Javier tidak berencana melakukan gerakan selanjutnya lagi. Dia hanya ingin tidur sambil memeluk Claire saja. “Tidurlah.”Merasakan napas hangat dari si lelaki, entah kenapa Claire merasa lega dan mulai mengantuk.…Claire dan Javier turun ke lantai bawah. Saat ini, Rendy sudah selesai mempersiapkan sarapan. Dia pun tersenyum kepada mereka. “Sudah bangun, ya? Makan dulu baru pulang.”Baru saja Claire duduk di depan meja makan, tampak Lucy yang merias dirinya dengan sangat cantik turun bersama Gabriana.“Claire, bagaimana tidurmu dengan Tuan Javier semalam?”Pertanyaan Gabriana yang penuh dengan antusias dijawab Claire dengan tidak acuh. “Emm, biasa.”Gabriana memberi isyarat mata terhadap Lucy. Dia pun tersenyum, lalu duduk di samping Claire. “Kak, apa aku boleh duduk di sini?”“Terserah kamu,” balas Claire.Lucy pun duduk di sampingnya dan bertanya dengan nada bersahabat, “Kak, aku baru saja datang ke ibu kota, aku masih asing dengan semua ini. Maksud Nenek, gimana kalau Kak Claire baw
Gabriana pun merasa malu hingga hampir meluapkan emosinya.Ucapan Claire tadi juga terdengar tidak nyaman di hati Lucy. Hanya saja, demi mendekati Tuan Javier, dia pun menyetujuinya, “Kak, aku … aku orangnya sangat bodoh. Semoga Kak Claire dan Kak Javier bisa lebih sabar dalam mengajariku.”Claire pun tersenyum. “Aku orangnya sangat tegas.”Lucy terdiam.Javier menatap Claire yang sedang melawan Lucy, entah kenapa dia malah tersenyum. Istrinya yang ingin menjebak orang lain kelihatan sangat imut.…Keinginan Lucy pun terkabulkan. Dia berhasil bekerja di Grup Angkasa. Lucy menatap gedung yang mewah dan besar ini, alhasil dia merasa sangat antusias.Tak disangka perusahaan Javier akan sebesar ini. Dia memang adalah keluarga konglomerat di ibu kota.Hmph! Asalkan Lucy bisa bekerja di sini, cepat atau lambat Javier pasti akan memperhatikan dirinya!Lucy dan Claire datang ke lantai 16. Dia mengamati sekeliling, lalu bertanya, “Kak Claire, apa Kak Javier nggak kerja di sini?”Claire pun mena
Claire tersenyum. “Sepertinya Tuan Javier sakit hati? Kalau begitu, aku akan pindahin dia ke kantormu.”Javier juga ikut tersenyum. Dia berjalan ke sisi Claire, lalu memeluk pinggangnya, menindih Claire ke sisi pintu. “Kamu yakin kamu tidak cemburu?”Claire menatap Javier dengan tatapan datar. Dia hanya tidak suka melihat Lucy yang sok lemah lembut itu. Ditambah lagi, memangnya kenapa kalau Lucy bekerja di studionya?Jadi, Claire menepis tangan Javier. “Jangan memelukku terus! Nggak enak kalau dilihatin orang lain.”“Biarkan saja.”Selesai berbicara, si lelaki langsung menyerang bibir indah Claire. Claire emosi langsung menggigitnya. “Javier, aku harap kamu bisa jaga sikapmu!”Javier malah mengusap belakang kepala Claire, lalu kembali menguasai bibir delima itu. Saat ini, Javier dapat merasakan bahwa wanita ini sudah terbiasa dengan ciumannya ….“Uhm ….” Claire menarik lengan si lelaki, tetapi pelukan Javier malah semakin erat lagi. Ciuman Javier hari ini lebih lincah daripada sebelumn
Imelda tahu putrinya juga menyukai Javier. Dia segera membujuk, “Sekarang kamu tidak usah pedulikan masalah Javier dulu. Asalkan kamu bisa menduduki posisi nona muda dari Keluarga Gufree, mana mungkin Javier tidak menyukaimu?”Ketika mengungkit masalah ini, Kayla pun menarik tangan ibunya. “Ibu, benar apa katamu. Aku harus membuat Keluarga Gufree mengira aku adalah putrinya Vina. Tapi aku harus mengambil rambut wanita murahan itu untuk melakukan tes DNA.”Imelda tersenyum sinis. “Gampang! Sekarang Lucy lagi di Grup Angkasa, suruh dia saja. Nanti si Claire juga tidak akan mencurigai kita.”Lucy yang tidak pernah melakukan pekerjaan berat itu malah didistribusikan di gudang. Dia merasa kesal dan juga menderita. Menjengkelkan sekali! Pasti Claire sengaja melakukannya!Pada saat ini, Lucy menerima panggilan dari Tante Imelda. Tanpa berpikir panjang, dia langsung mencurahkan kekesalannya terhadap Imelda.Imelda berlagak sedang menghiburnya, “Sudahlah, Lucy, kamu jangan marah lagi! Lagi pula
Claire berkata, “Kalau Imelda benar-benar melahirkan anak laki-laki, sepertinya Bu Gabriana akan sangat gembira. Bisa jadi dia akan semakin memanjakan cucu laki-lakinya itu. Kedudukan Imelda di Keluarga Adhitama juga akan berubah.”Tante Imelda menginginkan anak laki-laki?Lucy terlihat sangat kaget. Dia tahu neneknya lebih memprioritaskan anak laki-laki ketimbang anak perempuan. Di Kota Jimbar, adik laki-laki Lucy yang tidak berguna itu selalu diprioritaskan oleh Gabriana. Pada saat usia Lucy masih kecil, dia juga disuruh untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rumah, sedangkan adiknya tidak perlu melakukan apa-apa.Hanya di saat Lucy sudah beranjak dewasa dan sudah menginjak umur untuk berumah tangga, Nenek Gabriana baru bersikap baik terhadapnya. Dia berharap Lucy bisa menikah dengan anak orang kaya untuk menyokong karier adiknya.Hanya saja, Nenek Gabriana tidak tahu bahwa Lucy memang ingin menikah dengan anak orang kaya, tetapi dia tidak ingin membantu adiknya. Dia malah ingin terlep
“Dia bersedia untuk melakukan tes DNA.” Liliana membalikkan kepalanya untuk melihat Louis. “Nanti setelah hasilnya keluar, meski kamu tidak bisa menerimanya, kamu tetap harus menerimanya.”Louis mengangkat-angkat pundaknya. Sejak Kayla memarahi dua bocah cilik di restoran dan menyiram kopi ke tubuh orang lain, kesan Louis terhadapnya sangatlah buruk.Sebelumnya Louis pernah mendengar masalah Tante Vina. Dengan didikan Vina, mana mungkin dia akan melahirkan anak yang begitu tidak sopan santun?Hanya saja, jika benar semuanya seperti yang dikatakan sang ibu, hasil tes DNA memang menyatakan bahwa Kayla adalah adik sepupunya, kesan Louis terhadapnya juga tidaklah baik.“Bagaimana hasil pemeriksaanmu mengenai Desainer Zora?”Louis langsung berdiri tegak. “Dia adalah desainer perhiasan mewah, nama aslinya adalah Claire. Sepertinya dia memiliki hubungan dengan Tuan Javier.”Tatapan Liliana menjadi muram. “Ternyata dia orangnya?”Kayla pernah bercerita sebelumnya, dia memiliki adik tiri yang b
“Kakek, apa kamu merindukan kami?” tanya Jessie dengan mengedipkan matanya.“Apa masih perlu ditanya? Tentu saja Kakek sangat merindukan kalian.” Steven menyentil hidung mancung si kecil sambil menatapnya dengan tatapan manja.Ini adalah pertama kalinya Jerry datang ke sini. Jadi, dia sangatlah asing dengan rumah ini. “Kakek, rumahmu cantik sekali.”Steven pun tertawa terbahak-bahak. “Haha, ini juga rumah kalian.”Pembantu membawa Claire ke kamarnya. Dekorasi interior kamar sangatlah modern. Pemandangan di luar jendela sana juga sangatlah indah dan tenang. Dari dalam kamar, dapat terlihat gunung buatan dan bambu di dalam pekarangan.Saat ini, ponsel Claire berdering. Itu adalah panggilan dari ayahnya. Claire berjalan ke sisi jendela, lalu mengangkat panggilan tersebut, “Ayah?”“Claire, beberapa hari ini aku mengemas barang-barang peninggalan ibumu. Nanti kalau kamu menginginkannya, aku akan serahkan kepadamu.”Barang peninggalan ibu? Selama ini, Claire mengira Rendy tidak menyimpan bar
“Memangnya kenapa kalau nampak? Apa ada yang aneh?” Claire tersenyum sambil mengangkat-angkat pundaknya.Tatapan Javier berubah tajam. Dia berjalan melewati sisi Claire, lalu berbicara dengan nada datar, “Oh, sepertinya kamu juga tidak peduli.” Kalau begitu, Javier juga tidak perlu menjelaskannya.Claire tertegun di tempat. Ucapan Javier tadi bagai duri yang menancap di hatinya. Dia merasa sangat tidak nyaman.Kedua tangan Claire dikepal erat. Betul! Claire tidak memedulikannya! Tidak ada hubungan apa-apa di antara Claire dengan Javier ….Saat ini, ketiga bocah sedang mengintip dari celah pintu. Sepertinya hubungan ayah dan ibu mereka sedang di ujung tanduk!Steven berdiri di belakang ketiga bocah, lalu menepuk-nepuk kepala mereka.Kemudian, ketiga bocah pun bersuara, “Kakek, bagaimana kalau Ibu tidak menerima Ayah?”“Permasalahannya ada di diri ibu kalian. Kakek juga tidak tahu kenapa dia tidak bersedia untuk menerimanya, mungkin karena merasa tidak aman.”Steven juga tidak tahu apa y