Apa lagi yang bisa mereka katakan? Benn adalah anak keluarga konglomerat terkaya di Negara Hyugana dan juga memiliki hubungan dekat dengan para konglomerat. Mana mungkin dia bisa menyukai wanita dari keluarga kaya biasa?Sepertinya Benn hanya cocok untuk menikahi tuan putri keluarga kerajaan?Benn berpamitan dengan mereka, lalu berjalan ke sisi Aditya. Dia datang untuk bersulang kepada Aditya. Aditya sungguh merasa terhormat. “Tuan Benn, seharusnya aku yang bersulang denganmu.”Benn berkata dengan serius, “Kamu itu senior. Sudah seharusnya aku bersulang padamu.”Aditya juga tidak berkata banyak lagi. Sepertinya Benn juga tidak peduli dengan tata krama seperti itu. Jadi, Aditya pun tidak memedulikannya.Bos yang berdiri di samping Aditya bertanya dengan tersenyum, “Pak Aditya, kenapa putrimu tidak datang bersamamu?”Aditya membalas, “Putriku tidak terbiasa dengan acara seperti ini.”Salah seorang eksekutif melanjutkan dengan maksud menjilat. “Dengar-dengar putri Pak Aditya pernah mengal
“Apa kamu nggak merasa keterlaluan untuk bercanda seperti ini?” Angie kelihatannya sangat sedih.Namun, sikap berlagak sedih itu tidaklah efektif bagi Benn. “Kamu anggap serius, tapi kamu malah main siasat tarik ulur?”Angie segera mencari alasan. “Aku … waktu itu aku masih belum selesai berpikir. Aku bukan lagi main siasat tarik ulur.”Benn terkekeh. “Sekarang kamu sudah selesai berpikir?”“Iya.” Angie kembali mendekati Benn, lalu menarik tangan Ben menempelkannya di atas dada. “Aku nggak lagi berbohong. Tuan Benn, asalkan kamu bersedia, malam ini aku akan menjadi milikmu.”Kebetulan pintu kamar sebelah dibuka. Chelsea telah membersihkan riasan di wajah dan membasuh tubuhnya. Hanya saja, dia masih belum mengeringkan rambutnya. Dia mengenakan jubah mandi, berjalan keluar dengan mendengar panggilan dari kurir pengantar makanan. Tak disangka dia akan memergoki gambaran seperti ini.Kali ini, ketiga pasang mata saling bertemu.Tatapan Chelsea tertuju pada tangan Benn yang ditempelkan di a
Mereka sedang berdiri di balkon dari sebuah rumah. Saat berdiri di balkon itu, Claire serasa bisa menyentuh pantai saja. Bintang yang berkelap-kelip di atas langit pun menambah keindahan di malam hari ini.Javier memeluk Claire. “Suka?”“Suka!” Claire mengulurkan tangannya seolah-olah hendak menggapai bintang di langit.Javier juga mengulurkan tangannya meletakkannya di atas punggung tangan Claire. Kedua tangan saling bertautan. Kedua cincin itu kelihatan sangat berkilauan.Claire membalikkan kepala untuk melihatnya. Dia menjinjit ujung kaki untuk mengecup dagu Javier. Javier tertegun sejenak, lalu tersenyum. “Kamu rasa begini cukup?”Claire menyandarkan kepala di atas pundak Javier. “Jangan keterlaluan!”Javier memiringkan kepalanya untuk mengecup bibir si wanita.Ciuman itu membuat Claire hampir kehabisan napasnya. Javier melepaskannya, lalu mengusap bibir delimanya. Suasana malam ini sangatlah hangat. Angin dingin berembus. Ombak tak berhenti bergelombang. Entah sudah berapa lama
Benn mengamati Chelsea beberapa saat. Semalam Chelsea masih belum mengeringkan rambutnya. Penampilannya boleh dikatakan agak berantakan. Jadi, dia memang tidak mengenali Chelsea semalam. Namun ketika diamati dengan saksama, wanita itu kelihatan sangat berwibawa. Postur tubuhnya sungguh mengimbangi postur tubuh wanita-wanita luar negeri yang dikenali Benn. Dari sikap wanita ini … kemungkinan besar dia berasal dari dunia hiburan.Benn menunduk sembari tersenyum. Dia merasa agak lucu. “Maaf, aku tidak mengenalimu.”Senyuman di wajah Chelsea langsung terkaku. Dia menurunkan pena dengan alami. Asalkan dia tidak merasa canggung, orang lain yang akan merasa canggung.Pintu lift dibuka. Orang yang berdiri di depan lift sedang fokus dalam berciuman. Mereka tidak sadar bahwa pintu lift telah terbuka.Saat asisten melihat lelaki itu, dia pun terkejut. “Nelson?”Tetiba Nelson terbengong. Ketika melihat wajah di dalam lift, dia langsung tertegun. Dalam hitungan detik, Nelson mendorong wanita itu. “
Chelsea menatap ke luar jendela. Satu-satunya lelaki yang pernah diperlakukan Chelsea dengan tulus hanyalah Louis.Setelah hubungan mereka berakhir, meski Chelsea berpacaran dengan lelaki lain, hatinya juga tidak lagi tergerak.Mengenai Nelson, awalnya Chelsea berpikir untuk memberinya kesempatan. Berhubung Nelson tidak menghargai kesempatan yang diberikan, sepertinya Chelsea merasa perlu memberinya kesempatan lagi.Chelsea membongkar nomor kontak ponselnya, lalu memasukkan nama Nelson ke dalam daftar hitam.Chelsea sedang syuting di lokasi. Saat jam istirahat, Chelsea hendak kembali ke karavannya. Nelson pun sedang menunggu di depan karavan. Menyadari Chelsea dan asistennya berjalan kemari, Nelson segera menghampiri, lalu setengah berlutut di hadapan Chelsea dengan memberikan sebuket bunga mawar. “Chelsea, aku tahu salahku. Mohon beri aku satu kesempatan lagi.”Asisten tersenyum sinis. “Nelson, tadi kamu baru saja selesai ciuman sama cewek lain. Sekarang kamu malah minta kesempatan sa
Memangnya kenapa jika Chelsea adalah putri dari orang berkuasa di dunia hiburan? Bukannya dia juga akan dipermainkan oleh lelaki? Tunggu saja pembalasan Nelson!Nelson meninggalkan lokasi dengan wajah galak.Pada saat ini, sebuah mobil Lincoln panjang sedang dihentikan di depan sana. Pengawal yang menuruni mobil membukakan pintu untuk Benn. Kaki panjang Benn duluan keluar. Saat berdiri di luar, Benn baru mengancing jasnya.Selain Benn, ada lagi seorang lelaki yang menuruni mobil. Dia adalah investor dari drama ini. Entah apa yang dikatakan si lelaki kepada Benn, dia pun membawa Benn ke dalam lokasi syuting.Saat sutradara dan wakil sutradara menerima panggilan, semuanya segera keluar untuk menyambut. Menyadari investor bersikap sungkan terhadap Benn, sutradara pun bertanya dengan tersenyum, “Dia?”Si lelaki membalas dengan tersenyum, “Dia Bos Benn, investor baru kita. Dia sangat tertarik dengan sinetron ‘Catatan Awan’ kalian. Dia berencana untuk menyuntik dana 160 miliar ke dalam sinet
Syuting di dalam kediaman Enzo dimulai. Helen duduk di atas bangku dengan mengangkat segelas teh. Aktingnya sangat menyerupai deskripsi di dalam skenario. Dia terlihat sedikit arogan dan penuh percaya diri.Tetiba Chelsea menyadari keberadaan seseorang. Dia pun terkejut. Sutradara langsung menghentikan syuting, lalu mengingatkannya, “Chelsea, sekarang syuting sudah dimulai. Perhatikan ekspresimu.”“Oh, maaf.” Chelsea tersenyum, lalu melirik lelaki yang berdiri di sisi sutradara. Bagaimana Benn bisa di sini?Benn mengangkat-angkat alisnya.Entah karena kondisi Chelsea sedang tidak bagus atau karena terlalu banyak orang di sekitar, aktingnya berkali-kali dihentikan.Sutradara merasa capek. “Chelsea, kondisimu tidak sebagus semalam. Ada apa ini? Coba kamu pikirkan hal yang menyedihkan, pikirkan jika anggota keluargamu dipenggal. Kamu harus mendalami peranmu. Kalau tidak bisa, kamu bisa pakai obat tetes mata.”Chelsea menekan-nekan keningnya. Asisten berjalan ke sisinya. “Kak Chelsea, kamu
Mayoritas anak muda zaman sekarang tidak tahu cara berakting. Mereka hanya tahu akan menangis di kala sedih, lalu tersenyum di kala gembira.Sementara, Chelsea tahu kapan dirinya mesti menangis dan kapan dirinya mesti tertawa. Dia tidak sengaja menjerit histeris untuk menunjukkan kesedihannya. Semuanya terasa sangat natural.Sutradara juga setuju dengan pemikiran pemain senior itu.Setelah syuting berakhir, Chelsea kembali ke ruangan istirahat untuk membersihkan riasannya. Dari dalam cermin, tampak Benn sedang bersandar di depan pintu dengan tersenyum. “Aku sungguh kagum dengan akting Nona Chelsea.”Chelsea meletakkan kapas di tangan, lalu mengeluarkan sebuah lipstik dari dalam tas. “Jangan-jangan kamu sengaja?”Setelah mengoles lipstik, Chelsea pun tidak kelihatan pucat lagi. Dia becermin, lalu berkata, “Tadi pagi kamu bilang kamu nggak kenal sama aku. Sekarang kamu malah cari aku di lokasi syuting.”Benn tersenyum, lalu berjalan ke dalam ruangan. Dia duduk di atas meja rias sembari m