ranselnya sembari berjalan ke dalam aula dengan kaki terpincang-pincang. Luka di ujung jari kakinya semakin membengkak di hari ketiga. Bahkan, Jessie merasa sakit ketika berjalan.

Setibanya di depan pintu aula, tetiba tampak Jules sedang berbicara dengan seorang perempuan. Perempuan itu tak lain adalah teman s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status