Share

Bab 1383

Setelah pertandingan selama dua jam berakhir, Jessie mengikuti Hiro berjalan keluar lapangan basket. Pada saat ini, Jessie memalingkan kepala untuk menatapnya. “Kak Hiro, apa kamu ingin main bola?”

Hiro tersenyum. “Biasa saja.”

“Bukannya penyakitmu sudah sembuh? Kalau kamu pengen main, kamu bisa main, ‘kan?” Jessie meletakkan tangan di belakang punggungnya. Gayanya bagai seorang senior saja.

Dua kakak tingkat yang tadinya bertanding sudah mengganti seragam mereka. Mereka pun berlari ke sisi Hiro, lalu merangkul pundaknya. “Kak Hiro-mu itu kutu buku. Dia cukup fokus dalam pelajaran saja. Masalah main bola tidak cocok sama dia.”

Hiro hanya tersenyum.

Jessie melipat kedua tangannya sembari menatap mereka berdua. “Kenapa nggak cocok?”

Kedua lelaki saling bertukar pandang dan tersenyum. “Kalau Hiro mahir dalam segala hal, apa kami masih ada jalan hidup lagi?”

Hiro tampan, kaya, dan juga murid unggulan. Dia sudah menjadi yang nomor satu di angkatan SMA. Kalau dia juga menguasai teknik bermai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status