Di ruangan lain, Nathan sedang memohon dengan sangat kepada Zephir. “Paman Zephir, beritahukan kepadaku, apa sebenarnya maksud perkataan Marcel sebelum meninggal? Apa yang dia minta Sarah dan yang lainnya lakukan?” Nathan bertanya kepada Zephir dengan penuh rasa penasaran.“Sudahlah, cepat tidur! Besok masih banyak yang harus dilakukan di pulau Draken, namun kamu harus ingat setelah sampai di pulau Draken, selain kalian sendiri kamu tidak boleh mempercayai siapapun!” Zephir berpesan kepada Nathan.“Kamu tidak pergi?” Nathan sedikit kaget mendengar ucapan yang keluar dari mulut Zephir.Zephir menggelengkan kepalanya. “Kalau aku pergi, maka orang dari keluarga Zellon akan menemukanmu dengan cepat. Kalian saja yang pergi, aku dan Rebecca akan menunggu kabar baikmu di sini.”Nathan merasa hal itu ada benarnya, jadi dia tidak mengatakan apapun lagi dan mereka berdua segera tidur.***Keesokan harinya, tepat setelah fajar menyingsing, semua orang meninggalkan penginapan dan pergi ke dermaga
Saat melihat pemuda yang berpakaian aneh ini, kerumunan orang tidak bisa menahan diri untuk tidak berseru kaget.“Remy Salazar!”“Dia …. Tuan Muda Salazar?!”Kengerian dan ketakutan terlintas di mata setiap orang dan bergegas menyingkir untuk membukakan jalan.“Tidak disangka, sosoknya juga akan datang,” seorang pria paruh baya berusia sekitar lima puluh tahunan yang ada di depan Nathan memancarkan raut wajah kesepian.“Paman, siapa pemuda itu?” Nathan bertanya kepada pria paruh baya di depannya dengan penasaran.Nathan bisa merasakan pemuda berpakaian merah itu hanya memiliki kekuatan seorang penguasa Ingras tahap awal, tidak sekuat Jordan. Tapi, saat melihat ekspresi orang-orang ini sepertinya mereka sangat takut pada orang ini, bahkan lebih takut padanya dibandingkan Jordan.“Dia—” ucap Pria paruh baya itu melirik Nathan dan ingin mengatakan sesuatu namun tiba-tiba dia menjadi sedikit bersemangat dan berkata. “K-kamu …. Nathan?!”Nathan tercengang, dia tidak tahu bagaimana pria par
“Kalian berdua benar-benar tidak tahu diri, kenapa tidak memanggilku?”Saat itu, seorang pemuda dengan wajah sombong dan memberontak berjalan ke arah kabin, diikuti oleh empat lima orang ahli dengan tubuh besar dan kuat.Saat melihat orang ini, banyak ahli bela diri menarik nafas panjang.“Gawat! Tiga makhluk iblis berkumpul, sebaiknya kita pergi!”Pria paruh baya yang ada di depan Nathan berbalik ketakutan dan hendak pergi saat melihat pemuda yang baru datang, dia tidak berniat untuk pergi ke pulau Draken lagi.“Paman, siapa lagi itu?” Nathan menarik pria paruh baya itu dan bertanya padanya.“Dia adalah Abel, putra tertua dari keluarga Calderon, hari ini ramai sekali! Aku sarankan sebaiknya kamu jangan pergi, hati-hati nyawamu juga bisa hilang,” setelah pria paruh baya itu selesai bicara dia bergegas pergi.Nathan melihat banyak ahli bela diri yang berbalik pergi dan langsung membuang tiket kapal mereka, mereka tidak mau pergi ke pulau Draken lagi, hanya menyisakan hampir setengah da
“Zephir tidak bodoh, bagaimana mungkin dia akan pergi ke pulau Draken, bukankah itu bisa menjadi petunjuk untuk menemukan siapa orang yang kita cari? Dan Marcel, dia menerobos masuk ke pulau Draken, tubuhnya sudah terluka parah, mungkin sekarang sudah mati!” Kieran masih menatap haluan kapal, seolah sedang mencoba melihat setiap orang yang ada di bawah sana.“Tuan Muda, ada satu hal lagi, saat ini Keluarga Ransom, Keluarga Salazar dan Keluarga Calderon sudah mengutus perwakilan mereka kemari, dan yang diutus semuanya merupakan Tuan Muda di keluarga mereka. Menurutmu, apakah rencana kita harus tetap dilaksanakan?” Bawahan itu bertanya.“Laksanakan, paling-paling kita hanya perlu mengirim orang untuk memberi penjelasan kepada tiga keluarga itu saja, kali ini kita harus membunuh sebisanya dan tidak akan melepaskan satu pun!” Tatapan Kieran bersinar dengan kejam, hanya sekilas sudah terlihat kalau dia adalah pria yang kejam dan sadis.***Segera, semua orang sudah naik ke kapal, disusul d
“Ada apa?” pria dengan setelan jas itu menatap Sarah dan yang lainnya sambil bertanya. “Kamu tidak tahu sopan santun ya? Kenapa kamu mengambil kartu kamar dan pergi begitu saja? Letakkan kartu kamar itu!” Beverly menunjuk pria berjas itu dengan raut wajah marah. Pria berjas itu menoleh melirik Nathan, dia tahu kalau Sarah dan yang lainnya datang bersama Nathan dan tidak mengatakan apapun, dia berbalik sedikit ke samping dan bersiap mengitari Sarah dan yang lainnya lalu pergi. “Kamu ini tidak tahu aturan ya, berani pergi begitu saja?” Sarah bergegas menghalangi pria berjas itu lagi. “Minggir, atau aku tidak akan segan-segan pada kalian,” Pria berjas itu berkata dengan dingin. “Lalu kenapa kalau tidak segan-segan?” Sarah sama sekali tidak takut. Mengesampingkan fakta Nathan ada di sini, hanya dengannya saja, sebagian ahli bela diri sudah tidak menjadi lawannya, apalagi mereka bertiga. Pada saat ini, beberapa orang mulai menonton keramaian, dan bergegas mengelilingi, dan saat melih
Bawahan Abel tidak menyangka orang itu akan begitu bersikeras dan berani memakinya. Perlu diketahui reputasi Keluarga Calderon sudah terkenal, tapi malah ada orang yang berani berbicara seperti itu padanya? Apalagi dirinya sudah mencapai tingkat penguasa Ingras tahap awal, mana mungkin dia membiarkan orang memakinya? Melihat betapa sombongnya pria berjas hitam itu, Abel juga mengernyitkan keningnya, raut wajahnya menjadi suram, ternyata ada orang yang berani tidak memberi muka kepada dia, benar-benar pantas mati. “Sialan!” Bawahan Abel melihat raut wajah Tuan Mudanya yang menjadi jelek tahu kalau dia sudah mempermalukan Abel, sepertinya dia akan dihukum saat kembali nanti, jadi dia berteriak dengan marah dan mengulurkan tangannya untuk meraih pria berjas hitam itu. Kekuatan penguasa Ingras tahap awal juga tidak bisa diremehkan. Saat ini Jordan dan Remy juga bergegas menghampiri, Jordan sedikit tertegun saat melihat Sarah dan lainnya. Hanya saja, sudut mulutnya terangkat dan dia bi
“Sialan! Aku tidak pernah mendapat perlakuan seperti ini, bunuh orang ini hari ini lalu lemparkan dia ke lautan!” Abel berteriak dengan sangat marah. Orang-orang dari Keluarga Calderon menerima perintah dari Abel dan bergegas mengambil posisi, aura di tubuh mereka juga mulai bangkit. Melihat hal ini, pria berjas itu berusaha mati-matian menekan hawa jahat dalam dirinya, jika tidak pasti akan mudah disadari oleh orang lain. Mereka terlihat akan segera berkelahi, dan seorang pemuda yang mengenakan setelan berjalan menghampiri, diikuti dengan banyak orang berseragam di belakangnya. Pada sisi kiri pakaian orang-orang ini terdapat sebuah gambar seekor naga, dan banyak yang langsung tahu kalau mereka adalah orang-orang dari keluarga Zellon. “Berani membuat onar di kapal ini? Apakah kalian tidak menghargai keluarga Zellon?” Kieron melirik ke arah Abel dan pria yang mengenakan jas itu, dia melepaskan aura mengerikan dari tubuhnya. Abel yang melihat Kieron segera menarik kembali arogan
“Sialan! Aku tidak pernah mendapat perlakuan seperti ini, bunuh orang ini hari ini lalu lemparkan dia ke lautan!” Abel berteriak dengan sangat marah.Orang-orang dari Keluarga Calderon menerima perintah dari Abel dan bergegas mengambil posisi, aura di tubuh mereka juga mulai bangkit. Melihat hal ini, pria berjas itu berusaha mati-matian menekan hawa jahat dalam dirinya, jika tidak pasti akan mudah disadari oleh orang lain. Mereka terlihat akan segera berkelahi, dan seorang pemuda yang mengenakan setelan berjalan menghampiri, diikuti dengan banyak orang berseragam di belakangnya.Pada sisi kiri pakaian orang-orang ini terdapat sebuah gambar seekor naga, dan banyak yang langsung tahu kalau mereka adalah orang-orang dari keluarga Zellon.“Berani membuat onar di kapal ini? Apakah kalian tidak menghargai keluarga Zellon?” Kieron melirik ke arah Abel dan pria yang mengenakan jas itu, dia melepaskan aura mengerikan dari tubuhnya.Abel yang melihat Kieron segera menarik kembali arogansinya ya
“Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa
Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada
“Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k
Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut
Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya
Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa
Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u
Nathan berdiri di depan menara kegelapan, jubahnya berkibar pelan tertiup angin malam. Matanya menatap lurus ke arah pria yang telah meretakkan formasi pembunuhnya.Di bawah sinar bulan yang dingin, aura mereka saling berbenturan meski belum ada yang bergerak.Gill berhenti menghantam, tangannya yang terluka mengepal pelan, namun ekspresinya tetap tenang. Matanya menyapu Nathan dari atas ke bawah. “Jadi, kau Nathan?” ujarnya, suaranya rendah tapi menggema seperti bergema dari dasar lembah.Nathan menatapnya datar. “Dan kau pasti Gill, Tuan Muda yang disembunyikan di balik bayangan nama Wilford.”Gill menyeringai tipis. “Kau lebih pintar dari yang kuduga.”Nathan menatap luka di tangan Gill. “Formasi pembunuhku membuatmu berdarah. Tidak buruk untuk seorang ‘tuan muda’, bukan?”Gill tertawa pelan, tatapan matanya sinis. “Kalau formasi sekelas itu saja sudah membuatku mundur, aku tidak pantas menyandang nama Wilford.”“Sayangnya,” Nathan menimpali, suaranya seperti mata pisau menggores b
Formasi terpasang sempurna. Nathan menarik diri ke dalam bayang menara, menatap ke dalam kegelapan sambil menghela napas berat.Di luar, Hago memandang menara yang bergetar pelan, detak hatinya berpacu.“Sehebat ini?” satu prajurit bisik, suaranya hampir tak terdengar.Hago memutar wajah, mata redup menyala. "Nathan menghancurkan Ging dan melukai Kaidar, mereka seorang dengan kekuatan puncak penguasa Ingras tingkat akhir! Apa kita lebih hebat?"Gemuruh aktivitas di menara menggetarkan tanah. Kilatan cahaya ungu menelusup silang di balik jendela tinggi menara, seolah detak jantung yang siap meledak.Prajurit terhuyung, Hago mencibir pelan, sipi matanya menerawang ke cakrawala. "Tunggu Tuan Gill datang, aku akan melihat ke mana larinya Nathan kemudian."Dalam senyap menara, Nathan tenggelam kembali dalam kultivasi. teknik kijutsu berputar liar, menara bergetar hebat, merintih menahan badai energi yang menyedot setiap partikel energi spiritual di sekitarnya.“Apa?! Menara itu bergetar? P