Chelsea menempelkan jarinya di bibir Benn, lalu meluncur perlahan ke bawah. Kemudian, dia mendekati pria itu sambil berkata, "Kamu bilang aku nggak bisa berakting ciuman, gimana kalau kamu mengajariku?"Benn segera menahan tangannya. Jakun pria itu tampak berguling. Segera setelah itu, dia memerintahkan, "Turun.""Kamu nggak bersedia?" tanya Chelsea. Dia mendekati Benn, lalu mencium dagunya dengan lembut. Matanya terlihat manja, sementara rambut hitamnya yang lembut melingkari lengan Benn.Pria itu pun membalik tubuhnya, lalu menimpa Chelsea sambil berkata, "Aku tidak akan bertanggung jawab."Sementara itu, Chelsea mengangkat alisnya seraya tersenyum. Dia mengulurkan tangan untuk memeluk Benn sebelum berkata, "Aku juga nggak minta pertanggungjawaban darimu."Benn segera mengecup bibirnya. Hasratnya langsung membeludak. Dia ingin sekali memberi pelajaran kepada Chelsea agar dia tahu bahwa ini adalah harga dari merayunya. Mereka segera terjebak dalam gairah. Semua pesona Chelsea terpampa
Sementara itu, Diego sangat tidak suka ketika aktor menggunakan pemeran pengganti. Sayangnya, adegan yang melibatkan Chelsea telah gagal beberapa kali dan adegannya harus diambil ulang. Namun, Diego tidak marah. Dia memberikan semangat dengan sabar, "Chelsea, kamu jangan gugup dalam berakting. Setelah bergabung begitu lama, aku sangat percaya padamu.""Maaf, Paman Diego. Aku akan menyesuaikan diri," ucap Chelsea yang sangat gugup. Bagaimanapun, menurutnya ini adalah adegan yang paling berani dalam film ini.Meskipun sudah melakukan persiapan, Chelsea masih merasa ragu-ragu ketika mulai berakting. Sutradara memberi aba-aba lagi. Dia memutuskan untuk mengusir staf di sekitar dan hanya meninggalkan kamerawan supaya Chelsea bisa tampil dengan baik.Chelsea turun lagi ke dalam air. Saat musik di lokasi dimainkan, dia mulai menari dengan indah. Dengan mengenakan gaun tipis yang anggun, Chelsea menari dengan lemah lembut di dalam kolam. Hal ini pun menambah nuansa romantis.Entah sejak kapan
"Anak kita jadian dengan investor di tim produksi itu, ya? Kenapa akhir-akhir ini, aku sering mendengar rumor di lokasi syuting?" tanya Nancy yang duduk di kursi pendamping sambil mengupas apel. Dia menendang Boris saking penasarannya.Boris menjawab dengan tidak berdaya, "Benaran jadian atau tidak, apa urusanmu? Setelah anak kita bangun, tanya langsung saja."Nancy menyodorkan sepotong apel yang sudah dikupas ke arahnya, lalu berkata, "Aku hanya penasaran. Nanti, kamu coba cari tahu, apakah pria itu sudah menikah atau belum dan berapa banyak anggota keluarganya. Selain itu, dia sudah pernah pacaran berapa kali. Kalau mereka benaran berpacaran, kita juga merasa senang untuk Chelsea, 'kan?"Boris mengunyah apel yang dikupas oleh istrinya. Dia menjawab sambil tersenyum, "Kamu benar. Oke, aku bakal cari tahu nanti."Nancy kembali menyodorkan sepotong apel ke arahnya. Seolah-olah merasa ada yang tidak beres, dia pun berbalik. Saat ini, Chelsea berbaring sambil memandang mereka dengan jijik
Louis segera paham. Dia berkata sambil mengangguk, "Baiklah." Kemudian, dia menggenggam tangan Candice seraya melanjutkan, "Nanti, kami akan pergi ke Negara Shawana untuk menjenguk Kakek."Candice mendekati suaminya, lalu bertanya dengan suara kecil, "Kakekmu galak, nggak?"Louis tampak tersenyum dan menjawab dengan serius, "Kalau kamu tidak patuh, dia akan galak padamu."Melihat ini, Liliana pun berdecak sambil berkata, "Kenapa kamu menakut-nakuti istrimu?" Dia menghibur Candice dengan berucap, "Jangan khawatir. Kakek nggak akan galak padamu, paling hanya akan galak padanya." Candice pun mengangguk sembari tersenyum.Pada larut malam, Chelsea baru kembali dari rumah sakit. Dia berbaring di ranjang sambil menatap langit-langit. Adegan ketika Benn menciumnya terlintas dalam benaknya. Dia benar-benar pandai berciuman, bahkan Chelsea belum bisa melupakannya sampai sekarang. Pria itu memang ahlinya.Saat ini, Chelsea duduk karena merasa gelisah. Pandangannya jatuh pada miniatur biola di at
Benn mengangguk seraya berkata, "Oke. Malam ini, kita minum bareng, ya."....Hari ini, Chelsea harus syuting adegan malam. Dia baru selesai pada pukul setengah 12 malam. Chelsea merasa sangat lelah. Ini adalah pertama kalinya dia merasakan bahwa syuting tidak semudah yang ditampilkan di dalam sinetron TV.Shella pun mengantarnya pulang. Setelah asisten itu pergi dengan mobilnya, ponsel Chelsea tiba-tiba berdering. Dia sangat bingung, siapa yang akan meneleponnya larut malam begini. Setelah melihat ponselnya, ternyata itu adalah panggilan dari Benn. Bukankah pria itu sudah memblokirnya?Chelsea pun mengangkat teleponnya, lalu bertanya, "Benn, ada apa malam-malam begini?" Entah apa yang dia katakan, Chelsea tidak mendengarnya dengan jelas. Lantaran mengira terjadi sesuatu pada Benn, dia pun berseru, "Halo!"Segera setelah itu, suara pengawal Benn terdengar di ujung telepon. "Nona Chelsea, ya? Maaf mengganggumu malam-malam begini. Kamu ada di mana? Tuan Benn mabuk parah dan tidak mau per
Benn duduk menyandar sambil menutupi keningnya dengan telapak tangan. Setelah tiba di hotel, Chelsea langsung menopangnya menuju kamar. Saat hendak membaringkan Benn ke kasur, berat badan pria itu membuat Chelsea kehilangan keseimbangan hingga ikut terjatuh menimpa tubuhnya.Tubuh Chelsea seketika menegang ketika bibirnya menyentuh ujung hidung Benn. Napas hangat bercampur aroma alkohol menerpa pipinya. Dia mengerjap menatap wajah pria yang sedang memejamkan mata itu. Chelsea ingin segera bangun, tetapi satu tangan Benn menariknya kembali. Dia sontak tertegun dan terkejut setengah mati.Mata Benn terbuka perlahan. Dia tersenyum dan berkata dengan suara yang kurang jelas, "Aku mabuk.""Apa urusannya itu denganku?" balas Chelsea sambil mencoba bangun lagi.Benn menahan Chelsea dan menatap matanya sambil berujar, "Chelsea, kadang-kadang aku kesal sekali padamu." Benn mabuk, tetapi anehnya juga tidak terlihat terlalu mabuk."Apa?" tanya Chelsea dengan kaget. Benn kesal padanya?Benn menang
Chelsea mengulum senyum tipis, tetapi senyuman itu tidak mencapai matanya. Dia berujar, "Aku wanita dewasa, wajar saja, 'kan?" Kemudian, dia masuk kembali ke mobilnya.Shella membawakan segelas air hangat untuk Chelsea meminum obatnya. Katanya lagi, "Anu, Kak Chelsea, kelak jangan lakukan hal seperti ini lagi, ya. Kalau tertangkap paparazi, reputasimu bakal anjlok."Chelsea memutar tutup botol obat itu sambil berkata, "Sebenarnya aku juga nggak rugi, bisa meniduri seorang pria kaya secara gratis."Ekspresi Shella seketika berubah muram.....Chelsea dan Benn tidak pernah bertemu lagi selama seminggu itu. Hari ini, Chelsea merampungkan syuting perannya. Setelah adegan terakhir selesai, dia pun berpamitan pada seluruh kru. Chelsea berjalan ke mobil sambil membawa buket bunga yang diberikan kru. Shella sudah membukakan pintu mobil untuknya. Namun, dia tercengang saat mendapati seorang pria sudah duduk dan menunggunya di dalam.Chelsea sontak menggunakan buket bunga untuk menutupi wajahny
Candice melambaikan tangan kepada para murid. Setelah mereka pergi, Candice menghampiri Louis dan bertanya, "Kamu tunggu aku?""Tentu saja," sahut Louis sembari memandang Candice. Dia memainkan rambut Candice dan berkomentar saat melihat senyum di wajah Candice, "Sepertinya, penampilan mereka cukup bagus."Candice memalingkan wajahnya, lalu berucap dengan bangga, "Siapa dulu gurunya? Nggak ada yang sulit bagiku."Louis mencubit pipi Candice dan tertawa. Dia bertanya, "Malam ini kamu mau makan apa?"Candice merangkul lengan Louis seraya menjawab, "Aku mau makan ayam bakar, bebek panggang, daging sapi balado, dan ....""Kenapa semuanya daging?" tanya Louis."Aku mau makan daging!" seru Candice dengan ekspresi galak.Louis melihat perut Candice dan menimpali, "Jangan-jangan kamu ...."Candice yang kebingungan bertanya, "Apa?"Louis menempelkan telapak tangannya di perut Candice, lalu bertanya balik sembari tersenyum, "Menurutmu?"Candice menyingkirkan tangan Louis dan membantah, "Bukan!"