Share

Bab 1164

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-21 12:10:02
Namun, kini Jacky yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi yang dijebloskan dalam penjara. Ini benar-benar ironis.

Hendri menatap Jacky dan berujar, "Tidak perlu pusingkan itu, aku tidak akan pernah memberitahumu. Kamu bisa pelan-pelan menebaknya di sini. Suatu hari, kamu akan dibebaskan. Saat itu mungkin kamu akan dapat jawabannya."

Jacky terlihat seolah-olah tidak bisa bernapas dan bibirnya tidak bisa melontarkan sepatah kata lain pun. Dari alokasi 10 menit yang diberikan pada pengunjung, Hendri hanya memerlukan waktu beberapa menit sebelum beranjak pergi.

Setelah meninggalkan kantor polisi, Hendri menerima telepon dari Lucy. Sesampainya ke apartemen, Lucy ternyata sudah menunggu di lantai bawah. Begitu melihat Hendri muncul, Lucy langsung menghampiri dan menamparnya.

Pipi Hendri ditampar begitu keras, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Lucy mencengkeram kerah bajunya dan berujar dengan marah, "Kamu memang nggak rela melihatku senang, 'kan? Kamu sudah puas setelah membuat Jac
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
ya ampun lucy sadar ooiii
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1165

    Claire menatap Naomi dan bertanya, "Kamu setuju?""Aku akan mengusahakan yang terbaik," sahut Naomi sambil mengangguk.Setelah rapat selesai, Naomi menghampiri Claire dan memanggil, "Bu Claire."Claire menoleh dan tersenyum tipis padanya, lalu berkata, "Kurasa ini nggak akan jadi tantangan sulit buatmu, 'kan?"Naomi menunduk dan menyahut, "Terima kasih atas kesempatan yang Bu Claire berikan padaku, aku pasti akan berusaha semaksimal mungkin. Hanya saja ... aku belum pernah merancang perhiasan dengan unsur Dinasti Tundra.""Aku akan membimbingmu. Jangan khawatir, aku juga akan menyuruh yang lain untuk menyediakan informasi soal unsur Dinasti Tundra bagimu. Aku percaya kamu bisa," ujar Claire sambil menepuk bahu Naomi.Naomi mengangguk dan berjanji dengan serius, "Aku nggak akan mengecewakanmu."Claire kembali ke ruangan departemen administrasi dan mendapati Hendri sudah menunggunya di sofa. Dia duduk di balik meja dan bertanya sambil tersenyum, "Kamu nggak berencana balik ke sana?" Maks

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1166

    Claire berkata dengan dingin, "Kamu cuma nggak beruntung dilahirkan di keluarga yang lebih menghargai anak laki-laki. Kamu merasa semua kesialanmu disebabkan keberadaan adik laki-lakimu dan karena nenekmu yang pilih kasih.""Tapi, apa kamu pernah berusaha mengubah keadaanmu? Kamu menurut saja saat nenekmu menikahkanmu dengan pria kaya. Kamu setuju demi lepas dari kendali nenekmu, tapi nyatanya kamu juga berharap mendapatkan pengakuan dengan memanfaatkan pernikahan itu.""Satu-satunya usahamu untuk mengubah keadaan hanyalah setuju untuk menikah dengan pria kaya. Kamu lemah dan nggak bisa apa-apa. Kamu nggak berani melawan dan cuma bisa berkompromi. Atas dasar apa kamu mau menyalahkan orang lain?" tambah Claire.Lucy tertegun, lalu berujar dengan ekspresi pucat, "Bicara apa kamu ...."Claire menyela sambil menatap Lucy tanpa ekspresi, "Aku bicara omong kosong atau nggak, kamu tahu jelas di hatimu. Selain luar biasa tolol, orang yang menolak menghadapi kenyataan hanyalah yang belum cukup

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1167

    Naomi hanya tersenyum tanpa menimpali pembicaraan para karyawan wanita itu. Lantaran koma selama belasan tahun, interaksi sosialnya sudah lama terputus. Sampai saat ini, dia bahkan belum terbiasa bergaul dengan orang lain.Sewaktu para karyawan itu mengobrol dengan heboh, Naomi mencari alasan untuk pamit ke kantornya. Melihat kepergian Naomi, salah seorang karyawan itu berujar dengan heran, "Kok rasanya Naomi nggak suka bergaul dengan orang lain, ya?""Iya, aku juga merasa begitu. Sejak masuk ke sini, dia cuma membicarakan urusan pekerjaan dengan orang lain. Waktu makan siang dan pulang kerja, sepertinya dia lebih sering sendirian.""Apa jangan-jangan dia punya gangguan kecemasan sosial?"....Malam itu, Naomi pulang ke Kediaman Mahendra dengan membawa dokumen kantor. Dia melihat ayahnya sedang mengobrol dengan seseorang di telepon.Melihat putrinya pulang, Aditya menggumamkan sesuatu, lalu segera mengakhiri panggilan. Kemudian, dia menoleh pada Naomi dan berkata, "Kamu sudah pulang ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1168

    Keesokan harinya, di Perusahaan Soulna.Claire berjalan ke depan pintu ruangan Naomi, lalu mengetuk pintu. Begitu membuka pintu, Claire melihat Naomi memijat keningnya. Di depannya terdapat setumpuk dokumen. Kelihatannya, Naomi sedang pusing.Naomi berdiri dan memanggil, "Bu Claire?"Claire tersenyum sembari berucap, "Sepertinya kamu lagi stres. Kamu nggak menemukan inspirasi, ya?"Naomi menunduk dan menjelaskan, "Iya. Rasanya semua sketsa yang aku gambar ... nggak bagus."Claire melirik gumpalan-gumpalan kertas di tong sampah, lalu melihat jam tangan dan bertanya, "Kamu mau ikut aku jalan-jalan, nggak?"Naomi tertegun. Kemudian, Claire membawa Naomi ke Jalan Goma yang terletak di belakang Kota Kuno Liguman. Jalan itu dipenuhi dengan bangunan-bangunan klasik. Saat melewati jalan itu, rasanya seperti kembali ke zaman kuno.Claire dan Naomi berhenti di depan toko perhiasan yang bernama Paviliun Jaira. Dekorasi di toko ini juga sangat klasik, tetapi yang dipajang di dalam toko bukan perhi

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1169

    Semua perhiasan ini adalah karya seni. Setiap perhiasan yang diukir bos toko ini terinspirasi dari cerita klasik pegunungan dan samudra.Tatapan Claire tertuju pada gelang perak yang ada di rak. Ukiran burung di gelang ini sangat hidup. Claire pernah melihat desain ukiran bunga di gelang itu. Namun, Claire juga tidak bisa menggambar ukiran yang hidup seperti ini.Pria itu berkata, "Gelang ini diukir oleh guruku dan masih ada banyak karya seni lainnya." Kemudian, dia menunjuk pajangan emas yang dihiasi dengan ukiran bunga. Di bagian atasnya juga ada hiasan batu akik berwarna hijau, biru, dan merah. Di bawah cahaya lampu, pajangan itu terlihat sangat indah."Apa ini cincin?" tanya Naomi. Dia mengamati sebuah cincin di dalam rak. Ini adalah pertama kalinya Naomi melihat desain seperti ini.Terdapat ukiran emas di cincin itu dan 8 buah hiasan berlian kecil. Sementara itu, batu utama di cincin berwarna biru. Pria itu mengangguk, lalu menyahut sembari tersenyum, "Iya. Cincin ini juga hasil k

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1170

    Di vila Javier. Jessie terus menagih konsol gimnya kepada Steven, "Kakek sudah berjanji kepadaku. Kalau aku dapat nilai ujianku 90, Kakek akan mengembalikan konsol gim kepadaku."Steven sedang duduk di sofa sambil meminum teh. Dia merasa tidak berdaya. Sejak kecanduan main konsol gim, nilai ujian Jessie memerosot jadi 80. Steven meletakkan cangkir teh di atas meja dan menjelaskan, "Iya, aku memang pernah berjanji kepadamu. Kalau nilai ujianmu 90, aku akan mengembalikan konsol gim kepadamu. Tapi, syaratnya ... nilai ujian setiap pelajaran harus 90."Jessie tertegun, lalu dia menunduk dan menggaruk pipinya. Dia merasa kesulitan jika harus mendapatkan nilai 90 untuk setiap pelajaran.Steven tertawa. Dia menunjuk Jessie seraya melanjutkan, "Kamu itu sering dimanja kakakmu dan ayahmu. Mereka langsung memujimu kalau nilai ujianmu sedikit meningkat. Makanya kamu jadi sombong dan terus berpikiran untuk main gim."Jessie memohon dengan ekspresi cemberut, "Kalau begitu ... aku main 1 jam saja."

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1171

    "Benaran?" tanya Jessie dengan mata yang berkaca-kaca.Javier menyahut, "Um. Untuk apa Ayah membohongimu?"Jessie bertanya lagi dengan antusias, "Kelak aku bisa bertemu dengannya lagi, nggak?"Javier tidak bisa berkata-kata. Dia ingin memberi pelajaran kepada putrinya yang membela orang luar ini. Javier mengusap hidungnya, lalu mengalihkan topik pembicaraan, "Sekarang kamu mulai kecanduan main konsol gim. Bahkan, kamu membawa konsol gim ke sekolah."Jessie tertegun sejenak, lalu menunduk sembari berujar, "Aku cuma punya konsol gim."Javier membelai kepala Jessie dan bertanya, "Meskipun sudah pisah kelas dengan kakakmu, bukannya kamu masih punya teman-teman lain?""Mereka nggak suka sama aku," jawab Jessie.Ucapan Jessie membuat Javier heran. Bisa-bisanya ada orang yang tidak menyukai putrinya! Jelas-jelas, Jessie sangat cantik dan menggemaskan. Benar-benar keterlaluan!Javier menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya lagi, "Kenapa mereka tidak menyukaimu?"Jessie menyahut dengan ekspres

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1172

    Di kediaman Keluarga Mahendra. Naomi menyampirkan jubah tidurnya di bahu, lalu duduk di kursi ruang kerja. Dia hanya menyalakan 1 lampu meja. Di bawah cahaya lampu, Naomi tampak fokus mendesain sketsa.Hujan deras masih belum reda. Namun, suara hujan sama sekali tidak memengaruhi konsentrasi Naomi. Telepon rumah di lantai bawah berdering. Naomi terkejut. Dia meletakkan pensilnya, lalu berdiri dan berjalan keluar dari ruang kerja. Setelah menyalakan lampu di koridor, Naomi segera turun ke lantai bawah.Entah siapa yang menelepon tengah malam begini. Namun, Naomi punya firasat seharusnya Aditya yang menelepon. Naomi segera menjawab panggilan telepon sembari tersenyum, "Ayah ...."Akan tetapi, ekspresi Naomi menjadi tegang setelah mendengar ucapan penelepon. Kemudian, Naomi dan Irene bergegas ke rumah sakit. Ada 2 orang di luar ruang UGD. Ekspresi Irene berubah drastis saat melihat sosok wanita yang berdiri di sana.Wanita itu berbalik dan memandang Naomi yang menghampiri ruang UGD. Naomi

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2565

    Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2564

    “Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2563

    “Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2562

    Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2561

    Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2560

    Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2559

    Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2558

    Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2557

    Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan

DMCA.com Protection Status