Shella yang mendengar ucapan para kru melirik Chelsea sekilas. Namun, Chelsea seperti tidak mendengar perkataan mereka. Shella mendesah, lalu menghampiri Chelsea dan bertanya, "Kak Chelsea, sebenarnya apa yang terjadi di antara kamu dan pria itu?"Terakhir kali, Shella tidak terlalu mengerti dengan ucapan Benn. Pria itu membicarakan tentang kontrak dan pasangan yang tidak cocok untuk bersandiwara dengannya. Apa jangan-jangan Chelsea dan Benn hanya berpura-pura pacaran?"Untuk apa kamu tahu masalah ini?" tanya Chelsea sambil menatap Shella. Dia mengambil cangkir teh di atas meja, lalu meminumnya. Kemudian, dia melanjutkan, "Pokoknya aku masih jomblo."Shella yang kaget menimpali, "Jadi, kamu bertemu pria berengsek lagi ...."Pria berengsek? Sebenarnya, Benn memang pantas disebut seperti itu karena dia dikelilingi banyak wanita. Namun, Benn tidak berhubungan dengan semua wanita itu. Dia pemilih dan juga tahu batasan.Shella berjongkok di samping Chelsea sembari berbisik, "Kak Chelsea, gi
Chelsea mendongak, lalu memicingkan mata dan berkata sambil tersenyum, "Kak Miranda memang paling tahu."Kenneth mengangkat gelasnya seraya berucap, "Sudahlah, kalau ngobrol terus, makanannya bakal dingin. Ayo, kita ngobrolnya sambil makan."Orang lain juga mengangkat gelas mereka. Perjamuan ini berlangsung selama 2 jam. Setiap orang meminum anggur dan hampir semuanya telah mabuk. Meskipun Chelsea memiliki toleransi terhadap alkohol yang baik, setelah minum cukup banyak, dia juga merasa pusing.Chelsea berjalan ke arah pintu dengan langkah yang goyah. Kenneth memapahnya sembari bertanya, "Kamu tidak mabuk, 'kan?"Wanita itu melambaikan tangan sambil menjawab, "Nggak, jangan khawatir. Aku masih sadar."Kenneth memegang bahunya, lalu menawarkan, "Aku akan mengantarmu."Sebelum Chelsea merespons, tiba-tiba tangan seseorang telah menariknya dari tangan Kenneth. Dia segera mundur ke belakang, lalu dipeluk oleh orang itu. "Dia tidak perlu kamu antar."Chelsea cukup terkejut. Begitu mendongak
Chelsea membeku. Tatapannya terpaku pada area di bawah leher Benn. Ketika pengawal berbelok, wanita itu kehilangan kestabilan dan langsung jatuh ke pangkuan Benn. Bibirnya menyentuh kulit pria itu dan meninggalkan bekas lipstik merah. Sementara itu, pandangan Benn menjadi suram.Melihat mereka yang mulai beraksi, pengawal segera menancap gas. Chelsea menopang pada Benn untuk bangkit. Kemudian, ketika melihat bekas lipstik, dia segera membersihkannya sambil berkata, "Maaf, aku nggak pakai lipstik, kok."Benn menahan pergelangan tangannya seraya bertanya, "Serius?""Apa maksudmu?" tanya Chelsea. Dia merasa makin pusing dan segera menutup mulutnya.Benn yang menyadari sesuatu pun mendekap bahu wanita itu sambil berkata, "Chelsea, tahan ...."Sayangnya, wanita itu langsung muntah di celananya. Ekspresi Benn sontak menjadi muram. Dia memalingkan wajahnya, lalu membuka jendela untuk menghilangkan bau menyengat di dalam mobil.Begitu tiba di hotel, Benn langsung menyeret Chelsea ke kamar mand
Chelsea menempelkan jarinya di bibir Benn, lalu meluncur perlahan ke bawah. Kemudian, dia mendekati pria itu sambil berkata, "Kamu bilang aku nggak bisa berakting ciuman, gimana kalau kamu mengajariku?"Benn segera menahan tangannya. Jakun pria itu tampak berguling. Segera setelah itu, dia memerintahkan, "Turun.""Kamu nggak bersedia?" tanya Chelsea. Dia mendekati Benn, lalu mencium dagunya dengan lembut. Matanya terlihat manja, sementara rambut hitamnya yang lembut melingkari lengan Benn.Pria itu pun membalik tubuhnya, lalu menimpa Chelsea sambil berkata, "Aku tidak akan bertanggung jawab."Sementara itu, Chelsea mengangkat alisnya seraya tersenyum. Dia mengulurkan tangan untuk memeluk Benn sebelum berkata, "Aku juga nggak minta pertanggungjawaban darimu."Benn segera mengecup bibirnya. Hasratnya langsung membeludak. Dia ingin sekali memberi pelajaran kepada Chelsea agar dia tahu bahwa ini adalah harga dari merayunya. Mereka segera terjebak dalam gairah. Semua pesona Chelsea terpampa
Sementara itu, Diego sangat tidak suka ketika aktor menggunakan pemeran pengganti. Sayangnya, adegan yang melibatkan Chelsea telah gagal beberapa kali dan adegannya harus diambil ulang. Namun, Diego tidak marah. Dia memberikan semangat dengan sabar, "Chelsea, kamu jangan gugup dalam berakting. Setelah bergabung begitu lama, aku sangat percaya padamu.""Maaf, Paman Diego. Aku akan menyesuaikan diri," ucap Chelsea yang sangat gugup. Bagaimanapun, menurutnya ini adalah adegan yang paling berani dalam film ini.Meskipun sudah melakukan persiapan, Chelsea masih merasa ragu-ragu ketika mulai berakting. Sutradara memberi aba-aba lagi. Dia memutuskan untuk mengusir staf di sekitar dan hanya meninggalkan kamerawan supaya Chelsea bisa tampil dengan baik.Chelsea turun lagi ke dalam air. Saat musik di lokasi dimainkan, dia mulai menari dengan indah. Dengan mengenakan gaun tipis yang anggun, Chelsea menari dengan lemah lembut di dalam kolam. Hal ini pun menambah nuansa romantis.Entah sejak kapan
"Anak kita jadian dengan investor di tim produksi itu, ya? Kenapa akhir-akhir ini, aku sering mendengar rumor di lokasi syuting?" tanya Nancy yang duduk di kursi pendamping sambil mengupas apel. Dia menendang Boris saking penasarannya.Boris menjawab dengan tidak berdaya, "Benaran jadian atau tidak, apa urusanmu? Setelah anak kita bangun, tanya langsung saja."Nancy menyodorkan sepotong apel yang sudah dikupas ke arahnya, lalu berkata, "Aku hanya penasaran. Nanti, kamu coba cari tahu, apakah pria itu sudah menikah atau belum dan berapa banyak anggota keluarganya. Selain itu, dia sudah pernah pacaran berapa kali. Kalau mereka benaran berpacaran, kita juga merasa senang untuk Chelsea, 'kan?"Boris mengunyah apel yang dikupas oleh istrinya. Dia menjawab sambil tersenyum, "Kamu benar. Oke, aku bakal cari tahu nanti."Nancy kembali menyodorkan sepotong apel ke arahnya. Seolah-olah merasa ada yang tidak beres, dia pun berbalik. Saat ini, Chelsea berbaring sambil memandang mereka dengan jijik
Louis segera paham. Dia berkata sambil mengangguk, "Baiklah." Kemudian, dia menggenggam tangan Candice seraya melanjutkan, "Nanti, kami akan pergi ke Negara Shawana untuk menjenguk Kakek."Candice mendekati suaminya, lalu bertanya dengan suara kecil, "Kakekmu galak, nggak?"Louis tampak tersenyum dan menjawab dengan serius, "Kalau kamu tidak patuh, dia akan galak padamu."Melihat ini, Liliana pun berdecak sambil berkata, "Kenapa kamu menakut-nakuti istrimu?" Dia menghibur Candice dengan berucap, "Jangan khawatir. Kakek nggak akan galak padamu, paling hanya akan galak padanya." Candice pun mengangguk sembari tersenyum.Pada larut malam, Chelsea baru kembali dari rumah sakit. Dia berbaring di ranjang sambil menatap langit-langit. Adegan ketika Benn menciumnya terlintas dalam benaknya. Dia benar-benar pandai berciuman, bahkan Chelsea belum bisa melupakannya sampai sekarang. Pria itu memang ahlinya.Saat ini, Chelsea duduk karena merasa gelisah. Pandangannya jatuh pada miniatur biola di at
Benn mengangguk seraya berkata, "Oke. Malam ini, kita minum bareng, ya."....Hari ini, Chelsea harus syuting adegan malam. Dia baru selesai pada pukul setengah 12 malam. Chelsea merasa sangat lelah. Ini adalah pertama kalinya dia merasakan bahwa syuting tidak semudah yang ditampilkan di dalam sinetron TV.Shella pun mengantarnya pulang. Setelah asisten itu pergi dengan mobilnya, ponsel Chelsea tiba-tiba berdering. Dia sangat bingung, siapa yang akan meneleponnya larut malam begini. Setelah melihat ponselnya, ternyata itu adalah panggilan dari Benn. Bukankah pria itu sudah memblokirnya?Chelsea pun mengangkat teleponnya, lalu bertanya, "Benn, ada apa malam-malam begini?" Entah apa yang dia katakan, Chelsea tidak mendengarnya dengan jelas. Lantaran mengira terjadi sesuatu pada Benn, dia pun berseru, "Halo!"Segera setelah itu, suara pengawal Benn terdengar di ujung telepon. "Nona Chelsea, ya? Maaf mengganggumu malam-malam begini. Kamu ada di mana? Tuan Benn mabuk parah dan tidak mau per