Setelah Roger berjalan jauh, dia baru menyadari Izza masih di belakang. Dia berjalan ke belakang dengan ekspresi tidak berdaya. “Nanti kalau kamu hilang, aku tidak akan cari kamu.”Izza menunduk. Dia berusaha menyingkirkan ekspresi muram di wajahnya. “Aku juga bisa pulang sendiri.”Roger melipat kedua lengannya. “Kamu ingin main apa?”Sepertinya Izza tidak ingin pulang secepat ini. Meski dia tidak mengatakannya, Roger juga bisa menerkanya.Hari Raya adalah hari berkumpulnya keluarga. Roger tidak memiliki orang tua, biasanya dia selalu merayakan Hari Raya di Kediaman Fernando. Bagi Roger, Keluarga Fernando adalah anggota keluarganya.Orang tua Izza berada di luar negeri. Wajar dia merasa kesepian di saat seperti ini.“Aku nggak pernah main kembang api,” ucap Izza sambil menatap Roger.Roger tertegun sejenak. “Apa?”Izza mendengus dingin. “Aku nggak pernah main kembang api.”Roger kepikiran sesuatu, lalu mengangguk. “Kamu tunggu aku di sini.”Setelah Roger meninggalkannya, Izza pun duduk
Di Kediaman Morales.“Plak!”Andri menampar wajah Julie. Saat ibunya Julie, Asti, mendengar suara itu, dia bergegas menuruni tangga. “Suamiku, kamu lagi ngapain?”Julie yang ditampar juga tidak menangis maupun marah. Sepertinya dia tidak merasa sakit dengan tamparan itu.Andri membuang foto di atas meja dengan gusar. “Padahal kamu sudah menikah dengan Dimas, kamu malah berkencan dengan lelaki lain. Apa kamu ingin aku emosi hingga mati!”Asti berjalan ke sisi Julie, lalu memungut foto-foto tersebut. Semua foto itu hasil jepretan paparazi. Isinya adalah foto Julie sedang berkencan dengan lelaki lain.“Julie, kenapa ….” Asti mengangkat kepalanya, lalu tampak wajah sedikit membengkak Julie. Dia pun menelan kembali kata-kata kasarnya.Tidak dipungkiri, Julie bisa menjadi seperti ini juga tidak luput dari tanggung jawab Asti dan Andri.“Sudah selesai marahnya?” Julie mengibaskan rambut panjangnya ke belakang, lalu tertawa. “Kalian menyuruhku menikah. Oke, aku sudah menikah, aku sudah menurut
Herbert menatapnya. “Dia berantem lagi sama Pak Andri?”Meskipun Herbert sudah berumur, matanya masih sehat. Meskipun jaraknya cukup jauh, dia juga bisa melihat bengkak di wajah Julie. Satu-satunya orang yang bisa memukul Julie hanyalah Andri. Meski cucunya tidak puas dengan istrinya, dia juga tidak mungkin akan turun tangan memukul Julie.Dimas mengangguk.Herbert menghela napas. “Biarkan dia istirahat di atas.” Usai berbicara, dia berpesan kepada pelayan untuk mengantar makan siang ke kamarnya.Claire menatap Herbert. Sepertinya Hebert sama sekali tidak peduli dengan gosip-gosip yang menerpa Julie. Dapat diketahui apakah gosip itu nyata atau bukan.Selesai makan siang, Claire membawa Jessie jalan-jalan di halaman. Jessie merangkul lengannya. “Ibu, apa kedua pasangan yang menjalankan pernikahan bisnis nggak akan bisa bahagia?”Claire tertegun sejenak, lalu memalingkan kepala untuk menatapnya. “Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan hal ini?”Jessie spontan membalas, “Bukannya Tante dan Pam
Terusan didesain dengan model imut. Wanita yang berusia agak tua pasti tidak cocok dengan terusan ini. Buktinya, Jessie kelihatan sangat menawan dengan terusan itu.Selain soal usia, Jessie juga sangat berkarisma dan mewarisi penampilan cantik orang tuanya.Jessie baru berusia 14 tahun, tetapi dia sudah begitu cantik. Setelah Jessie dewasa nanti, bisa jadi dia akan menjadi wanita tercantik di ibu kota.“Sayangku, kenapa kamu secantik ini, sih! Aku sayang banget sama kamu!” Julie memeluk Jessie dengan erat. “Kalau aku itu cowok, aku bersedia untuk menunggumu selama 10 tahun.”Jessie memang sangat memesona! Namun, Jessie sungguh tidak berdaya.“Eh, ada Bu Julie di sini.” Terdengar suara seseorang dari belakang. Senyuman di wajah Julie menjadi kaku. Dia memalingkan kepalanya menatap wanita berambut merah dengan tubuh tinggi dan langsing.Wanita itu mengenakan pakaian bermerek dengan riasan tebal. Dia sungguh kelihatan bagai seorang selebritas saja.Manajer toko juga merasa canggung. Satu
“Bahkan meski aku pukul Julie, Pak Andri juga nggak bisa berkata lain. Semua orang juga tahu putrinya itu genit. Keluarga Ozara saja nggak peduli sama dia. Sudah syukur dia nggak diusir!”Julie pun tersenyum sembari meletakkan tangan di atas pundak Jessie. “Iya, selama ada Jessie, aku nggak bakal merasa takut.” Julie menatap Qintari sembari mengangkat-angkat alisnya. “Coba kamu pukul! Aku juga ingin lihat gimana kamu dipukul sama ayahmu besok.”Emosi Qintari seketika meledak. Dia mengangkat tinggi tangannya. Namun, belum sempat tamparan mengenai wajah Julie, tangannya pun ditarik.Qintari memalingkan kepalanya. Raut wajahnya seketika berubah muram ketika melihat Dimas. “Tuan, apa kamu lagi bantu wanita murahan ini?”Tidak mungkin Dimas menyukai Julie yang begitu genit. Meskipun mereka berdua telah menikah, Dimas juga tidak pernah mengungkit istrinya di depan umum. Mereka hanya melewati hidup mereka masing-masing.Itulah kenapa Qintari beranggapan Keluarga Ozara tidak akan membantu Juli
Kondisi Qintari lebih tragis daripada Julie. Wajahnya dipukul hingga membengkak. Pakaian dan rambutnya berantakan. Dia tidak kelihatan seperti anak keluarga orang kaya, melainkan lebih mirip dengan orang gila saja.Entah siapa yang melaporkan masalah ini ke polisi. Polisi pun bergegas ke lokasi kejadian. “Siapa yang berkelahi?”Qintari menunjuk Julie dengan menangis. “Pak Polisi, dia yang pukul aku.”Polisi melihat Qintari yang berantakan, lalu melihat ke sisi Julie. Kepalanya mulai terasa sakit. Bukankah dia adalah putri dari Keluarga Morales yang menikah dengan Tuan Dimas?Polisi terpaksa melirik ekspresi Dimas.Belum sempat Dimas berbicara, Julie duluan berjalan ke sisi polisi. “Pak Polisi, aku ikut sama kalian. Aku akan kerja sama dalam pemeriksaan.”Jessie merasa panik, langsung menunjuk Qintari. “Jelas-jelas bukan tanteku yang memulai. Dia yang duluan turun tangan.”Raut wajah Qintari langsung berubah.Polisi terdiam sejenak. Pada akhirnya dia juga menyuruh anggotanya membawa Qi
Polisi yang agak berumur selesai meminum tehnya, lalu membuka botol minum. “Baik, kalian obrolkan secara pribadi saja. Masalah ini sudah ditekan oleh Pak Andri. Kalian jangan buat masalah lagi.”Kedua polisi muda berdecak lantaran tidak diperbolehkan melanjutkan omongan ini. Jadi, mereka terpaksa menyibukkan diri mereka.Orang di luar pintu sudah tidak kelihatan batang hidungnya lagi. Saat ini Julie sedang duduk di ruang tahanan sembari menyantap makanannya. Makanan yang dipesan Julie adalah makanan dari restoran bintang lima. Berhubung kondisi Julie agak istimewa, pihak polisi mengizinkan dia untuk memesan makanan dari luar.“Bisa-bisanya kamu kepikiran untuk makan mewah di tempat seperti ini.” Gerakan tangan Julie tertegun ketika mendengar suara Dimas.Julie mengangkat kepalanya dengan malas. “Terserah aku mau makan apa. Pak polisi saja nggak atur aku, kamu malah atur-atur aku?”“Aku tidak sedang mengaturmu.” Sikap Dimas sangatlah datar. “Kakek suruh aku untuk menjemputmu.”Bola mat
Javier tersenyum. “Kamu menyuruh Dimas menikahinya karena alasan itu? Sepertinya semua tidaklah adil bagi Dimas.”Herbert mengangkat kepalanya, lalu menjawab dengan tenang, “Kalau mereka ingin bercerai, aku juga akan menyetujuinya. Sebenarnya aku lebih ingin mengangkat Julie menjadi cucu angkatku.”Kebetulan Dimas sedang menuruni tangga, dia bisa mendengar semua ucapan Herbert dengan jelas.Herbert memang tidak sedang bercanda. Waktu itu pernikahannya juga adalah pernikahan bisnis yang diatur oleh orang tuanya. Dia bisa merasakan betapa tersiksanya menikahi wanita yang tidak dicintainya.Meskipun Herbert berusaha untuk toleransi, memilih hidup dengan istrinya. Dia juga tidak bisa mengubah perasaannya terhadap Luna. Siapa sangka Luna akan meninggal di saat Herbert masih sangat mencintainya.Waktu itu, saat Herbert meninggalkan Negara Hyugana, dia tidak menyangka pertemuan mereka waktu itu adalah pertemuan terakhir mereka.Seiring berjalannya waktu, perasaan memang bisa berubah. Hanya sa
“Hujan terlalu lebat. Kami tidak bisa melihat wajah orang itu. Tapi, dari gerak-gerik mereka, sepertinya mereka itu preman.”Jules melihat ke sisi kamar pasien. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Kalian jaga dia dengan baik.”“Yang Mulia, tenang saja.”Jules meninggalkan rumah sakit, lalu memasuki mobil. Dia sungguh merasa geram. Saking geramnya, dia memukul setir mobil. Urat hijau kelihatan menonjol di punggung tangannya. Hanya saja, saat ini Jules semakin yakin lagi bahwa masalah ini berhubungan dengan pengurus rumah Keluarga Taylor.Namun sekarang Derrick belum siuman. Mereka tidak memiliki bukti untuk melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib. …Beberapa hari kemudian, sebuah rekaman suara dipublikasikan oleh peretas. “Transaksi” Reyhan dan anggota menteri yang tidak diketahui orang-orang viral di internet dan menggemparkan semua orang.Mereka memang sudah menghabiskan banyak uang untuk menekan berita itu. Hanya saja, berita itu sudah dicetak di majalah dan juga sudah terjua
Usai berbicara, Benn mengangkat kepalanya untuk melihat orang-orang itu. “Jadi, anak dan istri Pangeran baik-baik saja. Untuk apa Pangeran balas dendam?”Semua menteri di dalam ruangan terdiam membisu. Jika benar seperti itu, Jules memang tidak memiliki kemungkinan untuk meracuni narapidana. Silvia memecahkan suasana tegang. “Kalian semua juga sudah mendengarnya. Aku sangat memahami putraku. Seandainya aku memilih untuk melindunginya, untuk apa aku membiarkannya diselidiki oleh pihak kepolisian? Kalau putraku dan menantuku dipersulit, apa tidak seharusnya aku maju?”“Urusan negara memang adalah urusanku. Tapi, urusan keluargaku juga urusanku. Kalau aku tidak sanggup untuk mengurus keluargaku, apa aku sanggup untuk mengurus urusan negara? Aku menerima banyak tekanan sejak aku duduk di posisi ini. Apa ini yang dinamakan rasa setia kalian? Atau aku mesti menyerahkan posisiku kepada kalian?”“Yang Mulia, kami tidak bermaksud seperti itu ….”“Tidak bermaksud seperti ini? Sudah berapa banya
Pria tua itu mempersilakan Derrick memasuki rumah. Istri dari pria tua itu menyuguhkan segelas teh hangat untuk Derrick. Si pria menyuruh istrinya untuk istirahat dulu, lalu bertanya, “Kira-kira apa yang ingin Tuan tanyakan?”“Begini, beberapa waktu lalu Brayden dibunuh. Aku menerima perintah atasanku untuk menyelidiki alasan kematian Tuan Brayden.”Ketika pria tua itu mendengar masalah kematian Brayden, dia pun terbengong. “Apa? Brayden sudah mati?”Derrick mengangguk. “Aku dengar-dengar sebelumnya kamu pernah menjadi tetangga Brayden. Apa kamu tahu masalah Tuan Brayden, termasuk masalah keluarganya?”Hujan di luar sana semakin deras saja.Setelah beberapa saat kemudian, Derrick berpamitan dengan pria tua itu. Saat dia berjalan ke depan mobilnya, dia menyadari ada yang aneh dengan sekitar, dia segera menghentikan langkahnya.Di tengah hujan, beberapa pria berpakaian hitam mendekati Derrick.Lampu di dalam ruang baca Keluarga Taylor kelihatan menyala. Reyhan berdiri di belakang jendel
Raut wajah Reyhan berubah muram. Dia berusaha untuk menahan amarahnya. “Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Sissae. Wanita itu yang memanfaatkan Sissae. Sissae tidak mungkin melakukan hal yang akan mencelakai keturunan keluarga kerajaan.”“Oh, ya?” Silvia mengangkat cangkir teh. Tatapannya tertuju pada teh yang bening itu. “Kalau begitu, kenapa putraku dianggap sebagai tersangka ketika memeriksa penyebab kematian pengurus rumah itu?”“Yang Mulia, semua yang Pangeran adalah demi balas dendam terhadap istrinya. Pangeran mengutus anggotanya untuk mencari pelaku pembunuhan. Hanya saja, orang itu malah ditemukan dalam kondisi mati mengenaskan. Dalam masalah ini, Pangeran memang patut dicurigai.”“Kalau Jules patut dicurigai, memangnya Nona Sissae tidak patut untuk dicurigai?”Raut wajah Reyhan berubah tegang.Silvia mengangkat kepalanya untuk menatap Reyhan. Setiap ucapan yang dilontarkan sangat jelas. “Tahanan wanita itu memperalat Nona Sissae? Apa mungkin? Apa keuntungan baginya deng
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun