Share

Bab 726

Author: Imgnmln
last update Huling Na-update: 2024-12-03 21:37:27

“Tuan Nathan, ada apa denganmu? Obat ini adalah barang bagus,” Herold melihat keinginan membunuh di tubuh Nathan meningkat, dan tatapannya melekat pada Geith, jadi dia bertanya dengan suara pelan.

“Barang bagus?” Nathan mendengus dingin lalu menghancurkan obat kekuatan itu dengan enteng, dan seketika ruangan itu dipenuhi dengan bau darah yang pekat.

“Nak, kamu tidak masuk akal, kalau kamu tidak mau meminum obat ini? Kamu bisa memberikannya kepada kami, tidak harus disia-siakan seperti ini, sungguh disayangkan!” Weston marah dan berdiri lalu menunjuk Nathan.

“Tuan Nathan, apa yang kamu lakukan?” Herold mengernyitkan keningnya.

“Apa yang kulakukan? Aku tidak berani meminum obat yang diramu menggunakan jantung bayi seperti ini, walau itu bisa meningkatkan usiaku hingga ratusan tahun lalu kenapa? Aku lebih takut dengan hukuman Tuhan!” Raut wajah Nathan menjadi gelap.

Mendengar perkataan Nathan semua orang tercengang sejenak, sedangkan sepasang mata Geith menyipit dan aura di tubuhnya mula
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 727

    “Tuan Geith, karena Saudara Nathan tahu tentang catatan sang Alkemis, dia pasti pernah bertemu dengan pemimpin lama, kami hanya ingin tahu dimana dia dimana saat ini!” Herold menjelaskan.“Sekarang aku adalah pemimpinmu, aku memerintahkan kalian untuk membunuh orang ini sekarang!” Geith melotot dan memberi perintah dengan keras.Setelah Herold mendengar itu, raut wajahnya seketika menjadi serba salah, sementara beberapa Tetua lainnya juga tidak bergerak. Melihat beberapa Tetua tidak bergerak, Geith seketika menjadi sangat geram. “Dasar bajingan, aku sudah menjaga kalian selama tiga puluh tahun dan memberi kalian obat kekuatan, kalian malah berani mengabaikan perintahku hanya demi tua bangka itu? Aku akan membunuh kalian semua!” Geith mengamuk, pakaian di tubuhnya bergerak tanpa terpaan angin, sedangkan seluruh ruangan mulai berguncang.“Mundur dan keluarlah!” Melihat rumah itu akan segera runtuh, Nathan bergegas mundur.Herold dan yang lainnya juga bergegas lari ketakutan setelah meli

    Huling Na-update : 2024-12-03
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 728

    Kabut tebal seketika menutupi seluruh lembah, sehingga tidak mungkin bisa melihat dengan jelas. Tidak lama kemudian, kabut mulai naik ke atas dan membentuk awan di udara, di bawah sinar matahari, awan ini terlihat berwarna-warni, sangat indah. Banyak orang di dalam pedesaan berlari keluar, mengangkat kepala mereka dan menatap awan berwarna-warni yang muncul mendadak di atas langit, beberapa anak-anak juga berteriak kegirangan.Herold dan beberapa Tetua kaget melihat pemandangan yang ada di depan mereka, dan tidak bisa menutup mulut mereka karena terkejut. Meskipun mereka semua sudah berhasil mencapai ranah penguasa Ingras, tapi mereka masih terkejut saat melihat trik yang dibuat dengan mengumpulkan kekuatan alam, karena mereka sama sekali tidak paham tentang sihir.Geith melayang di udara, dia terlihat seperti dewa yang turun dari bumi dengan latar belakang awan yang berwarna-warni. Geith menatap Nathan dengan dingin dan berkata. “Bocah, serahkan botol porselen alkemis dan catatan san

    Huling Na-update : 2024-12-03
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 729

    Hwoossshhh!Braak!Braak!Angin puting beliung yang terbentuk dari roh jahat ini menerjang ke arah Nathan, tanah yang dilalui oleh angin puting beliung ini membentuk jurang yang dalam, dan bebatuan beterbangan kemana-mana. Orang-orang di Saibu Care yang melihat pemandangan ini seketika raut wajahnya berubah drastis, karena selama bertahun-tahun, Saibu Care tidak pernah mengalami cuaca seburuk ini.Segera, rumah-rumah yang ada di sekitar mulai runtuh, bahkan beberapa orang terlempar ke udara, orang-orang yang ada di dalam Saibu Care melarikan diri dengan putus asa sambil berteriak. Tapi Geith bahkan tidak berniat untuk berhenti sedikitpun, dia menatap orang-orang biasa yang ada di dalam Saibu Care dihancurkan oleh angin puting beliung itu dengan acuh tak acuh. Melihat hal tersebut, Herold dan beberapa Tetua lainnya berusaha keras membuat penghalang untuk menahan kekuatan dari angin puting beliung yang dibentuk dari roh jahat itu, mencegah angin puting beliung itu menyebabkan kerusakan

    Huling Na-update : 2024-12-04
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 730

    “Bagaimana caramu melakukannya?!” Geith mau tidak mau bertanya dengan tatapan ngeri.“Kultivator jahat adalah kutlivator jahat, latihan yang menurut kalian dapat meningkatkan kekuatan kalian dengan cepat sebenarnya adalah kelemahan terbesar kalian, sama seperti formasi sihir ini! Terlihat besar dan kuat, tapi sebenarnya hanya trik tipuan untuk menggertak orang, ini sama sekali tidak layak berada di depanku!” Nathan mendengus dingin.“Tidak layak?” sepasang mata Geith tertuju dan tiba-tiba dua nyala api keluar dari matanya, gumpalan kabut hitam muncul dari tubuh Geith, dan saat kabut hitam ini bertemu dengan nyala api, bagaikan bertemu dengan bensin dan membentuk kobaran api yang besae.Seluruh tubuh Geith dikelilingi oleh api, sekujur tubuhnya terbakar seperti manusia api. “Teknik roh api!” Geith berteriak keras, lalu tiba-tiba menembakkan bola api dari kobaran api yang ada di sekelilingnya. Dalam sekejap belasan bola api menghantam Nathan.“Sekarang kalian seharusnya sudah percaya bu

    Huling Na-update : 2024-12-04
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 731

    “Diam!” teriak Herold dengan marah. “Kamu adalah kultivator jahat, meminjam reputasi Saibu Care untuk melakukan hal-hal berdosa di luar, menggunakan organ manusia untuk meramu obat! Hal seperti ini juga sanggup dilakukan olehmu, menjadikanmu sebagai pemimpin adalah kesalahan terbesar dalam hidupku! Hari ini aku akan menggunakan darahmu untuk memberi penghormatan kepada mayat-mayat itu!”Beberapa Tetua lainnya juga memelototi Geith, mereka tidak pernah menyangka orang yang mereka rekomendasikan sebagai pemimpin ternyata adalah seorang kultivator jahat yang menggunakan organ manusia untuk meramu obat. Bahkan, sudah bertahun-tahun sudah berlalu, entah sudah berapa banyak bayi yang secara tidak langsung mati di tangan Geith.Geith yang melihat itu menggertakkan giginya dengan ganas, tiba-tiba kabut hitam muncul di antara kedua tangannya, dan kabut hitam itu segera memadat dan membentuk sebuah bola. “Karena kalian ingin aku mati, maka kita semua akan mati bersama!” Geith berteriak, bola di

    Huling Na-update : 2024-12-04
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 732

    “Obat Pembangkit ini sangat ajaib, memiliki energi kehidupan seperti kehidupan baru yang ada di dalam kandungan!”Nathan menyuntikkan secercah kesadaran spiritual ke dalam obat pembangkit, dia ingin tahu obat pembangkit ini terbuat dari apa. Namun sayang sekali, saat kesadaran spiritual Nathan memasuki obat pembangkit, dia hanya bisa merasakan bidang berwarna merah menyala, seperti matahari di pagi hari. Dengan energi kehidupan yang sangat kuat, sama sekali tidak mungkin bisa mengetahui apa yang digunakan untuk meramu obat pembangkit ini. Dia memejamkan matanya sedikit, catatan sang Alkemis terlintas di benak Nathan, namun sayangnya tidak ada catatan tentang obat pembangkit di catatan sang Alkemis.Setelah Nathan memikirkannya, ada benarnya juga, catatan sang Alkemis ditulis oleh pemimpin terdahulu seumur hidupnya, bagaimana mungkin bisa ada berbagai macam obat? Kalau begitu, bukankah pemimpin Saibu Care terdahulu itu akan menjadi seorang alkemis sejati?Nathan mengambil obat pembangk

    Huling Na-update : 2024-12-05
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 733

    Saat ini setiap orang sudah berdosa, jadi mereka berencana keluar dari desa dan mencoba meringankan dosa mereka dengan tindakan nyata.Herold dan beberapa Tetua lainnya menyusul Nathan, lalu Herold bertanya pada Nathan. “Tuan Nathan, apakah kamu dapat memberitahukan, bagaimana kamu bertemu dengan pemimpin Saibu Care terdahulu kami? Bagaimana catatan sang Alkemis dari pemimpin Saibu Care terdahulu bisa diwariskan kepadamu?”Nathan memberitahukan semua yang terjadi kepada Herold dan para Tetua dengan rinci, mendengar kalau pemimpin Saibu Care terdahulu sudah meninggal dunia saat berada di dalam sebuah gua, beberapa Tetua itu tiba-tiba menunjukkan ekspresi sedih.Herold bergegas mengutus seseorang untuk menemukan Guyton, dan bertanya apakah yang dikatakan oleh Nathan benar atau tidak.Guyton melihat Herold bertanya tentang masalah sebuah gua yang berada di kedalaman, seketika ketakutan hingga berkeringat dingin. Karena Guyton telah membawa Nathan ke dalam gua dengan santai dan menceritak

    Huling Na-update : 2024-12-05
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 734

    Setelah Nathan membantu beberapa Tetua itu untuk bangkit berdiri, dia kembali ke Aula Pengobatan dan memberikan obat pembangkit kepada Sienna. Setelah obat itu diminum, wajah Sienna mulai memerah dan ada energi kehidupan di seluruh tubuhnya, dan energi itu menjadi semakin kuat. Tapi setelah menunggu sesaat, Nathan menemukan Sienna yang masih belum sadar mau tidak mau mulai merasa cemas.“Pemimpin, meskipun obat pembangkit ini adalah obat yang ajaib, tapi butuh waktu hingga dua hari agar temanmu bisa terbangun, dan butuh beberapa saat untuk beristirahat,” Herold menjelaskan pada Nathan.Nathan yang mendengarnya tahu kalau Sienna harus menetap sendiri di Saibu Care untuk memulihkan diri, dia tidak punya waktu untuk menunggu. Hanya beberapa hari lagi hingga waktunya tiba, Nathan harus pergi ke pulau Mystic. Nathan tidak tahu apa yang menunggunya di pulau Mystic, apakah itu berkah atau bencana? Nathan sudah tidak peduli, yang dia pedulikan saat ini adalah identitas aslinya. Dia ingin tahu

    Huling Na-update : 2024-12-05

Pinakabagong kabanata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1089

    "Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1088

    “Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1087

    “Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1086

    Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1085

    “Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1084

    Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1083

    Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1082

    Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1081

    Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status