Share

Bab 90

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-03 20:13:44

Pada saat itu di dalam ruangan Andrew, Andrew yang tadi sempat minum alkohol saat makan siang tadi sedang memejamkan matanya dan bersiap untuk tidur siang sejenak. Mendengar pintu ruangannya terbuka, dia juga tidak membuka matanya, karena dia tahu di departemen pemasaran ini tidak ada orang yang berani menerobos masuk kedalam ruangannya. Dan yang berani melangkah masuk kedalam ruangannya hanyalah Lisa seorang, kalau orang lain masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu pasti akan dihukum olehnya.

“Lisa, kebetulan sekali kamu kemari, cepat bantu aku untuk memijat kepalaku, rasanya sakit sekali,” Andrew berkata dengan matanya yang masih terpejam.

Sarah menatap Andrew dengan wajah muram. “Kamu sedang menyuruhku memijat kepalamu?”

Baru saja Sarah menyelesaikan pertanyaannya, Andrew langsung membuka matanya. Dan saat dia melihat Sarah sedang berdiri dihadapannya dan menatapnya dengan muram, raut wajah Andrew langsung memucat.

Andrew terkejut dan segera berdiri dengan panik, dia sampai terjat
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 91

    “Oh iya, kenapa Paman dan Bibi tidak tinggal di Villa Ascalon lagi? Bukankah lingkungan disana cukup baik?” Sarah tiba-tiba teringat kalau ayah dan ibunya Nathan bersikeras meninggalkan Villa Ascalon langsung menanyakannya.“Itu, aku juga tidak tahu!” Nathan menggelengkan kepalanya, Nathan sampai sekarang tidak tahu kenapa orang tuanya bersikeras meninggalkan Villa Ascalon dan mengatakan hal-hal itu kepadanya. “Hanya saja, aku rasa ada orang yang mengatakan sesuatu pada mereka, makanya mereka memutuskan untuk pergi!”Setelah mendengar penjelasan Nathan, Sarah seketika menyadari sesuatu. “Sepertinya, pasti ini ulah Anton, keterlaluan sekali, dia kira dengan melakukan hal ini akan membuatku suka padanya, dia sudah melewati batasnya!”“Anton?” Nathan tercengang. “Manajer umum itu?”Nathan sekarang juga paham, kenapa saat dia sedang wawancara, Antonius tiba-tiba muncul dan memutuskan untuk menerimanya, ternyata dia sudah mengetahui identitasnya, tahu hubungannya dengan Sarah.“Benar, dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 92

    “Lily, ayo ikut bersamaku!” Lisa menghentikan mobilnya dan melambaikan tangannya kepada Lily.Lily berjalan ke arah ke mobil wanita itu dengan langkah yang anggun dan tersenyum pada Lisa. “Terimakasih banyak Kak Lisa.”“Untuk apa sungkan-sungkan, duduk yang benar ya,” Selesai berkata, Lisa langsung menginjak pedal gasnya dengn kuat.Mobil itu melesat dengan cepat, membuat Lily terkejut dan berteriak. “Eh, Kak Lisa, Nathan …. dia belum naik ke mobil,” Lily mengira kalau Lisa akan sekalian mengantar Nathan, tapi tidak disangka dia langsung melajukan mobilnya dengan cepat.“Aku tidak mau dia menaiki mobilku!” Lisa berkata dengan pedas. “Jangan sampai mobilku kotor karenanya, lebih baik dia naik mobil orang lain atau naik taksi saja!”Lily juga tidak mengatakan apapun lagi, dia hanya bisa terdiam menatap Nathan dari kaca spion. Dan pada saat Lisa melaju pergi, orang-orang yang dibelakang juga ikut melajukan mobilnya melewati Nathan, tidak ada seorang pun yang memberhentikan mobilnya dan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 93

    Pada saat Nathan sedang menuju Kafe Valley, di dalam ruangan kantor mewah di Kafe Valley, seorang pria paruh baya dengan janggut sedang duduk di kursi kebesarannya.Pria paruh baya itu memiliki bekas luka di sudut matanya, dan dia sedang memegang cerutu di tangannya, di belakang pria paruh baya itu ada empat pria kekar dengan wajah yang garang dan dingin.Pria paruh baya itu adalah manajer Kafe Valley, Richard Stanley, yang juga merupakan seorang master di yayasan milik Klan Martyr, bisa menjadi pengurus Kafe Valley menunjukkan kalau Richard sangat dipandang oleh Ruis. Dan dihadapan Richard, manajer utama SW Company, Antonius Wijaya, juga sedang duduk disana. Tatapan mata Antonius terasa sedikit canggung, di sampingnya terletak sebuah koper hitam, dan melihat orang-orang yang ada di hadapannya membuat Antonius merasa gugup.Richard sedang merapikan cerutunya lalu menyalakannya dan berkata. “Ada urusan apa mencariku, cepat katakan!”“T-tuan Richard, saya ingin meminta bantuanmu untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 94

    “Apa kamu tidak punya telinga? Aku pasti akan sampai terlebih dulu dibandingkan denganmu!” Nathan menatap Andrew sambil menyeringai dingin.Yang lainnya juga menatap Nathan dengan terkejut dan menghela nafas.“Nathan, kamu terbang kemari ya?”“Bajingan, apa kamu mengambil jalan pintas? Kenapa kamu bisa cepat sekali!”“Ini benar-benar mencengangkan, bagaimana dia bisa sampai terlebih dulu dibandingkan dengan kita?”Mereka semua menatap Nathan dengan tatapan tidak percaya dan bertanya padanya.“Aku melihat Nathan datang kemari dengan mobil Fortuner! Jadi, jangan berbicara sembarangan!” Lily mengatakan kalimat itu dengan rasa bangga.Saat mereka mendengar kalau Nathan naik Fortuner untuk kemari, tentu saja mereka tidak percaya, Andrew juga mendengus. “Apa dia pantas untuk menaiki mobil Fortuner? Bahkan, aku yakin dia saja tidak tahu bentuk mobil Fortuner itu seperti apa, pasti dia menyewa taksi dan mengambil jalan pintas, hal seperti itu saja berlagak sekali!”“Tapi, Nathan benar-benar n

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 95

    Nathan tahu kalau Antonius tidak menyetujui Andrew untuk memecatnya, karena Antonius memutuskan untuk mempertahankannya, dia pasti tidak akan memecatnya begitu saja. “Apa katamu? Aku ini manajer departemen pemasaran, di departemen pemasaran hanya kata-kataku yang berlaku, kenapa aku tidak bisa memecat karyawan kecil sepertimu? Kamu kira karena Pak Anton ingin mempertahankanmu, lalu aku tidak bisa memecatmu, hah?!” dengus Andrew mengangkat alisnya mendekati Nathan. “Jika aku ingin memecatmu, aku pasti bisa melakukannya, di departemen pemasaran aku adalah raja!” Andrew berteriak dengan marah kepada Nathan sambil menunjuk keningnya. Brak! Namun, setelah dia selesai berteriak, pintu ruangan tiba-tiba terbuka, Antonius melangkah masuk. Melihat Antonius masuk, Andrew terkejut sampai berkeringat dingin, perkataannya barusan sedikit keterlaluan, dia bahkan tidak menganggap Antonius. “Pak Anton ….” Andrew gemetaran hebat, dan segera berinsiatif menarikkan kursi untuk Antonius. “Pak Antoniu

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 96

    Nathan duduk di kursi itu, Andrew hanya bisa dengan pasrah duduk di kursi sebelah kiri Antonius, dan Lisa duduk disebelah Andrew. Kedua mata Lisa menatap Nathan dengan kebencian, kalau bukan karena Nathan, pasti dia sudah duduk disebelah Antonius. Dan jika hari ini dia bisa menyenangkan Antonius, bisa jadi Andrew diangkat menjadi manajer departemen pembelian, dan dia sendiri bisa menjadi manajer departemen pemasaran. Sekarang, dalam hati Lisa penuh dengan penyesalan karena sudah memasukkan Nathan ke perusahaan, kalau tahu akan seperti ini, dia tidak akan pernah merekomendasikan Nathan, ini sama saja dengan menambah bebannya sendiri! “Nathan, kalau bukan karena Pak Anton, apakah kamu bisa bergabung dengan perusahaan? Apa kamu bisa duduk dan makan disini? aku beritahu, dengan kemampuanmu itu, seumur hidup pun tidak akan bisa makan di Kafe Valley, dasar sampah!” Andrew memaki Nathan dengan wajah muram. Ini adalah saatnya untuk Andrew mengangkat dan menunjukkan kesetiaannya kepada Anton

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 97

    Lisa terus mengusap wajah Andrew yang sudah bengkak dan memelototi Nathan dengan tatapan mata yang dingin. Segera, beberapa orang pelayan berjalan masuk dan menghidangkan lauk-pauk yang mewah dan segar. Semua lauk itu tidak ada yang murah, dan begitu menggugah selera. Setelah melihat meja yang penuh dengan hidangan, mata mereka akhirnya beralih dari Nathan, dan mereka semua seolah meneteskan air liur. Nathan mengangkat sumpitnya dan mulai makan terlebih dulu. Sikap Nathan membuat mereka sangat ingin mengomentarinya tapi tidak ada yang berani buka suara, apalagi karena Antonius juga tidak mengatakan apapun, jadi mereka hanya bisa diam. “Ayo semuanya, silahkan dimakan, tidak usah malu-malu,” Setelah Antonius berkata seperti itu, mereka yang sudah tidak bisa menahan diri langsung mulai melahap makanannya, bagaimana pun mereka hanyalah karyawan biasa, mereka tidak pernah memakan makanan semewah ini. Mata Lily yang melihat makanan lezat di hadapannya juga memanas, tapi dia masih bisa m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 98

    Dan setelah keluar dari ruangan VIP, Nathan mengikuti 4 orang pria kekar itu menuju halaman belakang. Melihat jumlah orang yang ada di halaman belakang semakin sedikit, empat orang itu mulai mengepung Nathan.Nathan melihat mereka dan menyeringai. “Aura membunuh di tubuh kalian begitu kuat, apa kalian ingin membunuhku?”“Bocah, ada orang yang menjual nyawamu, kamu juga jangan salahkan kami, salahkan saja hidupmu yang mengenaskan! Aku akan bertindak dengan cepat agar kamu tidak terlalu merasa kesakitan!” Kata pria kekar yang tadi tangannya dipelintir oleh Nathan.Baru selesai berbicara, empat orang pria kekar itu mengeluarkan pisau dan menatap Nathan dengan sangar.“Apakah kalian bisa memberitahu kepadaku yang sudah akan mati ini, siapa yang menjual nyawaku?” Nathan melirik empat pria kekar yang memegang pisau dan bertanya dengan santai.“Tidak boleh, ini adalah aturannya!” Salah seorang pria kekar itu menggelengkan kepalanya.“Kalau tidak boleh, aku akan tanyakan kepada bos kalian!” N

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 909

    Beberapa Golden Guard merasakan aura membunuh yang menakutkan dari tubuh Nathan, dan raut wajah mereka seketika menjadi suram.“Siapa yang mengirim kalian kemari?” Nathan berjalan ke hadapan mereka, langkah kakinya seakan-akan membawa sabit dari neraka yang siap menyayat leher mereka.“Nathan, mereka adalah orang dari keluarga Zellon!” Zephir yang berada di belakang berteriak.Mendengar kata orang dari keluarga Zellon, mata Nathan berkedut beberapa kali. Dia menggertakkan giginya. “Pada akhirnya aku akan bertarung dengan keluarga Zellon. Hari ini, aku akan menjadikan kalian berlima sebagai pembuka jalan!”Carlot menatap Nathan dengan erat dan berkata. “Nathan, kami tidak berniat melukai siapapun, kami hanya ingin membawamu pergi ke kediaman keluarga Zellon. Kalau sekarang kamu ikut dengan patuh bersama kami, kami tidak akan menyerangmu!”“Membawaku?” Cahaya keemasan di tubuh Nathan seketika muncul, aura yang menakutkan mulai meledak dengan mengerikan. “Hari ini, tidak satupun dari kit

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 908

    Aura di tubuh Carlot sudah berada di puncaknya, dan dia menghantamkan tinjunya ke arah dada Nathan. Namun, saat tinju Carlot akan menghantam dada Nathan, tiba-tiba Nathan membuka matanya dan dua cahaya keemasan terpancar dari mata Nathan. Diikuti oleh kekuatan spiritual yang begitu menakutkan yang menyeruak.“Kau ….” suara Nathan diselimuti oleh aura yang sangat mendominasi, terdengar seperti sebuah penghakiman yang turun dari langit, membuat orang-orang yang mendengarnya bergetar. “Berani membuat kekacauan di kediamanku,” tatapan matanya begitu mengerikan, bagaikan seekor elang yang melihat mangsanya. “Bahkan berani membunuh orang-orangku?”BAAM!BRAAAAK!Carlot dapat merasakan angin kencang yang menyapu ke arahnya dan sebuah aura yang tidak tertandingi oleh kekuatannya menekan ke arahnya. Aura di tubuh Carlot seketika hilang karena tekanan aura menakutkan itu. Tubuh Carlot langsung terhempas dan menghantam tanah dengan keras, membuat sebuah lubang sedalam belasan meter di tanah. Dad

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 907

    Segera, Golden Guard memancarkan aura dari tubuh mereka secara bersamaan. Aura yang menakutkan itu menyebar dan langsung menyelimuti radius ratusan meter dari tempat mereka berdiri. Lima orang itu tidak menyerang, hanya dengan aura seperti ini tidak ada yang bisa menahannya sama sekali.Di hadapan lima orang puncak penguasa Ingras, jangankan seribu ahli bela diri yang berkekuatan kecil, walau sepuluh ribu juga sama sekali tidak ada gunanya. Mereka hanya akan mengulur sedikit waktu.“Bunuh mereka!” Ryzen menggertakkan giginya, dia tahu kekuatan lawannya dan tahu dia pasti akan mati, tapi dia tidak merasa takut ataupun berniat mundur sama sekali.Walau dia hanya bisa mengulur waktu satu menit untuk Nathan, itu juga sudah cukup baginya.

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 906

    Di sisi lain, beruang kutub yang mengganas tidak berhenti menyerang Carlot. Walau Carlot menghantamkan pukulan kepadanya, beruang kutub juga tidak menghindar lagi. Dia langsung melayangkan cakarnya ke arah dada Carlot. Beruang kutub berniat menggunakan nyawanya untuk diganti dengan nyawa. Saat pukulan Carlot mengenai tubuh beruang kutub dan menerbangkannya, cakar dari beruang kutub juga menyayat dada Carlot. Jika bukan karena Carlot memiliki tubuh fisik yang kuat, cakaran beruang kutub itu pasti sudah merobek dadanya.Sekarang, hanya tersisa Zephir dan Rebecca yang masih berdiri tegak. Melihat beberapa orang yang tergeletak di lantai, tubuh Zephir gemetar karena marah.Di sisi lain, Rebecca menghunuskan belati dan matanya berlinang air mata. “Paman Zephir, kalau begitu aku akan mendahuluimu. Jika ada kehidupan mendatang, aku pasti ak

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 905

    “Adik, kalau aku mati, kamu jangan sampai ditangkap oleh orang-orang ini. Hidupmu akan lebih buruk dari kematian!” Sienna menyerahkan belatinya kepada Rebecca.Rebecca memegang belati itu dan menganggukkan kepalanya. Tatapan matanya penuh tekad, dia tidak akan pernah membiarkan orang-orang ini menangkapnya hidup-hidup. Sienna melirik Rebecca sekali lagi lalu menghunuskan pedangnya sendiri, berbalik mengarah ke Logwell. Saat ini Sienna sudah siap mati, dia tidak takut mati, dia hanya berharap bisa menggunakan nyawanya untuk memberikan Nathan sedikit waktu.BRAK!Namun sebelum Sienna bisa mencapai Logwell, dia sudah terlempar oleh energi yang sangat kuat dan terhempas di depan Rebecca.

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 904

    “Tuan Albi, lihatlah! Logwell sudah gila, bukan?” Canaan berkata dengan wajah penuh amarah.Bagaimana mungkin seseorang tidak marah saat diserang oleh saudaranya tanpa alasan yang jelas secara tiba-tiba. Albi mengernyitkan keningnya, tapi dia juga tidak tahu apa yang salah dengan Logwell.“Tuan Carlot, cepat kemari dan lihat apa yang terjadi pada Logwell!” Albi berkata pada Carlot.Saat ini Carlot dan Zeon sedang bertarung dengan beruang kutub. Beruang kutub yang gesit tidak berhenti bergerak dan menyerang, namun menghadapi serangan dari dua puncak penguasa Ingras, beruang kutub jelas bukan lawannya. Saat ini tubuh beruang kutub sudah penuh dengan luka dan kelelahan.Darah segar membuat bulunya yang seputih salju be

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 903

    Canaan menggendong Beverly sambil menarik nafasnya dengan kuat, aroma tubuhnya samar-samar mencapai hidungnya. “Ah .… wangi sekali!” mata Canaan berbinar, lalu berkata pada Albi. “Tuan Albi, kamu ini benar-benar tidak tahu berbelas kasihan, ya? Gadis secantik ini kalau sampai terluka oleh pukulanmu, mana bisa ditemukan lagi!” Canaan berkata lalu memegang dagu Beverly dengan lembut dan tersenyum mesum.Beverly menatap Canaan dengan marah, namun dia tidak dapat bergerak karena sedang dikendalikan.“Beverly!” Zephir yang melihat adegan itu menggertakkan giginya dengan marah. “Cepat lepaskan Beverly, lepaskan dia!”“Zephir, tadi aku sudah memberimu kesempatan, tapi kamu menolaknya! Sekarang, kamu memintaku melepaskannya? Hahaha! Kesempatan tidak datang dua kali!” Canaan berkata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 902

    “A-apa?!”“Tuan Carlot, jangan banyak bicara lagi dengannya, langsung tangkap saja Nathan!” Zeon berteriak dengan marah memotong ucapan Carlot dan tinjunya diarahkan ke Zephir. “Berisik kau!”Pukulan itu tidak memiliki energi yang besar, namun jika mengenai Zephir, bisa membuat tubuhnya hancur. Sekarang Zephir hanyalah orang biasa, sama sekali tidak sanggup menahan pukulan ini. Zeon menyerang dengan serangan membunuh, tanpa memperdulikan hubungannya dengan Zephir setelah bertahun-tahun bekerja bersama di keluarga Zellon. Benar-benar kejam.Roaarrr~~Pada saat yang saat, beruang kutub meraung dan menggigit lengan Zeon dengan ganas.“Ah!” Zeon berteriak kesak

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 901

    “Paman Zephir, pelatihan akan diadakan empat hari lagi, entah Nathan bisa menerobos atau tidak,” tanya Rebecca.“Itu hanya tergantung pada takdirnya!” Zephir juga tidak yakin apakah Nathan bisa menerobos tahap dan bangun dalam tiga hari.Roaarrr~~Tiba-tiba, beruang kutub melolong dan berlari keluar villa dengan cepat. Semua orang tercengang, dan wajah mereka seketika berubah. Mereka merasakan aura kuat dan menakutkan yang menyelimuti seluruh villa. Di kota kecil seperti Kota Vale, aura begitu menakutkan ini tiba-tiba muncul jelas bukan hal yang masuk akal. Beberapa orang segera menyusul beruang kutub dan bergegas keluar dari villa.Di luar villa, lima orang berjubah hitam berdiri diam dengan aura yang mengerikan. Mereka adalah Golden Guard yang diutus oleh Jazer untuk menangkap Nathan. Carlot Varham sang pemimpin Golden Guard, dan para pengikutnya Albi, Zeon, Canaan, Logwell.“Albi, apakah kamu merasakan aura di dalam villa?” tanya Carlot yang berdiri di tengah.“Tuan Carlot, aku mer

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status