Silvia memeluk Jules, lalu berkata dengan menangis, “Ibu sungguh mencemaskanmu. Akhirnya kamu kembali juga.”Jules membiarkan dirinya dipeluk. Tatapannya sangat datar. Dia masih sangat bingung dengan Keluarga Tanzil ini.Silvia menyadari sesuatu. Dia pun melepaskan Jules dengan perlahan, lalu mengusap wajahnya. “Jules?”Hengky menatap Andreas. “Paman, ada apa dengan Jules?”Andreas meletakkan gelas tehnya. “Dia hilang ingatan.”Hengky tertegun.Silvia kembali meneteskan air mata, lalu memeluk Jules dengan erat. “Tidak apa-apa. Baguslah kamu bisa pulang. Kondisimu akan semakin membaik.”…Di Perusahaan Soulna.Claire membongkar CV para pelamar desainer perhiasan dan juga hasil karya mereka.Widya yang berada di samping dapat merasakan keraguan di wajahnya. “Bu Claire, apa kamu nggak puas dengan hasil karya ini?”Claire menopang dagunya sembari mengerutkan keningnya. “Aku memang kurang puas. Aku merasa ada yang kurang.”Ada 2 persyaratan penting yang ditambahkan Claire saat merekrut desa
“Nggak usah.” Naomi menggeleng. “Ayah, sebenarnya waktu itu aku juga nggak ingin belajar di akademi musik.”Aditya pun terbengong. Kemudian, terdengar penjelasan Naomi. “Sebenarnya Candice lebih berbakat daripada aku. Aku menyadarinya. Itulah sebabnya, di saat perlombaan, aku sudah mempersiapkan diri untuk dieliminasi.”Sayangnya, setelah kejadian itu, Naomi baru sadar masalahnya telah melibatkan Candice.Aditya menunduk dan tidak berbicara.Naomi menatap Aditya dengan tersenyum. “Ayah, aku ingin melakukan hal yang aku sukai. Kamu akan mendukungku, ‘kan?”Tetiba Aditya tertegun. Dia tersenyum. “Tentu saja, Ayah pasti akan mendukungmu.”Ponsel yang diletakkan di atas meja berdering. Dia melihat ada panggilan dari nomor telepon luar negeri. Aditya pun mengangkatnya. “Pak Andreas?”Entah apa yang dikatakan Andreas kepadanya, Aditya tertegun sejenak, lalu tampak kerutan di keningnya. “Kamu ingin mundur dari proyek ini?”“Iya, tapi Pak Aditya harap tenang. Benn Tanaka akan mengambil alih pr
Javier menjawab dengan datar, “Kakak ipar.”Claire langsung bertanya, “Apa kalian yakin Hendri melakukan pencurian? Apa kalian sudah menyelidiki dengan jelas?”Polisi itu juga merasa tidak berdaya. “Jam tangan mahal korban pencurian ditemukan di dalam tas Tuan Hendri. Sekarang kami juga lagi menyelidiki masalah ini.”Claire segera masuk ke dalam ruang interogasi. Hendri memalingkan kepalanya, lalu menunduk. “Aku tidak mencuri jam tangan itu.”Claire menatapnya. “Aku percaya kamu nggak curi, tapi sebenarnya apa yang terjadi?”Tangan Hendri yang diletakkan di atas paha dikepal semakin erat lagi. “Awalnya asisten editor berencana memberikannya kepadaku.” Hendri menggertakkan giginya. “Sewaktu di perusahaan, aku menyadari dia selingkuh sama istrinya editor. Dia ingin menyogokku dengan jam tangan itu. Dia menyuruhku untuk jangan menyebar masalah ini, tapi aku tidak menyetujuinya dan tidak menerima jam tangan itu. Setelah itu, entah bagaimana ceritanya jam tangan itu malah ada di tasku.”Cla
Namun tak disangka, editor malah melindunginya. Jangan-jangan editor mengetahui sesuatu?Kepikiran hal ini, raut wajahnya kelihatan tidak bagus.Saat editor memerintah bawahan untuk memeriksa rekaman CCTV, William langsung berkata, “Berhubung … semua ini salah paham, ya sudah, lupakan saja.”Karyawan yang berada di samping saling bertukar pandang. Mereka merasa ada yang aneh.Hendri menatapnya. “Kenapa tidak usah periksa rekaman CCTV? Semalam kamu menjebloskanku ke penjara. Aku tidak terima untuk difitnah. Aku ingin membuktikan kesucianku.”“Kamu ….” William tampak emosi. Dia menggertakkan giginya sembari berkata, “Aku salah paham sama kamu. Di sini, aku minta maaf sama kamu.”Hendri tersenyum. “Berhubung semua ini salah paham, kurasa tidak usah repot-repot memeriksa rekaman CCTV lagi.”Setelah rapat berakhir, William mengikuti langkah Hendri, membawanya ke area tangga darurat. William mencengkeram kerah pakaian Hendri, lalu berkata dengan geram, “Apa kamu beri tahu Pak Jimmy?”Hendri
Hendri menunjukkan senyuman lugu. “Aku sudah beri kamu kesempatan untuk minta maaf. Kamu sendiri yang tidak bersedia.”William malah tersenyum. “Kamu suruh aku minta maaf sama bocah tengik sepertimu?” Tenaga tangan William semakin kuat lagi. “Apa kamu lagi mimpi? Kamu kira kamu itu siapa?”Hendri melepaskan tangan William, lalu merapikan kerah kemejanya yang kusut itu. Gerakannya membuat William terbengong di tempat.Setelah itu, Hendri berjalan mendekatinya. Lantaran memiliki tinggi badan yang lebih tinggi, wibawanya pun terasa lebih mencekam. “kamu tidak perlu tahu aku itu siapa.”Hendri mengangkat tangan menepuk-nepuk wajah William. “Berhubung Pak William tidak berhasil untuk memfitnahku, lebih baik kamu menyerah saja. Aku punya aib di tanganmu. Sudah seharusnya kamu bersikap baik terhadapku. Kalau tidak, aku tidak berani menjamin rahasia ini akan diketahui orang ketiga.”“Kamu …. beraninya kamu mengancamku?” William semakin emosi lagi. Hanya saja, dia sudah tidak berani bersikap co
Claire dan Widya tiba di depan pintu ruang departemen perencanaan. Dia melihat kepala departemen sedang membawa Naomi keliling ruangan. Meski Naomi adalah putri dari bos Grup Esterna, dia sangatlah merendah. Dia tidak mengenakan pakaian dan juga aksesori mewah.Ketika kepala departemen berbicara dengannya, Naomi pun terus tersenyum. Dapat diketahui bahwa Naomi adalah seorang wanita yang sangat beretika. Dia sungguh berbeda dengan putri keluarga kaya yang manja dan egois itu.Kepala departemen menyadari keberadaan Claire. Dia berjalan maju sembari tersenyum. “Bu Claire.”Naomi menatap ke sisi Claire. Dia juga mengangguk sembari tersenyum pada Claire.Claire juga melihatnya, lalu bertanya dengan tersenyum, “Hari ini pertama harinya kamu bekerja. Apa kamu terbiasa?”Naomi tertegun sejenak, kemudian membalas, “Masih nggak begitu terbiasa. Tapi Ibu tenang saja, aku pasti akan segera adaptasi.”Claire menunduk sembari tersenyum. “Aku percaya sama kamu.”Sewaktu di rumah sakit, Naomi memang p
Benn menopang dagunya dengan salah satu tangannya, lalu menunjukkan senyuman lebar. “Bagaimanapun, kelak dia akan menjadi seorang tokoh terkemuka. Sepertinya tidak ada salahnya jika Keluarga Tanaka ingin mengenalnya terlebih dahulu? Setelah aku punya anak nanti, bisa jadi anakku akan menjadi sahabat atau istrinya.”Javier melanjutkan tanpa menatap Benn. “Kalau begitu, aku beri selamat di awal.”Benn tertegun sejenak, lalu tertawa. “Umur putrimu sebaya sama anak itu. Apa kamu tidak berencana untuk mendahuluiku?”“Tidak tertarik.” Javier mengangkat kepalanya. “Meski putriku tidak menikah, aku juga bisa menghidupinya.”Benn tersenyum. “Semuanya belum pasti.”Pelayan menghidangkan makanan ke atas meja. Saat ini, ponsel Benn berdering. Dia melihat layar ponselnya, lalu menyerahkannya kepada pengawal. “Usir dia.”Pelayan mengangguk, lalu mengambil ponsel untuk mengangkatnya.Di sisi lain, Angie yang berbicara dengan pengawal itu emosi langsung mengakhiri panggilan. Jelas-jelas waktu itu Benn
Angie mengepal erat tangannya. Di mata Angie, jelas-jelas Candice sedang menyindirnya, Candice sedang mentertawakannya!Saat mereka melewati sisi Angie, ujung bibir Angie melengkung ke atas. Dia melepaskan gelangnya, lalu memasukkannya ke dalam topi yang menggantung di belakang pakaian Jessie.Tetiba Angie menjerit, “Gelangku hilang!”Ketika mendengar suara dari belakang, Candice spontan menghentikan langkahnya, lalu memalingkan tubuhnya untuk melihat.Angie sedang berbicara dengan manajer lobi mengenai masalah kehilangan gelangnya. Saat tatapannya tertuju pada diri Candice, Angie berlagak kepikiran sesuatu, lalu menunjuk ke sisinya. “Tadi anak perempuan itu menabrakku. Pasti dia yang mencuri gelangku.”Manajer lobi menyuruh pelayan untuk menghampiri Candice dan yang lain. Pelayan berjalan ke sisi mereka, lalu berkata, “Maaf, Nona. Gelang Nona di sana hilang. Bagaimana kalau kedua anak ini ….”Akhirnya Candice mengerti! Jebakan lagi!Pelayan hendak menggeledah tubuh Jessie. Namun, Jerr