Share

Bab 96

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-08 23:00:02

Nathan duduk di kursi itu, Andrew hanya bisa dengan pasrah duduk di kursi sebelah kiri Antonius, dan Lisa duduk disebelah Andrew. Kedua mata Lisa menatap Nathan dengan kebencian, kalau bukan karena Nathan, pasti dia sudah duduk disebelah Antonius. Dan jika hari ini dia bisa menyenangkan Antonius, bisa jadi Andrew diangkat menjadi manajer departemen pembelian, dan dia sendiri bisa menjadi manajer departemen pemasaran. Sekarang, dalam hati Lisa penuh dengan penyesalan karena sudah memasukkan Nathan ke perusahaan, kalau tahu akan seperti ini, dia tidak akan pernah merekomendasikan Nathan, ini sama saja dengan menambah bebannya sendiri!

“Nathan, kalau bukan karena Pak Anton, apakah kamu bisa bergabung dengan perusahaan? Apa kamu bisa duduk dan makan disini? aku beritahu, dengan kemampuanmu itu, seumur hidup pun tidak akan bisa makan di Kafe Valley, dasar sampah!” Andrew memaki Nathan dengan wajah muram.

Ini adalah saatnya untuk Andrew mengangkat dan menunjukkan kesetiaannya kepada Anton
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 97

    Lisa terus mengusap wajah Andrew yang sudah bengkak dan memelototi Nathan dengan tatapan mata yang dingin. Segera, beberapa orang pelayan berjalan masuk dan menghidangkan lauk-pauk yang mewah dan segar. Semua lauk itu tidak ada yang murah, dan begitu menggugah selera. Setelah melihat meja yang penuh dengan hidangan, mata mereka akhirnya beralih dari Nathan, dan mereka semua seolah meneteskan air liur. Nathan mengangkat sumpitnya dan mulai makan terlebih dulu. Sikap Nathan membuat mereka sangat ingin mengomentarinya tapi tidak ada yang berani buka suara, apalagi karena Antonius juga tidak mengatakan apapun, jadi mereka hanya bisa diam. “Ayo semuanya, silahkan dimakan, tidak usah malu-malu,” Setelah Antonius berkata seperti itu, mereka yang sudah tidak bisa menahan diri langsung mulai melahap makanannya, bagaimana pun mereka hanyalah karyawan biasa, mereka tidak pernah memakan makanan semewah ini. Mata Lily yang melihat makanan lezat di hadapannya juga memanas, tapi dia masih bisa m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 98

    Dan setelah keluar dari ruangan VIP, Nathan mengikuti 4 orang pria kekar itu menuju halaman belakang. Melihat jumlah orang yang ada di halaman belakang semakin sedikit, empat orang itu mulai mengepung Nathan.Nathan melihat mereka dan menyeringai. “Aura membunuh di tubuh kalian begitu kuat, apa kalian ingin membunuhku?”“Bocah, ada orang yang menjual nyawamu, kamu juga jangan salahkan kami, salahkan saja hidupmu yang mengenaskan! Aku akan bertindak dengan cepat agar kamu tidak terlalu merasa kesakitan!” Kata pria kekar yang tadi tangannya dipelintir oleh Nathan.Baru selesai berbicara, empat orang pria kekar itu mengeluarkan pisau dan menatap Nathan dengan sangar.“Apakah kalian bisa memberitahu kepadaku yang sudah akan mati ini, siapa yang menjual nyawaku?” Nathan melirik empat pria kekar yang memegang pisau dan bertanya dengan santai.“Tidak boleh, ini adalah aturannya!” Salah seorang pria kekar itu menggelengkan kepalanya.“Kalau tidak boleh, aku akan tanyakan kepada bos kalian!” N

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 99

    Richard tersenyum canggung. “aku pernah melihatmu saat perjamuan Tuan Zayn, pemimpin kelompok kami adalah orang yang dipukuli oleh ….” sudut bibir Richard berhenti bergerak, dan dengan ragu dia menelan ludahnya berkata. “Dirimu!”“Lalu, kalau kamu tahu aku yang memukuli Ruis, kenapa tidak mencariku untuk balas dendam? Malah begitu sungkan terhadapku?” Nathan berkata dengan tatapan yang bingung.Nocturnal dan Martyr memang tidak pernah akur sejak awal, sekarang Nathan bahkan memukuli Ruis. Menurut logika, kalau anggota Martyr melihatnya, pasti akan menganggapnya sebagai musuh. Namun Richard yang ada dihadapannya malah sangat sungkan padanya, bahkan bisa dibilang sangat menghormatinya.“Tuan, Anda jangan bergurau, dengan kemampuanmu, aku mana berani mencari masalah kepadamu untuk membalas dendam, kecuali aku sudah bosan hidup!” Richard menjawab dengan ketakutan di hatinya.Nathan tersenyum, dia tidak menyangka Richard akan sejujur ini, seorang pria sanggup membungkuk dan merendah juga t

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 100

    “Tidak, lebih baik kita makan ke tempat lain!” Lily berkata pada Nathan sembari menarik tangannya. “Untuk apa makan makanan sisa, dasar brengsek!”Mendengar ucapan mereka, setelh pergi, Lily yang dari tadi hanya diam sekarang penuh amarah.“Kamu tidak kenyang?” Nathan bertanya pada Lily dengan bingung.“Kamu dibawa pergi oleh mereka, aku merasa cemas, jadi ….” Lily menundukkan kepalanya, dia sangat mencemaskan keselamatan Nathan, jadi dia tidak selera makan.Melihat Lily seperti itu, Nathan merasa sedikit bersalah dan tersenyum sambil berkata. “Ayo, kita makan di warteg!”Nathan membawa Lily meninggalkan tempat itu.Sedangkan diluar Kafe Bicheon, Andrew sedang membukakan pintu mobil dengan hormat untuk Antonius. “Pak Anton, silahkan naik.”Antonius sudah menginjakkan satu kakinya kedalam mobil, lalu kembali melangkah mundur dan berkata. “Kalian pulang saja dulu, aku lupa aku masih ada sedikit urusan yang harus diselesaikan!” Antonius ingin bertanya pada Richard apa yang sebenarnya te

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 101

    Jalanan kota Northern, di setiap jalanan kota Vale, terdapat banyak sekali jajanan yang murah meriah dan nikmat. Jalanan ini sangat sepi di siang hari, namun sesampainya pada malam hari, jalanan ini penuh hiruk-pikuk, dan di kedua sisi jalannya dipenuhi dengan warung-warung yang berjualan. Nathan dan Lily duduk di sebuah warung dan memesan beberapa makanan cemilan sambil menunggu. Karena sedang ramai, maka memasaknya juga membutuhkan waktu yang lebih lama. “Nathan, Fortuner tadi benar-benar sangat nyaman, apakah itu punya temanmu?” Lily bertanya pada Nathan dengan bersemangat. “Tentu saja, untuk apa aku membohongimu, yang menyetir tadi adalah supir temanku….” Nathan juga tidak termasuk sedang berbohong, meskipun Ryzen adalah bawahannya, tapi juga bisa dibilang sebagai temannya. “Temanmu ini punya bisnis apa? Dia sangat hebat!” Lily penasaran bisnis apa yang dimiliki oleh temannya Nathan. “Aku juga tidak terlalu paham, sepertinya sesuatu seperti perdagangan. Emm, dia masih lajang

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 102

    Debra menghela nafasnya dan berkata. “Tidak heran kalau tidak ada yang memberitahumu, Merlin yang mengadakannya, dia dan Julio sudah berpacaran sekarang!”Setelah mendengar nama Julio, sekujur tubuh Lily gemetaran, wajahnya juga terlihat penuh kemarahan. Tatapan matanya seakan-akan dipenuhi api yang membara.Nathan melihat ekspresi Lily dan bertanya pada Debra. “Julio? Siapa pria itu?”Debra tidak langsung menjawab Nathan, dia menatap Lily sesaat, kalau Lily menyetujuinya dia baru akan menjawab.“Julio adalah mantan kekasihku!” Lily menjawab sendiri pertanyaan itu dengan kesal.“Oh, si brengsek yang menipu uangmu itu?” Nathan tahu, Lily menjadi penari juga karena ditipu oleh mantan pacarnya, dia mengambil pinjaman dari rentenir dan menjadi seperti itu.Lily menganggukkan kepalanya.“Lily, Julio menipu uangmu?!” Debra tidak tahu tentang itu, dan dia bertanya dengan terkejut. Setelah Debra mendengarnya, dia menjadi marah. “Sejak awal aku sudah yakin kalau dia bukan orang baik-baik, Merl

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 103

    Segera, River berlari kabur, dan Nathan menatap Lily dan Debra seolah tidak terjadi apa-apa. “Ayo duduk, kita lanjut makan!”“Makan apalagi? Cepat kabur, kamu tidak tahu siapa orang itu? Dia adalah penguasa di jalanan ini, dan memiliki belasan bawahan, kenapa kamu malah memukulnya?!” Debra panik, dia seperti cacing kepanasan, dan tidak punya selera makan lagi.“Tenang saja, kita makan saja, tidak perlu takut padanya,” Nathan tersenyum santai.Melihat Nathan sama sekali tidak merasa takut, Debra bertanya pada Lily dengan kebingungan. “Lily, pacarmu ini siapa? Apa dia mempunyai dekingan?”Perlu diketahui dengan status pria itu, Nathan yang tidak merasa takut sedikitpun membuat Debra merasa kalau Nathan pasti punya dekingan, kalau tidak dia tidak mungkin setenang itu.“Kami bekerja bersama, juga sudah menjadi tetangga sejak kecil, dia tidak memiliki dekingan apapun,” Lily berkata sambil mengernyitkan keningnya.“Tidak mungkin, kalau tidak memiliki dekingan kenapa dia tidak takut sedikitp

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 104

    Melihat jari telunjuk pria di hadapan, River terlihat murka. “Bajingan, apa maksud jarimu itu, hah?!” Debra yang juga melihat jari itu langsung panik. “K-kak River, mungkin dia sedang stress karena baru saja bebas dari penjara!” Dia sedang membantu Nathan untuk mendapatkan belas kasihan.“Baru bebas dari penjara?” River tercengang. “Pantas saja berani langsung memukuli orang, nyalinya juga lumayan, aku tidak peduli dia baru bebas atau tidak!”Debra melihat River yang menolak hanya bisa berkata pada Nathan. “Apa-apaan kamu ini, hah?! Apa kamu ingin mati disini?!”!”“Tentu tidak!” Nathan menggeleng. Nathan berkata sambil mengeluarkan sebuah koin dan memutarkannya dengan pelan di tangannya. “Jika kamu menginginkan uang, ambil ini!”.Melihat Nathan hanya melemparkan uang koin ke arahnya, River seketika mengamuk. “Sialan, berani mempermainkanku, aku akan membunuhmu!”Debra juga seketika mengamuk. “Nathan, apa maksudmu? Aku sedang membantumu memohon belas kasihan, kamu malah tidak tahu di

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 831

    Setelah tinggal di kediaman Sykes selama dua hari, Justin dan yang lainnya tidak kembali ke kota, melainkan tinggal di kediaman Sykes bersama dengan Nathan.Dua hari kemudian, setelah berpamitan dengan orang tuanya, Nathan dan yang lainnya menuju ke Kota Moniyan. Selama waktu itu, Reus menelpon Steve dan mendesaknya agar segera menyiapkan bahan obat yang dibutuhkan oleh Nathan secepat mungkin. Setelah selesai membantu Milan menangani masalahnya, Nathan berencana pergi ke Saibu Care untuk membuat pil Vajra dan menyembuhkan Ryzen serta Nicole secepat mungkin.Kepolisian Kota Moniyan, ini adalah kantor pusat dari seluruh departemen penegak hukum di Kota Moniyan, dan hampir semua orang yang bisa masuk ke dalam kepolisian Kota Moniyan memiliki kekuatan seorang tahap awal penguasa Ingras.Saat Nathan dan yang lainnya tiba di kepolisian Kota Moniyan, Anderson membawa pasukannya untuk menyambut di depan pintu.“Hormat!”Saat melihat mobil Milan dan Nathan tiba, Anderson berteriak keras.Brak!

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 830

    Harland memegangi wajahnya dan mengangguk berulang kali.“Mulai hari ini, perusahaan tidak ada hubungannya lagi denganmu, jadi enyahlah!” Justin berkata dengan dingin.BRUK!Harland yang mendengar itu seketika terduduk di lantai, dia sudah bekerja keras seumur hidupnya dan sekarang tidak ada yang tersisa.“Ayah!” Adrion bergegas menarik Harland untuk berdiri.“Tuan Justin, ampuni aku, kumohon ampunilah aku ….” Harland berlutut di hadapan Justin dan memohon belas kasihan dengan menyedihkan.Namun Justin tidak bergeming, ini bukanlah sesuatu yang Justin berani lakukan tanpa diminta oleh Nathan.Harland juga sepertinya sudah melihat apa yang terjadi dan menggertakkan giginya lalu memohon pada Nathan. “N-Nathan …. tadi paman salah, mohon bicaralah pada Tuan Justin dan ampuni pamanmu kali ini.”“Ah ….” Nathan mendesah pelan, dia menatap Harland dengan dingin dan berkata. “Sepupumu ini tidak berani melampauimu, paman!”Saat permohonannya kepada Nathan tidak diterima, Harland menatap Maria d

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 829

    Justin mencerBoulmern apa yang dikatakan Nathan, dan membuat Reus yang sedang menyetir langsung memacu mobilnya. Dia mencaci maki Harland beribu kali dalam hatinya, mereka Keluarga Alvaro bersusah payah menjalin hubungan baik dengan Nathan, tapi orang itu malah menuduh Nathan mencuri mobilnya.Di sisi lain, Nathan yang sudah selesai menelpon menunggu dengan tenang, dia tahu Justin akan segera tiba.“Kenapa? Sudah selesai berpura-pura? Apa kata Tuan Justin?” Adrion menatap Nathan dan mencibir.“Dia akan segera tiba,” Nathan berkata dengan ringan.“Kamu bilang Tuan Justin akan segera tiba?” Harland yang mendengarnya langsung berdiri, tapi dia segera tersadar dan mendengus. “Baik, aku akan memberimu waktu setengah jam, kalau Tuan Justin tidak datang, maka hukuman penjara yang berat akan menantimu, berani sekali mencuri barang milik Keluarga Alvaro?!”Dalam sekejap suasana di ruangan VIP menjadi canggung, tidak ada yang bicara, bahkan Maria juga menatap Nathan dengan wajah cemas. David ti

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 828

    Nathan mengangguk, David menundukkan kepalanya dengan puas dan tidak mengatakan apapun lagi.Segera, beberapa pria berseragam hitam datang, Adrion langsung menunjuk pada Nathan. “Dia, dia orang yang mencuri mobil, cepat tangkap dia!”Beberapa pria berseragam hitam mencoba menghampiri dan menangkap Nathan, namun dihentikan oleh Maria dan Arina.“Bagaimana boleh menangkap orang tanpa bukti, bukti apa yang kalian miliki?” Maria berteriak dan menghentikan orang-orang itu dengan cemas.Arina juga mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam video. “Kalian datang seakan-akan mengerti apa itu hukum?! Aku akan merekamnya, kalian menangkap orang tanpa bukti!”Maria dan yang lainnya merasa cemas, tapi Nathan tidak panik sedikit pun dia menatap Harland dan Adrion dengan tenang.“Kakak, masalah ini membutuhkan bukti yang jelas, kan? Kalian tidak bisa asal berbicara dan menjadikan Nathan sebagai pencuri mobil,” Eliana Nathan bangkit berdiri dan berkata pada Harland.“Baik, bukankah kalian menginginkan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 827

    “Kakak, apa yang kalian cari? Bagaimana kalau kami membantu mencarinya?” Maria bertanya pada Harland.Maria berkata demikian lalu membuat Harland teringat sesuatu dan berkata pada Maria. “Maria, kalian datang lebih awal, apakah kalian melihat kemana perginya orang yang mengendarai Lamborghini itu?”“Lamborghini?” Maria tidak paham tentang mobil.Harland bergegas menarik Maria ke jendela dan menunjuk ke arah Lamborghini yang di bawah. "Lihat, mobil itu!"“Oh, mobil itu ya, itu mobil yang kami tumpangi,” Maria yang melihatnya bergegas menjawab.Mereka memang datang dengan mobil itu, Maria tentu tahu, hanya saja Maria tidak tahu harga mobil itu.“Apa? Kalian yang mengendarainya?” Harland tercengang dan wajahnya penuh keterkejutan. “Mana mungkin, itu adalah mobil Tuan Justin, mobil itu harganya hampir sepuluh miliar, kalau menjual kalian semua pun tidak akan cukup untuk membeli mobil itu, berani berbual?!”Melihat sikap Harland, Nathan mengernyitkan alisnya, dan kemarahan terlihat di tata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 826

    “Ini adalah temannya Nathan, dia datang bersama untuk merayakan acara festival bulan,” Maria menjelaskan.Namun penjelasan ini membuat orang mengira Sienna adalah pacarnya Nathan. Adrion menatap Nathan dengan tatapan cemburu dan tidak mengatakan apapun.Pada saat ini, pintu tiba-tiba dibuka oleh seseorang, dan seorang pria paruh baya berusia sekitar empat puluh tahunan masuk ke dalam.“Tuan Adrion, maaf aku datang terlambat!” Orang yang masuk berkata pada Adrion dengan sikap penuh hormat.“Tuan Lutfy?” Melihat orang yang datang, David dan yang lainnya bergegas berdiri, orang yang datang adalah kepala desa mereka. “Tuan Lutfy, kami juga baru sampai, duduklah!”Adrion berkata dengan wajah merendahkan. Meskipun Adrion menunjukkan sikap seperti itu, tapi Lutfy sebagai kepala desa tidak peduli dan segera duduk di samping Adrion.Tidak lama kemudian, orang-orang terus berdatangan ke ruangan VIP itu, kalau bukan kepala desa, maka kepala dewan, dalam sekejap ruangan itu sudah penuh.Nathan da

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 825

    Hari sudah hampir siang, Nathan mengantarkan orang tuanya dan Sienna pergi ke hotel yang ada di kota, sesampainya di ruangan VIP, Arina dan Eliana sudah tiba.“Kak Sienna, ayo duduk di sini!” Arina yang melihat Sienna bergegas menyapanya dan memintanya duduk di sampingnya.Sienna yang awalnya ingin duduk di samping Nathan sekarang sudah dipanggil oleh Arina. Sedangkan Nathan diseret oleh Eliana untuk bertanya ini dan itu, jadi Nathan hanya bisa menjawab satu per satu.Sepuluh menit kemudian, pintu ruangan VIP dibuka dan seorang pria tua serta seorang pemuda berjalan masuk. Pria tua itu tampaknya berusia lima enam puluh tahunan, sedangkan pemuda itu tampak seumuran dengan Nathan.“Kakak pertama!” Melihat orang yang datang, Maria bergegas bangkit dan menyapanya.Ternyata orang ini adalah kakak sepupunya Maria, Harland, dan pemuda itu adalah putranya, Adrion, mereka merupakan keluarga Kellaen yang kaya raya. Namun walau Maria menyambut mereka dengan antusias, ekspresi Harland tidak menun

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 824

    Setelah beberapa jam mengemudi, mobil melaju masuk ke kediaman Sykes dan banyak yang mulai mengerumuni mobil Nathan. Karena mobil mewah seperti Lamborghini adalah sesuatu yang belum pernah terlihat di kediaman Sykes sebelumnya.“Ma, Pa!” Nathan berjalan ke halaman dan berteriak dengan penuh semangat.Setelah berbulan-bulan tidak bertemu dengan orang tuanya, Nathan sangat merindukan mereka.Maria dan David berjalan keluar dari dalam rumah, dan keduanya tampak kaget saat melihat Nathan. “Putraku!” Maria berlari ke arah Nathan dan segera memeluknya.David pun menatap Nathan dengan senyuman di wajahnya. Sudah lama tidak bertemu dengan Nathan, Maria dan David sebenarnya sangat merindukannya, namun mereka tahu sekarang Nathan sangat sibuk bepergian, jadi mereka tidak menelpon Nathan dan menambah bebannya.“Halo, Om, Tante!” Sienna melihat Maria dan David lalu berkata dengan sopan.Saat itu, keduanya baru menyadari keberadaan Sienna, Maria menatap Sienna dari atas ke bawah lalu bergegas mena

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 823

    Nathan tidak peduli dengan bagus atau tidaknya mobil itu, yang penting bisa bergerak. Namun saat Lamborghini ini berhenti di depan sekolah, tidak perlu lama untuk menarik perhatian banyak orang.Perlu diketahui di kota seperti Kota Vale, jarang ada orang yang mampu membeli Lamborghini, dan Lamborghini ini juga menggunakan plat Kota Moniyan.“Arina, ini .… Lamborghini ini adalah milik kakakmu?” Teman Arina yang ada di sampingnya bertanya padanya dengan iri.“Iya!” Arina mengangguk.“Plat mobilnya dari Kota Moniyan, apakah kakakmu supir orang?” Saat ini, seorang siswa laki-laki berkata sambil bercanda.“Kakakmu yang supir! Kakakku itu sangat hebat, kakak iparku adalah Nona Muda dari keluarga Wibowo!” Arina berkata dengan raut wajah bangga.“Wibowo? Pemilik SW Company dan Wibowo Company itu?!”Dulu Sarah sudah pernah berpesan pada Arina, kalau ada masalah cukup katakan saja namanya, karena Keluarga Wibowo adalah orang terkaya di Kota Vale. Dan benar saja, setelah Arina mengatakan hal itu

DMCA.com Protection Status