Share

Bab 1097

Author: Daun Jahe
Chelsea menempelkan jarinya di bibir Benn, lalu meluncur perlahan ke bawah. Kemudian, dia mendekati pria itu sambil berkata, "Kamu bilang aku nggak bisa berakting ciuman, gimana kalau kamu mengajariku?"

Benn segera menahan tangannya. Jakun pria itu tampak berguling. Segera setelah itu, dia memerintahkan, "Turun."

"Kamu nggak bersedia?" tanya Chelsea. Dia mendekati Benn, lalu mencium dagunya dengan lembut. Matanya terlihat manja, sementara rambut hitamnya yang lembut melingkari lengan Benn.

Pria itu pun membalik tubuhnya, lalu menimpa Chelsea sambil berkata, "Aku tidak akan bertanggung jawab."

Sementara itu, Chelsea mengangkat alisnya seraya tersenyum. Dia mengulurkan tangan untuk memeluk Benn sebelum berkata, "Aku juga nggak minta pertanggungjawaban darimu."

Benn segera mengecup bibirnya. Hasratnya langsung membeludak. Dia ingin sekali memberi pelajaran kepada Chelsea agar dia tahu bahwa ini adalah harga dari merayunya. Mereka segera terjebak dalam gairah. Semua pesona Chelsea terpampa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
apa iya itu Ben cuma mimpi?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1098

    Sementara itu, Diego sangat tidak suka ketika aktor menggunakan pemeran pengganti. Sayangnya, adegan yang melibatkan Chelsea telah gagal beberapa kali dan adegannya harus diambil ulang. Namun, Diego tidak marah. Dia memberikan semangat dengan sabar, "Chelsea, kamu jangan gugup dalam berakting. Setelah bergabung begitu lama, aku sangat percaya padamu.""Maaf, Paman Diego. Aku akan menyesuaikan diri," ucap Chelsea yang sangat gugup. Bagaimanapun, menurutnya ini adalah adegan yang paling berani dalam film ini.Meskipun sudah melakukan persiapan, Chelsea masih merasa ragu-ragu ketika mulai berakting. Sutradara memberi aba-aba lagi. Dia memutuskan untuk mengusir staf di sekitar dan hanya meninggalkan kamerawan supaya Chelsea bisa tampil dengan baik.Chelsea turun lagi ke dalam air. Saat musik di lokasi dimainkan, dia mulai menari dengan indah. Dengan mengenakan gaun tipis yang anggun, Chelsea menari dengan lemah lembut di dalam kolam. Hal ini pun menambah nuansa romantis.Entah sejak kapan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1099

    "Anak kita jadian dengan investor di tim produksi itu, ya? Kenapa akhir-akhir ini, aku sering mendengar rumor di lokasi syuting?" tanya Nancy yang duduk di kursi pendamping sambil mengupas apel. Dia menendang Boris saking penasarannya.Boris menjawab dengan tidak berdaya, "Benaran jadian atau tidak, apa urusanmu? Setelah anak kita bangun, tanya langsung saja."Nancy menyodorkan sepotong apel yang sudah dikupas ke arahnya, lalu berkata, "Aku hanya penasaran. Nanti, kamu coba cari tahu, apakah pria itu sudah menikah atau belum dan berapa banyak anggota keluarganya. Selain itu, dia sudah pernah pacaran berapa kali. Kalau mereka benaran berpacaran, kita juga merasa senang untuk Chelsea, 'kan?"Boris mengunyah apel yang dikupas oleh istrinya. Dia menjawab sambil tersenyum, "Kamu benar. Oke, aku bakal cari tahu nanti."Nancy kembali menyodorkan sepotong apel ke arahnya. Seolah-olah merasa ada yang tidak beres, dia pun berbalik. Saat ini, Chelsea berbaring sambil memandang mereka dengan jijik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1100

    Louis segera paham. Dia berkata sambil mengangguk, "Baiklah." Kemudian, dia menggenggam tangan Candice seraya melanjutkan, "Nanti, kami akan pergi ke Negara Shawana untuk menjenguk Kakek."Candice mendekati suaminya, lalu bertanya dengan suara kecil, "Kakekmu galak, nggak?"Louis tampak tersenyum dan menjawab dengan serius, "Kalau kamu tidak patuh, dia akan galak padamu."Melihat ini, Liliana pun berdecak sambil berkata, "Kenapa kamu menakut-nakuti istrimu?" Dia menghibur Candice dengan berucap, "Jangan khawatir. Kakek nggak akan galak padamu, paling hanya akan galak padanya." Candice pun mengangguk sembari tersenyum.Pada larut malam, Chelsea baru kembali dari rumah sakit. Dia berbaring di ranjang sambil menatap langit-langit. Adegan ketika Benn menciumnya terlintas dalam benaknya. Dia benar-benar pandai berciuman, bahkan Chelsea belum bisa melupakannya sampai sekarang. Pria itu memang ahlinya.Saat ini, Chelsea duduk karena merasa gelisah. Pandangannya jatuh pada miniatur biola di at

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1101

    Benn mengangguk seraya berkata, "Oke. Malam ini, kita minum bareng, ya."....Hari ini, Chelsea harus syuting adegan malam. Dia baru selesai pada pukul setengah 12 malam. Chelsea merasa sangat lelah. Ini adalah pertama kalinya dia merasakan bahwa syuting tidak semudah yang ditampilkan di dalam sinetron TV.Shella pun mengantarnya pulang. Setelah asisten itu pergi dengan mobilnya, ponsel Chelsea tiba-tiba berdering. Dia sangat bingung, siapa yang akan meneleponnya larut malam begini. Setelah melihat ponselnya, ternyata itu adalah panggilan dari Benn. Bukankah pria itu sudah memblokirnya?Chelsea pun mengangkat teleponnya, lalu bertanya, "Benn, ada apa malam-malam begini?" Entah apa yang dia katakan, Chelsea tidak mendengarnya dengan jelas. Lantaran mengira terjadi sesuatu pada Benn, dia pun berseru, "Halo!"Segera setelah itu, suara pengawal Benn terdengar di ujung telepon. "Nona Chelsea, ya? Maaf mengganggumu malam-malam begini. Kamu ada di mana? Tuan Benn mabuk parah dan tidak mau per

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1102

    Benn duduk menyandar sambil menutupi keningnya dengan telapak tangan. Setelah tiba di hotel, Chelsea langsung menopangnya menuju kamar. Saat hendak membaringkan Benn ke kasur, berat badan pria itu membuat Chelsea kehilangan keseimbangan hingga ikut terjatuh menimpa tubuhnya.Tubuh Chelsea seketika menegang ketika bibirnya menyentuh ujung hidung Benn. Napas hangat bercampur aroma alkohol menerpa pipinya. Dia mengerjap menatap wajah pria yang sedang memejamkan mata itu. Chelsea ingin segera bangun, tetapi satu tangan Benn menariknya kembali. Dia sontak tertegun dan terkejut setengah mati.Mata Benn terbuka perlahan. Dia tersenyum dan berkata dengan suara yang kurang jelas, "Aku mabuk.""Apa urusannya itu denganku?" balas Chelsea sambil mencoba bangun lagi.Benn menahan Chelsea dan menatap matanya sambil berujar, "Chelsea, kadang-kadang aku kesal sekali padamu." Benn mabuk, tetapi anehnya juga tidak terlihat terlalu mabuk."Apa?" tanya Chelsea dengan kaget. Benn kesal padanya?Benn menang

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1103

    Chelsea mengulum senyum tipis, tetapi senyuman itu tidak mencapai matanya. Dia berujar, "Aku wanita dewasa, wajar saja, 'kan?" Kemudian, dia masuk kembali ke mobilnya.Shella membawakan segelas air hangat untuk Chelsea meminum obatnya. Katanya lagi, "Anu, Kak Chelsea, kelak jangan lakukan hal seperti ini lagi, ya. Kalau tertangkap paparazi, reputasimu bakal anjlok."Chelsea memutar tutup botol obat itu sambil berkata, "Sebenarnya aku juga nggak rugi, bisa meniduri seorang pria kaya secara gratis."Ekspresi Shella seketika berubah muram.....Chelsea dan Benn tidak pernah bertemu lagi selama seminggu itu. Hari ini, Chelsea merampungkan syuting perannya. Setelah adegan terakhir selesai, dia pun berpamitan pada seluruh kru. Chelsea berjalan ke mobil sambil membawa buket bunga yang diberikan kru. Shella sudah membukakan pintu mobil untuknya. Namun, dia tercengang saat mendapati seorang pria sudah duduk dan menunggunya di dalam.Chelsea sontak menggunakan buket bunga untuk menutupi wajahny

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1104

    Candice melambaikan tangan kepada para murid. Setelah mereka pergi, Candice menghampiri Louis dan bertanya, "Kamu tunggu aku?""Tentu saja," sahut Louis sembari memandang Candice. Dia memainkan rambut Candice dan berkomentar saat melihat senyum di wajah Candice, "Sepertinya, penampilan mereka cukup bagus."Candice memalingkan wajahnya, lalu berucap dengan bangga, "Siapa dulu gurunya? Nggak ada yang sulit bagiku."Louis mencubit pipi Candice dan tertawa. Dia bertanya, "Malam ini kamu mau makan apa?"Candice merangkul lengan Louis seraya menjawab, "Aku mau makan ayam bakar, bebek panggang, daging sapi balado, dan ....""Kenapa semuanya daging?" tanya Louis."Aku mau makan daging!" seru Candice dengan ekspresi galak.Louis melihat perut Candice dan menimpali, "Jangan-jangan kamu ...."Candice yang kebingungan bertanya, "Apa?"Louis menempelkan telapak tangannya di perut Candice, lalu bertanya balik sembari tersenyum, "Menurutmu?"Candice menyingkirkan tangan Louis dan membantah, "Bukan!"

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1105

    Begitu membuka pintu, Shella mengamati Chelsea. Kala ini, Chelsea memakai bra olahraga dan celana ketat. Sepertinya, Chelsea sedang latihan menari. Bagian lehernya keringatan. Rambutnya diikat dan dia juga memakai bando. Keringat mengalir di dahinya."Ada apa?" tanya Chelsea sambil memandang Shella yang berdiri diam di depan pintu. Kemudian, Chelsea menegang saat melihat pria yang muncul di samping Shella. Chelsea segera menutup pintunya.Namun, Benn langsung menahan pintu. Chelsea melihat Shella dan Shella hanya menunduk seraya berucap, "Maaf, Kak Chelsea. Jaga ... dirimu baik-baik."Shella pun kabur. Sebelum Chelsea sempat bicara, Benn sudah mendorong Chelsea masuk ke apartemen, lalu mengunci pintu."Benn, ini rumahku. Aku akan tuntut kamu karena masuk ke rumahku tanpa izin!" seru Chelsea sembari mendorong Benn.Benn mundur, lalu dia tiba-tiba menarik Chelsea ke dalam pelukannya dan menahannya di depan pintu. Benn bertanya, "Kamu mau menuntutku?"Benn menyentuh bibir Chelsea, lalu te

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status