Share

Bab 685

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-19 22:42:50

Steve yang mendengarnya seketika tersipu malu. “Sejujurnya, Tuan Nathan, aku sudah memeriksa beberapa kali, namun tidak mampu untuk menyembuhkannya.”

“Bahkan, Tuan Steve juga tidak bisa memeriksanya? Mungkin memang penyakit yang rumit, besok aku akan pergi ke kediaman kalian untuk melihatnya,” Nathan mengangguk setuju.

Karena saat ini sudah larut malam, dan tidak pantas berkunjung ke rumah orang untuk memeriksa seorang wanita di waktu seperti ini.

“Terima kasih banyak Tuan Nathan, aku akan menunggu kalian!” Melihat Nathan menyetujuinya, Jasper mengucapkan terima kasih dengan dalam..

“Tuan Maven, Anda akhirnya bisa tenang, selama Tuan Nathan turun tangan, tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan, dan Tuan Nathan juga memiliki keahlian alkimia yang hebat! Selama memakan obat ramuan Tuan Nathan, bisa memperkuat tubuh, bahkan kebal terhadap segala racun!” Steve memuji Nathan, dan Jasper juga menganggukkan kepalanya.

Nathan menatap Steve dengan tidak berdaya, sanjungan ini bisa saja
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 686

    “Tuan Steve, kamu juga cobalah, teh baru seperti ini jarang ditemui!” Jasper juga memanggil Steve.Nathan tersenyum tipis, sebenarnya dia tidak paham cara mencicipi teh, teh apapun rasanya sama saja di mulutnya. Beberapa orang itu mengobrol sambil menyeruput teh.“Tuan Maven, saat kamu membangun villa mu ini, apakah kamu mengundang seseorang untuk melihatnya?” Nathan tidak bisa menahan diri untuk bertanya pada Jasper.“Iya, pemilihan lokasi, konstruksi, termasuk ukuran semuanya diarahkan oleh seorang tetua, aku menghabiskan lima miliar lebih, dan dengar-dengar orang itu berasal dari sebuah klan bernama Qahwa, dia sangat terkenal!” Jasper tidak merahasiakan apapun dari Nathan dan berkata sambil mengangguk.“Qahwa?” Nathan mengernyitkan keningnya, sepertinya Nathan tidak pernah mendengarnya.Namun saat ini Sienna yang berada di samping Nathan seketika berseru setelah mendengarnya. “Orang dari Qahwa yang mengatur posisi rumah ini? Kalau begitu, keluarga kalian bisa dibilang cukup terhorm

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 687

    “Sudah mengerti?” Jasper tercengang, wajahnya penuh dengan kecurigaan. ‘Dia belum melihat apapun dan bahkan belum memeriksa denyut nadi, tapi dia sudah tahu penyakit apa?!’“Tuan Nathan, kalau begitu bagaimana keadaanku?” Grace melihat Nathan yang hanya meliriknya dan sudah memahami kondisinya, mungkin sedang mau menipu, dia sendiri paling mengerti kondisinya sendiri, jadi dia bertanya pada Nathan untuk melihat apakah yang dikatakan oleh Nathan benar atau tidak.“Nyonya Maven, apakah kamu sering sakit kepala, dan saat sakit, seluruh tubuhmu terasa seperti akan ambruk?” Nathan menatap Grcae dan berkata dengan ringan.“Benar, aku memang sering sakit kepala, dan setiap sakit kepala rasanya ingin bunuh diri, makan obat penghilang rasa sakit seperti apapun tidak ada gunanya,” Grace mengangguk.“Tuan Nathan, penyakit Nyonya Maven ini sangat aneh, setiap kali sakit kepala sama sekali tidak bisa dikendalikan, aku pernah menggunakan obat penenang untuk meredakan sakit kepalanya, tapi tidak ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 688

    Penampilan Sienna bagaikan bidadari, fitur wajahnya yang terlihat tajam, tubuhnya yang mempesona dengan lekukan indah, serta aroma yang memancar dari tubuhnya membuat River seketika terpesona, matanya menatap lurus pada Sienna tanpa berkedip.“Uhuk!” Melihat putranya menatap Sienna dengan tidak sopan, Jasper segera batuk dengan keras.Meskipun Jasper tidak tahu apa hubungan Sienna dan Nathan, tapi putranya bersikap begitu tidak sopan. Kalau sampai menyinggung Nathan, maka kerugiannya sulit ditanggung.Mendengar Jasper terbatuk, River tersadar kembali dan bergegas bertanya pada Jasper. “Ayah, siapa wanita cantik ini?”“River, ini adalah Tuan Nathan yang aku undang untuk memeriksa penyakit ibumu!” Jasper tidak memperkenalkan Sienna terlebih dulu dan menunjuk Nathan sambil memperkenalkan, lalu berkata. “Gadis ini adalah temannya Tuan Nathan, mereka datang bersama,” Jasper memperkenalkan seperti ini agar River menahan dirinya sedikit, Jasper tahu kalau putranya ini sangat mesum, tapi dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 689

    Mendengar Lumina hampir musnah, Sienna merasa sangat sakit hati, meskipun dia sudah meninggalkan Lumina dan tidak akan pernah kembali ke Lumina seumur hidup, tapi mendengar hal itu tetap membuat dia sedih.“Fletch, kalian saling mengenal? Bantu kenalkan padaku!” River melihat Fletch mengenal Sienna, segera menghampiri dan berkata penuh harap, sepertinya dia tergoda Sienna.Fletch melirik River. “Kalau kamu tidak ingin mati, sebaiknya tidak usah mencoba untuk mengenalnya!”Perkataan Fletch menjatuhkan semangat River seketika, dan dia berjalan kembali ke sisi ibunya dengan patuh. “Ibu, kamu duduk yang baik ya, aku akan meminta Fletch untuk menyembuhkan penyakitmu!” River berlutut, dan berkata pada ibunya dengan sangat berbakti.Jasper yang mendengar perkataan River seketika merasa canggung, dia melihat Nathan, karena dia mengundang Nathan kemari, dan sekarang putranya mengundang orang lain. Apalagi yang diundang adalah Fletch, Jasper tidak mungkin mengusir dia, kalau tadinya hanya orang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 690

    Setelah kabut hitam itu tersedot ke dalam botol, botol itu terbang kembali ke tangan Fletch dalam sekejap, dan jimat yang ditempelkan di kening Grace seketika berubah menjadi kepulan asap putih.“Lihat? Fletch memang hebat! Yang berasal dari Qahwa memang tidak diragukan lagi!” Jasper tertegun dan cara bicaranya agak tersendak.Steve mengangguk sekuat tenaga, dia juga sangat kaget. Saat ini Steve dan Jasper tampaknya sudah yakin dengan trik dari Fletch ini.Terutama Jasper, dia seolah sudah lupa dengan keberadaan Nathan, bukannya Jasper pilih-pilih, tapi sebagai orang biasa dia tidak pernah melihat pemandangan seperti itu, sekarang dia tiba-tiba melihatnya, dia sudah menjadi sepenuhnya yakin, baginya, Fletch seperti seorang dewa.“Aku sudah menarik sihir yang ada di tubuh Tante Grace, kedepannya tidak akan terjadi hal seperti ini lagi!” Setelah menyimpan botol porselen itu, Fletch berkata dengan enteng.“Fletch, kamu terlalu hebat, aku sangat berterima kasih kepadamu, katakan saja baga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 691

    “Tuan Nathan, apa yang sedang kamu lakukan?” Steve yang melihat Nathan menghentikan Fletch, dan mengatakan hal-hal yang tidak dipahaminya juga bertanya dengan hati-hati padanya.“Tuan Nathan, apakah Fletch menyinggungmu? Aku bisa menebusnya untukmu, kamu langsung turun tangan menghentikannya, apa maksudmu?” Jasper juga angkat bicara, meskipun dia masih memanggil Tuan Nathan, tapi nada bicaranya jelas terdengar tidak senang.Bagaimanapun Fletch sudah menyembuhkan penyakit istrinya, Nathan menghentikan Fletch di hadapannya, bukankah itu keterlaluan?“Apa maksudku, kalian tidak mengerti, tapi dia pasti mengerti!” Nathan tersenyum tipis pada Fletch dan tiba-tiba meraih kendi berlapis emas yang ada di tangan Fletch.Fletch terkejut sesaat dan bergegas mundur. Di saat bersamaan, River yang melihat Nathan menyerang Fletch, raut wajahnya menjadi marah dan dia menghantamkan tinjunya dengan keras ke arah Nathan.“River, jangan menyerang!” Steve yang melihat River ingin memukul Nathan segera ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 692

    “Bagaimanapun kamu merupakan satu bagian dari keluarga Maven, kamu malah mencelakai keluargamu seperti ini, apa kamu tidak tahu, tanpa disadari semuanya sudah ditakdirkan?” Nathan berkata sambil menatap River.“Bicara sembarangan apa kamu?! Aku tidak mengerti sama sekali!” Raut wajah River berubah drastis dan berteriak pada Nathan.“Tuan Nathan, apa yang sebenarnya terjadi?” Jasper sudah tersadar dari keterkejutannya dan berjalan ke depan Nathan lalu bertanya, dia sendiri juga sudah bingung.Nathan menatap Jasper lalu berkata sambil tersenyum. “Rumahmu sudah dipasangi sihir oleh seseorang, dan juga rumahmu ini dihantui, kalian sekeluarga mungkin akan segera mati!”Mendengar perkataan Nathan, raut wajah Jasper menjadi sangat jelek. “Mohon Tuan Nathan jelaskan lebih rinci, a-apa yang sebenarnya terjadi?” Jasper tidak mengerti, siapa yang ingin mencelakai keluarganya?“Tuan Maven, tadi kamu mengatakan kalau tempat dimana rumahmu berada sekarang merupakan tempat pilihan Fletch bukan?” tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 693

    “Karena kamu mengira dirimu jenius, apakah kamu berani mengakui perkataan yang aku katakan tadi?” Nathan menatap Fletch yang arogan dan bertanya dengan tenang.“Kenapa tidak? Aku memang memilih sebuah lahan bekas pemakaman masal, dan memasang sihir di dalam villa ini. Lalu, aku menarik banyak hantu untuk menempati tempat ini, dan dalam sebulan, seluruh orang di keluarga Maven akan mati mendadak, ini semua adalah perbuatanku!” Fletch mengakui tanpa ragu-ragu.Setelah Jasper mendengarnya, sekujur tubuhnya gemetaran, matanya membelalak dan dia bahkan bGraceat menelan Fletch.“Bajingan! Apa yang kau bicarakan, Fletch?!” River yang ketakutan bergegas menegur Fletch, lalu menoleh pada Jasper dan berkata. “Ayah, Fletch sedang bicara sembarangan, dia mana mungkin melakukan itu, apa untungnya bagi dia melakukan semua itu!”River masih berusaha yang terbaik untuk menjelaskan, tapi Fletch langsung menyela. “River, sudah sampai di saat seperti ini kamu juga tidak perlu berpura-pura lagi, tidak pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 964

    “Ugh! Uhuk ….”Seteguk darah menyembur, retakan muncul di tubuhnya, dan cahaya keemasan yang selama ini menyertainya perlahan memudar. Namun, keberanian Nathan dalam menangkis serangan itu menyelamatkan Sarah dan yang lainnya dari luka fatal.“Nathan!”Teriak Sarah dan Beverly, wajah mereka dipenuhi kekhawatiran.Ging, dengan tatapan penuh ancaman, menantang. “Aku ingin lihat, apakah kau bisa bertahan tanpa mati hari ini!” Sementara itu, aura hitam di tubuh Ging semakin menyala, membuat Milan terperangah.“Aku akan menahan serangannya, kalian cari celah untuk kabur!” perintah Nathan dengan mata menyipit penuh tekad. Dia tahu, hari ini harus bertarung mati-matian, jika tidak, Sarah dan Beverly akan kehilangan nyawa.“Kami tidak akan pergi begitu saja. Jika harus mati, kita mati bersama!” seru Beverly, air mata mengalir tanpa henti.Tidak terima dengan kata-kata itu, Sarah terdiam sejenak. Tatapannya berubah menjadi sedingin es, lalu dengan cepat menghunus belati ke tangannya. Dalam sat

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 963

    Seiring Nathan meningkatkan kecepatannya hingga batas maksimal, bayangannya mulai menutupi Ging, hingga empat bayangan menyerbu bersama ke arah Ging.“Hah, sepertinya kau lupa akan batas kemampuanmu sendiri!” gumam Ging dengan senyum sinis.Tanpa peringatan, tinju Ging melesat, berubah seolah menjadi deretan bayangan pukulan yang tak terhitung jumlahnya. Setiap bayangan menghantam dan dengan cepat menghancurkan bayangan-bayangan Nathan, hingga hanya tersisa sosok aslinya yang masih bertahan.Dengan sisa tenaga terakhir, Nathan melancarkan serangan pedang ke arah Ging. Namun, serangan itu justru memicu ledakan aura hitam, tubuh Ging mendadak dipenuhi semburan cahaya gelap yang memaksa Nathan mundur terhuyung.Tubuh Ging kini terbungkus dalam cahaya hitam pekat, menyerupai baju besi dari tinta malam yang memantulkan sinar suram di bawah terik matahari.“Nathan, hari ini jika aku tidak menghabiskan nyawamu, kelak bocah sepertimu akan menjadi beban yang tak tertahankan bagi Martial Shrine

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 962

    “Nathan, aku juga menguasai teknik tubuh emas yang tak dapat dihancurkan. Jadi, aku tahu di mana titik kelemahannya!” Russel tertawa terbahak-bahak, bangga dengan keunggulannya. “Hahaha!”Dia menekankan satu tangannya pada kepala Nathan, tanda di dahinya berkedip semakin cepat. Kekuatan hisap yang dahsyat memasuki tubuh Nathan, menyerap kekuatan spiritualnya tanpa ampun. Tapi tiba-tiba, Russel merasakan sesuatu yang aneh. Energi di tubuhnya justru mengalir deras ke dalam tubuh Nathan, seperti tersedot oleh jurang yang tak berujung. “A-apa ini?” Russel panik, mencoba melepaskan tangannya. Tapi tak peduli sekuat apa dia berusaha, telapak tangannya seperti terpaku, tak bisa dilepaskan. Tubuh Nathan seperti jurang yang tak terisi, terus menyedot energi Russel. Tubuh Russel menyusut dengan cepat, kulitnya keriput, rambutnya memutih. Dalam sekejap, dia berubah menjadi orang tua yang lemah. Russel membelalak, matanya penuh ketidakpercayaan. Dia mencoba berbicara, tapi tak ada suara yang

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 961

    “Tutup mulutmu!” Ging menoleh, tatapannya membuat Russel terkejut dan segera diam. Kemudian Ging kembali berkata. “Nathan, kamu mempermalukanku di makam kuno. Hari ini, aku datang untuk membalaskan dendam itu!” Pakaian Ging bergerak meski tak ada angin, lalu tiba-tiba, sosoknya menghilang. Detik berikutnya, Ging muncul di atas kepala Nathan, tubuhnya bercahaya seperti meteor yang melesat. Tanah di bawah kaki Nathan retak, tekanan yang dihasilkan Ging semakin besar, memaksa kaki Nathan terbenam ke dalam tanah. “Pukulan Meteor!” teriak Ging, cahaya keemasan di tubuhnya semakin terang. Russel, yang menyaksikan pemandangan itu, tersenyum lebar. Kemenangan sepertinya sudah di depan mata. “Hahaha …. Nathan, kali ini kamu pasti mati! Ini adalah jurus mematikan milik Ketua Ging, Pukulan Meteor! Tak ada orang yang bisa menahan pukulan ini. Aku akan melihatmu hancur berkeping-keping!” Russel tertawa terbahak-bahak, kegirangannya tak terbendung. Nathan mengabaikannya. Dia menyimpan ped

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 960

    “Nathan, aku salah. Aku tahu aku salah. Ke depannya, keluarga Ransom bersedia mendengarkan perintahmu dan mematuhi perkataanmu!” Russel menundukkan kepalanya, kepala yang terhormat itu kini tunduk pada seorang pemuda berusia dua puluh tahunan. Saat ini, kehormatan dan reputasi tak lagi penting. Yang tersisa hanyalah satu kesempatan untuk bertahan hidup. Selama dia masih hidup, masih ada harapan untuk bangkit kembali. “Jika aku membunuhmu sekarang, seluruh kekuatan Ransom akan berada di bawah kendaliku,” ucap Nathan, suaranya dingin seperti es. Tatapan matanya menusuk, tak ada belas kasihan. Saat Nathan selesai berbicara, dia mengangkat pedang Arunanya tinggi-tinggi, bilahnya memancarkan cahaya keemasan yang memancarkan aura kematian. Russel menatap pedang itu, matanya dipenuhi ketakutan. Tapi dia tak bergerak. Kepercayaan dirinya sudah hancur. Dia tahu, bahkan jika dia mencoba menghindar, hasilnya akan tetap sama. “Hentikan!” Tiba-tiba, suara teriakan yang menggema memecah

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 959

    Russel berdiri dengan angkuh, matanya menyala dengan kemenangan. “Aku sudah bilang, di dalam formasi ini, aku adalah sang penguasa.” Tapi tiba-tiba, Nathan perlahan bangkit. Sisik-sisik yang rontok mulai tumbuh kembali, cahaya keemasan di tubuhnya bersinar lebih terang dari sebelumnya. Russel tertegun, matanya membelalak. “Kamu .… Bagaimana kamu masih bisa berdiri?” Nathan menatapnya, senyumnya penuh keyakinan. “Kamu pikir formasi kecilmu bisa menghentikanku? Aku bukan sekadar musuh yang bisa kau remehkan, Russel.” Raut wajah Russel berubah drastis, pukulannya tadi sudah menggunakan energi dari lima orang puncak penguasa Ingras, tapi masih tidak bisa membunuh Nathan.“Aku akan menunjukkan padamu, siapa penguasa sebenarnya!” Nathan mengangkat pedang Arunanya tinggi-tinggi, nyala api menyembur dari bilahnya, mendesis seperti ular naga yang bangkit dari abu. Suaranya menggema ratusan meter, menghanguskan udara di sekelilingnya. Russel menatap Nathan, matanya membelalak. Aura ya

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 958

    Russel menatap Nathan dengan kaget, merasakan aura yang mengerikan. Dalam benaknya, kekuatan Nathan sudah hampir mencapai tahap Villain. Namun, sosok Nathan hanya tampak seperti puncak penguasa Ingras yang baru saja menerobos tahap, dan Russel tidak bisa memahami bagaimana dia bisa meledakkan kekuatan yang begitu luar biasa.Russel bukanlah orang yang asing dengan pembunuh berbakat. Banyak ahli bela diri jenius yang pernah menantang lawan dengan kekuatan satu atau dua tingkat di atas mereka. Namun, sosok seperti Nathan—yang mampu menerobos sebuah tahap besar dengan begitu mudah—benar-benar langka. Russel tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.“Kamu tidak perlu tahu tentang diriku,” Nathan berkata, suaranya dingin seperti es. “Yang perlu kamu tahu adalah, kamu akan segera bertemu lagi dengan putramu!”“Hmm, kamu tidak perlu sesombong itu. Kamu kira aku hanya memiliki kekuatan seperti ini?” Russel mendengus dingin, berusaha menegaskan keberaniannya. “Kalau kamu punya kemampua

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 957

    "Kabur?" Bisiknya menggelitik tengkuk para anggota Keluaraga Yaju yang sedang memanjat tebing. "Kalian pikir neraka punya pintu keluar?"Swooossshhhh!Tubuhnya melesat melebihi kecepatan kilat. Setiap kali kilatan pedangnya berkelebat, sepasang matanya membeku, tubuh tanpa kepala masih berlari-lari sebelum akhirnya roboh. Darah menyembur dengan ngeri membentuk hujan di atas rerumputan. Di lereng bukit keluarga Calderon, mayat-mayat bergelimpangan membentuk spiral mistis—mulut terbuka dalam koor bisu, tangan terkunci dalam posisi memohon."Ka-kakak! Dia …. dia di belakangmu!" Ferdi menjerit sambil menunjuk ke bayangan yang sedang berjalan di dinding tebing. Kakinya basah—tidak tahu apakah itu keringat atau air seni—tapi yang pasti, bau amonia menusuk hidungnya. Setiap kali kelopak matanya berkedip, dia melihat kepala James bergulir pelan, lalu berubah menjadi wajahnya sendiri yang mungkin akan menjadi giliranya."Na-Nathan—" Russel terisak sambil memanjat dengan kuku yang berdarah-dara

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 956

    “Maaf aku datang terlambat,” Nathan menatap Nelson dan Abel yang berlumuran darah, niat membunuh di dalam dirinya semakin membara, seolah-olah darah mereka adalah bahan bakar untuk amarahnya.“Tuan Nathan, bisa melakukan sesuatu untukmu adalah kehormatan dalam hidupku, namun sayangnya—” mata Nelson memerah, air mata menetes di pipinya. “Keluarga Calderon sudah lenyap. Sepertinya ke depannya aku tidak akan bisa melakukan apapun lagi untuk Tuan Nathan!”“Keluar dari kegelapan, keluarga Calderon tidak akan lenyap selamanya. Kita bisa membangunnya kembali,” Nathan menjawab dengan tegas, suaranya penuh keyakinan. “Mulai hari ini, seluruh aset milik Yaju dan organisasi lainnya akan menjadi milik keluarga Calderon. Aku akan menunjukkan kepada komunitas bela diri di Kota Moniyan bahwa keluarga Calderon adalah milikku, dan tidak akan ada yang berani menyentuhnya!”Setelah Nathan selesai berbicara, dia perlahan berbalik. Cahaya bersinar di tangan kanannya, dan pedang Aruna muncul dengan kilauan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status