Share

Bab 103

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-25 14:23:21
“Masalah enam tahun lalu mungkin hanyalah sebuah kecelakaan bagimu.” Javier menatapnya, lalu berkata dengan nada datar, “Tapi bukan bagiku.”

Seandainya Javier merasa semua itu hanyalah sebuah kecelakaan belaka, dia juga tidak akan mencari Claire.

Mungkin boleh dikatakan bahwa obat waktu itu telah menemukan Javier dengan seorang wanita yang diidamkannya. Javier menyukai kecantikannya dan juga perasaan ketika bersama dengannya. Sepertinya dia telah terjerumus terhadap wanita itu. Dia pun tidak bisa melupakannya lagi.

Di dalam lingkungan pertemanan Javier, tentu saja dia pernah bertemu dengan banyak wanita cantik, tetapi dia tidak pernah bertemu dengan seorang wanita yang membuat hatinya begitu bergejolak. Bahkan, Kayla juga tidak bisa melakukannya.

Javier mengangkat dagu Claire dengan perlahan, lalu meraba bibir delimanya. “Meski selama enam tahun ini Kayla selalu berada di sisiku, aku tidak pernah sekali pun menyentuhnya. Aku tidak dapat mengendalikan diriku ketika bersama wanita pada m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Robiatul Adawiyah
makin seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 104

    “Kamu beri dia hasil desain di atas meja itu.”“Berikan kepadanya lagi?”“Iya.” Claire mengangkat kepalanya. “Setelah dia menerima semua itu, dia pasti akan semakin serakah lagi. Aku ingin membuat dia menjadi semakin angkuh lagi. Aku akan memuaskan dirinya.”Fendra menuruti apa keinginan Claire. Dia diam-diam menyerahkan hasil desain itu kepada Franklin. Setelah Franklin mendapatkannya, dia langsung menyerahkannya kepada Kayla.Dengan adanya hasil desain ini, mana mungkin Kayla tidak merasa gembira. Bagaimanapun, sekarang Perusahaan Vienna bisa bertahan juga berkat hasil karya Franklin. Seandainya dia bisa …..Kepikiran apabila Franklin bersedia menjadi desainer bayangan, Kayla pun akan merasa sangat antusias. Saking antusiasnya, Kayla langsung mengunggah hasil desain itu ke Facebook dengan mencantumkan namanya sendiri.Sesuai dugaan, baru saja diunggah beberapa jam, unggahan itu menjadi viral.Claire juga sudah melihat Facebook yang diunggah Kayla. Dia memperlihatkannya kepada Fendra.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 105

    Mungkin karena Kayla sedang tenar sekarang. Jadi, dia pun diundang! Pokoknya Imelda sungguh bangga lantaran putrinya bisa diundang ke acara mewah seperti Gala Sosialita!Rendy berjalan naik ke lantai dua. Saat ini, suasana di ruangan terasa agak tertekan.Imelda pun berkata dengan tersenyum, “Aku ke atas untuk lihat ayahmu dulu.”Imelda mengikutinya ke dalam kamar. Melihat raut wajah Rendy yang begitu muram, Imelda pun merangkul lengannya dan berkata, “Suamiku, ada apa?”Rendy menyingkirkan tangannya. “Kamu itu seorang ibu, kenapa kamu memanjakan putrimu seperti ini?”Imelda yang tiba-tiba dimarah pun merasa bingung. “Memangnya ada apa dengan Kayla?”“Jelas-jelas hasil karya itu bukan hasil desain Kayla. Kalian bisa membohongi semua orang, membohongi Ibu, tapi kamu tidak bisa membohongiku.”Rendy kenal jelas dengan putrinya yang satu ini. Seandainya hasil desain itu adalah hasil karya Claire, mungkin Rendy masih bisa memercayainya. Sebab, Rendy jelas dengan kemampuan Claire. Namun jika

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 106

    Claire spontan tersenyum. “Kayla nggak berpenampilan polos lagi?”Sekarang dia ingin beralih ke gaya seksi?Ketika Kayla menemukan keberadaan Claire, raut wajahnya langsung berubah.Wanita jalang itu! Kenapa dia bisa berada di sini?Hmph! Bagus juga dia di sini.“Hehe, bahkan kamu juga mendapat undangan, ya?” Kayla berinisiatif untuk berjalan ke sisinya.“Iya, sebenarnya aku juga kaget melihatmu di sini.” Claire berlagak kaget.Sepertinya Kayla sendiri juga tidak tahu bagaimana caranya dirinya bisa mendapatkan undangan itu?Kalya tersenyum bangga. “Mungkin karena aku terlalu terkenal. Claire, karier di dunia perhiasanku telah dimulai.”“Oh ya?” Claire terlihat sangat santai. “Dunia perhiasan tidaklah gampang. Hati-hati namamu akan tercemar nantinya.”Kayla menggertakkan giginya. “Heh, aku lihat sepertinya kamu yang takut? Betul juga, kamu sudah meninggalkan Perusahaan Vienna dalam waktu lama, tapi tidak ada satu pun hasil karya dari perusahaan barumu. Sekarang malahan Perusahaan Vienna

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 107

    “Wajar kalau anak muda zaman sekarang nggak tahu namanya.”Semua cerita itu didengar Claire ketika dia masih kecil. Dulu, ibunya sangat menyukai hasil karya Dila, itulah sebabnya dia baru bisa menggeluti dunia desain.Mengenai Claire, dia bisa kepikiran untuk mendesain gaya gothic juga karena ingin membuktikan keindahan perhiasan gaya gelap sama dengan gaya kuno. Semuanya memiliki pesona tersendiri.Kayla menggigit bibir bawahnya.Claire memang sialan! Untuk apa dia menceritakan masalah desainer yang sudah mati? Jelas-jelas Claire cemburu dengan hasil desainnya!“Iya, bagaimanapun Tuan Dila meninggal muda. Aku juga baru menggeluti dunia desain. Wajar kalau aku tidak mengetahuinya!” ucap Kayla dengan berlagak menyesal.Claire pun mengangkat-angkat alisnya. “Aneh sekali! Kalau kamu tidak tahu Tuan Dila, dari mana kamu cari inspirasi dari karya gaya gothic-mu?”Senyuman di wajah Kayla langsung menjadi kaku. Sementara itu, orang-orang di samping pun menjadi penasaran dengan pertanyaan Clai

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 108

    Maksud ucapan Claire adalah padahal Noni hanyalah seorang tamu, kenapa dia ikut campur dalam masalah daftar tamu undangan?Noni melirik sekeliling dan menyadari orang-orang sedang berbisik-bisik. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu. Kedua lengannya dilipat. “Kamu dari keluarga mana?”Claire mengangkat-angkat pundaknya dan tidak berbicara.Sepertinya Kayla ingin mencuri perhatian Noni. Dia berjalan ke sisi Noni, lalu menimpali, “Kami berasal dari Keluarga Adhitama. Dia itu adikku.” Menurut Kayla, Keluarga Adhitama tergolong keluarga besar.Saat ini, Claire langsung menepuk keningnya. Keluarga Adhitama memang kaya, tapi mereka bahkan tidak tergolong keluarga kaya raya. Sekarang, Kayla malah mengatakannya dengan begitu jujur.“Keluarga Adhitama?”Noni pun tersenyum sinis. “Keluarga Adhitama yang mana? Kenapa aku tidak pernah mendengarnya?”Kali ini, Kayla merasa semakin dipermalukan lagi.Sepertinya ada tamu yang mengetahuinya. Dia pun berbisik, “Keluarga Adhitama? Seharusnya pemilik perusaha

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 109

    “Prang!” Terdengar suara keras di dalam aula.“Claire!”Fendra terkejut segera maju untuk memapahnya. Ketika Claire jatuh tadi, dia tak sengaja menabrak meja minuman di belakangnya, alhasil gaun putihnya telah dipenuhi noda merah. Bahkan ada serpihan kaca yang menancap di bagian lengannya. Jadi, perhatian semua orang langsung tertuju pada diri Noni.Noni tertegun di tempat dan wajahnya memucat. “Bu … bukan, aku … aku nggak bermaksud untuk mendorongnya.” Padahal Noni tidak bertenaga!“Claire, kamu terluka.” Fendra melihat luka di bagian lengan Claire dan dia mulai merasa panik.Sementara itu, Kayla yang berdiri di samping menyaksikan pertunjukan dengan seru. Meskipun Claire tidak mati, setidaknya masalah ini cukup heboh. Dia pasti akan diusir dari acara!“Aku nggak kenapa-napa, Paman.” Claire tidak memedulikan apa yang dialaminya dan langsung berdiri. Dia menatap Noni yang terlihat pucat itu.“Nona, awalnya aku hanya ingin mengingatkanmu saja, tapi berhubung kamu memilih untuk berbuat s

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 110

    Saat Kayla melihat kedatangan Javier, dia pun spontan merasa gembira.“Ja ….” Baru saja Kayla hendak berbicara, Javier malah berjalan melewati dirinya seolah-olah tidak merasakan keberadaannya saja.Di bawah tatapan semua orang, Javier berjalan ke hadapan Claire.Noni pun terbengong. Kenapa Tuan Javier bisa ke sini? Mana mungkin?“Tuan … Tuan Javier, apa hubunganmu dengan wanita ini? Kenapa kamu ….”Javier memalingkan kepalanya, lalu melirik Noni sekilas. “Sepertinya Nona Noni tidak ingin bergaul di lingkungan ini lagi? Kamu bahkan berani menyentuh wanitaku?”Tuan Javier? Apa? Wanitanya Tuan Javier?Semua orang pun terkejut. Bagaimanapun, Javier tidak pernah mengumumkan wanitanya. Namun hari ini, dia malah mengakuinya di hadapan semua orang.Gara-gara publikasi itu, banyak wanita yang patah hati pada malam hari ini. Wajah Kayla juga mulai terlihat pucat. Dia merasa geram mengepal erat tangannya hingga kuku hampir menancap ke dalam telapak tangannya. Dia menatap Claire dengan penuh benc

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 111

    Javier mengulurkan telapak tangannya untuk menahan belakang leher Claire. Dia sedang menghukum Claire dengan mencium kuat bibirnya.“Uhm … Javier, lepaskan aku ….” Baru saja Claire berhasil bernapas, dia kembali dicium lagi. Kali ini, Javier menindih tubuh Claire di atas sofa.Claire dicium hingga pikirannya menjadi kosong. Hawa si lelaki membaluti diri Claire. Dia mendorong dada si lelaki, lalu mencengkeram erat kerahnya.“Sakit! Kamu sudah menimpaku ….” Bagian cedera di lengan Claire tertimpa. Dia pun menjerit kesakitan.Javier mengangkat sedikit tubuhnya agar tidak menimpa lengan Claire. Dia menggigit bibir Claire dengan perlahan, lalu berkata dengan suara rendah, “Lain kali, apa kamu berani melukai dirimu lagi? Hmm?”Claire tidak menjawab.Tangan Javier meraba bagian pinggang Claire. Sekujur tubuhnya tiba-tiba gemetar. Dia menahan tangan nakal Javier. “Aku … aku salah, aku tahu kesalahanku!”Melihat Claire akhirnya takluk, dia baru berdiri dengan perlahan. “Kalau ada lain kali, aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2488

    Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2487

    Yura tidak berbicara, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.Di sisi lain, Jules menghentikan mobilnya di depan Vila Laguna. Jessie menuruni mobil, lalu memandang vila dengan nuansa klasik dengan kaget. “Jangan-jangan vila ini ditinggalkan Kakek untuk kamu?”Jules mengangguk. “Vila ini tempat tinggal nenekku. Setelah dia meninggal, hak milik vila ini jatuh ke tangan kakekku. Kakekku tidak tega untuk melelangnya, makanya vila ini dibiarkan kosong.”Usai berbicara, Jules mengulurkan tangannya ke sisi Jessie. “Aku bawa kamu pergi jalan-jalan.”Jessie menggandeng tangan Jules dengan tersenyum, lalu bersamanya berjalan di taman bunga yang luas ini.Vila ini berjarak sangat dekat dengan istana. Dari sini, mereka bisa melihat jam di atas menara istana. Lokasi ini juga berada di pusat bisnis.Di dalam taman terdapat kolam buatan dan jembatan kecil, serta beberapa gazebo. Air mancur, patung, jalan setapak yang dikelilingi pohon phoenix, serta kebun mawar saling melengkapi di bawah sinar matah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2486

    Pintu diketuk. Hiro melihat dari celah jari tangannya. “Masuk.”Saat melihat Yura memasuki ruangan, Hiro pun merasa kaget. “Kenapa kamu ke sini?”Yura mengangkat kantongan plastik. Di dalamnya berisi camilan dan juga bir. “Aku khawatir kamu akan bosan. Jadi, aku datang untuk melihatmu.”Yura meletakkan botol bir di atas meja, lalu mengeluarkan camilan. “Pada saat seperti ini, kamu pasti ingin minum alkohol, ‘kan?”Hiro tersenyum datar. “Kamu sudah baca berita?”“Sepertinya selain orang buta, semuanya sudah membaca berita itu.” Yura membuka sekaleng bir, lalu menyerahkannya kepada Hiro.Hiro mengambil kaleng bir, lalu meminumnya.Yura duduk di seberang Hiro. “Apa lukamu sudah sembuh?”Hiro mengiakan dengan acuh tak acuh.Yura mengangkat kepala untuk menatap Hiro. Beberapa saat kemudian, dia pun berkata, “Jujur saja, aku merasa sudah seharusnya kamu melepaskan Jessie. Dia sudah menikah. Kamu juga nggak bisa mengubah kenyataan itu.”“Jadi?” Hiro memutar bola matanya. “Tujuan kamu kemari m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2485

    “Sebenarnya bukan, mungkin karena dia tidak ingin menambah rasa sedih setelah dia meninggal nanti. Meskipun kamu bertemu dia untuk yang terakhir kalinya, kamu juga tidak bisa mengubah apa pun. Kamu juga akan bersedih dan tidak bisa menerima kenyataan ini. Kalau dia melihatmu yang seperti itu, bisa jadi dia akan semakin merasa bersalah dan semakin tidak tenang lagi.”Dacia menurunkan kelopak matanya dan tidak berbicara. Beberapa saat kemudian, Dacia pun menunjukkan senyuman di wajahnya. “Terima kasih sudah menghiburku.”Di dalam vila, Daniel menyadari kepulangan mereka. Dia berdiri dengan perlahan. Saat dia menyadari kedua mata merah Dacia, dia yakin Dacia sudah mengetahui masalah kematian Raja Willie.“Dacia.”“Ayah, kamu nggak usah khawatir. Aku baik-baik saja.”Usai berbicara, Dacia membalikkan tubuhnya untuk naik ke lantai atas.Daniel menatap bayangan punggung Dacia yang menaiki tangga dengan raut cemas. Jerremy memalingkan kepalanya untuk menatap Daniel. “Tadi dia pergi ke istana.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2484

    Carly berjalan ke sisi Dacia. “Dacia, kamu … apa kamu baik-baik saja?”Dacia menggeleng. Saat ini, dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi.Carly berusaha menenangkan Dacia di samping hingga kedatangan Jerremy. Jerremy menebak Dacia sudah mengetahui kabar itu. Itulah sebabnya dia bergegas ke akademi untuk mencari Dacia.Jerremy merangkul Dacia. “Terima kasih. Serahkan saja dia kepadaku.”Carly mengangguk.Jerremy membawa Dacia ke dalam mobil, lalu bergegas meninggalkan akademi. Dia membawa Dacia ke istana. Saat Dacia merasa bingung, kebetulan Jessie dan Jules berjalan keluar istana. “Dacia, beri penghormatan terakhir kepada kakekmu.”Dacia mengepal erat kedua tangannya, lalu bergegas berlari ke dalam istana.Saat ini, istana kedatangan banyak pejabat dan politikus dari seluruh penjuru. Jasad Raja Willie diletakkan di dalam kotak kaca. Raut wajahnya terlihat sangat santai, seolah-olah sedang tidur saja.Dacia muncul di depan aula, kemudian disusul dengan Jules. Dia melangkahkan kakinya p

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2483

    Jules menatapnya. “Bagaimana kondisi tubuhmu?”Willie membalas dengan tersenyum, “Tidak apa-apa. Namanya juga sudah tua, wajar kalau sering sakit. Aku sudah bekerja selama bertahun-tahun. Aku selalu mendedikasikan diriku dalam urusan negara. Aku tidak merasa bersalah terhadap rakyatku, tapi aku merasa aku bersalah terhadap kalian.”Jules menggigit bibirnya dan tidak berbicara.Tatapan Raja Willie tertuju pada luar jendela. Tatapannya kelihatan datar. “Aku bersalah terhadap nenekmu, juga bersalah terhadap ibumu, kamu, dan juga Dacia.”Willie merasa sakit hati dengan perbuatan yang dilakukan ibunya Dacia. Bagaimanapun, Lidya juga adalah putrinya. Terlebih, sebenarnya Dacia juga tidak bersalah.Jessie memutar sedikit bola matanya. “Kakek, kamu mesti jaga kesehatanmu dengan baik. Jadi, kamu bakal punya kesempatan untuk menebus kesalahanmu. Dacia juga nggak bakal salahin kamu.”Ketika mendengar ucapan Jessie, Willie pun tersenyum. “Semoga saja seperti itu.”Willie mulai terbatuk-batuk. Jule

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2482

    Jules merangkul pundak Jessie. Dia menggigit bagian yang sudah digigit Jessie tadi. “Emm, manis sekali, seperti aroma Jessie.”Wajah Jessie terasa panas. “Kamu … aku suruh kamu coba ubinya. Kenapa kamu sembarangan bicara, sih?”Senyuman di wajah Jules semakin lebar lagi. “Tadi kamu baru makan di rumah Kak Jerry. Sekarang kamu malah mau makan ubi.”“Putramu lagi lapar, bukan aku.”“Putra kita jago makan juga, sepertinya kelak dia akan menjadi bocah gendut.”Jessie mengusap perutnya sembari tersenyum. “Bisa jadi dia itu gadis gendut.”Jules mengesampingkan rambut Jessie. Dia melihat Jessie yang semakin rakus itu dengan tersenyum. “Tidak masalah. Aku suka dua-duanya.”Pada saat ini, ponsel Jessie tiba-tiba berdering. Dia mengambil ponsel, lalu melihat sekilas. Ternyata ada panggilan masuk dari Silvia.“Ibu?”Silvia berkata dengan tersenyum, “Sayangku, malam ini aku dan ayahmu tinggal di istana, tidak pulang ke rumah. Ingat bantu aku sampaikan kepada Jules. Oh, ya, kalau Jules berani menin

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2481

    Jules tersenyum. “Mereka semua baik-baik saja. Bagaimana dengan Paman?”Daniel mengangguk sembari mengangkat gelas teh. “Aku juga baik-baik saja.”Jerremy berjalan menuruni tangga. Ketika melihat keberadaan Jules, dia pun berkata, “Pintar juga, datangnya saat jam makan.”Jessie mencondongkan kepalanya keluar dapur. “Jangan tindas suamiku!”Jerremy terdiam membisu.Daniel pun tersenyum, lalu mengalihkan topik pembicaraan. “Hari ini kita makan hotpot saja?”Jessie segera menimpali, “Iya, hotpot enak, kok!”Jules mengatakan, “Aku ikut istriku saja.”Saat Daniel hendak berbicara, Jerremy malah menunjukkan rasa tidak puasnya. “Masa makan ….”Dacia langsung berdeham.Jerremy berlagak merenung, lalu memiringkan kepalanya. “Iya, makan hotpot saja.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi.Pada jam lima sore, meja makan sudah dipenuhi dengan bahan makanan, seperti daging sapi, daging ayam, daging ikan, daging udang, dan berbagai jenis sayur hijau. Bukan hanya itu saja, ada juga camilan di s

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2480

    Jodhiva berjalan keluar. “Apa kamu tidak pernah berendam?”“Nggak ada musim dingin di Pulau Persia. Siapa juga yang akan berendam?” Ariel menoleh. Ketika melihat Jodhiva hanya membungkus setengah tubuhnya dengan handuk, dia segera mengalihkan pandangannya.Jodhiva berjalan ke belakang Ariel, lalu mengulurkan tangan untuk memeluk Ariel. “Bukannya kamu mau berendam air panas?”Ariel menarik napas dalam-dalam. “Aku memang mau berendam, tapi kamu malah menggodaku.”Jodhiva pun tersenyum. “Sekalian.”Usai berbicara, Jodhiva langsung menggendong Ariel.Ariel memeluk leher Jodhiva sembari memejamkan matanya. “Jangan ceburin aku!”Jodhiva membawanya turun ke dalam pemandian air panas. Seiring dengan suara “byur”, air memercik ke segala arah. Ariel muncul ke permukaan. Rambut panjangnya yang basah menempel di punggungnya.Ariel mengusap air di wajahnya dan berteriak, “Dasar berengsek!”Jodhiva memeluk Ariel di dalam pelukannya. “Ariel.”Ariel hanya merasa jari tangannya terasa dingin. Dia pun t

DMCA.com Protection Status