Boris menoleh, lalu bertanya dengan ekspresi bingung, "Kamu siapa?"Setelah ragu-ragu sejenak, Chelsea menjawab, "Dia ... investor drama kami. Dia datang untuk menjengukku."Boris sontak tertegun.Benn mengangguk dengan sopan kepada Boris sembari menyapa, "Halo, Pak Boris. Senang bertemu denganmu."Boris tersenyum segan seraya memperhatikannya, lalu berkata, "Kamu bukan orang lokal, ya? Aku belum pernah melihatmu."Benn tersenyum sambil menyahut, "Aku memang bukan orang lokal."Chelsea khawatir Benn akan keceplosan, jadi dia segera menyela, "Ayah, bukannya Ayah masih ada pekerjaan? Jangan cemaskan aku lagi. Shella akan menjagaku. Kamu pulang dulu saja. Beri tahu Ibu aku nggak apa-apa. Beberapa hari lagi aku bisa keluar dari rumah sakit."Boris hendak mengatakan sesuatu, tetapi putrinya terus memintanya pulang. Apa lagi yang bisa dia katakan? Setelah memastikan putrinya tidak apa-apa, dia pun merasa tenang. "Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu. Ingat untuk istirahat. Dua hari lagi, ak
Benn menyilangkan kedua lengannya seraya melirik Louis dan tersenyum. "Sepertinya ada sesuatu yang ingin kamu katakan padaku," tutur Benn.Louis berbalik menatap Benn, lalu berucap, "Kamu terkenal punya banyak wanita. Kalau hanya mau main-main dengan Chelsea, aku sarankan sebaiknya cari wanita lain saja." Benn tertawa dan bertanya, "Louis, bukannya kamu sudah menikah? Kenapa kamu begitu peduli dengan mantanmu?"Louis mengernyit sembari menimpali dengan serius, "Aku sudah menganggap Chelsea sebagai teman. Aku tentu tidak akan diam saja tentang urusan temanku. Dia tidak seperti para wanita yang ada di sisimu."Benn berjalan melewati Louis dan berdiri di balkon. Di bawah sinar matahari, motif di setelan jasnya terlihat lebih jelas. Dia memandang ke bawah sambil menyahut, "Ini urusanku dengannya. Dia juga setuju."Louis melihat ke arah Benn seraya bertanya, "Kamu tidak menipunya, 'kan?""Aku tidak menipunya." Benn menoleh menatap Louis dengan tajam, lalu menambahkan, "Sebaliknya, aku juju
Ternyata Chelsea langsung bertindak! Tiba-tiba terdengar bunyi bel. Nelson berjalan ke belakang pintu, lalu bertanya dengan waspada, "Siapa?""Lembaga sosial," sahut orang itu.Begitu Nelson membuka pintu, tiba-tiba dua pria berseragam menerobos masuk dan menahannya di lantai. Sebelum Nelson sempat berbicara, pria berseragam mengeluarkan surat kepolisian dan berujar, "Kamu Nelson, 'kan? Kamu sudah membuat kekacauan di lokasi syuting dan membahayakan keselamatan orang lain hingga terluka. Ikut kami ke kantor untuk menjalani penyelidikan."Nelson sontak tertegun dan langsung dibawa keluar oleh polisi. Ketika menuruni tangga, ada banyak wartawan yang sedang menunggu di depan gedung. Begitu kamera di sorot ke arahnya, Nelson langsung mengangkat tangannya untuk menutupi wajahnya."Nelson, ada yang melaporkan bahwa kamu menukar peralatan syuting dan mengakibatkan Chelsea terluka. Apa itu benar?""Tolong jelaskan apa luka Chelsea ada kaitannya denganmu?"Pikiran Nelson seketika menjadi kacau.
Claire memeluk Javier dari belakang sambil bertanya, "Aku dengar Benn ada di Negara Makronesia, ya?"Javier meletakkan ponselnya di atas meja, lalu menjawab, "Pria itu tertarik dengan proyek kerja sama antara Grup Esterna dengan Andreas. Dia ke sana untuk mengambil alih."Ketika Claire sedang memikirkan sesuatu, Javier tiba-tiba membaringkannya. Claire sontak terkejut. Dia menghalangi bibir Javier dengan jarinya sembari bertutur, "Kamu sudah makin berani mengabaikan tugasmu, ya. Pikiranmu hanya melakukan hubungan saja."Javier memegang jari istrinya seraya berucap, "Asalkan kamu di sisiku, aku rela menjadi bejat."Claire mengangkat kedua alisnya, lalu meletakkan tangannya di pinggang suaminya. Dia mengingatkan, "Kamu harus menjaga kesehatan ginjalmu."Javier mencium Claire sambil melepaskan kancing bajunya dan menimpali, "Dua puluh tahun lagi, aku masih punya kamu yang akan memasakkan sup bernutrisi. Setelah meminumnya, staminaku pasti masih kuat."Di sisi lain, setelah panggilannya di
Chelsea tertawa sinis dan berkata, "Rela melakukan apa pun untuknya, ya? Kalau gitu, apa kamu bersedia mati untuknya?""Maksudmu?" balas Angie dengan ekspresi kaku.Chelsea meraih pisau buah di meja, lalu turun dari ranjang dan menghampiri Angie. Orang-orang yang melihat keramaian di luar kamar langsung terkejut.Angie mundur beberapa langkah sambil berujar, "Chelsea, kamu sudah gila?"Sambil mengusap gagang pisau, Chelsea berkata, "Bukannya kamu yang bilang kalau kamu rela melakukan apa pun demi suamimu? Kalau gitu, kenapa kamu menghindar?"Angie dan orang-orang lainnya merasa Chelsea sudah gila. Khawatir wanita itu bertindak ekstrem, salah satu orang di sana segera memanggil dokter.Chelsea tersenyum abai dan berujar lagi, "Tenang saja, ini rumah sakit. Biarpun aku menusukmu, kamu nggak akan mati. Ayo buktikan, kamu rela atau nggak terluka demi suamimu."Saat Chelsea mengangkat pisau di tangannya, Angie langsung menjerit ketakutan. Dia buru-buru mendorong Chelsea dan kabur ke depan p
Angie tidak menyangka Benn tega mempermalukannya di depan umum. Dia berujar dengan wajah pucat, "Tuan Benn, gimana kamu bisa ....""Oh, aku ingat siapa kamu. Kamu wanita terkenal dari kelab malam di Negara Hyugana. Kamu mengandalkan para pria kaya untuk pergi ke luar negeri dan hidup mewah. Tapi, setelah kamu terkena penyakit, kamu dicampakkan dan dipecat dari Akademi Musik Royal. Sekarang, saat kamu terdesak, kamu mau menipuku?" sela Benn lagi.Chelsea hampir meledakkan tawanya, tetapi lirikan mata Benn membuatnya menahan diri. Komentar orang-orang di luar makin kejam. Angie merasa telah menggali lubang kematiannya sendiri dengan datang ke sini. Dia terduduk di lantai dengan wajah pucat. Bagaimana Benn bisa mengetahui semua itu? Bagaimana bisa?"Dokter, bawa wanita ini ke departemen ginekologi. Jangan sampai dia menularkan penyakitnya pada pria lain," ujar Benn. Dia mengisyaratkan dua pengawal yang datang bersamanya untuk membawa Angie pergi.Sewaktu kedua pengawal itu mengapitnya, An
Benn tidak ingin mencari masalah. Sementara itu, Chelsea merenung sejenak, lalu mengangguk dan berucap, "Oke." Mana mungkin Chelsea tidak menyetujui kesepakatan yang menguntungkannya seperti ini?Namun, beberapa hari kemudian, Chelsea memang tidak bertemu dengan Benn lagi dan Benn juga tidak mencari Chelsea. Setelah dirawat selama 1 minggu, Chelsea pun keluar dari rumah sakit setelah melepas jahitan lukanya. Shella yang menjemput Chelsea bertanya, "Pacarmu yang kaya itu tidak datang menjemputmu?""Pacar kaya apanya?" sahut Chelsea. Dia memakai kacamata hitam, lalu mengambil tas dan berjalan keluar dari rumah sakit.Shella memayungi Chelsea sembari bertanya lagi, "Apa kamu tidak tahu identitas pacarmu yang kaya itu?"Chelsea membuka pintu mobil, lalu naik ke mobil dan bertanya balik, "Identitas apa?"Shella menjelaskan, "Benn itu anggota Keluarga Tanaka yang kaya raya dari Negara Hyugana. Keluarga mereka termasuk orang terkaya di dunia. Beberapa hari yang lalu, identitas Benn baru terek
Chelsea tersenyum dan berkomentar, "Tapi, dia mundur dari dunia akting terlalu cepat."Saat Boris masih menggeluti dunia akting, Prisca belum debut. Waktu itu, Agensi Majestik masih dipimpin oleh bos lain. Setelah Prisca debut, Boris pun mundur dari dunia akting. Kemudian, ayah Javier mengakuisisi Agensi Majestik. Beberapa petinggi mengikuti bos sebelumnya meninggalkan perusahaan. Hanya Boris yang tetap tinggal di Agensi Majestik.Itulah sebabnya Boris bisa menduduki posisi sekarang ini, dia dipromosikan oleh Steven. Setelah Steven menikah dengan Prisca, dia baru memberikan saham direksi Agensi Majestik kepada Boris. Ini juga alasan Agensi Majestik berada di bawah naungan Grup Angkasa, tetapi direkturnya adalah Boris.Kenneth dan Chelsea berbincang dengan asyik sampai-sampai Chelsea tertawa terbahak-bahak. Benn yang membawa pengawal berjalan masuk ke lokasi syuting. Pengawal membawa 2 kantong barang. Sutradara melihat Benn terlebih dahulu, dia menyapa dengan sopan, "Tuan Benn, kamu sud
Tiba-tiba Darman kepikiran sesuatu, lalu menarik si pria untuk bertanya, “Di mana pria itu?”“Dia masih diinterogasi di garasi mobil.”Darman menyuruh mereka untuk menunggu di rumah sakit. Dia pun segera kembali ke vila.Di dalam garasi, pria itu sedang diikat di bangku. Dua orang pria sedang menginterogasinya secara bergilir, tetapi dia tetap tidak bersedia untuk berbicara.Begitu Darman berjalan ke dalam, dia langsung melayangkan tinjuan, bahkan menjatuhkan bangku yang diduduki pria itu.“Darman!” Anggota lain menghalanginya.Darman mendorong mereka, kemudian menendang pria di lantai. Dia bagai ingin meluapkan amarah di diri orang itu.Ketika melihat orang yang ditendang tidak berhenti menjerit untuk meminta pengampunan, bahkan telah muntah darah, mereka berdua baru menghentikan langkah Darman. “Kalau kamu pukul seperti ini, dia akan mati!”Darman mendorong mereka berdua. Dia menarik pria di lantai dengan kedua mata memerah. “Apa kamu masih tidak ingin ngomong siapa yang memerintahmu
Bastian menurunkan jendela mobilnya. “Kak Ariel, kamu tidak usah mencemaskannya. Kak Jody hanya pergi beberapa hari saja. Ayo, masuk, kuantar kamu pulang.”Ariel memasuki mobil sembari menatap Bastian. “Apa kamu nggak tahu ngapain dia pulang?”Bastian melirik Ariel dari kaca spion tengah. Tatapannya kelihatan berkilauan. “Kak Ariel, jujur saja, kali ini Kak Jody pulang demi sewa sepotong gaun pengantin.”Jodhiva tidak memperbolehkan Bastian untuk mengatakannya. Namun, mana mungkin Bastian menuruti apa kata Jodhiva? Dia sedang balas dendam dengan apa yang dilakukan Jodhiva di restoran semalam!Ariel tertegun sejenak. “Sewa?”Bukannya gaun pengantin bisa dibeli? Kenapa mesti sewa?“Kak Jody suka dengan gaun pengantin model kuno. Gaun itu belum pasti bisa disewakan. Waktu itu, saat Tuan Putri Negara Shawana menikah, dia menghabiskan uang belasan miliar untuk menyewa gaun itu selama sehari.”Ariel sungguh merasa syok. “Belasan miliar hanya untuk sehari?”Bastian mengangguk. “Iya, gaun peng
Bastian mengusap keningnya. “Jangan-jangan kamu ingin beli gaun pengantin itu? Aku sarankan kamu urungkan niatmu. Nyonya Herla tidak akan menjualnya. Waktu itu, saat Tuan Putri Negara Shawana menikah, dia juga menginginkan gaun pengantin itu, tapi permintaannya ditolak mentah-mentah oleh Nyonya Herla. Pada akhirnya, dia hanya bisa menyewanya dengan harga tinggi. Hanya disewakan untuk sehari saja.”Lagi pula, Herla tidak akan menyewa gaun pengantin ke sembarang orang. Ada banyak selebritas dari negara barat hendak menyewa gaunnya, tapi dia menolak permintaan mereka semua.Jodhiva tersenyum. “Tentu saja disewa. Masalah harga bukan masalah. Aku jamin akan mengembalikannya dengan sempurna.”Bastian menarik napas dalam-dalam. “Demi sepotong gaun pengantin, kamu malah rela menghabiskan banyak uang.”“Tuan Putri itu saja rela, kenapa aku tidak rela menghabiskan uang untuk istriku? Aku pasti akan memberikan yang terbaik untuknya.”Bastian mengangguk. “Baiklah, cowok yang sudah punya istri mema
Ariel mengunyah kacang sembari menyindir, “Pelayanannya bagus juga.”Mereka berdua berjalan di sekitar. Jodhiva menguliti kulit kacang, sedangkan Ariel sedang menyantapnya. Terkadang dia menyuapi kacang ke mulut Jodhiva.Panggangan di depan mata memang tidak bisa dinikmati Ariel. Hanya saja, dia merasa sangat gembira.“Ariel?” Tiba-tiba ada yang memanggil Ariel. Dia memalingkan kepalanya, lalu melihat Alicia sedang berdiri di luar restoran. Sepertinya dia baru berjalan keluar dari sana.Ariel merasa kaget. Dia spontan melirik Jodhiva.Alicia juga tidak menyangka akan bertemu Ariel dan Jodhiva di Area Homa. Dia berjalan ke sisi mereka. “Kenapa kalian bisa datang ke Area Homa?”“Emm, kami datang buat ….”“Foto pengantin.” Jodhiva merangkul pundak Ariel, lalu berjalan ke sisi Alicia. “Bulan depan kami akan mengadakan resepsi pernikahan. Kebetulan kami memilih untuk melakukan pengambilan foto pengantin di Area Homa.”Alicia menurunkan kelopak matanya sembari tersenyum. “Ternyata begitu. Se
Jules tersenyum, lalu merangkul Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak masalah. Lagi pula, anak kita juga akan lahir di musim panas nanti.”Jessie mengusap perut buncitnya dengan tersenyum. “Musim panas, ya? Entah anak kita itu Taurus atau Gemini?”Jules mencium kening Jessie. “Semua itu bukan masalah.”Pada saat ini, di Area Homa.Jodhiva memilih untuk melakukan foto pengantin di kediamannya. Tim fotografer yang mengikuti mereka adalah tim yang biasanya memotret para selebritas. Tingkat profesional mereka sudah tidak perlu diragukan lagi, begitu pula dengan harganya.Lokasi pengambilan gambar dilakukan di banyak tempat. Setiap kali berpindah lokasi, mereka mengganti satu set gaun pengantin. Semua gaun dirancang khusus dari merek terkenal dengan gaya yang berbeda-beda.Dari pagi hingga sore, mereka mengunjungi banyak lokasi dan mengambil hampir seribu foto pernikahan.Setelah kembali ke hotel, Ariel merasa capek dan berbaring di tempat tidur. “Ternyata mengambil foto pernikahan sangat mele
Bukannya ibu hamil harus istirahat dengan baik? Bagaimana kalau sampai tersenggol? Bukannya akan celaka?Yogi berhenti di tempat. “Selamat.”Ariel tersenyum. “Terima kasih.”“Kak!” Riko datang bersama dua orang pengawal. Ada banyak hadiah di tangan dua orang pengawal itu. Semuanya adalah mainan anak-anak.“Kak, setelah aku dengar kabar kamu lagi mengandung, aku langsung pergi ke mal. Aku rasa anakmu pasti cowok. Jadi, aku sudah beli mainan cowok.”Ujung bibir Ariel berkedut. Dia meletakkan gelas airnya. “Kamu itu memang baik sekali.”Riko pun tersenyum lebar. “Tentu saja, aku saja tidak pernah bersikap sebaik ini terhadap ayahku. Tapi, ayahku juga tidak butuh semua ini, semua ini milikmu. Setelah anakmu dilahirkan nanti, jangan lupa beri tahu dia semua mainan ini dibeli olehku.”Ariel mengangguk. “Baik.”Riko menyuruh pengawal untuk meletakkan hadiah. Dessy membungkuk ke sisi Ariel. “Nona, adikmu ini aktif sekali, ya.”Ariel menunjukkan senyuman canggung, lalu membalas dengan suara kec
Ariel mengangguk.“Bagus sekali. Aku mau beri tahu Tuan Tobias!” Dessy mengambil ponselnya untuk menghubungi Tobias.Saat Tobias mengetahui kabar kehamilan putrinya, dia langsung mengesampingkan mahyongnya. Firman mengangkat kepalanya untuk menatap Tobias. “Apa benar Ariel lagi mengandung?”Tobias tersenyum lebar. Meski dia kalah dalam permainan, dia juga merasa sangat gembira saat ini. “Tentu saja! Dia saja sudah periksa di rumah sakit. Astaga! Akhirnya aku jadi kakek!”Dua teman main mahyong lainnya mengucapkan selamat. “Hebat, Tuan Tobias! Kabar ini adalah kabar gembira. Ingat traktiran.”Tobias melambaikan tangannya. “Tenang saja.”Setelah Ariel kembali ke Vila Galatta, dia langsung pergi ke ruang baca Jodhiva. Saat Jodhiva sedang membaca buku, dia melihat Ariel melempar selembar kertas di atas meja. “Coba kamu lihat!”Gerakan tangan Jodhiva berhenti. Saat membaca tulisan “Laporan Kehamilan”, Jodhiva langsung mengangkat kepalanya.Ariel berkata, “Aku sudah hamil.”Jodhiva meletakka
Usai berbicara, Samuel hendak mengambil ponsel. Levin pun berdiri. “Oke, kalau begitu, aku akan mencobanya. Jangan sampai nanti dibilang, tidak ada yang bisa diandalkan dari Agensi Solar.”Samuel membawa Levin untuk ketemuan dengan Proto di restoran. Saat bertemu, Levin mengikuti persyaratan Samuel untuk mengenakan kacamata.Proto bisa memilih Levin karena melihat dia memiliki sikap sopan santun yang mirip dengan Firman. “Apa Tuan Levin pernah memerani peran antagonis?”Levin menjawab dengan terus terang, “Tidak pernah.”Jari tangan Proto saling bertautan. Dia meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan serius, “Bagus kalau tidak pernah. Aku sudah menonton serial ‘Embun’, Pak Samuel juga pernah bilang kalau aktingmu biasa-biasa saja. Tapi dalam filmku, aku tidak mencari yang jago dalam berakting, aku mengutamakan kepribadian aslimu.”Levin tertegun beberapa detik. "Tapi karakter ini tidak seperti aku. Kamu ingin aku memerankan seorang pria yang munafik, mungkin aku ….”“Semua itu s
Terdengar suara Yelena dari ujung telepon. “Apa Ayah dan Ibu nggak beri tahu kamu?”“Beri tahu apa?”Yelena tersenyum dingin. “Mereka minta uang sama kamu untuk mendaftarkanku ke akademi perfilman. Kebetulan, aku lolos ujian masuk.”Erin langsung berdiri. “Apa? Mereka daftarin kamu ke akademi perfilman? Kenapa kamu nggak beri tahu aku?”“Apa gunanya beri tahu kamu? Kamu selalu menuruti apa kata Ayah dan Ibu. Kalau diminta uang, kamu juga selalu memenuhi permintaan mereka. Uangmu itu seperti nggak ada nomor serinya. Gara-gara kamu, sekarang adik kita sudah tamat, tapi dia selalu saja tiduran di rumah, menunggu dikirim uang sama kamu. Kamu sudah seperti orang tuanya saja yang terus mengasuhnya. Semoga saat kamu tua nanti, dia bisa menjagamu.”“Yelena ….”Tanpa menunggu balasan dari Erin, Yelena langsung mengakhiri panggilan.Keesokan harinya, Yelena mendapatkan peran sebagai adik perempuannya Wilmar. Proto meminta Yelena untuk membaca naskah, lalu memintanya untuk menguasai peran dalam w