"Kalau kamu mau tahu, periksa saja rekaman CCTV di Hotel Harriot. Lagi pula, kamu pasti juga ingin tahu kenapa Hendri tidak berani memberitahumu alasannya mengundurkan diri," tutur Javier. Setelah melontarkan ini, dia langsung beranjak pergi.Jimmy juga tidak bodoh. Kemungkinan besar alasan Javier mencarinya di perusahaan karena Hardi. Perkataan Hardi sebelum mengundurkan diri dan perkataan Javier barusan membuat Jimmy merasa cemas. Dia bahkan berpikir bahwa pasti ada sesuatu yang disembunyikan istrinya.Javier meninggalkan perusahaan mode. Kala ini, mobil Roger sudah berhenti di depan pintu. Ketika Javier masuk ke mobil, Claire yang duduk di belakang mendekatinya sambil bertanya, "Apa Jimmy akan curiga?"Javier tertawa sejenak, lalu membalas, "Aku sudah memberinya petunjuk yang begitu jelas. Bodoh sekali kalau dia masih belum sadar dirinya diselingkuhi."Claire terkekeh-kekeh. Javier mencari Jimmy untuk membahas masalah Hardi sekaligus masalah istri Jimmy. Cara ini lebih baik daripada
Di momen genting, Jacky akan menolak bantuan dari istri-istri kaya itu sehingga mereka pun mengaguminya, bahkan menjadi jauh lebih percaya kepadanya.Jacky juga memahami batas-batas dalam berinteraksi dengan mereka. Dia selalu bersikap sopan dan perhatian. Bagi para istri yang suaminya selalu sibuk bekerja dan tidak bisa selalu bersama mereka, ketika bertemu dengan pria seperti Jacky, mereka tidak mungkin tak tertarik.Ketika waktunya tiba, Jacky akan menerima bantuan dari istri-istri kaya tersebut. Dia menggunakan uang yang diberikan oleh mereka untuk mendekati wanita lain yang matre. Dengan adanya uang dari para wanita kaya itu, dia mampu menyewa mobil mewah, vila, dan apartemen dengan mudah.Setelah membaca ini, Claire tak kuasa merasa kagum dengan akting Jacky dalam hal ini. Pria ini benar-benar ahli. Kalau saja dia mau menggunakan keahliannya itu dalam karier daripada dalam hal tidak penting seperti ini, dia pasti sudah sukses sejak lama. Pantas saja, Rita bisa menyukai pria seper
Gerakan Jacky terlihat kaku. Dia bertanya sambil mengernyit, "Dia curiga padamu? Itu tidak mungkin ...."Hubungan mereka begitu rahasia. Apalagi, Hendri sudah tidak bekerja di sana lagi. Dengan adanya ancaman Lucy, tidak mungkin pria itu akan mengungkapkannya. Kini, sesuatu terlintas dalam benak Jacky. Dia memadamkan puntung rokoknya di asbak, lalu memeluk Rita dari belakang sambil berkata, "Sayang, kalau dia benaran curiga, gimana kalau ... kamu cerai dan bersamaku saja?"Rita agak terkejut. Dia menjawab sambil tersenyum, "Apa yang kamu pikirkan? Kalau bercerai sekarang, aku pasti akan rugi! Apalagi, kalau bercerai setelah ketahuan selingkuh, apa aku bisa mendapatkan uang?"Jacky hanya tersenyum tanpa berkata-kata. Setelah teringat dengan sesuatu, ekspresi Rita tiba-tiba berubah menjadi serius lagi. Dia bertanya, "Kamu belum memberitahuku, apa hubunganmu dengan Lucy si jalang itu? Padahal, dia begitu hina, tapi kamu malah menyukainya?"Jacky segera menjelaskan, "Sayang, kamu salah pah
Rita menatap dokumen di tangannya dengan alis berkerut. Beberapa saat kemudian, dia menaruh dokumen itu tanpa membacanya ke kursi penumpang. Dia pun melajukan mobilnya pergi.Keesokan harinya, di sebuah perusahaan majalah mode.Jimmy telah menyuruh orang untuk menyelidiki pergerakan Rita selama beberapa waktu terakhir. Alhasil, dia menerima laporan bahwa istrinya sering pergi ke Hotel Yorkshire dan setiap kalinya berdiam selama beberapa jam di sana.Jimmy juga sudah mendapatkan video di restoran tempo hari. Benar saja, wanita yang membuat keributan itu adalah istrinya. Bahkan saat dia bertanya pada Rita, istrinya itu juga berbohong padanya."Bobby, kemarilah," perintah Jimmy.Sekretarisnya segera masuk dan bertanya, "Ada apa, Pak Jimmy?"Jimmy merenung cukup lama dengan ekspresi serius sebelum berkata, "Bantu aku selidiki pergerakan Jacky selama beberapa hari terakhir. Berhati-hatilah agar tidak ketahuan Jacky."Bobby tampak terkejut, tetapi dia tidak banyak bertanya dan segera mengang
"Biarpun mereka menyukaiku, aku tidak menyukai mereka. Yang aku sukai itu kalian," ujar Jacky sambil memeluk salah satu wanita di situ.Saat Jacky hendak menciumnya, wanita itu menahan bibir Jacky dengan jarinya seraya berkata, "Jangan buru-buru gitu, Pak Jacky. Kita punya banyak waktu malam nanti."Jacky bertanya dengan gembira, "Kalian berdua punya waktu luang malam ini?""Pak Jacky serakah banget, kamu menginginkan kami berdua sekaligus?" ujar wanita itu sambil berpura-pura merajuk dan mendorong Jacky.Jacky malah kegirangan dan menarik kedua wanita itu ke dalam pelukannya. Situasi erotis di sana disaksikan secara langsung oleh seseorang yang berdiri di luar. Wanita dalam pelukan Jacky menyadari hal itu, lalu sengaja memeluk leher pria itu dan berkata, "Pak Jacky, kamu nggak takut wanitamu cemburu? ""Wanita mana yang kamu maksud? Aku tidak punya, tuh! Para wanita itu yang berinisiatif mendekatiku. Aku sih cuma ingin bersama kalian berdua," sahut Jacky. Dia sudah tidak sabar untuk m
Emosi yang menggebu-gebu mendorong para wanita itu untuk menghajar Jacky. Pria itu hanya bisa pasrah digebuki. Sementara itu, kedua wanita muda tadi sudah terlebih dahulu menyingkir.Keduanya melangkah ke koridor sebelah, lalu melapor pada Claire, "Bu Claire, kami sudah menyelesaikan misi. Saat ini, Jacky sudah dikerubungi para wanita itu.""Terima kasih atas bantuan kalian. Aku akan segera mentransfer bayaran kalian," ujar Claire."Terima kasih, Bu Claire," ujar kedua wanita itu. Kemudian, mereka segera berlalu dari situ.Claire bersedekap dan mengawasi situasi di kolam renang lewat kaca di koridor. Kedua wanita tadi adalah orang suruhannya. Dengan dipersenjatai tubuh seksi dan wajah rupawan, mereka sengaja mendekati Jacky. Benar saja, Jacky langsung jatuh ke dalam perangkap. Kemungkinan, pria itu memang tidak pernah waspada pada wanita mana pun yang mendekatinya.Nafsu sudah melumpuhkan kewaspadaan Jacky. Dia yang selama ini selalu mempermainkan dan menipu wanita, kini harus berakhir
Namun, kini Jacky yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi yang dijebloskan dalam penjara. Ini benar-benar ironis.Hendri menatap Jacky dan berujar, "Tidak perlu pusingkan itu, aku tidak akan pernah memberitahumu. Kamu bisa pelan-pelan menebaknya di sini. Suatu hari, kamu akan dibebaskan. Saat itu mungkin kamu akan dapat jawabannya."Jacky terlihat seolah-olah tidak bisa bernapas dan bibirnya tidak bisa melontarkan sepatah kata lain pun. Dari alokasi 10 menit yang diberikan pada pengunjung, Hendri hanya memerlukan waktu beberapa menit sebelum beranjak pergi.Setelah meninggalkan kantor polisi, Hendri menerima telepon dari Lucy. Sesampainya ke apartemen, Lucy ternyata sudah menunggu di lantai bawah. Begitu melihat Hendri muncul, Lucy langsung menghampiri dan menamparnya.Pipi Hendri ditampar begitu keras, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Lucy mencengkeram kerah bajunya dan berujar dengan marah, "Kamu memang nggak rela melihatku senang, 'kan? Kamu sudah puas setelah membuat Jac
Claire menatap Naomi dan bertanya, "Kamu setuju?""Aku akan mengusahakan yang terbaik," sahut Naomi sambil mengangguk.Setelah rapat selesai, Naomi menghampiri Claire dan memanggil, "Bu Claire."Claire menoleh dan tersenyum tipis padanya, lalu berkata, "Kurasa ini nggak akan jadi tantangan sulit buatmu, 'kan?"Naomi menunduk dan menyahut, "Terima kasih atas kesempatan yang Bu Claire berikan padaku, aku pasti akan berusaha semaksimal mungkin. Hanya saja ... aku belum pernah merancang perhiasan dengan unsur Dinasti Tundra.""Aku akan membimbingmu. Jangan khawatir, aku juga akan menyuruh yang lain untuk menyediakan informasi soal unsur Dinasti Tundra bagimu. Aku percaya kamu bisa," ujar Claire sambil menepuk bahu Naomi.Naomi mengangguk dan berjanji dengan serius, "Aku nggak akan mengecewakanmu."Claire kembali ke ruangan departemen administrasi dan mendapati Hendri sudah menunggunya di sofa. Dia duduk di balik meja dan bertanya sambil tersenyum, "Kamu nggak berencana balik ke sana?" Maks
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di
Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan
Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa
Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric
Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan