Share

Bab 755

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-12 23:02:20

Di ruangan lain, Nathan sedang memohon dengan sangat kepada Zephir. “Paman Zephir, beritahukan kepadaku, apa sebenarnya maksud perkataan Marcel sebelum meninggal? Apa yang dia minta Sarah dan yang lainnya lakukan?” Nathan bertanya kepada Zephir dengan penuh rasa penasaran.

“Sudahlah, cepat tidur! Besok masih banyak yang harus dilakukan di pulau Draken, namun kamu harus ingat setelah sampai di pulau Draken, selain kalian sendiri kamu tidak boleh mempercayai siapapun!” Zephir berpesan kepada Nathan.

“Kamu tidak pergi?” Nathan sedikit kaget mendengar ucapan yang keluar dari mulut Zephir.

Zephir menggelengkan kepalanya. “Kalau aku pergi, maka orang dari keluarga Zellon akan menemukanmu dengan cepat. Kalian saja yang pergi, aku dan Rebecca akan menunggu kabar baikmu di sini.”

Nathan merasa hal itu ada benarnya, jadi dia tidak mengatakan apapun lagi dan mereka berdua segera tidur.

***

Keesokan harinya, tepat setelah fajar menyingsing, semua orang meninggalkan penginapan dan pergi ke dermaga
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 756

    Saat melihat pemuda yang berpakaian aneh ini, kerumunan orang tidak bisa menahan diri untuk tidak berseru kaget.“Remy Salazar!”“Dia …. Tuan Muda Salazar?!”Kengerian dan ketakutan terlintas di mata setiap orang dan bergegas menyingkir untuk membukakan jalan.“Tidak disangka, sosoknya juga akan datang,” seorang pria paruh baya berusia sekitar lima puluh tahunan yang ada di depan Nathan memancarkan raut wajah kesepian.“Paman, siapa pemuda itu?” Nathan bertanya kepada pria paruh baya di depannya dengan penasaran.Nathan bisa merasakan pemuda berpakaian merah itu hanya memiliki kekuatan seorang penguasa Ingras tahap awal, tidak sekuat Jordan. Tapi, saat melihat ekspresi orang-orang ini sepertinya mereka sangat takut pada orang ini, bahkan lebih takut padanya dibandingkan Jordan.“Dia—” ucap Pria paruh baya itu melirik Nathan dan ingin mengatakan sesuatu namun tiba-tiba dia menjadi sedikit bersemangat dan berkata. “K-kamu …. Nathan?!”Nathan tercengang, dia tidak tahu bagaimana pria par

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 757

    “Kalian berdua benar-benar tidak tahu diri, kenapa tidak memanggilku?”Saat itu, seorang pemuda dengan wajah sombong dan memberontak berjalan ke arah kabin, diikuti oleh empat lima orang ahli dengan tubuh besar dan kuat.Saat melihat orang ini, banyak ahli bela diri menarik nafas panjang.“Gawat! Tiga makhluk iblis berkumpul, sebaiknya kita pergi!”Pria paruh baya yang ada di depan Nathan berbalik ketakutan dan hendak pergi saat melihat pemuda yang baru datang, dia tidak berniat untuk pergi ke pulau Draken lagi.“Paman, siapa lagi itu?” Nathan menarik pria paruh baya itu dan bertanya padanya.“Dia adalah Abel, putra tertua dari keluarga Calderon, hari ini ramai sekali! Aku sarankan sebaiknya kamu jangan pergi, hati-hati nyawamu juga bisa hilang,” setelah pria paruh baya itu selesai bicara dia bergegas pergi.Nathan melihat banyak ahli bela diri yang berbalik pergi dan langsung membuang tiket kapal mereka, mereka tidak mau pergi ke pulau Draken lagi, hanya menyisakan hampir setengah da

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 758

    “Zephir tidak bodoh, bagaimana mungkin dia akan pergi ke pulau Draken, bukankah itu bisa menjadi petunjuk untuk menemukan siapa orang yang kita cari? Dan Marcel, dia menerobos masuk ke pulau Draken, tubuhnya sudah terluka parah, mungkin sekarang sudah mati!” Kieran masih menatap haluan kapal, seolah sedang mencoba melihat setiap orang yang ada di bawah sana.“Tuan Muda, ada satu hal lagi, saat ini Keluarga Ransom, Keluarga Salazar dan Keluarga Calderon sudah mengutus perwakilan mereka kemari, dan yang diutus semuanya merupakan Tuan Muda di keluarga mereka. Menurutmu, apakah rencana kita harus tetap dilaksanakan?” Bawahan itu bertanya.“Laksanakan, paling-paling kita hanya perlu mengirim orang untuk memberi penjelasan kepada tiga keluarga itu saja, kali ini kita harus membunuh sebisanya dan tidak akan melepaskan satu pun!” Tatapan Kieran bersinar dengan kejam, hanya sekilas sudah terlihat kalau dia adalah pria yang kejam dan sadis.***Segera, semua orang sudah naik ke kapal, disusul d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 759

    “Ada apa?” pria dengan setelan jas itu menatap Sarah dan yang lainnya sambil bertanya. “Kamu tidak tahu sopan santun ya? Kenapa kamu mengambil kartu kamar dan pergi begitu saja? Letakkan kartu kamar itu!” Beverly menunjuk pria berjas itu dengan raut wajah marah. Pria berjas itu menoleh melirik Nathan, dia tahu kalau Sarah dan yang lainnya datang bersama Nathan dan tidak mengatakan apapun, dia berbalik sedikit ke samping dan bersiap mengitari Sarah dan yang lainnya lalu pergi. “Kamu ini tidak tahu aturan ya, berani pergi begitu saja?” Sarah bergegas menghalangi pria berjas itu lagi. “Minggir, atau aku tidak akan segan-segan pada kalian,” Pria berjas itu berkata dengan dingin. “Lalu kenapa kalau tidak segan-segan?” Sarah sama sekali tidak takut. Mengesampingkan fakta Nathan ada di sini, hanya dengannya saja, sebagian ahli bela diri sudah tidak menjadi lawannya, apalagi mereka bertiga. Pada saat ini, beberapa orang mulai menonton keramaian, dan bergegas mengelilingi, dan saat melih

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 760

    Bawahan Abel tidak menyangka orang itu akan begitu bersikeras dan berani memakinya. Perlu diketahui reputasi Keluarga Calderon sudah terkenal, tapi malah ada orang yang berani berbicara seperti itu padanya? Apalagi dirinya sudah mencapai tingkat penguasa Ingras tahap awal, mana mungkin dia membiarkan orang memakinya? Melihat betapa sombongnya pria berjas hitam itu, Abel juga mengernyitkan keningnya, raut wajahnya menjadi suram, ternyata ada orang yang berani tidak memberi muka kepada dia, benar-benar pantas mati. “Sialan!” Bawahan Abel melihat raut wajah Tuan Mudanya yang menjadi jelek tahu kalau dia sudah mempermalukan Abel, sepertinya dia akan dihukum saat kembali nanti, jadi dia berteriak dengan marah dan mengulurkan tangannya untuk meraih pria berjas hitam itu. Kekuatan penguasa Ingras tahap awal juga tidak bisa diremehkan. Saat ini Jordan dan Remy juga bergegas menghampiri, Jordan sedikit tertegun saat melihat Sarah dan lainnya. Hanya saja, sudut mulutnya terangkat dan dia bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 761

    “Sialan! Aku tidak pernah mendapat perlakuan seperti ini, bunuh orang ini hari ini lalu lemparkan dia ke lautan!” Abel berteriak dengan sangat marah. Orang-orang dari Keluarga Calderon menerima perintah dari Abel dan bergegas mengambil posisi, aura di tubuh mereka juga mulai bangkit. Melihat hal ini, pria berjas itu berusaha mati-matian menekan hawa jahat dalam dirinya, jika tidak pasti akan mudah disadari oleh orang lain. Mereka terlihat akan segera berkelahi, dan seorang pemuda yang mengenakan setelan berjalan menghampiri, diikuti dengan banyak orang berseragam di belakangnya. Pada sisi kiri pakaian orang-orang ini terdapat sebuah gambar seekor naga, dan banyak yang langsung tahu kalau mereka adalah orang-orang dari keluarga Zellon. “Berani membuat onar di kapal ini? Apakah kalian tidak menghargai keluarga Zellon?” Kieron melirik ke arah Abel dan pria yang mengenakan jas itu, dia melepaskan aura mengerikan dari tubuhnya. Abel yang melihat Kieron segera menarik kembali arogan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 762

    “Sialan! Aku tidak pernah mendapat perlakuan seperti ini, bunuh orang ini hari ini lalu lemparkan dia ke lautan!” Abel berteriak dengan sangat marah.Orang-orang dari Keluarga Calderon menerima perintah dari Abel dan bergegas mengambil posisi, aura di tubuh mereka juga mulai bangkit. Melihat hal ini, pria berjas itu berusaha mati-matian menekan hawa jahat dalam dirinya, jika tidak pasti akan mudah disadari oleh orang lain. Mereka terlihat akan segera berkelahi, dan seorang pemuda yang mengenakan setelan berjalan menghampiri, diikuti dengan banyak orang berseragam di belakangnya.Pada sisi kiri pakaian orang-orang ini terdapat sebuah gambar seekor naga, dan banyak yang langsung tahu kalau mereka adalah orang-orang dari keluarga Zellon.“Berani membuat onar di kapal ini? Apakah kalian tidak menghargai keluarga Zellon?” Kieron melirik ke arah Abel dan pria yang mengenakan jas itu, dia melepaskan aura mengerikan dari tubuhnya.Abel yang melihat Kieron segera menarik kembali arogansinya ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 763

    “Tuan Muda Kieron!”Remy dan Jordan berjalan mendekat, Kieron menganggukkan kepalanya sebagai salam. Kedua orang itu bersikap sangat rendah hati dihadapan Kieron. Karena mereka juga tidak bisa tidak merendah di hadapan keluarga Zellon yang begitu hebat.Kieron juga mengangguk lalu melambaikan tangannya sebagai isyarat agar kerumunan itu membubarkan ddiri Kieron tidak ingin terjadi masalah apapun selama beberapa jam di atas kapal.“Tidak, disangka kalian ini ternyata cukup populer juga!” Setelah membawa Sarah dan yang lainnya pergi, Nathan berkata dengan nada masam.Melihat sikap Nathan yang seperti itu, Sarah terkekeh. “Kenapa? Kamu cemburu, ya?”“Tidak! Aku tidak cemburu,” Nathan menggelengkan kepalanya.“Di atas kapal ini hanya ada kami bertiga yang masih gadis, sisanya merupakan ibu-ibu yang sudah berumur, tentu saja kami menjadi populer!” Beverly berkata sambil tersenyum.Ada lebih dari ratusan orang di kapal ini, selain mereka bertiga yang masih gadis, benar-benar tidak terlihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 849

    “Kamu menganggapku terlalu lemah, setidaknya aku juga seorang penguasa Ingras, dan aku memiliki teknik pemikat!” Sienna berkata dengan tidak puas.Nathan tidak mengatakan apapun lagi, Sienna masih tidak tahu, di tempat seperti Kota Moniyan, penguasa Ingras tidak ada apa-apanya. Walau Sienna memiliki teknik pemikat, tidak akan berguna jika bertemu dengan seorang puncak penguasa Ingras yang gigih.Setelah meninggalkan Saibu Care, Nathan membawa Sienna bergegas menuju keluarga Calderon. Karena membawa Sienna sebagai bebannya, mereka baru tiba pada sore hari di keluarga Calderon.Melihat Nathan kembali, dua penjaga pintu keluarga Calderon bergegas mempersilahkan Nathan masuk.“Kak Nathan!” Abel bergegas keluar dari ruang utama setelah mendengar kembalinya Nathan. Dia tidak menyangka Nathan akan kembali secepat ini.“Abel, apakah ada yang datang selama aku pergi?” Nathan takut Russel yang tidak berhasil menangkapnya datang ke keluarga Calderon untuk mencari masalah.“Tidak ada, ada beberap

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 848

    “Kalau aku bilang kamu belum sembuh ya belum sembuh! Seorang pria dewasa sepertimu cerewet sekali,” Sienna tiba-tiba mendorong Nathan masuk ke dalam kamar, dan mengunci pintu kamar.KLIK!“A-apa yang kamu lakukan?” Nathan tercengang.“Malam ini aku mau menjagamu disini, dan tentu saja aku akan tidur denganmu,” Sienna berkata dengan terus terang.“Tidak boleh, wanita dan pria tidak boleh berduaan di dalam kamar, itu akan berpengaruh tidak baik!” Nathan menggelengkan kepalanya dengan tegas.“Aku tidak takut pengaruh buruk!” dengus Sienna.“Tapi aku takut, aku adalah pria yang polos, k-kalau—” Nathan tidak tahu bagaimana dia harus melanjutkan perkataannya.“Tenang saja, walau aku tidur satu kamar denganmu, aku tidak akan melakukan apapun padamu, kamu benar-benar menyamakanku dengan wanita-wanita murahan itu? Kalau kamu tidak mengizinkan aku tidak akan menyentuhmu!” Sienna memutar matanya pada Nathan.Perkataan Sienna begitu janggal di telinga Nathan, bukankah itu seharusnya diucapkan seo

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 847

    Saat bahan obat dimasukkan, energi spiritual memancar dari semua bahan obat berharga itu, dan semuanya berkumpul di dalam porselen alkemis. Setelah beberapa jam kemudian, sebuah obat pembangkit mulai muncul di dalam porselen alkemis, dan nyala api biru itu berangsur-angsur padam. Untuk membuat obat pembangkit, selain membutuhkan bahan obat berharga, juga dibutuhkan kekuatan spiritual yang besar untuk menjalankan alkimia yang begitu besar. Tapi setelah Nathan selesai membuat obat pembangkit, dia tidak terlihat lelah sedikitpun, kekuatan spiritual masih memenuhi tubuhnyanya.“Apakah tadi bukan mimpi?” gumam Nathan dengan raut wajah menunjukkan kegembiraan.“Apa yang sedang kamu gumamkan?” Sienna melihat Nathan yang tampak sedikit aneh dan bergumam pada diri sendiri, bertanya padanya.“Porselen alkemis ini memang benda yang sangat bagus, tidak hanya bisa membuat obat tapi bisa menguatkan tubuh juga,” Nathan berkata dengan gembira.“Tuan, porselen alkemis ini adalah benda peninggalan zama

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 846

    “Ini …. ada sesuati di dalam porselen alkemis ini,” Nathan merasakan aura itu dan merasa sangat kagum.Sejak Nathan mendapatkan porselen alkemis, dia belum pernah memeriksanya secara menyeluruh, dia hanya menggunakan porselen alkemis untuk meramu beberapa obat. Melihat porselen alkemis yang ada di depannya tiba-tiba membesar, dan menyedot Nathan masuk ke dalam porselen alkemis, dia tercengang. Di dalam porselen alkemis, Nathan melihat ada sebaris tulisan kecil di dinding bagian dalam.[Sang dewa Soma melayang di udara, sang dewa Varuna meringkuk di dalam lautan.][Sang Naga telah bangkit, semburan apinya meluluhlantahkan dunia, dialah, sang Penguasa.]Klang!Setelah Nathan selesai membacanya, dia mencoba memikirkan apa artinya pada saat sebuah cahaya yang menyilaukan langsung terpancar dari porselen alkemis dan sebuah aura langsung menyelimuti Nathan dan menyebabkan Nathan pingsan.Tubuh Nathan seperti tersayat oleh senjata tajam tapi dia tidak merasakan apapun. Seolah-olah Nathan ber

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 845

    Nathan juga tidak jauh lebih baik, meskipun dia sudah menyiapkan diri tapi dia tetap saja terlempar ratusan meter dan hantaman yang keras itu menyebabkan tubuh Nathan tidak hanya terhempas, tapi juga menghantam sebuah pohon besar dengan keras sebelum akhirnya berhenti. Untung saja tubuh Nathan sudah menggelembung seperti balon, sehingga luka pada tubuhnya tidak terlalu parah, dia hanya bisa menggunakan ledakan itu untuk terhempas jauh. Mengabaikan rasa sakit di tubuhnya, Nathan bangkit berdiri dan bergegas menuju Saibu Care.Sedangkan Russel dan yang lainnya juga terlempar oleh ledakan itu dan pakaian mereka robek hingga compang camping. Russel bangkit dari tanah dan menyapu sekelilingnya tapi tidak menemukan keberadaan Nathan.“Dimana bocah itu?” Russel berteriak dengan marah.“Kakak, kami tidak melihatnya,” Ferdi berkata dengan canggung.Tadi mereka juga terlempar dan baru bangkit berdiri, sama sekali tidak memperhatikan Nathan, sekarang mereka sudah tidak menemukan tanda-tanda Nath

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 844

    Tangan Nathan yang memegang Pedang Aruna itu sedikit bergetar, dan mulai meneteskan darah. Tekanan dalam formasi sihir sudah mencapai tingkat yang paling tinggi, sehingga Nathan harus membuka mulutnya untuk bernafas.Raut wajah Russel menjadi semakin jelek, tapi niat membunuh di matanya semakin kuat. Kekuatan Nathan berada di luar imajinasinya, jika dia tidak membunuh Nathan sekarang, maka dia tidak akan menjadi tandingan Nathan lagi pada waktunya nanti, karena dia tahu Nathan sudah menelan batu mata Naga dan itu membantu kultivasinya.KRAAK!Suara retakan yang samar samar terdengar, kesadaran spiritual Nathan langsung menyebar ke seluruh formasi sihir, pada saat itu cahaya yang membentuk dinding formasi mulai memunculkan retakan kecil. Menyadari formasi sihir itu sudah hampir mencapai batasnya, sudut mulut Nathan terangkat sambil memikirkan cara untuk melarikan diri.“Nak, kematian sudah di depan matamu, tapi kamu masih bisa tersenyum?!” Russel berteriak lalu aura menakutkan kembali

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 843

    “Mimpi!” Setelah berkata, Nathan kembali mengangkat tangan kanannya dan dalam sekejap Pedang Aruna muncul di tangan Nathan. Darah mengalir di atas Pedang Aruna, dan tidak lama kemudian darah itu mulai membara.“Ternyata kamu masih memiliki kartu truf ya?” Russel tercengang, lalu aura di tubuhnya melonjak dan wajahnya mulai menjadi gelap.Pada saat bersamaan, Russel dan yang lainnya melihat Nathan mengeluarkan Pedang Aruna, juga mengeluarkan pedang mereka dengan santai. Hanya saja, pedang mereka yang semula pendek berubah menjadi sepanjang dya meter saat di tangan empat pria itu. Empat orang itu kemudian menghunuskan pedang mereka ke empat arah dan mulai menggumamkan mantra, tidak lama kemudian sebuah cahaya menyala, dan cahaya itu langsung mengepung Nathan dan Russel, seolah membentuk ruang tertutup.“Karena kamu sangat keras kepala dan menolak untuk menyerahkan batu mata Naga, maka aku hanya bisa membunuhmu, dan mengeluarkan esensi batu mata Naga dari tubuhmu!” Mata Russel memancarka

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 842

    “Hahaha, memalukan? Apa lagi yang memalukan, walau aku membunuhmu sekarang, siapa yang bisa melihatnya, siapa yang bisa mengetahuinya? Kamu tidak perlu memprovokasiku, meskipun kamu hanya berada di tahap penguasa Ingras, tapi kekuatanmu sudah mencapai tahap puncak penguasa Ingras sejak awal. Adik keduaku sudah bertarung denganmu dan tidak bisa menang, untuk apa kamu berpura-pura menyedihkan?!” Russel sama sekali tidak terpancing oleh Nathan, sepertinya kalau Nathan tidak menyerahkan batu mata Naga maka mereka akan menyerang bersamaan.Nathan melihat Russel yang tidak terpancing tahu dia harus bertarung, jadi dia menatap Russel dengan dingin dan aura di tubuhnya mulai memuncak, di antara beberapa orang ini hanya Russel yang menjadi ancaman terbesar baginya.Melihat aura di tubuh Nathan memuncak, Russel tersenyum. “Apakah kamu masih memiliki keberanian untuk bertarung? Aku beritahu, walau kamu bertarung, semuanya akan sia-sia, salah satu jalan keluarmu adalah menyerahkan batu mata Naga.

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 841

    “Sekarang aku akan pergi ke Saibu Care, masalah di keluarga Calderon kamu harus mengurusnya dengan baik,” Nathan menepuk pundak Abel.“Kak Nathan, tenang saja, aku akan melakukannya dengan baik!” Abel mengangguk dengan tegas, Nathan bisa merasakan dalam waktu satu bulan dia sudah bertumbuh dengan pesat.Meninggalkan keluarga Calderon, Nathan tidak berani mengulur waktu, sekumpulan kekuatan spiritual dipusatkan pada kakinya, dan membuat langkahnya menjadi lebih cepat. Dia tahu Nelson tidak bisa menunggu terlalu lama, kalau Nelson tidak memiliki kekuatan yang begitu kuat, dan menggunakan energinya untuk melindungi jantungnya sendiri, dia pasti sudah menjadi mayat sekarang.Nathan harus berangkat ke Saibu Care sekarang, lalu meramu obat pembangkit agar Nelson bisa dihidupkan kembali, seperti Sienna yang hampir mati karena terluka parah, dan hidup kembali setelah memakan obat pembangkit. Lalu obat Vajra untuk Ryzen dan Nicole, setelah dia bisa meramunya setelah itu karena kedua orang itu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status