Share

Bab 74

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-25 19:38:11

Perkataan pria paruh baya itu membuat semua orang yang ada di ruangan saling bertatapan, tidak ada yang berani mengeluarkan suara. Karena terlihat jelas kalau pria paruh baya ini bukan orang biasa, sedangkan mereka hanyalah karyawan, tidak ada satu orang pun yang berani memperkeruh suasana. Melihat tidak ada yang menjawab, pria paruh baya itu menjatuhkan tatapannya pada Lily, Kate dan Lisa, karena hanya mereka bertiga yang memegang mikrofon.

“Tiga gadis ini lumayan juga, cepat bawa mereka bertiga keruanganku!”

Pria paruh baya itu berkata sambil mengeluarkan setumpuk uang dari kantongnya dan melemparkannya kepada tiga gadis itu, dan dengan segera, kedua pengawalnya bergerak menghampiri.

Hal itu mengagetkan mereka bertiga dan membuat mereka terus melangkah mundur, raut wajah Andrew juga langsung menjadi masam dan berjalan menghadang di depan mereka!

Pada saat ini hanya dia satu-satunya yang memiliki jabatan tinggi, kalau dia tidak melakukan sesuatu maka orang-orang akan mengoloknya, dan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 75

    “Apa yang perlu ditakutkan, aku sangat akrab dengan Tuan Ryzen, tenang saja!” Andrew membual dengan angkuh.Lisa yang mendengar Kafe ini adalah milik Tuan Ryzen menjadi lega dan berkata. “Kalau ini bisnisnya Tuan Ryzen, maka tidak akan ada masalah, Andrew dan Tuan Ryzen sangat akrab, masalah piutang perusahaan keluargaku pun diselesaikan oleh Tuan Ryzen hanya dengan satu kata dari Andrew!”Ucapan Lisa membuat orang-orang menjadi semakin menunjukkan kekagumannya pada Andrew, bisa mengenal Ketua Mafia di Kota Vale benar-benar luar biasa, hal itu bisa dipamerkan seumur hidup.“Pak Andrew ternyata sangat misterius, bahkan bisa mengenal Tuan Ryzen!”“Karena mengenal Tuan Ryzen, kita tidak perlu takut lagi, kalau mereka berani datang kita habisi saja mereka!”“Kita sudah minum, Pak Andrew juga ada disini, siapa yang berani mengganggu kita?!”Setelah mendengar Andrew mengenal Ryzen, sekelompok orang itu menjadi semakin sembrono!Nathan yang duduk di pojok ruangan menyeringai dan tersenyum sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 76

    Pada saat itu di ruangan VIP, Andrew dan yang lainnya sedang menikmati alkohol sambil menari, wajah mereka memerah dan mereka berteriak dengan semangat.BRAK!Tiba-tiba pintu ruangan ditendang hingga terbuka. Semua orang tercengang, dan saat melihat pria paruh baya itu kembali dengan membawa belasan orang, wajah mereka satu per satu menunjukkan keterkejutan, karena kali ini mereka membawa belasan orang dengan wajah yang sangar.“Pak Wira, tadi siapa yang memukuli bawahanmu?” Adew bertanya kepada Wira.Wira menunjuk Andrew dan berkata. “Dia, bocah itu yang menendang bawahanku!”Adew menatap dan menilai Andrew sekilas, lalu menyapu seisi ruangan, dan langsung mengetahui kalau mereka hanyalah orang biasa, bukan preman ataupun anggota mafia. “Kamu yang tadi memukuli bawahannya Pak Wira?” Adew berjalan kehadapan Andrew dan berkata dengan tenang.Melihat wajah sangar Adew dan tato yang ada di lengannya, Andrew sedikit ketakutan tapi karena sudah mabuk, dia tetap mengangguk. “Benar, aku yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 77

    “Kamu mengenal Tuan Ryzen?” Adew sedikit tercengang, dan bertanya pada Andrew dengan wajah muramnya.Andrew yang saat ini sedang diperhatikan oleh mereka semua, sudah kehabisan cara, kalau dia mengaku tidak mengenal Tuan Ryzen saat ini, pasti dia akan diolok-olok oleh mereka.Sambil menggertakkan giginya, Andrew hanya bisa mengangguk. “Aku pernah bertemu dengan Tuan Ryzen.”Kata-kata Andrew ambigu, karena pernah bertemu belum tentu dia mengenal Ryzen.“Awalnya kalian hanya perlu berlutut dan minta maaf saja, tapi tidak disangka kalian malah menjual nama Tuan Ryzen sembarangan, karena sudah seperti ini maka hari ini kalian tidak akan bisa pergi dari sini!” Kata-kata Adew yang menakutkan membuat sekelompok orang-orang yang tidak tahu apa-apa itu merinding.“Hahaha …, dasar bocah ingusan, apa kalian tahu siapa orang yang ada di hadapan kalian ini? Dia adalah pembunuh bayaran nomor satunya Chris, tangan kanan dari Tuan Ryzen, kalian malah membual dihadapannya dan mengaku mengenal Tuan Ryz

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 78

    “Sudah salah, ya?” Wira mencibir. “Sekarang mengaku salah pun tidak ada gunanya lagi, kalian tunggu mati saja!”Mendengar ucapan itu membuat Andrew tidak tahan lagi.BRUK!Tiba-tiba dia berlutut dan berkata. “Tuan Chris, saya tidak akan berani menggunakan nama Tuan Ryzen lagi, kumohon, kumohon ampunilah saya ….” Andrew mulai menangis tersedu-sedu, dalam hatinya dia sangat menyesali perbuatannya.Andrew yang seperti ini membuat mereka lebih pucat lagi, Lisa juga menatap Andrew dengan tatapan kaget, entah apa yang sedang dipikirkan dalam hatinya.Melihat Andrew yang berlutut dan memohon ampun, juga sekelompok anak muda yang kaget dan panik, Chris menatap Wira dan berkata. “Pak Wira, masalah ini berawal dari Anda, Anda saja yang putuskan harus bagaimana.”Chris sedang memberi muka pada Wira, bagaimanapun Wira adalah tamu VVIP di kafe Bicheon.“Sekelompok bocah ini, kalau dibuat cacat juga tidak ada artinya, biarkan saja mereka pergi!” Wira melambaikan tangannya.Andrew yang mendengarnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 79

    “Nathan, bocah sialan, apa yang kamu lakukan, hah? Sekarang kami pun tidak bisa pergi karenamu!” Andrew berteriak marah pada Nathan. Sekarang Nathan memukuli Wira sampai seperti itu, masalah ini pasti tidak bisa didiskusikan lagi, mereka baru saja bernafas lega, tapi Nathan malah berlagak demi seorang wanita? Hal itu membuat mereka semua juga ikut terlibat dalam masalahnya! “Nathan, jika kamu ingin mati, jangan bawa-bawa kami!” “Benar, dasar bodoh! Apakah otakmu kegeser, hah?!” “Habislah sudah, kali ini kita juga terlibat dalam masalahnya!” Semua orang mulai menyalahkan Nathan. Bahkan Kate juga tidak terkecuali, meskipun dia adalah orang yang ditinggalkan, tapi sampai saatnya dia mungkin hanya perlu menemaninya minum anggur, tidak sampai menemaninya tidur, mungkin itu akan berlalu begitu saja. Tapi sekarang, dia memukuli orang sampai seperti itu, sepertinya menemani tidur pun tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini. Hanya Lily yang menatap Nathan dengan khawatir, matanya berl

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 80

    “Seingatku, Ryzen tidak mengizinkan kalian untuk bertarung dan membunuh lagi, menyuruh kalian untuk berbisnis sesuai aturan. Tapi, hari ini kamu malah membuat masalah? Apa kamu tidak mau meminta petunjuk Ryzen dulu?” Nathan berkata dengan tenang.Chris tercengang, dia menatap Nathan sekilas, setelah ragu-ragu dia kemudian berpesan pada bawahannya, “Perhatikan mereka, jangan sampai ada satupun yang kabur, aku akan menelpon Tuan Ryzen.”Selesai berkata, Chris mengeluarkan ponselnya dan keluar dari ruangan.Melihat Chris yang meminta petunjuk dari Ryzen membuat Andrew dan yang lainnya menjadi lebih pucat lagi, perlu diketahui Ryzen memiliki reputasi yang buruk di Kota Vale, dia adalah raja pembunuh berdarah dingin yang sadis. Kalau benar-benar menyinggung Ryzen, maka mereka semua tidak akan ada yang tersisa, pada saat itu, mereka pasti akan disiksa hingga mati.“Nathan, dasar tidak punya otak! Sekarang kami semua akan mati bersamamu, tidak akan ada satupun yang bisa keluar dari sini hidu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 81

    Setelah menunggu cukup lama, Andrew dan yang lainnya masih berlutut di lantai, kedua lutut mereka sakit tapi tidak ada yang berani berdiri, dan tetap mempertahankan posisi berlutut. Brak! Setengah jam berlalu, pintu ruangan tiba-tiba dibuka dengan kasar, Ryzen menerobos masuk kedalam. “Tuan Ryzen!” Chris segera menghampiri dan menyambutnya. Mendengar Ryzen sudah datang, Andrew dan yang lainnya sibuk mendongakkan kepala mereka, tatapan mereka jatuh pada tubuh Ryzen yang membuat mereka terkejut dan hampir pingsan. Sangat jarang ada orang yang pernah melihat Ryzen secara langsung, dan saat mereka melihatnya, aura haus darah dari tubuh Ryzen membuat mereka gemetar ketakutan dalam sekejap! Ryzen tidak memperdulikan Chris, dia langsung menjatuhkan pandangannya pada Nathan. Namun Nathan mengedipkan matanya pada Ryzen, dan Ryzen pun mengerti akan kode yang diberikan olehnya, dia tidak menghampirinya seolah tidak mengenalnya. Lily dan Lisa ada disini, kalau mereka sampai tahu Nathan meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 82

    “Tidak!” Nathan menggelengkan kepalanya. Melihat Nathan menggeleng, Lisa merasa lebih bingung lagi. “Kalau kamu juga tidak mengenalnya, apa yang membuat Tuan Ryzen begitu sungkan kepada kita?” “Aku tahu, pasti Tuan Ryzen mengenal Pak Andrew, apa kalian tidak melihat saat Tuan Ryzen masuk, dia langsung memapah Pak Andrew berdiri dengan segan?” seketika ada seseorang yang berteriak. “Benar, pasti dia mengenal Pak Andrew, saya juga melihat Tuan Ryzen tersenyum kepada Pak Andrew!” Karena tadi Andrew sudah kehilangan muka, sekelompok orang ini juga sudah keluar dari ancaman maut, mereka tentu saja harus menemukan cara untuk mengembalikan martabat Andrew. Kalau tidak saat bekerja nanti mereka pasti akan dipersulit. “Andrew, apa yang sebenarnya terjadi? Kamu sebenarnya kenal atau tidak dengan Ryzen?” Lisa yang kebingungan mulai mendesak. Kalau Andrew mengenal Ryzen, itu tidak menjelaskan sikapnya diawal tadi, dia terkejut dan langsung bersujud bahkan mengompol! Kalau dia tidak mengena

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 869

    “Katana badai!”Katana itu terus bersinar dengan cahaya yang terang. Squala yang memegang katana di tangannya bersatu dengan katananya di udara, dan seluruh tubuhnya seolah berubah menjadi katana yang menikam tepat ke arah jantung Nathan.BAAAM!Aura di tubuh Nathan seketika meningkat. Nathan lalu membalik tangannya dan langsung menekan katana Squala. Gelombang besar kekuatan spiritual keluar dari tubuh Nathan, melewati katana Squala lalu menghantam dada Squala dengan keras.Squala mendarat dengan goyah dan mundur dua langkah. Namun hal ini membuat Squala semakin marah. Setelah itu, Squala langsung mengarahkan teknik ketiga miliknya.Nathan mengubah telapak tangannya menjadi sebuah pedang cahaya, dan sebuah cahaya keemasan yang tampak hendak membelah langit dan bumi muncul. Cahaya keemasan ini membuat raut wajah Squala berubah.“Aarrghhh! Sialan!” Setelah berteriak keras, cahaya putih terang melesat di matanya. Katananya diangkat melewati kepalanya dan seluruh kekuatan spiritualnya be

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 868

    “Karena kamu begitu percaya diri, maka rasakanlah kematianmu!” Setelah berbicara, pedang Aruna di tangan Nathan tiba-tiba menghilang. Sementara di telapak tangan Nathan, dua nyala api berwarna biru muncul dan mulai menari-nari. Nathan menjentikkan jarinya dan nyala api itu mulai membakar sekelilingnya.Api tersebut mengelilingi Nathan dan Squala. Di bagian tengah, kobaran api bersinar sangat terang, membuat mata orang yang berada di bawah arena mustahil melihat apa yang terjadi di tengah kobaran api karena sinarnya yang begitu menyilaukan.Squala mengernyitkan keningnya, lalu menghunuskan katananya ke arah Nathan. Empat sosok Squala yang sama persis menikam Nathan dan empat arah Nathan sudah diblokir. Nathan tidak bisa menghindar, dia hanya bisa memilih satu arah untuk menghindar, namun jika dia memilih yang salah, maka dia akan dikalahkan. Namun, dalam menghadapi serangan Squala, Nathan tidak memilih untuk melawan. Sebaliknya, dia bergumam dan kobaran api berwarna biru itu tiba-tiba

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 867

    Berhadapan dengan pedang Nathan, Squala sudah kehilangan kesombongan dan penghinaannya. Dia langsung meraih gagang katananya sendiri dan menyentakkannya dengan ganas.Krek!Katana Squala bagaikan bintang jatuh, seketika keluar dari sarungnya, bilahnya yang tipis mengeluarkan hawa dingin yang menakutkan.Klang!Suara memekakkan telinga terdengar, katana yang tipis dan pedang Aruna berbenturan keras.Saat dua besi tajam nan runcing itu saling berbenturan, Nathan dan Squala sama-sama mundur dan menciptakan jarak di antara mereka. Benturan itu memberikan gambaran kepada mereka tentang kekuatan satu sama lain, dan pergelangan kedua orang masih terasa sakit.Raut wajah Squala terlihat serius, sepasang tangannya menggenggam gagang katananya dan aura di tubuhnya mulai berubah. “Ternyata kamu bukan seorang penguasa Ingras. Masih muda tapi sudah tahu bagaimana cara menyembunyikan kekuatan, penuh perhitungan. Sepertinya hari ini aku tidak boleh membiarkanmu,” kata Squala.Setelah Squala selesai

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 866

    Sudut mulut Nathan terangkat saat menghadapi kekuatan batin yang begitu kuat. Semburan cahaya keemasan tiba-tiba muncul di sekujur tubuhnya, dan Nathan seketika terbungkus oleh cahaya keemasan itu bagaikan ulat kepompong.“Huh!” Raut wajah Squala sedikit berubah saat melihat perubahan pada Nathan. Seseorang dengan kekuatan penguasa Ingras, bagaimana mungkin bisa mengeluarkan aura yang begitu menakutkan dari tubuhnya?Tidak lama kemudian, sebuah energi yang bagaikan bilah pisau tajam menghantam tubuh Nathan.BRAK!BRAK!BRAK!Suara logam yang berbenturan terdengar, energi yang menghantam tubuh Nathan meledak dalam bentuk bola api dan akhirnya menghilang. Energi yang begitu menakutkan itu gagal menembus pertahanan Nathan dan tidak bisa melukainya.‘B-bagaimana mungkin?’ raut wajahnya terlihat muram, hati Squala dipenuhi dengan keterkejutan.Yarke, yang berada di bawah arena juga sama terkejutnya. Dia awalnya mengira Nathan naik ke atas arena untuk mengantarkan nyawanya, tapi adegan di

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 865

    Tidak lama kemudian, Erya terengah-engah, tenaganya terkuras, dan bulu coklatnya perlahan memudar. Matanya juga kembali ke warna aslinya. Erya kembali ke bentuk semulanya, saat ini aura di tubuhnya tidak cukup untuk melanjutkan transformasinya.Melihat penampilan Erya, tiga bayangan Squala langsung menyatu dan berdiri di depan Erya. Katana panjang di tangannya diletakkan tepat di leher Erya. Saat ini, hanya dengan lambaian pelan dari Squala akan membuat tubuh Erya terbelah. Namun, alih-alih membunuh Erya, Squala malah mengayunkan katananya dan bekas sayatan langsung muncul di tubuh Erya.Tidak lama kemudian, bekas sayatan-sayatan itu membentuk tanda di dada Erya. Meskipun Squala tidak membunuh Erya, tindakan ini lebih menghina.“Aku akan membunuhmu!” Erya yang melihat dadanya berlumuran darah meraung marah dan menerjang ke arah Squala. Namun, Squala langsung menendangnya keluar dari arena.Bugh!“Kalau bukan karena kamu adalah orang dari Negara Wilom, aku pasti sudah membunuhmu sejak

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 864

    Menghadapi Erya, Squala tidak sesantai saat dia berhadapan dengan Fangky, dia mengeluarkan sebuah pedang katana yang panjang. Seorang master wing chun menggunakan pedang?“Apa?! Dia menggunakan pedang?”“Apakah aku tidak salah melihat?!”“Seroang master wing chun bisa menggunakan pedang!”Orang-orang yang melihat itu berseru kaget dengan tatapan wajah yang tidak percaya. Katananya yang bagaikan daun willow bersinar dengan cahaya dingin, seperti sayap jangkrik yang tipis. Setiap ayunan katananya bagaikan sambaran petir.Erya mengandalkan ukuran tubuhnya dan tinjunya yang bagaikan besi, tidak takut dengan katana di tangan Squala. Dia langsung menggunakan sepasang tinjunya untuk melawan katana Squala.Klang!Klang!Klang!Setelah suara benturan, tinju Erya tidak terluka sama sekali. Meskipun keduanya tidak jauh lebih baik satu sama lain, hanya saja Erya jelas merupakan petarung yang lebih baik menggunakan tinjunya untuk melawan katana Squala.“Apakah kamu melihatnya? Tangan besi Erya tid

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 863

    Squala bukan tidak melakukan apa-apa. Gerakannya yang tiba-tiba itu ternyata menyerang Fangky dengan tangan kosong, kecepatannya bahkan tidak terlihat dengan mata telanjang. Hanya saja kecepatannya begitu tinggi sehingga tidak banyak orang yang bisa melihat gerakan Squala.Tapak Buddha yang ada di depan Squala mulai menghilang, sedangkan Fangky menatap Squala dengan keterkejutan. Keduanya hanya berjarak setengah meter, namun tidak ada yang bergerak.Bruk!Angin berhembus, dan tubuh Fangky tiba-tiba ambruk di atas arena.Saat tubuh Fangky ambruk, darah segar menyembur keluar dari tubuhnya mengalir dengan deras, memenuhi arena dengan darah. Di atas tubuh Fangky terlihat belasan lubang darah, seluruh tubuhnya sudah seperti sarang lebah. Mata Fangky membelalak, dia mati dengan enggan.“Memberi kesempatan padamu untuk turun dari arena, tapi kamu tidak menghargainya. Jangan salahkan aku!” ujar Squala dengan angkuh, melihat mayat Fangky.Semua yang menyaksikan pemandangan ini kaget. Kekuatan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 862

    Saat ini, semua perwakilan di atas panggung sudah mengundi, dan waktunya untuk memulai pertarungan. Seorang pria pendek berkulit gelap melompat dan mendarat di atas arena. Saat pria pendek itu mendarat, seorang pria berjanggut dengan sorban melilit di kepalanya berjalan ke atas arena dengan santai. Kedua pria itu saling memberi hormat tanpa mengatakan apa-apa, tapi aura yang terpancar dari tubuh keduanya langsung bertabrakan.Satu pukulan itu begitu ganas dan tak terduga, kecepatannya menimbulkan suara deru angin yang memekakkan telinga—jelas kekuatan dari satu pukulan ini tidak biasa.“Tuan Nathan, orang yang melayangkan tinjunya ini adalah Fangky, seorang ahli bela diri dari Negara Nimaria. Dia sudah berlatih sejak kecil. Kecepatannya luar biasa, dan serangannya sangat ganas,” jelas Milan kepada Nathan.Namun, Nathan tidak memperdulikannya. Meskipun pukulan Fangky begitu ganas dan kecepatannya luar biasa, bagi Nathan, itu masih belum cukup. Bahkan jika Nathan berdiri diam tidak berg

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 861

    Tidak lama kemudian, seorang pembawa acara mengenakan setelan bela diri dan memegang mikrofon berjalan masuk ke arena.“Hadirin sekalian, hari ini adalah kompetisi yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali. Tujuan turnamen ini adalah untuk memungkinkan negara-negara bertukar pengalaman dalam bela diri. Intinya, sebaiknya tidak ada yang terluka. Selain itu, atas saran dari tim perwakilan Negara Solara, kami menambahkan kompetisi tim untuk tahun ini!”“Aturan kompetisi tim sangat sederhana. Kami akan menempatkan anggota tim di sebuah pulau kecil, dan meletakkan bendera kompetisi di sana. Tim yang pertama kali mendapatkan bendera dan kembali dengan selamat akan menjadi pemenangnya.”“Tim lain boleh merebut bendera kompetisi. Tidak ada aturan yang mengikat. Tidak peduli bagaimana cara mendapatkan bendera, selama bisa membawa kembali bendera tersebut, maka akan dianggap sebagai pemenang.”“Namun, kita harus mementingkan persahabatan terlebih dahulu. Kompetisi adalah hal nomor dua. Seba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status