Share

Bab 1290

Author: Daun Jahe
Seandainya semuanya bisa dimulai dari awal. Sayangnya, semuanya tidak memungkinkan.

Saat ini, di Negara Mardani.

Noni sedang duduk di dalam kamar pasien. Dokter sedang melepaskan perban yang membaluti wajah Noni. Suster pun mengambil cermin, lalu mengarahkannya ke hadapan Noni.

Noni melihat wajah asing di dalam cermin itu. Setelah melakukan operasi plastik sebanyak dua kali, wajahnya masih kelihatan agak membengkak.

Dokter berpesan, “Nona Noni, setengah tahun ini adalah masa pemulihan lukamu. Usahakan jangan menggosok wajahmu dengan terlalu kuat. Dengan begitu, wajahmu baru akan pulih dengan cepat.”

Nona tersenyum. “Terima kasih.”

Setelah dokter meninggalkan tempat, Nona melihat dirinya dari dalam cermin, lalu tersenyum. Mulai saat ini, dia akan berpamitan dengan masa lalu.

Dalam sekilas mata, waktu tiga tahun telah berlalu.

Media melaporkan bahwa Perusahaan Soulna telah menduduki peringkat keenam di jajaran dalam negeri. Perusahaan Soulna berhasil memasuki sepuluh besar. Posisinya ham
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1291

    Mobil berhenti di depan pintu hotel. Mereka berdua memasuki restoran. Selain pelayan yang sedang menunggu, tidak ada satu pun pelanggan di dalam restoran. Kelihatan sekali Javier telah mereservasi satu restoran.Para pelayan yang berbaris rapi menyapa, “Selamat datang!”Claire berjalan ke meja putih yang sudah dipersiapkan. Tampak ada sebuket mawar hitam di atas meja. Dia spontan tersenyum, lalu membalikkan tubuhnya melihat ke sisi Javier. “Ini kejutan yang kamu maksud?”Javier menarik bangku mempersilakan Claire untuk duduk. Dia membungkukkan tubuhnya mendekati Claire. “Demi merayakan terwujudnya impian Claire.”Javier duduk di seberang Claire, lalu menyuruh pelayan untuk membukakan botol anggur merah. Claire menopang dagu dengan satu tangan sembari menatap Javier dengan tersenyum. “Namanya juga demi mengejar langkahmu. Kalau nggak, jarak di antara kita terlalu jauh.”Javier mengambil botol anggur merah. “Sudah bagus bisa masuk peringkat sepuluh besar.”Claire mengangkat-angkat alisny

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1292

    “Apa?” Cherry menatap Claire.Claire menggeleng dengan tersenyum. “Nggak kenapa-napa.” Seandainya anak itu tidak gugur akibat kecelakaan, sekarang Claire pun sudah memiliki empat anak. Mungkin inilah yang dinamakan takdir. Itulah sebabnya Claire tidak pernah mengungkit untuk meminta anak keempat.Pada saat yang sama, di ruang wawancara Grup Angkasa.Seorang wanita sedang berhadapan dengan tiga orang penguji. Dia sedang menganalisa data yang bersangkutan dengan Grup Angkasa. Rasa percaya diri si wanita sungguh memuaskan hati ketiga penguji.Mereka membuka CV-nya. Listya, 29 tahun, tamatan S2 dari universitas arsitektur ternama di Negara Shawana. Latar pendidikannya boleh dikatakan cukup bagus.Salah seorang penguji berdiri, lalu berkata, “Nona Listya, tunggu kabar baik dari kami.”Listya berdiri, lalu mengangguk sedikit kepalanya. “Terima kasih.” Dia mengambil tas, lalu berjalan meninggalkan ruangan.Kebetulan Roger melewati sisi Listya. Dia refleks melirik sekilas. Listya pun tersenyum

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1293

    Lucy mengangkat kepalanya dengan gemetar. Dia memeluk kakinya, lalu berkata, “Pak Diandra, aku … aku bukan sengaja ingin melarikan diri. Hanya saja, orang itu terlalu menakutkan. Aku … aku nggak ingin layani dia, dia bisa membunuhku.”Diandra menjambak rambut Lucy. “Kamu itu kerjaannya jual diri. Sekarang kamu malah pilih pelanggan?”Tamparan dilayangkan ke wajah Lucy. Wajahnya seketika membengkak.Diandra meludah ke lantai. “Aku beri kamu 2 pilihan, bayar 2 miliar atau pergi minta maaf sama tamu. Kalau tidak, aku akan bunuh kamu sekarang.”Lucy merangkak, lalu bersujud di hadapan Diandra. “Aku … aku pilih untuk bayar uang ganti rugi! Aku akan ganti rugi!”Lucy sungguh tidak ingin menghadapi tamu yang kehilangan kewarasannya itu. Lucy bisa mati nantinya!“Tiga hari!” Diandra menjambak rambut Lucy, lalu bertatapan dengannya. “Kalau aku nggak melihat uang dalam waktu tiga hari, aku akan cabik-cabik kamu untuk dijadikan makanan ikan.”Diandra membawa anggotanya meninggalkan tempat, hanya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1294

    “Claire, kamu … sekarang kamu curiga aku lagi bohongin kamu, ya? Aku nggak lagi bohong!” Lucy merasa panik. Tentu saja dia tidak berani mengatakan bahwa dia mengetahuinya. Sebab, dia takut nantinya Claire tidak akan meminjamkan uang kepadanya.“Lucy, kamu seharusnya tahu aku orangnya nggak suka dibohongi. Setelah berbohong sekali, kamu pasti akan berbohong untuk kedua kalinya. Kalau jobdesk sudah tertera jelas di dalam kontrak, kamu malah menandatanganinya, itu berarti kamu cari gara-gara sendiri. Kalau kamu dibohongi, aku akan membantumu dengan menggunakan jalur hukum,” jelas Claire dengan perlahan.Ketika Lucy mendengar penjelasan itu, dia langsung merasa putus asa. “Claire, kamu bahkan nggak bersedia untuk pinjamin uang 2 miliar sama aku? Aku itu adik sepupumu. Dengan statusmu sekarang, apa uang 2 miliar itu berharga bagi kamu?”“Uang 2 miliar juga uang.” Raut wajah Claire tampak serius. “Memangnya uangku itu jatuh dari langit? Kamu itu memang adalah sepupuku, tapi aku nggak berkewa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1295

    Listya menutup jendela mobil, kemudian mobil pun melaju pergi. Lucy masih terbengong di tempat, menatap kartu nama di tangannya. …Sore hari, di Vila Blue Canyon.Claire baru saja selesai mandi. Dia membalut tubuh dan juga rambutnya dengan handuk. Claire berdiri di depan meja rias, lalu mengoles krim wajahnya.Saat ini, Javier memasuki kamar. Dia melempar jas yang digantungnya di lengan ke atas ranjang, lalu memeluk Claire dari belakang. Dia mendekati telinga Claire dan berkata, “Begitu pulang langsung tampak sisi seksi Claire.”Claire menatap Javier dari dalam cermin. “Apa sih yang ada di otakmu?”Javier tersenyum. “Aku kangen sama Claire.”Claire mengoles krim di wajahnya, lalu memalingkan kepalanya. Saat Claire hendak mengoleskan sisa krim ke wajah Javier, Javier spontan mengelak, lalu meraih pergelangan tangannya sembari tersenyum. “Kamu bandel, ya.”Misi Claire tidak kesampaian. Dia pun mencemberutkan bibirnya sembari menurunkan tangannya. “Licik.”Javier memeluk Claire, lalu mem

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1296

    Resepsionis mengangguk. “Oh begitu.” Kemudian, dia pun berbicara dengan karyawan yang 1 lagi.Si karyawan wanita juga tidak curiga lagi. Dia pun memberi tahu, “Kamu anak baru, ‘kan? Teh di sini khusus untuk departemen administrasi. Bu Claire suka minum jenis ini, tapi airnya jangan terlalu panas.”Lucy mengangguk, lalu menatap teko teh yang ditaruh bubuk tadi. Setelah karyawan wanita memasukkan air ke dalam teko, air pun dididihkan di atas kompor listrik. Detik demi detik berlalu, Lucy tidak berani berbicara terlalu banyak lantaran takut akan ketahuan.Setelah air mendidih, karyawan wanita memasukkan daun teh yang dipersiapkan khusus untuk Claire ke dalam termos. Kemudian, dia menuangkan air yang dipanaskan tadi ke dalam termos.Lucy menarik napas dalam-dalam. Keningnya spontan berkeringat dingin. Hanya saja, Listya pernah mengatakan bahwa bubuk itu tidak mematikan, Claire hanya akan merasa tidak nyaman selama sehari saja. Jadi, Lucy baru berani melakukannya.Karyawan wanita memalingka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1297

    Seusai berbicara, Roger berkacak pinggang sembari mengomel, “Jujur saja! Jadi asisten itu tidak gampang. Kalau bukan mengelola perusahaan, kerjaanku malah jadi kurir antar makanan. Gajiku bukannya bertambah, malah dipotong ….”Izza menatap Roger dengan tatapan datar. “Aku akan sampaikan apa yang kamu katakan tadi kepada Tuan Javier.”Roger segera menutup mulutnya. “Jangan!” Dia melirik sekeliling, lalu melanjutkan, “Aku cuma bercanda. Astaga, aku mohon! Bagaimanapun juga, kita sudah bekerja sama-sama selama 3 tahun. Apa kita tidak bisa berhubungan dengan baik?” Tiba-tiba tatapan Roger tertuju pada laporan dan termos di tangan Izza. “Apa itu?”Izza menyerahkannya kepada Roger. “Coba kamu baca sendiri.”Roger membaca isi laporan. Raut wajahnya seketika berubah.Izza kembali ke ruang kerja, lalu menyerahkan laporan kepada Claire. Dia juga memberi tahu masalah dirinya bertemu Roger di bawah tadi.Claire melihat tulisan yang tertera di atas laporan: [ Konsumsi dalam jumlah besar akan menga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1298

    Lucy tidak berpikir banyak. Sekarang kondisi sangat mendesak, dia membutuhkan uang itu.Setelah panggilan diakhiri, Lucy bergegas berjalan ke seberang jalan raya. Tetiba … sebuah mobil melaju kencang menabrak diri Lucy.Suara tabrakan keras terdengar. Lucy tertabrak hingga terpental beberapa meter. Satu sepatunya jatuh ke lantai. Layar ponselnya juga sudah retak.Lucy memalingkan kepalanya dengan kedua mata terbuka lebar menatap ke sisi depan. Jari tangan tak berhenti bergetar. Darah juga mulai mengalir dari belakang kepalanya.Seorang lelaki berjalan ke sisi Lucy. Dia mengenakan sarung tangan untuk memungut ponsel tersebut. Kemudian, dia membelah kartu SIM dan membuangnya ke taman bunga di tengah jalan. Si lelaki melanjutkan langkahnya ke mobil yang diparkirkan di seberang. Listya yang duduk di baris belakang pun tersenyum. “Ayo, jalan!”Claire menelepon Hendri meminta nomor telepon Lucy. Hanya saja, panggilan tidak bisa tersambung. Claire menyuruh Izza untuk memeriksa keberadaan Lucy

Pinakabagong kabanata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2760

    Menjelang malam, di Kompleks Amara.Jessie sedang berkemas di kamarnya, menyiapkan barang-barang untuk perjalanan, termasuk panduan perjalanan darat serta berbagai perlengkapan yang mungkin dibutuhkan.Jules baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Melihat Jessie yang begitu serius mencari informasi tentang perjalanan, dia tidak bisa menahan tawanya. “Kita hanya pergi jalan-jalan, kenapa seperti mau pindah rumah saja?”“Barang cewek memang banyak! Mulai dari kosmetik, perawatan wajah, perlengkapan sehari-hari, camilan, oh ya, juga kamera, drone, dan payung. Semua sudah aku bawa!”Jules menyipitkan mata. “Bawa payung juga?”Jessie mengangkat kepala untuk melihat Jules, lalu berkata dengan serius, “Bagaimana kalau turun hujan? Bukannya akan terasa canggung?”Jules merasa tidak berdaya.Dua koper besar dan satu koper kecil sudah selesai dikemas. Jessie berdiri dan menatap barang bawaannya. Sepertinya memang agak berlebihan. Dia pun menggaruk pipinya sambil berkata, “Sepertinya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2759

    Jodhiva menggenggam tangannya. “Kita bicarakan nanti.”Claire melihat ke sisi Jessie dan Jules. “Jody dan Jerry sudah mengadakan resepsi pernikahan. Bagaimana dengan kalian?”Jessie membalas, “Kata Kak Jules, cocoknya di tanggal 9 September. Karena cuaca di awal bulan September nggak tergolong dingin, cuaca di siang hari tergolong hangat. Kalau malam, cuaca akan terasa dingin.”Ariel merasa syok. “Cuaca bulan September di sini masih panas? Nggak, biasanya di Pulau Persia, bulan September itu musim panas.”Jessie tersenyum. “Musim dingin di Pulau Persia sama seperti musim gugur di sini. Kalau kamu tidak suka musim salju, kamu bisa kembali ke Pulau Persia.”Steven meletakkan cangkir tehnya sembari berpikir sejenak. “Tanggal 9 September. Bukannya hanya tersisa 13 hari saja? Cepat juga.”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Cukup cepat juga.”Jodhiva melihat ke sisi Jules. “Pernikahan keluarga kerajaan pasti meriah?”Jules merangkul pundak Jessie. “Tentu saja. Pada saat itu, pernikahan aka

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status