Share

Bab 1224

Author: Daun Jahe
"Selly, kalau tadi kamu jujur kepadaku, aku akan percaya kalau kamu sedang mengalami kesulitan. Tapi, kamu malah menyembunyikannya dariku lagi. Bagaimana aku harus percaya padamu?" Hans menengadah. Setelah emosinya mereda, dia melanjutkan, "Kamu bahkan mengarang cerita dan bilang ini semua perbuatan Noni. Selly, apa kamu tahu kamu sudah berubah?"

Jantung Selly berdetak dengan kencang. Dia mengepalkan tangannya dengan erat sambil menitikkan air mata. "Aku berubah?" Dia menengadah menatap Hans dan bertanya, "Aku atau kamu yang berubah?"

Hans tidak menjawab pertanyaannya.

Selly berteriak dengan terisak, "Sejak aku hamil, sikapmu berubah menjadi dingin padaku. Kamu yang membuatku terus khawatir. Aku takut kehilanganmu sehingga nggak berani berkata jujur padamu."

"Hans, aku ini wanita. Intuisi wanita nggak pernah salah. Entah sejak kapan, sikapmu pada Noni juga berubah," lanjut Selly meluapkan emosinya.

Mendengar ini, Hans sontak tertegun. Dia juga tidak tahu sejak kapan dirinya berubah. Di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
apa ni yg bakalan dilakuin Hans ke Selly?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1225

    Hans berujar, "Ya, mungkin kamu benar, akulah yang berpikir terlalu tinggi tentangmu. Sejarah memalukan Noni tidak bisa dibandingkan dengan kesempurnaanmu. Jadi, aku tetap memilihmu setelah kamu kembali.""Kukira aku masih mencintaimu. Tapi, sekarang aku tidak yakin apa aku benar-benar mencintaimu atau hanya merasa bersalah. Atau apakah yang kucintai itu kamu yang sempurna di masa lalu atau kamu yang sekarang," tambah Hans.Selly bergeming di ranjang. Setelah beberapa lama, dia bertanya dengan suara serak, "Jadi, kamu nggak mencintaiku lagi?"Hans berkata pelan, "Bagaimana kalau itu kenyataannya?"Selly tidak menyahut. Keheningan ini berlangsung cukup lama sebelum dia berujar dengan air mata berlinang, "Aku mengerti. Kita nggak akan bisa balik ke masa lalu."Hans berbalik dan hendak pergi, tetapi dia mendadak berhenti melangkah dan berkata, "Aku akan melunasi utangmu. Selly, cuma itu yang bisa kulakukan untukmu." Usai meninggalkan kata-kata itu, dia pun berlalu.Selly menangisi kepergi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1226

    "Oke," sahut Aditya.Naomi menaruh gelas anggurnya ke meja, lalu segera berlalu. Dia menyusuri koridor panjang sambil memandang ke sekeliling. Akhirnya, dia memilih untuk pergi ke taman. Air mancur di sana dihiasi lampu warna-warni yang indah. Naomi duduk di bangku taman. Dia menutup erat mantelnya dan menghangatkan diri dengan menggosokkan kedua tangan.Mendadak, terdengar suara denting piano tidak jauh dari sana. Naomi menyapukan pandangan ke sekeliling, lalu berjalan ke asal suara. Ada kerumunan orang di depan yang tampak sedang memperhatikan sesuatu.Naomi menyelip ke tengah kerumunan, lalu melihat seorang pria berkarisma yang memakai kacamata berbingkai emas sedang memainkan piano. Setelah lagu selesai dimainkan, semua orang di sekitar memberikan tepuk tangan."Lagu apa kamu mainkan tadi?" tanya seseorang di tengah kerumunan.Sebelum pemain piano itu sempat menjawab, Naomi mendahuluinya dengan menjawab, "'Keheningan Malam'."Pria itu memandang Naomi dan bertanya sambil tersenyum t

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1227

    Naomi perlahan berdiri. Baru melangkah sedikit, kakinya sudah terasa nyeri. Hardy kembali menghampiri Naomi dan mencengkeram tangannya sambil berujar, "Jangan memaksakan diri."Naomi hendak menarik kembali tangannya dari genggaman Hardy. Namun, pria itu langsung menggendongnya, membuat Naomi seketika tertegun.Hardy berujar, "Baru kali ini aku bertemu wanita seceroboh kamu." Dia langsung pergi dengan membawa Naomi dalam gendongannya.Untuk sesaat, Naomi tidak tahu harus memandang ke mana. Dia terdiam di gendongan Hardy dengan jantung berdebar kencang.Hardy menurunkan Naomi di sofa lounge di sebelah ruang pesta. Menyadari Naomi terus memegang telapak tangannya, dia berujar dengan alis berkerut, "Buka tanganmu."Naomi membuka telapak tangannya dengan patuh. Telapak tangannya yang tergores sedikit berdarah. Hardy segera keluar dan menyuruh seorang pelayan untuk mengambil kotak obat. Beberapa saat kemudian, dia kembali duduk di samping Naomi dengan membawa kotak obat.Naomi melirik Hardy

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1228

    "Naomi, rupanya kamu di sini," kata Aditya sambil menghela napas lega. Lantaran mengkhawatirkan Naomi yang tidak kunjung kembali, dia keluar untuk mencarinya. Alhasil, dia mendapati putrinya berdiri di depan pintu lounge."Ayah, aku ... aku kebetulan ketemu temanku dan mengobrol dengannya," ujar Naomi sambil menyembunyikan tangan yang terluka ke balik punggungnya.Aditya membalas tanpa daya, "Jangan lupa kasih tahu Ayah dulu lain kali, jadi Ayah tidak akan cemas.""Maaf Ayah, lain kali aku bakal kasih tahu," sahut Naomi. Dia merasa bersalah telah membuat ayahnya khawatir.Aditya tidak bertanya terlalu banyak. Setelah acara pesta selesai, ayah dan putrinya itu pun segera pulang. Naomi berjalan sambil melamun ke kamar. Usai menutup pintu, dia menyandar ke sana dan membuka telapak tangannya yang diperban. Jantungnya kembali berdebar kencang saat memikirkan kejadian tadi. Sepertinya dia jatuh cinta!...."Katanya kekasih Hans melompat dari rumah sakit, ya? Seram sekali.""Apa wanita itu se

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1229

    Widya mendadak merasa iba pada Naomi. Apakah peraturan di rumahnya seketat itu hingga dia tidak diizinkan bergaul dengan orang-orang di masyarakat? Jadi, Naomi diwajibkan untuk tinggal di rumah seperti wanita-wanita di zaman kuno? Tidak heran jika Naomi tidak memiliki Line dan harus diajari cara memakainya. Dia bahkan tidak tahu caranya mengakses internet!Widya tiba-tiba kepikiran sesuatu dan berujar, "Aduh! Kalau begitu, bukannya aku sudah mencelakai Naomi?"Claire mengernyit dan bertanya, "Maksudnya?"Widya menjawab, "Anu ... aku pikir aneh saja kalau wanita secantik Naomi nggak punya pacar. Jadi, aku menjodohkannya dengan Hardy. Aku rasa Naomi juga tertarik pada Hardy, jadi mungkin saja ....""Hardy yang mana?" tanya Claire.Widya berujar pelan dengan kepala tertunduk, "Tuan muda dari Keluarga Chaniago."Widya lantas menceritakan semua yang terjadi selama beberapa hari terakhir. Belakangan, setelah dia mengetahui identitas Hardy, dia juga mengingatkan Naomi. Bahkan pria itu juga se

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1230

    Hans tersenyum dan berucap, "Aku bisa membantu Noni mengklarifikasi rumor di internet."Elsa tertegun, lalu menimpali, "Kalaupun kamu tidak turun tangan untuk mengurus masalah ini, anak kami memang tidak bersalah."Hans bertanya, "Masalahnya, apa ada yang percaya?"Ucapan Hans membuat wajah Elsa pucat pasi. Elsa bertanya balik, "Apa maksudmu?"Hans menjawab dengan tenang, "Selly memang sudah mati, tapi orang lain menganggap kematian Selly berhubungan dengan Noni. Selly pernah bilang kepadaku dia keguguran karena Noni ...."Elsa menggebrak meja, lalu marah-marah, "Omong kosong! Hans, aku tidak peduli apa tujuanmu. Tapi, kamu dan wanita sialan itu tidak boleh sembarangan menuduh anakku."Hans berkata, "Orang lain tidak peduli dengan kebenarannya. Mereka hanya ingin melihat hasilnya. Kamu pasti tidak ingin melihat anakmu terpuruk lagi karena rumor yang tersebar."Wajah Elsa menjadi muram. Hans melanjutkan, "Sebenarnya, kalau bukan karena waktu itu kalian dan ayahku memutuskan untuk menika

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1231

    Hans mendekati Noni dan menyahut, "Selly sudah mati. Bagaimana kalau kelak kamu menggantikan Selly untuk mendampingiku?"Tubuh Noni gemetaran dan air matanya mengalir. Dia bertanya, "Aku nggak melakukan apa pun, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini?""Kamu memang tidak melakukan apa pun. Tapi, sayang sekali kita berdua sudah terikat," ucap Hans. Dia memegang leher Noni dan menariknya, lalu melanjutkan dengan geram, "Kalau dulu tidak ada kamu, aku dan Selly tidak akan berakhir seperti ini. Selly juga tidak akan memilih untuk mati."Melihat air mata Noni yang mengalir, Hans mendorong Noni. Dia membelakangi Noni dan meneruskan perkataannya, "Kalau begitu, kita lanjutkan kesalahan ini saja. Noni, kalau kamu tidak mau foto ini diserahkan kepada orang tuamu, kamu harus mendampingiku sampai kamu melahirkan anak untuk kami."Setelah itu, Hans pergi. Noni termenung saat melihat pintu yang ditutup. Jelas-jelas dia ada di dalam kamar, tetapi dia merasa kedinginan.....Naomi mengetuk pintu kan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1232

    Cherry yang berdiri di samping melihat Cahya mengakhiri panggilan telepon. Cherry bertanya, "Dia mau ikut, nggak?"Cahya meletakkan ponselnya di atas meja, lalu memeluk Cherry dan menyahut, "Mau. Tapi, takutnya nanti dia akan kesal kalau tahu kita berniat menjodohkannya."Cherry merapikan kerah baju Cahya sembari berujar, "Claire bilang, kemungkinan keberhasilannya 89 persen.""Claire begitu yakin?" tanya Cahya seraya menyipitkan matanya. Dia penasaran siapa wanita yang akan dijodohkan dengan Hardy.Cherry memandang Cahya, lalu tertawa dan berucap, "Nanti kamu juga akan tahu."Saat akhir pekan, Claire dan Javier membawa 2 anak mereka ke daerah pinggiran kota untuk memilih tempat. Akhirnya, mereka memilih sebuah tempat dengan pemandangan yang indah. Tempat ini sangat cocok untuk berkemah. Air danau sangat dangkal dan jernih, jadi batu-batu kecil dan tumbuhan di dasar danau bisa terlihat jelas."Ayah, Ibu, ada banyak kecebong!" seru Jessie yang berjongkok di tepi danau. Dia terlihat gemb

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status