Share

Chapter 114: Teman Glenn

"Kau tidak salah membaca?" tanya Narendra menoleh pada adiknya.

Arnold menggelengkan kepala dan kemudian meminta suapin mereka untuk segera membawa mereka menjauh dari tempat itu sebelum nantinya berbicara hanya berdua di tempat yang lebih aman.

Wajah Narendra tiba-tiba saja menegang dan mulai terlihat dipenuhi oleh kecemasan. Begitu mereka tiba di perusahaan mereka sendiri dan bergerak menuju ke ruangan Narendra, Arnold dan kakaknya yang belum sampai di ruangan presiden direktur itu pun tidak tahan untuk tidak segera berbicara.

"Berapa pinalti yang harus kita bayar jika kita membatalkannya?" tanya Narendra yang harap-harap cemas.

Pasalnya saat ini perusahaan mereka tidaklah bisa kuat dulu dikarenakan sebagian perusahaan mereka telah dibeli oleh orang yang masih juga misterius.

Arnold mengambil napas dalam-dalam sebelum kemudian menghembuskannya dengan kasar, "Tujuh."

"Tujuh miliar?" tebak Narendra.

"Kalau hanya 7 miliar mudah saja kita-"

"Tujuh kali lipat, Mas."

Mata Narendra sontak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status