Chelsea tertawa sinis dan berkata, "Rela melakukan apa pun untuknya, ya? Kalau gitu, apa kamu bersedia mati untuknya?""Maksudmu?" balas Angie dengan ekspresi kaku.Chelsea meraih pisau buah di meja, lalu turun dari ranjang dan menghampiri Angie. Orang-orang yang melihat keramaian di luar kamar langsung terkejut.Angie mundur beberapa langkah sambil berujar, "Chelsea, kamu sudah gila?"Sambil mengusap gagang pisau, Chelsea berkata, "Bukannya kamu yang bilang kalau kamu rela melakukan apa pun demi suamimu? Kalau gitu, kenapa kamu menghindar?"Angie dan orang-orang lainnya merasa Chelsea sudah gila. Khawatir wanita itu bertindak ekstrem, salah satu orang di sana segera memanggil dokter.Chelsea tersenyum abai dan berujar lagi, "Tenang saja, ini rumah sakit. Biarpun aku menusukmu, kamu nggak akan mati. Ayo buktikan, kamu rela atau nggak terluka demi suamimu."Saat Chelsea mengangkat pisau di tangannya, Angie langsung menjerit ketakutan. Dia buru-buru mendorong Chelsea dan kabur ke depan p
Angie tidak menyangka Benn tega mempermalukannya di depan umum. Dia berujar dengan wajah pucat, "Tuan Benn, gimana kamu bisa ....""Oh, aku ingat siapa kamu. Kamu wanita terkenal dari kelab malam di Negara Hyugana. Kamu mengandalkan para pria kaya untuk pergi ke luar negeri dan hidup mewah. Tapi, setelah kamu terkena penyakit, kamu dicampakkan dan dipecat dari Akademi Musik Royal. Sekarang, saat kamu terdesak, kamu mau menipuku?" sela Benn lagi.Chelsea hampir meledakkan tawanya, tetapi lirikan mata Benn membuatnya menahan diri. Komentar orang-orang di luar makin kejam. Angie merasa telah menggali lubang kematiannya sendiri dengan datang ke sini. Dia terduduk di lantai dengan wajah pucat. Bagaimana Benn bisa mengetahui semua itu? Bagaimana bisa?"Dokter, bawa wanita ini ke departemen ginekologi. Jangan sampai dia menularkan penyakitnya pada pria lain," ujar Benn. Dia mengisyaratkan dua pengawal yang datang bersamanya untuk membawa Angie pergi.Sewaktu kedua pengawal itu mengapitnya, An
Benn tidak ingin mencari masalah. Sementara itu, Chelsea merenung sejenak, lalu mengangguk dan berucap, "Oke." Mana mungkin Chelsea tidak menyetujui kesepakatan yang menguntungkannya seperti ini?Namun, beberapa hari kemudian, Chelsea memang tidak bertemu dengan Benn lagi dan Benn juga tidak mencari Chelsea. Setelah dirawat selama 1 minggu, Chelsea pun keluar dari rumah sakit setelah melepas jahitan lukanya. Shella yang menjemput Chelsea bertanya, "Pacarmu yang kaya itu tidak datang menjemputmu?""Pacar kaya apanya?" sahut Chelsea. Dia memakai kacamata hitam, lalu mengambil tas dan berjalan keluar dari rumah sakit.Shella memayungi Chelsea sembari bertanya lagi, "Apa kamu tidak tahu identitas pacarmu yang kaya itu?"Chelsea membuka pintu mobil, lalu naik ke mobil dan bertanya balik, "Identitas apa?"Shella menjelaskan, "Benn itu anggota Keluarga Tanaka yang kaya raya dari Negara Hyugana. Keluarga mereka termasuk orang terkaya di dunia. Beberapa hari yang lalu, identitas Benn baru terek
Chelsea tersenyum dan berkomentar, "Tapi, dia mundur dari dunia akting terlalu cepat."Saat Boris masih menggeluti dunia akting, Prisca belum debut. Waktu itu, Agensi Majestik masih dipimpin oleh bos lain. Setelah Prisca debut, Boris pun mundur dari dunia akting. Kemudian, ayah Javier mengakuisisi Agensi Majestik. Beberapa petinggi mengikuti bos sebelumnya meninggalkan perusahaan. Hanya Boris yang tetap tinggal di Agensi Majestik.Itulah sebabnya Boris bisa menduduki posisi sekarang ini, dia dipromosikan oleh Steven. Setelah Steven menikah dengan Prisca, dia baru memberikan saham direksi Agensi Majestik kepada Boris. Ini juga alasan Agensi Majestik berada di bawah naungan Grup Angkasa, tetapi direkturnya adalah Boris.Kenneth dan Chelsea berbincang dengan asyik sampai-sampai Chelsea tertawa terbahak-bahak. Benn yang membawa pengawal berjalan masuk ke lokasi syuting. Pengawal membawa 2 kantong barang. Sutradara melihat Benn terlebih dahulu, dia menyapa dengan sopan, "Tuan Benn, kamu sud
Chelsea menyentuh bahu Benn dengan jarinya dan bertanya, "Hei, kamu nggak apa-apa, 'kan?" Pria ini agak aneh. Sepertinya ada orang yang menyinggung Benn sehingga ekspresinya sangat muram.Benn mengamati Chelsea sejenak, lalu tertawa dan berkomentar, "Terkadang aku benar-benar tidak paham, kamu itu memang bodoh atau berpura-pura pintar."Chelsea bertatapan dengan Benn dan ekspresi Chelsea tampak datar. Sebenarnya, Chelsea agak kebingungan.Benn berbalik, lalu melanjutkan, "Kita akhiri saja kesepakatan kita. Aku akan menyuruh orang untuk mengantar kontraknya kepadamu. Nanti kamu jangan lupa koyak kontraknya, aku juga akan mentransfer uangnya kepadamu. Kamu tidak cocok bersandiwara denganku."Malam harinya, di kediaman Keluarga Lukito. Saat makan, Chelsea terlihat tidak fokus. Dia masih tidak mengerti ucapan Benn. Kenapa Benn mengatakan bahwa Chelsea tidak cocok untuk bersandiwara dengannya? Waktu itu, Benn yang mencari Chelsea. Kenapa sekarang Benn malah mengkritik Chelsea? Chelsea belum
Chelsea duduk di tempat tidurnya, lalu mencari nomor telepon Benn. Chelsea merasa tidak rela kalau tidak mendapatkan penjelasan dari Benn. Kemungkinan, Benn hanya mempermainkannya!Chelsea menelepon Benn, tetapi Benn mematikan ponselnya. Chelsea curiga Benn memblokir nomor teleponnya! Tidak pernah ada pria yang mengabaikan Chelsea seperti ini, kecuali Louis dulu. Jadi, Benn berhasil menarik perhatian Chelsea.Di kamar suite hotel. Benn yang baru selesai mandi menyeka rambutnya yang basah dengan handuk. Dia melirik sekilas ponselnya yang diletakkan di atas meja, lalu berjalan ke depan rak untuk mengambil gelas dan sebotol anggur. Kemudian, Benn menuang anggur ke gelasnya.Tiba-tiba, ponsel Benn berdering. Ternyata, itu adalah panggilan telepon dari luar negeri. Benn menjawab panggilan telepon, lalu terdengar suara wanita. "Halo? Tuan Benn, kapan kamu pulang? Aku rindu sama kamu."Benn tidak pernah menyimpan nomor telepon para wanita itu, bahkan dia tidak mengingat nama mereka. Bagaimana
Benn melihat sekilas cek yang terjatuh di samping kakinya. Dia tersenyum dan bertanya, "Kamu merasa kemampuan aktingmu bagus, 'kan?"Chelsea melipat kedua tangannya di dada sambil menatap Benn. Sementara itu, Benn mendekati Chelsea dan bertanya lagi, "Apa kamu tahu bagaimana caranya bersandiwara menjadi pacar yang sempurna?"Chelsea mengernyit. Benn menjepit dagu Chelsea dan melanjutkan, "Kalau kamu mau bersandiwara menjadi pacar seorang pria, apa kamu bisa berciuman atau tidur dengannya?"Chelsea tertegun. Benn memandang wajah Chelsea yang cantik sembari berkomentar, "Kamu tidak bisa dan kamu berbeda dengan wanita yang bersedia untuk menyerahkan tubuh mereka. Jadi, kamu tidak cocok."Chelsea hanya terdiam di tempat. Benn melepaskan Chelsea, lalu berbalik dan mengingatkan, "Jangan lupa tutup pintu saat kamu keluar."Benn mendengar suara pintu ditutup. Dia terdiam sesaat, lalu duduk di sofa. Cahaya warna-warni di luar terpancar di jendela kaca. Aura Benn sangat dingin.....Di Negara Sh
Claire mengambil kontraknya, lalu melepaskan sepatu hak tingginya dan berteriak, "Rampok!"Perampok itu berlari dengan cepat dan Claire terus mengejarnya. Ketika perampok itu menoleh dan tersenyum bangga kepada Claire, dia ditendang oleh seorang wanita yang lewat di samping Claire. Wanita itu pun maju untuk mengambil tas Claire.Perampok tersebut marah, dia langsung berdiri dan mengeluarkan pisau untuk menusuk wanita itu. Namun, wanita itu berhasil menghindar. Dia mencengkeram pergelangan tangan perampok dan mematahkannya. Pisau terjatuh di tanah, lalu wanita itu meninju wajah perampok sehingga perampok langsung tumbang. Wanita itu berhasil menangkap perampok tersebut. Kemudian, dia menelepon polisi.Claire menghampiri wanita itu dengan napas tersengal-sengal. Dia mengambil tasnya yang diberikan wanita itu dan berucap, "Terima kasih."Claire tertegun sejenak saat mendongak. Dia merasa wanita di depannya ini sangat familier. Claire yang teringat sesuatu bertanya dengan ekspresi terkejut
âOh, ya, di mana Kak Ariel?â tanya Bastian.Jodhiva membalas, âDia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.âUsai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. âOrang yang sudah punya istri memang berbeda.ââKamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.â Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. âHei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.âClaire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. âSudah selesai mengenang masa lalu?ââMenurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?âJavier tersenyum. âAku lagi menunggumu untuk makan di sana.âRoger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. âTuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.âJavier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d
Jessie tersenyum lebar. âKalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.âJules memeluk Jessie dari belakang. âYang penting kamu suka.ââĶAnggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. âAyah Angkat.âOwl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m
Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. âKak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.ââOh, ya?â Jules mengusap rambut lembut Jessie. âAku juga menantikannya.ââAku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.âJules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. âApa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.âJessie menoleh untuk menatapnya. âKeinginan apa?âJules berbisik di samping telinga Jessie, âMenik
Hiro mengiakan.âSetelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.â Naomi menepuk-nepuk pundaknya. âSemoga kamu bisa semakin baik lagi.âHiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.âĶDalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. âAyah, Ibu!â Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. âPadahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.âSenyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. âTapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!âClaire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. âBaguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.âSetelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.
Jules menatap mereka. âKebetulan sekali kalian juga ada di sini.âYura membalas, âAku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.âJessie membawanya ke tempat duduk. âKalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.âSetelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. âIni adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.ââAku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.â Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, âAdikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.âYura menatapnya. âIstrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.âKening Bastian berkerut. âKita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?âSemua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. âTunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?âYura berdeham ringan. âAku lupa beri tahu kamu.ââKamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. âJessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak
Bos pemilik permainan berkata, âDua puluh ribu diberi tiga kesempatan.ââMahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?â Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. âIni sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.âJessie menarik Dacia. âDua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.âSeusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. âBerarti enam kali kesempatan, ya.âBos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. âCoba lihat aku.âAriel melirik tepat ke sisi
Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. âTidak bisa tidur?ââEmm.â Jessie bersandar di dalam pelukannya. âKak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.âJules mencium kening Jessie. âBiar aku temani.âMereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. âTunggu aku di sini.âJules mengangguk. âPanggil aku kalau ada apa-apa.âJessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. âSelesai.âJules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba
Jodhiva juga tersenyum. âCepat juga, tapi masih tergolong pagi.âJessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, âKenapa rasanya bakal turun hujan?âOrang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. âKamu jangan sembarangan bicara.âDacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. âMungkin cuma mendung saja?âSudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, âRamalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.âKecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. âEh, turun hujan, deh.âAriel duduk di tempat. âApa?âJessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. âFirasatku mengatakan bakal turun hujan
Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, âApa ini?âBos memperkenalkan dengan tersenyum, âIni namanya âmilk fanâ, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama âmilk fanâ.âAriel mencicipinya. âEmm, rasanya enak juga.âDacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. âIni adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.âJessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, âGimana rasanya?âJessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me